Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PRINSIP KERJA DAN PRINSIP ELEKTROMAGNETIK PADA INDUKTOR

1.1 Prinsip Kerja Induktor


Untuk memahami cara kerja induktor, yang pertama harus membayangkan
rangkaian listrik sederhana yang terdiri dari sebuah bola lampu pijar dihubungkan secara
paralel dengan sebuah induktor. rangkaian ini didukung oleh baterai yang terhubung
secara paralel dengan lampu melalui switch. Jika kita menekan saklar, lampu menyala
terang pada awalnya sebelum peredupan ke intensitas cahaya lebih rendah. Efek yang
sama terjadi ketika saklar dimatikan, yaitu setelah mengalami kecerahan tinggi lampu
berhenti memancarkan cahaya sepenuhnya
Hal ini disebabkan karena induktansi. Ketika arus mulai mengalir melalui
kumparan menghasilkan medan magnet yang mencoba untuk menghentikan arus mengalir
melalui kumparan dengan menghasilkan arus kedua tetapi dalam arah yang berlawanan.
Namun, ketika medan magnet terbentuk, arus kembali normal. Atau, ketika arus
dihentikan, medan magnet mencoba untuk mengkompensasi untuk mempertahankan
dengan menghasilkan arus listrik melalui koil sampai medan magnet tidak bisa lagi
dipertahankan dan hilang, sehingga bola lampu hanya menyala sebentar.

1
Gambar 7 Prinsip Kerja Induktor

Inilah karakteristik induktor, saat kehilangan sumber tegangan, maka induktor


akan menghasilkan tegangan utnuk sesaat. Saat mendapat tegangan induktor juga memiliki
karakteristik menjadikan intinya bersifat magnet (untuk inti besi). Karakteristik magnet ini
juga sering dimanfaatkan dalam berbagai perankat elektronika.

1.2 Pengisian Induktor


Bila kita mengalirkan arus listrik I, maka terjadilah garis-garis gaya magnet. Bila
kita mengalirkan arus melalui spul atau coil (kumparan) yang dibuat dari kabel yang
digulung, akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama membangkitkan medan magnet.
Kekuatan medan magnet sama dengan jumlah garis-garis gaya magnet dan berbanding
lurus dengan hasil kali dari jumlah gulungan dalam kumparan dan arus listrik yang melalui
kumparan tersebut. Contoh rangkaian :

Gambar 8. Rangkaian pengisian induktansi pada tegangan DC

2
Bila arus bolak–balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik
(ggl) induksi Hal ini berarti antara arus dan tegangan berbeda fase sebesar Л / 2 = 900 dan
arus tertinggal (lag) dari tegangan sebesar 900. 2Лf merupakan perlawanan terhadap aliran
arus

Gambar 9. Rangkaian pengisian induktansi pada tegangan AC

1.3 Pengosongan Induktor


Bila arus listrik l sudah memenuhi lilitan , maka terjadilah arus akan bergerak
berlawanan arah dengan proses pengisian sehingga pembangkitan medan magnet dengan
garis gaya magnet yang sama akan menjalankan fungsi dari lilitan tersebut makin tinggi
nilai L ( induktansi) yang dihasilkan maka makin lama proses pengosongannya.

Gambar 10. Rangkaian pengosongan induktansi pada tegangan DC dan AC

Induktansi dari koil / kumparan disebabkan dari fluks magnet yang terjadi
disekitarnya. semakin kuat fluks magnet maka induktansi yang dihasilkan akan semakin
besar. untuk menaikan nilai induktansi dari koil/kumparan kita dapat menambah jumlah
lilitan kawat, atau menambah ukuran diameter atau panjang dari kore inti (inti pusat) dan
juga dengan cara mengganti kore inti (inti pusat) dengan bahan feromagnetik seperti
dengan bahan besi lunak atau jenis ferit.

3
bahan feromagnetik seperti besi lunak, kobalt atau jenis nikel dll. yang digunakan
sebagai kore inti (inti pusat) akan meanikan nilai induktansi dari koil. Ini karena dengan
garis-garis gaya yang dihasilkan dari bahan konsentrat feromagnetik lebih kuat.

1.4 Prinsip Elektromagnetik pada Induktor


a. Induktansi Searah
Bila kita mengalirkan arus listrik melalui kabel, terjadilah garis-garis gaya magnet.
Bila kita mengalirkan arus melalui spul atau coil (kumparan) yang dibuat dari kabel yang
digulung, akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama yang membangkitkan medan
magnet. Kekuatan medan magnet sama dengan jumlah garis-garis gaya magnet, dan
berbanding lurus dengan hasil kali dari jumlah gulungan dalam kumparan dan arus listrik
yang melalui kumparan tersebut.

Gambar 11. Induktor terhubung sumber tegangan DC

b. Induktansi Bolak-balik
Bila dua kumparan ditempatkan berdekatan satu sama lain dan salah satu kumparan
(L1) diberi arus listrik AC, pada L1 akan terjadi fluks magnet. Fluk magnet ini akan
melalui kumparan kedua (L2) dan akan membangkitkan emf (elektro motorive force)
pada kumparan L2. Efek seperti ini disebut induksi timbal balik (mutual induction). Hal
seperti ini biasanya kita jumpai pada transformator daya.

Gambar 12. Induktor terhubung sumber tegangan AC

1.5 Rumus-Rumus Pada Induktor


4
Jika kita melihat gambar diatas, arus yang melewati sebuah induktor akan
menghasilkan medan magnet yang besarnya berbanding lurus dengan arus listrik yang
mengalir. Tidak seperti kapasitor yang terjadi perubahan kenaikan tegangan pada kedua
lempeng konduktor ketika sedang diisi muatan listrik, pada konduktor justru timbul
perubahan kenaikkan arus listrik ketika diberi tegangan listrik, perubahan kenaikan arus
listrik ini menciptakan induksi energi di dalam medan magnet. Dengan kata lain induktor
mengatur perubahan arus listrik dan dengan tidak mengubah tegangan listrik. Kemampuan
induktor ini disebut induktansi induktor dengan satuan Henry (H) dan diberi simbol L.
Untuk ukuran yang lebih kecil biasanya dinyatakan dalam satuan miliHenry (mH),
mikroHenry (µH), nanoHenry (nH) dan picoHenry (pH).

Sebuah induktor mempunyai inti dengan luas penampang inti (A), Jumlah lilitan
kawat per satuan panjang (l) . Jadi jika sebuah induktor dengan N lilitan kawat
dihubungkan dengan sejumlah fluk magnetik (Φ) maka induktor akan mempunyai fluk
magnetik total sebesar N.Φ. dan arus sebesar i yang mengalir melewatinya akan
menghasilkan induksi fluk magnetik yang arahnya berlawanan dengan arah aliran arus
listrik. Menurut hukum Faraday, semua perubahan fluk magnetik akan menghasilkan
tegangan induksi yang besarnya :

Di mana :
N : banyaknya lilitan
A : luas penampang inti (m2)
Φ : fluks magnetik (Wb),
µ : permeabilitas material inti
5
l : panjang induktor (m)
(di/dt) : laju perubahan arus dalam satuan A/s.

Laju perubahan medan magnetik (dΦ/dt) yang menginduksi tegangan besarnya


proporsional dengan laju perubahan arus listrik (di/dt) . atau dapat ditulis:

Atau :

Dimana L adalah induktansi induktor yang besarnya :

Gambar13. Tegangan induksi induktor

Dari persamaan ini dapat dikatakan :

Emf induksi = induktansi x laju perubahan arus listrik.

Sebuah rangkaian yang memiliki induktasi 1 Henry dengan tegangan induksi 1 Volt
akan menghasilkan laju perubahan arus listrik sebesar 1 Ampere/detik.

6
Dari persamaan ini terlihat yang berubah hanya arus listrik, sedangkan tegangan
induksi tidak berubah. Maka bila tegangan induksi = 0, perubahan arus listrik juga akan
menjadi 0. Bila induktor dihubungkan dengan sumber arus DC arus listriknya konstan
terhadap waktu, maka tidak akan timbul tegangan induksi pada induktor dan induktor
hanya berfungsi sebagai sebuah penghantar saja.

Pada konduktor arus listrik tidak dapat berubah secara mendadak karena jika hal ini
terjadi, maka akan dibutuhkan tegangan dan daya yang tidak terhingga besarnya (di/dt =
∼). Sebuah induktor dengan induktansi 1 H dengan arus maksimum 1 A , bila perubahan
arus dari 0 hingga maksimum dalam waktu 1 detik, maka tegangan yg dibutuhkan akan
sebesar 1 V dapat digambar seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 14. hubungan tegangan dan kuat arus pada induktor


dengan dt=1 s dan di = 1 A

Pada induktor yg sama , jika kita mengurangi dt hingga 1/10 nya atau perubahan
arus sebesar 1 A dalam waktu 0,1 detik, maka tegangan yang dibutuhkan akan menjadi 10
kali lipat besarnya yaitu 10 V, dapat dilihat pada gambar berikut ini :

7
Gambar 15. hubungan i dengan V bila dt diubah menjadi 0,1 detik

Pada induktor yang sama, jika perubahan arus terjadi mendadak atau sangat cepat
(dt=0) maka tegangan yang dibutuhkan menjadi tidak terhingga besarnya atau dapat
digambar seperti pada gambar berikut ini :

8
Gambar 16. grafik bila dt=0 maka V akan menjadi tidak terhingga besarnya

Daya di Dalam Induktor

Daya listrik secara matematis dapat ditulis :

P = V.i
Dimana :

P : daya listrik (Watt)

V : tegangan listrik (V

I : adalah arus listrik (A)

Pada induktor berlaku persamaan :

Maka daya induktor dapat ditulis :

9
Sebuah induktor ideal tidak mempunyai hambatan (R=0) sehingga tidak ada rugi-
rugi daya di dalam induktor, jadi dapat dikatakan induktor ideal tidak terjadi rugi-rugi
daya.

Ketika ada daya yang mengalir melalui sebuah induktor, maka energi listrik
disimpan di dalam induktor dalam bentuk medan magnetik. Ketka arus listrik meningkat
dalam selang waktu (dt) yang mendekati nol, maka daya sesaat di dalam rangkaian juga
akan meningkat dan energi disimpan di dalam induktor. Sebaliknya jika arus yang
mengalir melewati induktor berkurang maka daya sesaat juga akan turun (menjadi negatif).
Ini berarti induktor akan membuang sejumlah energi dari rangkaian.

Energi disimpan dalam bentuk medan magnet yang timbul disekitar induktor. Pada
induktor ideal, tidak terdapat hambatan atau kapasitansi, sehingga arus yang naik ketika
melewati induktor akan disimpan dalam bentuk medan listrik tanpa ada rugi-rugi. Medan
listrik ini tidak berkurang besarnya.

Bila induktor dilewatkan arus AC, maka induktor akan secara berkala menyimpan
dan membuang energi dalam bentuk siklus. Pada arus DC arus yang melewati induktor
besarnya konstan, maka tidak terjadi proses penyimpanan dan pembuangan energi secara
berulang-ulang seperti pada arus AC.

Melihat cara kerja induktor, dapat disimpulkan bahwa induktor adalah komponen
pasif elektronika yang dapat menyimpan dan menyalurkan energi listrik ke rangkaian
listrik. Tetapi induktor tidak dapat membangkitkan energi listrik.

Pada induktor real terdapat kerugian daya listrik akibat adanya hambatan di dalam
kawat penghantar induktor. Besar kerugian daya ini dapat dihitung dengan persamaan :

10
P =i2R
Dimana :

I : arus listrik (A)

R : hambatan dalam induktor (Ohm)

P : kerugian daya listrik

Fungsi utama induktor di dalam rangkaian listrik adalah sebagai filter, rangkaian
resonansi dan sebagai pembatas arus listrik. Sebuah induktor dapat digunakan untuk
memblock arus AC atau memblok frekuensi tertentu dari arus AC. Oleh sebab itu induktor
dapat digunakan untuk menyaring frekuensi radio atau memfilter frekuensi yang
melewatinya. Induktor juga dapat digunakan untuk menjaga perangkat elektronika dari
kenaikan tegangan dan arus listrik yang mendadak.

11

Anda mungkin juga menyukai