.37a : Contoh :
Model generator DC memiliki kerapatan fluk magnet sebesar 0,8 Tesla,
panjang efektif dari penghantar 250 mm, digerakkan dengan kecepatan
12m/detik. Hitung besarnya tegangan induksi yang dihasilkan.
Jawaban :
U = B.L.v.Z Volt
= 0,8 Tesla. 250.10-3meter. 12 m/det = 240 Volt
2-21
Kemagnetan & Elektromagnetik
')
ui = - N .
't
u1 Tegangan induksi
N Jumlah lilitan
ǻɎ Perubahan fluk magnet
ǻt Perubahan waktu
Saklar di ON kan maka sesaat ada perubahan arus di belitan pertama dan
timbul medan magnet, medan magnet diinduksikan lewat inti besi dan
dirasakan oleh cincin aluminium. Dalam cincin yang berfungsi sebagai belitan
kedua mengalir arus induksi, arus induksi ini berinteraksi dengan medan
magnet belitan pertama sehingga timbul gaya dan cincin bergerak.
Ketika saklar di OFF kan timbul medan magnet kembali, dan induksi diterima
cincin dan timbul gaya yang menggerakkan cincin aluminium. Dengan saklar di
ON dan OFF kan maka cincin akan bergerak kekanan kekiri berayun-ayun
pada gantungannya.
Dalam prakteknya saklar yang ON dan OFF diganti dengan sumber listrik AC
yang memang selalu berubah setiap saat besaran tegangannya.
Contoh :
Sebuah model transformator memiliki 600 belitan kawat, fluk medan magnet
sebesar 0,2mWeber, saklar di ON-OFF kan dalam waktu 3 milidetik. Hitunglah
besarnya tegangan induksi.
2-22
Kemagnetan & Elektromagnetik
Jawaban :
2.8. Rangkuman
x Magnet memiliki sifat dapat menarik bahan logam, magnet memiliki dua
kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
x Kutub magnet yang sama akan saling tolak menolak, dan kutub magnet
yang berlainan akan saling tarik menarik.
x Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC mengikuti hukum tangan kanan,
dimana empat jari menyatakan arah arus listrik, dan ujung jempol
menyatakan arah kutub utara elektromagnetik.
x Jumlah garis gaya dalam medan magnet disebut fluksi magnetic (Ɏ),
yang diukur dengan satuan Weber (Wb).
2-23
7.12 Transformator
Transformator yang sering disingkat trafo adalah alat listrik yang digunakan untuk mengubah
tegangan listrik menjadi lebih besar atau lebih kecil dari tegangan semula. Tengan yang dapat
diubah oleh trafo hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu, misalknya tegangan
bolak-balik.
Gambar 7.17 (a) Jika tidak digunakan teras maka medan magnet yang dihasilkan kumparan
mehyebar ke luar. (b) medan magnet yang dihasilkan kumparan terperangkap dalam teras jika
di dalam rongga kumparan dipasang teras besi.
Jika arus masuk ke dalam kumparan primer maka dihasilkan medan magnet. Medan magnet
yang dihasilkan kumparan primer diarahkan ke kumparan sekunder. Agar pengarahan
tersebutberlangsung efektif maka di dalam rongga trafo umumnya diisi teras besi atau bahan lain
267
yang dapat bersifat magnetic. Dengan penggunaan bahan tersebut maka seolah-olah medan
magnet yang dihasilkan kumparan primer mengalir ke dalam bahan tersebut dan seluruhnya
mencapai kumparan sekunder. Gb 7.18 adalah skema trafo di mana kumparan primer dan
sekunder sama-sama melingkupi teras besi yang sama.
Jadi diperoleh
Bs = B p (7.41)
dengan Bs : medan magnet yang ada di kumparan sekunder dan Bp : medan magnet yang ada
dalam kumparan primer
Dengan asumsi bahwa kumparan primer berperilaku sebagai solenoid ideal maka
B p = µµ o n p I p (7.42)
dengan µ permeabilitas bahan teras. Fluks magnetic pada kumparan primer adalah
φ p = B p A p = µµ o n p I p A p (7.43)
φ s = Bs As = B p As = µµ o n p I p As (7.44)
268
Ggl indukasi yang dihasilkan pada kumparan primer adalah
dφ p dI p
Σ p = −N p = − N p µµ o n p A p (7.45)
dt dt
Ggl indukasi yang dihasilkan pada kumparan sekunder adalah
dφ s dI p
Σs = −N s = − N s µµ o n p As (7.46)
dt dt
Dengan demikian
Σs N A
= s s
Σ p N p Ap
Jika dianggap bahwa luas penampang kumparan primer dan sekunder sama maka diperoleh
Σs N
= s (7.47)
Σp Np
Contoh
Sebuah trafo pada radio portable di rumah menurunkan tegangan dari 220 V menjadi 9 V.
Kumparan sekunder mengandung 30 lilitan. Berapa lilitan yang ada dalam kumparan sekunder?
Jawab
Σp 220
Np = Is = × 30 = 733 lilitan
Σs 9
Pp = I p Σ p (7.48)
dengan Pp : daya yang masuk ke kumparan primer dan Ip : arus pada kumparan primer
Ps = I s Σ s (7.49)
dengan Ps : daya yang masuk ke kumparan sekunder Is : arus pada kumparan sekunder
Tidak semua daya pada kumparan primer dapat dipindahkan ke kumparan sekunder. Hanya trafo
idel yang sanggup memindahkan seluruh daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Jika
η adalah efisiensi trafo maka dipenuhi
Ps = ηPp
atau
I s Σ s = ηI p Σ p
atau
Σp
Is =η Ip (7.50)
Σs
⎛ Np ⎞
I s = η ⎜⎜ ⎟⎟ I p
⎝ Ns ⎠
atau
270
Is Np
=η (7.51)
Ip Ns
Contoh
Sebuah trafo step-up mengubah tegangan 25 volt menjadi 250 volt. Jika efisiensi trafo itu 80%
dan kumparan sekundernya dihubungkan dengan lampu 250 volt 50 watt, tentukan arus dalam
kumparan primer
Jawab
Perbandingan jumlah lilitan sekunder dan primer adalah
N s 250
= = 10
Np 25
Efisiensi trafo η = 80% = 0,8
Hubungan antara arus pada kumparan sekunder dan primer memenuhi persamaan (56.34). Dari
persamaan tersebut kita dapat menulis
1 Ns 1
Ip = Is = × 10 × I s = 12,5 I s
η Np 0,8
Sebelum menentukan Ip kita tentukan dahulu Is. Tegangan pada kumparan sekunder adalah 250
V. Tegangan ini melewati sebuah lampu yang tertulis 250 volt 50 watt. Besar hambatan lampu
V 2 250 2
R= = = 1250 Ohm
P 50
Maka, arus sekunder adalah
250
Is = = 0,2 A
1250
Contoh
Rata-rata sebesar 120 kW daya listik dikirim ke kota kecil dari suatu pembangkit yang jaraknya
10 km. Jalur kawat transmisi memiliki hambatan total 0,40 Ω. Hitunglah daya yang hilang jika
transmisi dilakukan pada tegangan (a) 220 V, dan (b) 24.000 V
Jawab
271
a) Jika dirnasmisi pada tegangan 220 V maka arus yang mengalir pada kawat transmisi adalah
P 120000
I= = = 545 A
V 220
b) Jika dirnasmisi pada tegangan 24 000 V maka arus yang mengalir pada kawat transmisi
adalah
P 120000
I= = =5 A
V 24000
Misalkan pabrik tersebut mendapat listrik dari jaringan PLN bertegangan 33 000 volt. Untuk
mendapatkan tegangan kerja 1 000 volt, maka tegangan dari jaringan tersebut harus diturungakn
dengan menggunakan trafo step down. Dengan asumsi efisiensi trafo 100% maka perbandingan
jumlah lilitan sekunder dan primenr adalah
Ns 1000 1
= =
N o 33000 33
Karena trafo dianggap memiliki efisiensi 100% maka η = 100% = 1. Dengan demikian,
perbandingan arus primer dan sekunder adalah
272
Ip Ns 1
= =
Is N o 33
Jika Is = 70 000 ampere maka besar arus primer adalah
I s 70000
Ip = = = 2121 A
33 33
Nilai arus primer ini cukup besar. Tetapi jauh lebih kecil daripada 70 000 ampere yang
diperlukan untuk mengelektrolisis aluminium oksida.
Detektor logam sangat vitas digunakan di bandara untuk menghindari pembajak yang membawa
sejata tajam dan senjata api yang umumnya terbuat dari logam. Bagaimana sih prinsip kerja
deteknor logam?
Detektor logam secara prinsip terdiri dari dua buah lilitan yang orientasinya saling tegak lurus.
Arus bolak-balik dialirkan ke lilitan besar sehingga dihasilkan medan magnet yang berubah-ubah
273
terhadap waktu di sekitar lilitan tersebut. Tetapi, karena arah medan magnet yang dihasilkan
kumparan besar, masuk ke kumparan kecil dalam arah yang sejajar bidang kumparan kecil maka
tidak ada fluks magnetik dalam kumparan kecil. Dengan demikian, tidak ada arus yang
dihasilkan di kumparan kecil.
Jika di sekitar tempat itu terdapat logam, maka perubahan medan magnet pada kumparan besar
mengimbas munculnya arus pada logam di dekatnya. Arus yang dihasilkan dalam logam
menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah di sekitarnya. Medan magnet ini ada sebagian
yang menembus kumparan kecil dalam arah yang tidak sejajar kumparan kecil. Akibatnya
muncul fluks magnetik dalam kumparan kecil yang menyebabkan munculnya arus pada
kumparan kecil. Akhirnya, arus yang dihasilkan kumparan kecil dikuatkan dan diguanakan untuk
membunyikan alarm.
R
I
Gambar 7.20
Jawab
Medan magnet di sekitar arus yang mengalir pada kawat lurus panjang adalah
µo I
B=
2π r
Kuat medan magnet di dalam kumparan berubah-ubah bergantung pada jaraknya dari kawat.
274