Anda di halaman 1dari 24

RINSIP KERJA TRANSFORMATOR

PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR


A. Tujuan
Menemukan tegangan sekunder pada transformator
B. Dasar Teori
1. Pengertian Transformator
Menurut Gabriel, J.T, (2001), transformator atau trafo merupakan alat yang dipakai untuk
mengubah tegangan AC dari suatu harag menjadi suatu harga yang diinginkan. Trafo
dirancang untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak balik. Trafo terdiri atas dua
kumparan kawat berpenyekat, yang disebut kumparan primer dan kumparan sekunder,
dililitkan mengelilingi teras besi yang sama.
Kumparan primer adalah kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan,
sedangkan kumparan sekunder adalah kumparan yang dihubungkan dengan hambatan. Ketika
tegangan bolak-balik diterapkan pada kumparan primer, tegangan bolak-balik diimbaskan
kedalam kumparan sekunder. Alasannya adalah arus bolak-balik mengalir melalui kumparan
primer dan membentuk medan magnet bolak-balik dalam inti besi. Medan magnet bolakbalik ini mengimbas tegangan bolak-balik dalam kumparan sekunder tepat ketika magnet
yang
berotasi
dalam
dinamo
mengimbas
tegangan
dalam
kumparan
dinamo (Breithaupt, 2009).
Giancoli, 2001 (dalam Online Asia Astuti) menjelaskan transformator dirancang dengan
sedemikian rupa agar seluruh fluks magnet yang dihasilkan arus pada kumparan primer dapat
masuk ke kumparan sekunder, dan di asumsikan bahwa energi yang hilang karena hambatan
kumparan dan histeresi pada besi dapat diabaikan pendekatan yang baik untuk transformator
sebenarnya, yang sering kali memiliki efisiensi lebih dari 99%.
2. Fungsi Transformator
Transformator mempunyai fungsi memindahkan daya listrik dari kumparan primer ke
kumparan sekunder. Transformator ideal memindahkan daya listrik tanpa mengalami
perubahan daya. Transformator mempunyai dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan
sekunder yang keduanya dililitkan pada sebuah inti transformator. Besarnya tegangan lilitan
sekunder ditentukan oleh banyaknya lilitan pada bagian primer dan bagian sekunder.(Taqiani,
2013).
Jika transformator dianggap ideal, yaitu mengabaikan rugi-rugi tegangan dan kerugian
lainnya, maka besarnya daya yang diterima oleh transformator akan sama besarnya dengan
daya yang diberikan pada beban, sehingga dapat ditulis Pp = Ps sehingga;
=

Vp . Ip = Is . Vs
atau
Keterangan:
Pp

: daya primer

Ps

: daya sekunder

Ip

: arus primer

Is

: arus sekunder

Vp

: tegangan pada lilitan primer

Vs

: tegangan pada lilitan sekunder

3. Prinsip Kerja Transformator


Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat
oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujungujung kumparan sekunder akan timbul GGL induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbalbalik (mutual inductance). Ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada
kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan
berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah
polaritasnya (Musyaddad, 2013).
4. Jenis-jenis Transformator
Astuti memeparkan transformator terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah
menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak
daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
b. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi
menjadi rendah, transformator inimempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak
daripadajumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder
adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat dan Bahan


Kumparan dengan jumlah lilitan 1000 dan 1500
Lempeng besi dengan ukuran yang sesuai dengan penampang kumparan 2 buah
Voltmeter 2 buah
Saklar 2 buah
Kabel penghubung
Amperemeter 2 buah

D. Langkah Kerja
1. Peralatan disusun, gunakan tegangan 6 volt, di mana jumlah lilitan pada L1 = 1000 dan L2 =
1500.
2. Ditutup saklar kedua, lalu tutup saklar pertama, amati dan catat kuat arus dan tegangan pada
kumparan yang dilengkapi sumber tegangan Ip dan Vp dan Is dan Vs untuk kumparan yang
lain.
3. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk arus 10 dan 50 volt.

E. Hasil Pengamatan
1.1 Tabel Pengamtan
No
Ip
1
6,6 A
2
6,6 A
3
6,2 A
4
6,2 A
1.2 Hasil Perhitungan
Mencari Ip
a.

Percobaan 1
Ip =
= 6,6 A

b. Percobaan 2
Ip =
= 6,6 A
c.

Percobaan 3
Ip =
= 6,2 A

d. Percobaan 4
Ip =
= 6,2 A

Mencari Is
a.

Percobaan 1
Is =
= 9,2 A

b. Percobaan 2
Is =
= 9,2 A
c.

Percobaan 3
Is =
= 35 A

d. Percobaan 4
Is =
= 35 A

Is
9,2 A
9,2 A
35 A
35 A

Vp
4,4 V
0,98 V
0,98 V
4,4 V

Vs
6,13 V
1,36 V
5,53 V
24,8 V

Mencari Vp
a.

Percobaan 1
10 Volt =

b. Percobaan 2
50 Volt =
c.

Percobaan 3
50 Volt =

d. Percobaan 4
10 Volt =

Mencari Vs
a.

Dik:
Ip = 6,6 A
Is = 9,2 A
Vp = 4,4 V
Dit: Vs?
Jawab:
Vs =
=

= 6,13 Volt

b. Dik:
Ip = 6,6 A
Is = 9,2 A
Vp = 0,98 V
Dit: Vs?
Jawab:
Vs =
=
c.

= 1,36 Volt

Dik:
Ip = 6,2 A
Is = 35 A
Vp = 0,98 V

= 4,4 V

= 0,98 V

= 0,98 V

= 4,4 V

Dit: Vs?
Jawab:
Vs =
=

= 5,53 Volt

d. Dik:
Ip = 6,6 A
Is = 35 A
Vp = 4,4 V
Dit: Vs?
Jawab:
Vs =
=

= 24,8 Volt

F. Pembahasan
Transformator atau trafo merupakan alat yang dipakai untuk mengubah tegangan AC
dari suatu harga menjadi suatu harga yang diinginkan. Pada trafo tersebut terdiri atas dua
kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer adalah
kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan kumparan sekunder adalah
kumparan yang dihubungkan dengan hambatan. Pada praktikum prinsip kerja transformator
kali ini ialah untukmenemukan tegangan sekunder pada transformator. Di mana tegangan
sekunder (Vs) tersebut ditutup atau dimatikan.
Misal pada percobaan pertama ketika kumparan arus primer dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik sekunder, perubahan arus listrik pada kumparan primer
menimbulkan arus listrik yang berubah. Pada arus primer dengan tegangan 10 volt, didapat Ip
= 6,6 A, Is = 9,2 A, dan Vp = 4,4 A. Dan setelah nilai didapat barulah mencari Vs dengan
menggunakan rumus Vs =
sehingga dalam percobaan pertama itu Vs = 6,13 volt.
Begitu pula dengan percobaan selanjutnya dengan nilai yang berbeda pula.
Akan tetapi ketika pada tegangan 50 volt, tegangan pada arus primer menjadi rendah.
Hal ini karena jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan
sekunder. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti
besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul GGL
induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Ketika arus listrik
dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah
polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang
dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Dalam travo atau transformator tersebut terdapat kumparan-kumparan, yang dililtkan
pada satu batang atau inti, dimana inti dari travo tersebut terbuat dari besi agar bisa
menghasilkan induksi medan magnet, dan akhirnya menyebabkan terjadinya GGL induksi.
GGL (Gaya Gerak Listrik) dan perpotongan ggl inilah yang diperlukan untuk dapat

G.
1.
2.
3.
4.

5.

menghasilkan arus listrik oleh karena itu kumparan primer trafo harus diberikan arus listrik
AC arus bolak-balik, jika diberikan arus dc maka kumparan primer tidak menghasilkan GGL/
menjadi magnet diam.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum di atas dapat disimpulkan:
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC).
Transformator terdiri dari kumparan primer, dan kumparan sekuder.
Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus
listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah.
Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke
kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul GGL
induksi.
Didasarkan pada kenyataan bahwa arus bolak-balik dalam satu rangkaian akan menginduksi
(mengimbas) ggl bolak-balik pada rangkaian di dekatnya karena adanya induktansi bersama
(mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet.

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Asia. 2013. Transformasi http://asiiahw.blogspot.com/2013/11/transf
ormator.html diakses pada 11/04/14
Musyaddad, Anwaarul. 2013. Laporan Praktikum Tentang Transformator. http
://tongkrongananakemo.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-tentang-transformator.html
diakses pada 11/04/14
Taqiani, Ahmad. 2013. Transformator. http://softonezero.blogspot.com/2013/
11/transformator-trafo.html diakses pada 12/04.14
Sari,, Asri Arum. Laporan Fisika Dasar 2 http://www.scribd.com/doc/19006
0696/Laporan-Praktikum-Fisika-Dasar-2-Transformator diakses pada 12/04/14
Breithaupt, Jim. 2009. Swaddik Fisika. Bandung: Pakar Raya
Surya,Yohanes. 2010. Listrik Dan Magnet. Tanggerang: PT.Kandel
Sutrisno dan Tan Ik Gie. 1979. Fisika Dasar: Listrik, Magnet, dan Termofisika.
Bandung: ITB
T, Gabriel J. 2001 Fisika Lingkungan.Hipokrates.Jakarta

LAPORAN PRAKTIKUM
TRANSFORMATOR
1. Latar Belakang
Saat ini hampir seluruh benda yang kita gunakan untuk beraktivitas adalah benda
elektronik yang menggunakan listrik. Bisa dikatakan listrik adalah salah satu kebutuhan
pokok di dunia saat ini. Bisakah kita bayangkan bagaimana keadaan dunia sekarang jika
tanpa listrik? Tentu kita akan kembali menjadi manusia yang primitif.
Ketika membahas tentang listrik, tentu tidak terlepas dari kuat arus, beda potensial atau
tegangan dan hambatan. Namun ada beberapa komponen lagi yang terkait dengan listrik
seperti transformator yang berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan listrik.
Trasformator merupakan sebuah mesin listrik yang dapat merubah dan mentrasfer
tenaga listrik dari suatu rangkain kerangkain lainnya dengan cara induksi melalui gabungan
elektromagnet pada frekuensi konstan. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis transformator,
namun pada umumnya hanya dikenal dua jenis saja, yaitu transformator step-up dan
transformator step-down.
Biasanya transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem
komunikasi, transformator digunakan pada rentang frekuensi audio sampai frekuensi radio
dan video, untuk berbagai keperluan. Selain itu kita juga mengenalinput transformators,
interstage transformators, dan output transformators pada rangkaian radio dan televisi.
Transformator juga dimanfaatkan dalam sistem komunikasi untuk penyesuaian impedansi
agar tercapai transfer daya maksimum.
Dalam penyaluran daya listrik juga banyak digunakan transformator berkapasitas besar
dan juga bertegangan tinggi. Dengan transformator tegangan tinggi ini penyaluran daya listrik
dapat dilakukan dalam jarak jauh dan susut daya pada jaringan dapat ditekan. Di jaringan
distribusi listrik banyak digunakan transformator penurun tegangan, dari tegangan menengah
20 Kv menjadi 380 V untuk distribusi ke rumah-rumah dan kantor-kantor pada tegangan
220V. Transformator daya tersebut pada umumnya merupakan transformator tiga fasa.
Berdasarkan fungsi dan kegunaan transformator diatas maka kami melaksanakan
praktikum transformator ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai konsep, jenis, cara kerja
dan fungsi transformator.

2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang akan dicapai setelah melakukan praktikum transformator adalah
sebagai berikut:
1. Mahasiswa memahami konsep, jenis dan manfaat transformator.
2. Mahasiswa memahami prinsip kerja transformator.
3. Tinjauan pustaka
Transformator disingkat dengan nama trafo yaitu alat yang dipakai untuk mengubah
tegangan AC dari suatu harga menjadi suatu harga yang diinginkan. (Gabriel, 2001).
Transformator dirancang untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
Transformator terdiri atas dua kumparan kawat berpenyekat, yang disebut kumparan primer
dan kumparan sekunder, dililitkan pada teras besi yang sama. (Swadidik, 2009)
Kumparan primer adalah kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan,
sedanmgkan kumparan sekunder meruupakan kumparan yang berhubungan dengan beban
atau hambatan. (Modul Praktikum)
Transformator dapat ditemukan dimana-mana, di dalam televisi untuk menghasilkan
tegangan tinggi yang diperlukan oleh tabung gambar, di dalam adaptor untuk walkman, di
tiang-tiang listrik untuk menurunkan tegangan tinggi dari pembangkit menjadi tegangan
rumah. (Giancoli, 2001)
Transformator digunakan untuk mengubah tegangan kumparan primer (input) menjadi
tegangan sekunder (output). Oleh karena itu, transformator hanya dapat bekerja pada arus
AC. Arus DC tidak akan menghasilkan output arus DC pula. (Surya, 2010)
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik (Hukum Faraday),
ketika kumparan primer mulai diberi arus (anggap arusnya DC), pada kumparan sekunder
terjadi perubahan fulks magnetik. Perubahan fulks ini menyebabkan terjadinya arus induksi
di kumparan sekunder. (Surya, 2010)
Berikut ini simbol dan gambar transformator :

3.1 Transformator Step up


Transformator step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan
AC. (Modul Praktikum)
Transformator step up memiliki lebih banyak lilitan pada kumparan sekunder daripada
kumparan primer. Sebagai contoh, jika putaran sekunder lebih banyak daripada putaran
primer, tegangan sekunder 20 kali tegangan primer. (Swadidik, 2009)
Jika lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak daripada lilitan pada lilitan pada
kumparan primer, maka tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primer. (Giancoli, 2001)

3.2 Transformator Step down


Transformator step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan AC. (Modul Praktikum)
Transformator step down memiliki lilitan pada kumparan sekunder lebih sedikit daripada
kumparan primer. Sebagai contoh, jika putaran sekunder 20 kali lebih sedikit daripada
putaran primer, maka tegangan sekundernya seperduapuluh tegangan primer. (Swadidik,
2009)

3.3 Auto Transformator


Auto transformator disingkat dengan nama auto trafo atau yang hanya mempunyai satu
gulungan. Autotrafo ini ada dua macam yaitu (1) nilai input dan nilai output yang sudah
ditentukan sedangkan (2) nilai input dan nilai output melalui suatu pergeseran (slide). Setiap
auto trafo jenis ini disebut juga autotranslasi. (Gabriel, 2001)

3.3 Persamaan Transformator


Jika tegangan AC (bolak-balik) diberikan pada kumparan primer sebuah transformator,
perubahan medan magnet yang dihasilkannya akan menginduksi tegangan AC yang
berfrekuensi sama pada kumparan sekundernya. Namun, tegangan yang timbul akan berbeda
sesuai dengan jumlah lilitan pada setiap kumparan. (Giancoli, 2001)
Nisbah tegangan sekunder dengan tegangan primer sama dengan jumlah lilitan atau
putaran pada kumparan sekunder dengan jumlah lilitan atau putaran pada kumparan primer.
(Swadidik, 2009)
Pada transformator, jika jumlah lilitan pada kumparan primer sama dengan jumlah lilitan
sekunder, maka tegangan yang diinduksikan pada kumparan sekunder sama besar dengan
tegangan yang diberikan pada kumparan primer. (Surya, 2010)
Jika jumlah lilitan sekunder dua kali lebih banyak daripada lilitan primer, maka tegangan
pada kumparan sekunder dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan pada kumparan
primer. Hal ini disebabkan tegangan total yang diinduksikan pada kumparan sekunder
merupakan jumlah dari tegangan tiap-tiap lilitan. Jadi, semakin banyak lilitan sekunder,
semakin besar tegangan sekundernya. Secara umum, dapat dikatakan bahwa perbandingan
tegangan kumparan sekunder Vs dengan kumparan primer Vp sama dengan perbandingan
jumlah lilitan kedua kumparan, yaitu Ns dan Np: (Surya, 2010)

Dan :

3.4 Efisiensi Transformator


Transformator atau trafo tidak pernah ideal, jika trafo digunakan selalu timbul energi
kalor. Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar

daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar
dari pada daya sekunder. (Modul Praktikum)
Pada transformator ideal, daya pada kumparan primer sama dengan daya pada kumparan
sekunder. (Surya, 2010)

Pada transformator yang tidak ideal, sebagian daya berubah menjadi daya pada
kumparan sekunder lebih kecil dari daya kumparan primer. (Surya, 2010)

Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya
efisiensi trafo. Perbandingan antara daya sekunder
dengan daya primer
dinamakan efisiensi trabsformator (). Umumnya dalam % sehingga rumus efisiensi
transformator adalah sebagai berikut: (Surya, 2010)

transformator yang dirancang dengan baik dapat memiliki efisiensi lebih dari 99%,
sehingga sedikit sekali energi yang hilang menjadi panas. (Giancoli, 2001)
3.5 Fungsi Transformator
Transformator sangat penting dalam kehidupan kita. Hampir semua alat yang
menggunakan listrik memakai transformator. (Surya, 2010)
Transformator memegang peranan penting dalam transmisi listrik. Pembangkit listrik
seringkali berada jauh dari area metropolitan. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil
seringkali berada jauh dari kota karena kekurangan tempat untuk mencegah peningkatan
polusi udara. Oleh sebab itu, listrik seringkali harus ditransmisi melalui jarak yang jauh. Pada
jalur transmisi selalu terdapat kerugian daya, dan kerugian ini dapat ditekan jika daya
transmisi pada tegangan tinggi, menggunakan transformator. (Giancoli, 2001)
Transformator juga banyak digunakan pada peralatan. Misalnya, agar busi dapat berpijar
dibutuhkan suatu transformator step up untuk menaikkan tegangan dari 12 volt menjadi
ribuan volt. Tegangan ini juga mampu memijarkan campuran udara dalam silinder mesin.
(Surya, 2010)
4. Alat dan Fungsinya
Alat beserta fungsinya yang digunakan dalam praktikum transformator adalah sebagai
berikut:
1. Multimeter 1 buah berfungsi untuk mengukur kuat arus dan beda potensial atau tegangan.
2. Kumparan 1000 lilitan 1 buah berfungsi untuk mengalirkan arus dan tegangan secara bolakbalik.
3. Kumparan 500 lilitan 1 buah berfungsi untuk mengalirkan arus dan tegangan secara bolakbalik.

4. Kumparan 250 lilitan 1 buah berfungsi untuk mengalirkan arus dan tegangan secara bolakbalik.
5. Resistor 100 ohm 1 buah berfungsi sebagai hambatan.
6. Catu daya 1 buah berfungsi untuk menentukan jumlah tegangan yang masuk pada rangkaian.
7. Papan rangakain 1 buah berfungsi sebagai tempat pemasangan rangkaian.
8. Kabel penghubung merah dan hitam masing-masing 1 buah berfungsi untuk menghubungkan
arus listrik dari catu daya ke papan rangkaian.
9. Jembatan penghubung 2 buah sebagai penghubung pada papan rangkaian.
10. Inti besi berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
5. Prosedur Praktikum
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam praktikum transformator adalah sebagai
berikut:
1. Persiapkan semua peralatan yang dibutuhkan (konsultasikan dengan dosen pengasuh atau
asisten)
2. Susun rangkaian seperti pada gambar dibawah ini:

Vp = Vin

3.
4.
5.
6.
7.

Np

Ns R

Berikan tegangan masukan pada kumparan primer 3 vot AC


Ukur beda potensial pada ujung-ujung resistor dengan multimeter
Ukur kuat arus yang mengalir pada kumparan primer dan kumparan sekunder
Ulangi langkah-langkah diatas untuk tegangan masukkan, 6, 9, dan 12 volt AC
Tukar posisi kumparan primer dan kumparan primer dan kumparan sekundernya, kemudian
lakukan langkah-langkah seperti diatas.

6. Hasil dan Pembahasan


6.1 Hasil
a. Hasil Praktikum
Untuk Np = 500 dan Ns = 1000
Vp
Np
Ns
3 volt
500
1000
6 volt
500
1000
9 volt
500
1000
12 volt 500
1000

1) Untuk Vp 3 volt

Vs
2,4 volt
5,0 volt
7,6 volt
11,0 volt

Ip
2,8 A
5,6 A
8,2 A
11,0 A

Is
4,6 A
8,8 A
15 A
20 A

131%
199%
75%
160%

2) Untuk Vp 6 volt

3) Untuk Vp 9 volt

4) Untuk Vp 12 volt

Untuk Np = 1000 dan Ns = 5000


Vp
Np
Ns
3 volt
1000
500
6 volt
1000
500
9 volt
1000
500
12 volt 1000
500

Vs
0,8 volt
1,8 volt
3,0 volt
4,2 volt

Ip
2,8 A
4,6 A
8,2 A
12,0 A

Is
1,0 A
2,2 A
3,6 A
5A

9,5%
14,3%
14,6%
14,58%

1) Untuk Vp 3 volt

2) Untuk Vp 6 volt

3) Untuk Vp 9 volt

4) Untuk Vp 12 volt

Untuk Np = 250 dan Ns = 1000


Vp
Np
Ns
3 volt
250
1000
6 volt
250
1000
9 volt
250
1000
12 volt 250
1000

1) Untuk Vp 3 volt

2) Untuk Vp 6 volt

3) Untuk Vp 9 volt

Vs
4,6 volt
8,8 volt
9 volt
15 volt

Ip
2,8 A
4,0 A
8,2 A
12,0 A

Is
8,8 A
19 A
29 A
37 A

481%
696%
223%
385%

4) Untuk Vp 12 volt

Untuk Np = 1000 dan Ns = 250


Vp
Np
Ns
3 volt
1000
250
6 volt
1000
250
9 volt
1000
250
12 volt 1000
250

1) Untuk Vp 3 volt

2) Untuk Vp 6 volt

Vs
0,2 volt
0,8 volt
1,6 volt
2,2 volt

Ip
2,8 A
5,6 A
8,2 A
12,0 A

Is
0,2 A
0,8 A
1,6 A
2,4 A

0,47%
1,9%
3,46%
3,6%

3) Untuk Vp 9 volt

4) Untuk Vp 12 volt

b. Hasil Secara Teori


Untuk Np = 500 dan Ns = 1000
Vp
Np
Ns
3 volt
500
1000
6 volt
500
1000
9 volt
500
1000
12 volt 500
1000

1) Untuk Vp 3 volt

2) Untuk Vp 6 volt

Vs
6 volt
12 volt
18 volt
24 volt

Ip
2,8 A
5,6 A
8,2 A
11,0 A

Is
1,4 A
2,8 A
4,1 A
5,5 A

100%
100%
100%
100%

3) Untuk Vp 9 volt

4) Untuk Vp 12 volt

Untuk Np = 1000 dan Ns = 5000


Vp
Np
Ns
3 volt
1000
500
6 volt
1000
500
9 volt
1000
500
12 volt 1000
500

1) Untuk Vp 3 volt

Vs
1,5 volt
3 volt
4,5 volt
6 volt

Ip
2,8 A
4,6 A
8,2 A
12,0 A

Is
5,6 A
9,2 A
16,4 A
24 A

100%
100%
100%
100%

2) Untuk Vp 6 volt

3) Untuk Vp 9 volt

4) Untuk Vp 12 volt

Untuk Np = 250 dan Ns = 1000


Vp
Np
Ns
3 volt
250
1000
6 volt
250
1000
9 volt
250
1000
12 volt 250
1000

1) Untuk Vp 3 volt

Vs
12 volt
24 volt
36 volt
48 volt

Ip
2,8 A
4,0 A
8,2 A
12,0 A

Is
0,7 A
1,0 A
2,05 A
3A

100%
100%
100%
100%

2) Untuk Vp 6 volt

3) Untuk Vp 9 volt

4) Untuk Vp 12 volt

Untuk Np = 1000 dan Ns = 250


Vp
Np
Ns
3 volt
1000
250
6 volt
1000
250
9 volt
1000
250
12 volt 1000
250

Vs
0,75 volt
1,5 volt
2,25 volt
3 volt

Ip
2,8 A
5,6 A
8,2 A
12,0 A

Is
11,2 A
22,4 A
32,8 A
48 A

100%
100%
100%
100%

1) Untuk Vp 3 volt

2) Untuk Vp 6 volt

3) Untuk Vp 9 volt

4) Untuk Vp 12 volt

6.2 Pembahasan
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau
lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik. Pada dasarnya transformator memiliki banyak jenis, namun dalam praktikum ini hanya
melalakukan percobaan untuk jenis transformator step up dan transformator step down.
Perbedaan transformator step up dengan transformator step down terdapat pada lilitannya, transformator
step up memiliki lilitan sekunder (Ns) lebih banyak dari pada lilitan primernya (Np), transformator step up ini
berfungsi untuk menaik kan tegangan. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil praktikum. Pada saat Ns > Np

maka tegangan akan lebih tinggi dari pada saat Ns < Np, hal ini sesuai dengan teori mengenai hubungan antara
banyak lilitan dengan tegangan yang masuk, yang dinyatakan dalampersamaan:

Dalam praktikum ini yang termasuk ke dalam transformator step up adalah pada transformator dengan Np
= 500; Ns = 1000 dan transformator dengan Np = 250; Ns = 1000, hal ini dikarenakan lilitan pada kumparan
sekunder lebih banyak dari pada lilitan pada kumparan primer, sehingga tegangan sekunder lebih besar dari
tegangan primer, hal ini dapat dilihat pada hasil praktikum.
Secara teori untuk transformator dengan Np = 500; Ns = 1000, maka tegangan yang dihasilkan pada
kumparan sekunder dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan pada kumparan primer, ini karena
jumlah lilitan pada kumparan primer dua kali lebih banyak dari lilitan pada kumparan primer. Untuk
transformator dengan Np = 250; Ns = 1000, maka tegangan yang dihasilkan pada kumparan sekunder empat kali
lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan pada kumparan primer, ini karena jumlah lilitan pada kumparan
sekunder empat kali lebih banyak dari lilitan pada kumparan primer.
Namun pada hasil praktikum, hampir semua hasil tidak sesuai dengan teori hal ini karena transformator
pada dasarnya tidak pernah ideal, jika transformator digunakan selalu timbul energi kalor, sehingga energi listrik
yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar dari pada energi yang keluar pada kumparan sekunder,
selain itu disebabkan juga oleh ketelitaian praktikan dalam membaca angka pada multimeter pada saat
penghitungan tegangan.
Kebalikan dari transformator step up, transformator step down memiliki lilitan sekunder (Ns) lebih sedikit
dari pada lilitan primernya (Np), dan berfungsi untuk menurunkan tegangan. Hal ini dapat dilihat dalam hasil
praktikum. Pada saat Ns<Np maka tegangan akan lebih rendah dari pada saat Ns>Np. Hal ini sesuai dengan
teori mengenai hubungan antara banyak lilitan dengan tegangan yang masuk, yang dinyatakan dalampersamaan:

Dalam praktikum ini yang termasuk ke dalam transformator step down adalah pada transformator dengan
Np = 1000; Ns = 500 dan transformator dengan Np = 1000; Ns = 250, hal ini dikarenakan lilitan pada kumparan
sekunder lebih sedikit dari pada lilitan pada kumparan primer, sehingga tegangan sekunder lebih kecil dari
tegangan primer, hal ini dapat dilihat pada hasil praktikum.
Secara teori untuk transformator dengan Np = 1000; Ns = 500, maka tegangan yang dihasilkan pada
kumparan sekunder seperdua dari tegangan pada kumparan primer, ini karena jumlah lilitan pada kumparan
setengah dari lilitan pada kumparan primer. Untuk transformator dengan Np = 1000; Ns = 500, maka tegangan
yang dihasilkan pada kumparan sekunder seperempat dari tegangan pada kumparan primer, ini karena jumlah
lilitan pada kumparan sekunder empat kali lebih sedikit dari lilitan pada kumparan primer.
Namun pada hasil praktikum, hampir semua hasil tidak sesuai dengan teori hal ini karena transformator
pada dasarnya tidak pernah ideal, jika transformator digunakan selalu timbul energi kalor, sehingga energi listrik
yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar dari pada energi yang keluar pada kumparan sekunder,
selain itu disebabkan juga oleh ketelitaian praktikan dalam membaca angka pada multimeter pada saat
penghitungan tegangan.

7. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum transformator adalah sebagai berikut:
1. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik
dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

2. Transformator dibedakan menjadi dua jenis yaitu transformator step up dan transformator
step down. Transformator step up berfungsi untuk menaikkan tegangan AC sedangkan
transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan AC.
3. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik (hukum faraday).
http://fhitrieastrea.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-transformator.html

Anda mungkin juga menyukai