Anda di halaman 1dari 11

Kemagnetan & Elektromagnetik

Akibat interaksi medan magnet permanen dengan medan elektromagnet terjadi


gaya lawan sebesar F yang arahnya berlawanan dengan arah kecepatan v
kawat penghantar gambar-2.37b.

.37a : Contoh :
Model generator DC memiliki kerapatan fluk magnet sebesar 0,8 Tesla,
panjang efektif dari penghantar 250 mm, digerakkan dengan kecepatan
12m/detik. Hitung besarnya tegangan induksi yang dihasilkan.

Jawaban :

U = B.L.v.Z Volt
= 0,8 Tesla. 250.10-3meter. 12 m/det = 240 Volt

2.7.4. Prinsip Dasar Kerja Transformator

Dua buah belitan diletakkan


berdekatan. Belitan pertama
dihubungkan sumber listrik DC, resistor
R yang bisa diatur dan saklar yang
dapat di ON dan OFF kan. Belitan
kedua kedua ujungnya dipasangkan
pengukur tegangan Voltmeter gambar-
Gambar 2.38: Prinsip induksi 2.38.
elektromagnetik

Ketika saklar di ON kan maka mengalir arus I1 dan menghasilkan medan


magnet dengan arah kutub utara dikanan. Medan magnet dari belitan pertama
ini menginduksi ke belitan kedua, sehingga di belitan kedua timbul tegangan
induksi U2 yang terukur oleh Voltmeter kemudian tegangan hilang.

Gambar 2.39 : Gelombang belitan primer dan belitan sekunder

2-21
Kemagnetan & Elektromagnetik

Saklar di OFF kan memutuskan arus listrik I1 ke belitan pertama, terjadi


perubahan dari ada medan magnet menjadi tidak ada. Perubahan medan
magnet belitan pertama di induksikan ke belitan kedua, timbul tegangan induksi
sesaat di belitan kedua terukur oleh Voltmeter dan kemudian menghilang
gambar-2.39.
Persamaan tegangan induksi :

')
ui = - N .
't
u1 Tegangan induksi
N Jumlah lilitan
ǻɎ Perubahan fluk magnet
ǻt Perubahan waktu

Metode lain membuktikan adanya


tegangan induksi, belitan kawat
dipasang pada sebuah inti besi dan
dihubungkan sumber listrik DC dengan
saklar ON-OFF. Sebuah cincin
aluminium diletakkan pada inti besi
diujung berdekatan belitan pertama
digantungkan dengan benang gambar-
2.40. Gambar 2.40 : Induksi
pada cincin

Saklar di ON kan maka sesaat ada perubahan arus di belitan pertama dan
timbul medan magnet, medan magnet diinduksikan lewat inti besi dan
dirasakan oleh cincin aluminium. Dalam cincin yang berfungsi sebagai belitan
kedua mengalir arus induksi, arus induksi ini berinteraksi dengan medan
magnet belitan pertama sehingga timbul gaya dan cincin bergerak.
Ketika saklar di OFF kan timbul medan magnet kembali, dan induksi diterima
cincin dan timbul gaya yang menggerakkan cincin aluminium. Dengan saklar di
ON dan OFF kan maka cincin akan bergerak kekanan kekiri berayun-ayun
pada gantungannya.
Dalam prakteknya saklar yang ON dan OFF diganti dengan sumber listrik AC
yang memang selalu berubah setiap saat besaran tegangannya.

Contoh :
Sebuah model transformator memiliki 600 belitan kawat, fluk medan magnet
sebesar 0,2mWeber, saklar di ON-OFF kan dalam waktu 3 milidetik. Hitunglah
besarnya tegangan induksi.

2-22
Kemagnetan & Elektromagnetik

Jawaban :

') 0,2mWb 60.0,2mWb


ui = - N . = - 60 . =- =-4V
't 3ms 3ms

2.8. Rangkuman

x Magnet memiliki sifat dapat menarik bahan logam, magnet memiliki dua
kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.

x Bagian tengah batang magnet merupakan daerah netral yang tidak


memiliki gari gaya magnet.

x Magnet secara mikroskopis memiliki jutaan kutub magnet yang teratur


satu dengan lainnya dan memiliki sifat memperkuat satu dengan lainnya,
sedangkan logam biasa secara mikroskopis posisi magnetnya acak
tidak teratur dan saling meniadakan.

x Bumi merupakan magnet alam raksasa, yang dapat dibuktikan dengan


penunjukan kompas kearah utara dan selatan kutub bumi.

x Batang magnet memancarkan garis gaya magnet dengan arah kutub


utara dan selatan, dapat dibuktikan dengan menaburkan serbuk besi
diatas permukaan kertas dan batang magnet.

x Kutub magnet yang sama akan saling tolak menolak, dan kutub magnet
yang berlainan akan saling tarik menarik.

x Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan


menggunakan arus listrik, aplikasinya pada loud speaker, motor listrik,
relay kontaktor dsb.

x Sebatang kawat yang dialiri arus listrik DC akan menghasilkan garis


medan magnet disekeliling kawat dengan prinsip genggaman tangan
kanan.

x Hukum putaran sekrup (Maxwell), ketika sekrup diputar searah jarus


jam (arah medan magnet), maka sekrup akan bergerak maju (arah arus
listrik DC).

x Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC mengikuti hukum tangan kanan,
dimana empat jari menyatakan arah arus listrik, dan ujung jempol
menyatakan arah kutub utara elektromagnetik.

x Jumlah garis gaya dalam medan magnet disebut fluksi magnetic (Ɏ),
yang diukur dengan satuan Weber (Wb).

2-23
7.12 Transformator
Transformator yang sering disingkat trafo adalah alat listrik yang digunakan untuk mengubah
tegangan listrik menjadi lebih besar atau lebih kecil dari tegangan semula. Tengan yang dapat
diubah oleh trafo hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu, misalknya tegangan
bolak-balik.

Gambar 7.16 Contoh transformator

a) Trafo memiliki dua kumparan.


Secara umum trafo memiliki dua kumparan.
i) Kumparan primer berada di bagian input, tempat tegangan listrik masuk ke dalam trafo.
ii) Kumparan sekunder berada di bagian output trafo, tempat tegangan listrik hasil pengubahan
keluar dari trafo.

Gambar 7.17 (a) Jika tidak digunakan teras maka medan magnet yang dihasilkan kumparan
mehyebar ke luar. (b) medan magnet yang dihasilkan kumparan terperangkap dalam teras jika
di dalam rongga kumparan dipasang teras besi.

Jika arus masuk ke dalam kumparan primer maka dihasilkan medan magnet. Medan magnet
yang dihasilkan kumparan primer diarahkan ke kumparan sekunder. Agar pengarahan
tersebutberlangsung efektif maka di dalam rongga trafo umumnya diisi teras besi atau bahan lain

267
yang dapat bersifat magnetic. Dengan penggunaan bahan tersebut maka seolah-olah medan
magnet yang dihasilkan kumparan primer mengalir ke dalam bahan tersebut dan seluruhnya
mencapai kumparan sekunder. Gb 7.18 adalah skema trafo di mana kumparan primer dan
sekunder sama-sama melingkupi teras besi yang sama.

Gambar 7.18 Skema trafo

Jadi diperoleh

Bs = B p (7.41)

dengan Bs : medan magnet yang ada di kumparan sekunder dan Bp : medan magnet yang ada
dalam kumparan primer

Dengan asumsi bahwa kumparan primer berperilaku sebagai solenoid ideal maka

B p = µµ o n p I p (7.42)

dengan µ permeabilitas bahan teras. Fluks magnetic pada kumparan primer adalah

φ p = B p A p = µµ o n p I p A p (7.43)

Fluks magnetic pada kumparan sekunder adalah

φ s = Bs As = B p As = µµ o n p I p As (7.44)

268
Ggl indukasi yang dihasilkan pada kumparan primer adalah

dφ p dI p
Σ p = −N p = − N p µµ o n p A p (7.45)
dt dt
Ggl indukasi yang dihasilkan pada kumparan sekunder adalah

dφ s dI p
Σs = −N s = − N s µµ o n p As (7.46)
dt dt

Dengan demikian

Σs N A
= s s
Σ p N p Ap

Jika dianggap bahwa luas penampang kumparan primer dan sekunder sama maka diperoleh

Σs N
= s (7.47)
Σp Np

Tampak dari persamaan di atas bahwa


i) Jika Ns > Np maka tegangan keluaran lebih besar daripada tegangan masukan. Trafo semacam
ini disebut trafo step-up
i) Jika Ns < Np maka tegangan keluaran lebih kecil daripada tegangan masukan. Trafo semacam
ini disebut trafo step-down

Contoh
Sebuah trafo pada radio portable di rumah menurunkan tegangan dari 220 V menjadi 9 V.
Kumparan sekunder mengandung 30 lilitan. Berapa lilitan yang ada dalam kumparan sekunder?
Jawab
Σp 220
Np = Is = × 30 = 733 lilitan
Σs 9

7.13 Daya Trafo


Pada transformator arus dimasukkan pada kumparan primer. Hasilnya pada kumparan sekunder
diperoleh arus. Karena adanya arus listrik menandakan adanya energi, maka energi yang
dimasukkan ke kumparan primer dapat dideteksi pada kumparan sekunder. Dengan demikian,
trafo juga berperan sebagai pemindah energi dari kumparan primer ke kumparan sekunder.
269
Dari sifat pemindahan energi ini kita dapat menentukan hubungan antara arus pada kumparan
primer dan pada kumparan sekunder. Hubungan ini dapat ditentukan sebagai berikut.

Daya pada kumparan primer adalah

Pp = I p Σ p (7.48)

dengan Pp : daya yang masuk ke kumparan primer dan Ip : arus pada kumparan primer

Daya pada kumparan sekunder adalah

Ps = I s Σ s (7.49)

dengan Ps : daya yang masuk ke kumparan sekunder Is : arus pada kumparan sekunder

Tidak semua daya pada kumparan primer dapat dipindahkan ke kumparan sekunder. Hanya trafo
idel yang sanggup memindahkan seluruh daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Jika
η adalah efisiensi trafo maka dipenuhi

Ps = ηPp

atau

I s Σ s = ηI p Σ p

atau

Σp
Is =η Ip (7.50)
Σs

Dengan memasukkan persamaan (7.47) ke dalam persamaan (7.50) diperoleh

⎛ Np ⎞
I s = η ⎜⎜ ⎟⎟ I p
⎝ Ns ⎠

atau

270
Is Np
=η (7.51)
Ip Ns

Contoh
Sebuah trafo step-up mengubah tegangan 25 volt menjadi 250 volt. Jika efisiensi trafo itu 80%
dan kumparan sekundernya dihubungkan dengan lampu 250 volt 50 watt, tentukan arus dalam
kumparan primer
Jawab
Perbandingan jumlah lilitan sekunder dan primer adalah
N s 250
= = 10
Np 25
Efisiensi trafo η = 80% = 0,8
Hubungan antara arus pada kumparan sekunder dan primer memenuhi persamaan (56.34). Dari
persamaan tersebut kita dapat menulis

1 Ns 1
Ip = Is = × 10 × I s = 12,5 I s
η Np 0,8
Sebelum menentukan Ip kita tentukan dahulu Is. Tegangan pada kumparan sekunder adalah 250
V. Tegangan ini melewati sebuah lampu yang tertulis 250 volt 50 watt. Besar hambatan lampu

V 2 250 2
R= = = 1250 Ohm
P 50
Maka, arus sekunder adalah

250
Is = = 0,2 A
1250

Dengan demikian, arus primer adalah

I p = 12,5 I s = 12,5 × 0,2 = 2,5 A

Contoh
Rata-rata sebesar 120 kW daya listik dikirim ke kota kecil dari suatu pembangkit yang jaraknya
10 km. Jalur kawat transmisi memiliki hambatan total 0,40 Ω. Hitunglah daya yang hilang jika
transmisi dilakukan pada tegangan (a) 220 V, dan (b) 24.000 V

Jawab
271
a) Jika dirnasmisi pada tegangan 220 V maka arus yang mengalir pada kawat transmisi adalah

P 120000
I= = = 545 A
V 220

Daya yang hilang pada kabel transmisi adalah

Philang = I 2 R = (545) 2 × 0,4 = 118810 Watt

b) Jika dirnasmisi pada tegangan 24 000 V maka arus yang mengalir pada kawat transmisi
adalah

P 120000
I= = =5 A
V 24000

Daya yang hilang pada kabel transmisi adalah

Philang = I 2 R = 5 2 × 0,4 = 10 Watt

7.14 Pabrik Aluminium


Sejumlah industrai menggantungkan operasionalnya pada sumber tanaga listrik. Listrik yang
dibutuhkan industri umumnya sangat besar. Sebagai contoh, pabrik pembuatan aluminium yang
menggunakan metode elektrolisis cairan aluminium oksida memerlukan arus listrik puluhan ribu
ampere. Agar proses ini dapat berlangsung, dibutuhkan tegangan listrik kira-kira 1000 V dan
arus listrik hingga 70 000 A. Bagaimana mendapatkan arus yang lusr biasa besar ini?
Jawabannya adalah menggunakan transformator.

Misalkan pabrik tersebut mendapat listrik dari jaringan PLN bertegangan 33 000 volt. Untuk
mendapatkan tegangan kerja 1 000 volt, maka tegangan dari jaringan tersebut harus diturungakn
dengan menggunakan trafo step down. Dengan asumsi efisiensi trafo 100% maka perbandingan
jumlah lilitan sekunder dan primenr adalah

Ns 1000 1
= =
N o 33000 33

Karena trafo dianggap memiliki efisiensi 100% maka η = 100% = 1. Dengan demikian,
perbandingan arus primer dan sekunder adalah
272
Ip Ns 1
= =
Is N o 33
Jika Is = 70 000 ampere maka besar arus primer adalah

I s 70000
Ip = = = 2121 A
33 33

Nilai arus primer ini cukup besar. Tetapi jauh lebih kecil daripada 70 000 ampere yang
diperlukan untuk mengelektrolisis aluminium oksida.

7.15 Detektor Logam


Ketika melakukan check-in di bandara, petugas bandara sering mengarahkan semacam tongkat
ke arah tubuh kita. Apabila kita membawa benda yang terbuat dari logam, langsung terdengar
bunyi. Hal yang sama ketika kita check-in, kiat haris melewati pintu khusus. Dan jika kita
membawa benda yang mengandung logam, langsung terdengar bunyi. Alat-lat tersebut
dinamakan detektor logam.

Detektor logam sangat vitas digunakan di bandara untuk menghindari pembajak yang membawa
sejata tajam dan senjata api yang umumnya terbuat dari logam. Bagaimana sih prinsip kerja
deteknor logam?

Gambar 7.19 Skema detektor logam

Detektor logam secara prinsip terdiri dari dua buah lilitan yang orientasinya saling tegak lurus.
Arus bolak-balik dialirkan ke lilitan besar sehingga dihasilkan medan magnet yang berubah-ubah

273
terhadap waktu di sekitar lilitan tersebut. Tetapi, karena arah medan magnet yang dihasilkan
kumparan besar, masuk ke kumparan kecil dalam arah yang sejajar bidang kumparan kecil maka
tidak ada fluks magnetik dalam kumparan kecil. Dengan demikian, tidak ada arus yang
dihasilkan di kumparan kecil.

Jika di sekitar tempat itu terdapat logam, maka perubahan medan magnet pada kumparan besar
mengimbas munculnya arus pada logam di dekatnya. Arus yang dihasilkan dalam logam
menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah di sekitarnya. Medan magnet ini ada sebagian
yang menembus kumparan kecil dalam arah yang tidak sejajar kumparan kecil. Akibatnya
muncul fluks magnetik dalam kumparan kecil yang menyebabkan munculnya arus pada
kumparan kecil. Akhirnya, arus yang dihasilkan kumparan kecil dikuatkan dan diguanakan untuk
membunyikan alarm.

Soal dan Penyelesaian


1) Sebuah kawat lurus panjang dilairi arus yang berubah-ubah terhadap waktu menurut fungsi
I = I o cos(ωt + ϕ o ) . Di sekitar kawat terdapat kumparan berbentuk segiempat dengan sisi-sis a
dan b seperti pada Gbr. 7.20. Jumlah lilitan kumparan tersebut adalah N. Jarak dari sisi terdekat
kumparan ke kawat adalah R. Berapa ggl induksi yang dihasilkan ntara dua ujung kawat
kumparan?

R
I

Gambar 7.20

Jawab
Medan magnet di sekitar arus yang mengalir pada kawat lurus panjang adalah
µo I
B=
2π r

Kuat medan magnet di dalam kumparan berubah-ubah bergantung pada jaraknya dari kawat.
274

Anda mungkin juga menyukai