Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Angel Melanie Siregar

NIT : 35041220123
COURSE : D-III TLB XX
DOSEN PENGAMPU : ZAHRUL ULUM, ST., M.T.

INSTANSI : POLTEKBANG MEDAN

TUGAS ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK


1. Jelaskan mengenai sistem tanga listrik dan proses penyediaan tenaga listrik!
Sistem tenaga listrik
adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa bagian yang terhubung dan
bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi pengguna.
Lingkupnya mencakup pembangkit listrik, transmisi tenaga listrik, gardu induk,
dan jaringan distribusi tenaga listrik.

Proses penyediaan tenaga listrik


dimulai dengan pembangkitan energi listrik di pusat listrik. Energi listrik ini
kemudian disalurkan (ditransmisikan) dan didistribusikan kepada konsumen. Di
pusat listrik, energi primer diubah menjadi energi listrik dan kemudian
ditingkatkan tegangannya untuk disalurkan melalui saluran transmisi, yang bisa
berupa saluran udara atau kabel tanah.

Perusahaan Listrik Negara (PLN)


menggunakan frekuensi 50 Hz. Di gardu induk, tegangan diturunkan menjadi
tegangan distribusi primer sebesar 20 kV. Dari gardu induk, energi listrik
didistribusikan melalui penyulang-penyulang distribusi yang bisa berupa saluran
udara atau kabel tanah. Pada penyulang distribusi ini terdapat gardu distribusi
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan distribusi primer menjadi tegangan
rendah 380/220 volt. Tegangan listrik ini kemudian didistribusikan melalui
jaringan tegangan rendah, di mana konsumen terhubung melalui sambungan
rumah (SR). Sebelum masuk ke rumah konsumen, tegangan listrik melalui alat
pembatas dan pengukur (APP) untuk membatasi daya dan mengukur pemakaian
energi listrik.

Dalam proses transmisi dan distribusi,


saluran transmisi mengalirkan tenaga listrik bertegangan tinggi ke pusat-pusat
beban dalam jumlah besar. Saluran distribusi berperan dalam mendistribusikan
tenaga listrik tersebut kepada pengguna melalui saluran tegangan rendah.
Generator sinkron di pusat pembangkit biasanya menghasilkan tenaga listrik
dengan tegangan antara 6-20 kV, yang kemudian dinaikkan menjadi 150-500 kV
dengan bantuan transformator. Saluran tegangan tinggi (STT) mengalirkan tenaga
listrik menuju pusat penerima, di mana tegangan kemudian diturunkan menjadi
tegangan subtransmisi 70 kV. Pada gardu induk (GI), tenaga listrik yang diterima
kemudian dilepaskan ke trafo distribusi (TD) dengan tegangan menengah 20 kV.
Melalui trafo distribusi yang tersebar di berbagai pusat beban, tegangan distribusi
primer ini kemudian diturunkan menjadi tegangan rendah 220/380 kV yang
akhirnya diterima oleh pengguna.

2. Sebut dan jelaskan mengenai komponen simetris suatu sistem tenaga listrik 3
phasa!
Komponen simetris digunakan untuk menganalisis sistem yang tidak seimbang,
seperti saat terjadi hubung singkat tiga fase, dua fase, atau satu fase ke tanah.
Sistem yang tidak seimbang ini dipecah menjadi tiga rangkaian persamaan: urutan
positif, urutan negatif, dan urutan nol.

Gangguan tidak seimbang pada sistem 3 fase akan menyebabkan arus dan
tegangan tidak seimbang di setiap fase. Untuk merefleksikan respon yang
terpisah dari elemen-elemen tersebut, digunakan sirkuit ekivalen. Tiap elemen dari
sistem 3 fase memiliki 3 sirkuit ekivalen.

Sequence network menggambarkan pengoperasian sirkuit ekivalen berdasarkan


interkoneksi elemen. Dengan menyelesaikan sequence network saat terjadi
gangguan, kita dapat mendapatkan komponen arus dan tegangan simetris yang
mencerminkan efek arus gangguan tidak seimbang pada seluruh sistem.

3. Sebutkan jenis-jenis gangguan hubung singkat


Dalam sistem tenaga listrik, ada beberapa jenis gangguan hubung singkat yang
dapat terjadi. Gangguan ini umumnya dapat menyebabkan gangguan serius dalam
aliran listrik dan perlu ditangani dengan cepat untuk mencegah kerusakan yang
lebih lanjut. Berikut adalah beberapa jenis gangguan hubung singkat yang umum
terjadi:

1. Hubung Singkat Tiga Fasa: Ini terjadi ketika ketiga fasa dari sistem tenaga
listrik terhubung secara langsung, biasanya melalui impedansi yang rendah.
Gangguan ini dapat menyebabkan arus yang sangat tinggi mengalir,
mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik dan sistem distribusi.

2. Hubung Singkat Dua Fasa: Gangguan ini terjadi ketika dua fasa dari sistem
tenaga listrik terhubung secara langsung. Meskipun tidak sekuat hubung singkat
tiga fasa, gangguan ini masih dapat menyebabkan arus yang tinggi dan merusak
peralatan.

3. Hubung Singkat Satu Fasa: Ini adalah jenis gangguan di mana satu fasa dari
sistem terhubung langsung ke tanah atau ke fasa lainnya. Meskipun ini adalah
gangguan yang paling umum, arus yang dihasilkan biasanya tidak sebesar pada
hubung singkat dua atau tiga fasa.

4. Hubung Singkat Bus: Gangguan ini terjadi ketika dua atau lebih bus atau
junction point di dalam sistem tenaga listrik terhubung secara langsung,
mengakibatkan arus yang tidak terkendali dan dapat merusak peralatan serta
menyebabkan pemadaman listrik.

5. Hubung Singkat Saluran: Gangguan ini terjadi ketika saluran transmisi atau
distribusi listrik mengalami kontak langsung antara fase yang berbeda atau fase
dengan tanah. Hal ini bisa disebabkan oleh pepohonan, cuaca buruk, atau benda
lain yang mengganggu jalur distribusi listrik.

6. Hubung Singkat Karena Isolasi Buruk: Gangguan ini terjadi ketika isolasi
antara konduktor-konduktor listrik tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan
hubungan langsung antara konduktor-konduktor tersebut. Ini bisa terjadi karena
usia isolasi yang tua, kerusakan mekanis, atau kondisi lingkungan tertentu.

Setiap jenis gangguan hubung singkat ini dapat memiliki dampak yang berbeda
tergantung pada ukuran sistem tenaga listrik, lokasi, dan kondisi saat gangguan
terjadi. Sistem proteksi yang baik diperlukan untuk mendeteksi dan menangani
gangguan ini dengan cepat untuk menjaga keandalan dan keselamatan sistem.
gangguan tidak simetris meliputi gangguan satu fasa ke tanah, gangguan ganda,
dan gangguan ganda ke tanah.

Arus ganggung hubung-singkat simetris


Gangguan hubung singkat ini hanya terjadi pada sistem 3 fase. Korsleting jenis ini
terjadi di mana ketiga konduktor terhubung-singkat secara bersamaan. Hubung
singkat tipe simetri hanya untuk hubung singkat 3 fasa dengan atau tanpa ground.
Hanya 5% dari total kejadian gangguan hubung singkat merupakan hubung singkat
3 fasa

Arus ganggung hubung-singkat tak-simetris


Gangguan hubung singkat jenis ini terjadi pada sistem 1 dan 3 fase. Hubung singkat
terjadi antara konduktor bertegangan dengan atau tanpa ground. Hubung singkat
asimetris ini dibagi menjadi:
– Line-to-line fault. Dua fase yang disingkat tanpa ground
– Double line-to-ground fault. Dua fase yang terhubung bersama ke ground
– Single line-to-ground fault. Salah satu fase terhubung-singkat ground

Anda mungkin juga menyukai