KUMPARAN INDUKSI
Disusun oleh:
Nama : Safiratul Labibah
NIM : 200321614903
Kelompok : 08
Oferring : C1
LAPORAN
KUMPARAN INDUKSI
A. TUJUAN
1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).
2. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik (AC).
3. Menentukan resistansi kumparan dengan Wheatstone Bridge.
4. Menentukan induktansi diri suatu kumparan.
5. Menentukan reaktansi induktif dari sebuah kumparan.
B. DASAR TEORI
Bila fluks magnetik jatuh pada suatu penghantar berbentuk kumparan,
maka dalam penghantar akan timbul gaya gerak listrik yang disebut gaya gerak
listrik induksi atau imbas. Perubahan fluks magnetik pada kumparan dapat
diperleh dengan cara menggerakkan magnet pada kumparan, sedangkan
kumparan atau kawat dalam keadaan diam. Atau sebaliknya kumparan atau
kawat yang bergerak, sedangkan magnet tetap diam.
Jika suatu penghantar berbentuk kumparan dialiri listrik DC, maka dia
berperilaku seperti magnet batang. Dalam rangkaian tertutup dengan sumber
tegangan DC, nilai resistansi dari induktor hanyalah resistansi ohmik.
1. Bagaimana penjelasanmu tentang watak magnet kumparan ini?
Jika suatu kumparan
dihubungkan dengan sumber arus
DC, maka dalam rangkaian
tertutup kumparan tersebut dapat
berprilaku seperti magnet batang,
yang sifatnya adalah sementara,
Gambar 1. Kumparan dialiri arus DC
hanya jika ada arus yang lewat pada kumparan.
Berdasarkan hukumnya Biot Savart, kawat lurus panjang dialiri arus
listrik maka akan timbul induksi magnet di sekitar kawat tersebut. Kalau
kawat lurus tersebut kita buat kumparan (Solenoid) bagaimana arah medan
magnetnya? Kita lihat pada gambar berikut.
V
eff
V
max
V 0,707
max
2
12. Apakah yang dimaksud dengan I efektif ?
Nilai arus pada listrik AC yang disetarakan dengan nilai arus pada
listrik DC yang menghasilkan jumlah kalor yang sama pada penghantar
dalam waktu yang sama. Apabila kita mengukur dengan osiloskop berlaku:
I I
eff max I
max
0,707
2
C. ALAT-ALAT
1. Voltmeter AC 4. Power Supply AC
2. Wheatstone Bridge 5. Frekuensimeter
3. Ampermeter AC
D. LANGKAH EKSPERIMEN
1. Menyusun peralatan seperti pada gambar berikut:
(a) (b)
Pada rangkaian di atas berlaku hukum Ohm untuk rangkaian tertutup yaitu
V=IZ. Dengan Z adalah reaktansi induktor, V dan I merupakan nilai efektif
dari tegangan dan kuat arus.
2. Menentukan V dan I sedikitnya 5 kali (a)
3. Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk rangkaian (b)
4. Menentukan resistansi kumparan dengan wheatstone bridge
5. Mengukur frekuensi tegangan AC dengan frekuensimeter.
E. DATA PERCOBAAN
1. Rangkaian penentuan induksi diri kumparan (L)
Dari grafik yang telah kita fitting di Microsoft Excel diperoleh persamaan
garis umum y bx a , koeffisien dari x yaitu b adalah gradien garis, bila
kita hubungkan dengan rumus V ZI , maka b=Z, a=0, V=y dan I=x.
Kita buat grafik hubungan tegangan dan arus dari rangkaian (a) dengan
data:
Sumbu x Sumbu y
No.
I (A) V (Volt)
1. 0.03 0.5
2. 0.06 0.7
3. 0.09 0.8
4. 0.12 0.9
5. 0.15 1.1
6. 0.18 1.2
7. 0.21 1.3
8. 0.24 1.4
9. 0.27 1.5
10. 0.30 1.6
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN DAN ARUS PADA RANGKAIAN
(a)
1.8
y = 4x +
0.44
1.6
R2 = 0.99
1.4
1.2
1
Tegangan
0.8
(Volt)
0.6
0.4
0.2
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Arus (A)
X L 42 0,62
16 0,36
15 ,64
3,95
2 f
3,95
250
0,0126
henry
2. Kita buat grafik hubungan tegangan dan arus dari rangkaian (b) dengan
data:
Sumbu x Sumbu y
No.
I (A) V (Volt)
1. 0.1 2.2
2. 0.2 2.8
3. 0.3 3.4
4. 0.4 3.8
5. 0.5 4.2
6. 0.6 4.8
7. 0.7 5.2
8. 0.8 5.6
9. 0.9 6.0
10. 1.0 6.6
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN DAN ARUS PADA RANGKAIAN
(b)
7
y = 4.72x +
1.87
6 R2 = 1.00
4
Tegangan
3
(Volt)
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Arus (A)
Dari grafik di atas kita peroleh persamaan garis y = 4,75x + 1,87, gradien
garisnya b=4,75, sehingga impedansinya Z=4,75 .
Jadi impedansi daripada kumparan saat dilalui arus listrik bolak-balik (AC)
adalah 4,75 .
X L 4,752 0,62
2 ,56 0,36
2 ,20
4,71
2 f
4,71
250
0,0150
henry
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan di atas diperoleh hasil yang sedikit
berbeda, pada rangkaian (a) diperoleh induktansi diri L=0,0126 henry dan
reaktansi induktif XL=3,95 . Sedangkan pada rangkaian (b) diperoleh
induktansi diri L=0,0150 henry dan reaktansi induktif XL=4,71 .
yang dirumuskan: L N
i
5. Reaktansi induktif sebauah kumparan dapat ditentukan melalui hubungan:
V
X L 2fL Z2R dimana Z
2 I
XL : Reaktansi induktif ( )
f : Frekuensi (Hz)
L : Induktansi diri (henry)
Z : Reaktansi induktor ( )
R : Reaktansi ohmik kumparan ( )
V : Tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
I. DAFTAR PUSTAKA
Supramono Eddy, dkk. 2003. Fisika Dasar II. Malang : JICA-Universitas
Negeri Malang (UM).
Team. 2005. Petunjuk Praktikum Listrik Magnet. Malang : Laboratorium
Elektromagnetik, Fisika FMIPA UM.