PEMBAHASAN
Menurut literatur, tegangan tiga-fasa yang tak seimbang bisa diuraikan menjadi tiga
sistem yang seimbang atau simetris. Ketiga sistem simetris ini disebut komponen urutan
positif, urutan negatif, dan urutan nol. Gambar 2 memperlihatkan tiga sistem simetris tersebut.
Komponen urutan positif mempunyai urutan fasa mengikuti putaran jarum jam, urutan negatif
berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan urutan nol mempunyai arah fasa yang
sama. Setiap tegangan yang tak seimbang selalu bisa diuraikan menjadi tiga sistem simetris
2
tersebut. Gambar 3 memperlihatkan tegangan tak seimbang yang dibentuk oleh tiga sistem
simetris.
Jika tegangan sistemnya seimbang maka hanya urutan positif yang ada. Urutan negatif
dan nol tidak ada. Oleh sebab itu, adanya urutan negatif dan nol bisa dijadikan indikasi seberapa
besar ketidakseimbangan dari tegangan sistem. Tentu saja, semua definisi tersebut diatas juga
berlaku untuk arus. Pada sistem tiga-fasa tiga-kawat, urutan nol tidak perlu kita perhitungkan
karena arus urutan nol tidak bisa mengalir.
Gambar 3.Tegangan tak seimbang yang disusun dari tiga komponen simetris.
Pada sistem tiga-fasa tiga kawat yang bisa kita ukur secara langsung hanyalah tegangan
antar fasa, sehingga besarnya ketidakseimbangan biasanya dihitung dengan persamaan berikut:
yang mana
3
Ketidakseimbangan tegangan memiliki nilai yang bervariasi, tergantung kepada nilai
tegangan tiap fasanya. Oleh karena itu ada faktor ketidakseimbangan tegangan yang disebut
sebagai VUF (Voltage Unbalance Factor) sebagai acuan menentukan seberapa besar
ketidakseimbangan tegangan yang terjadi pada suatu system. Ada banyak ketidakseimbangan
tegangan terjadi dengan VUF (Voltage Unbalance Factor) yang sama, yaitu:
a. 1∅ − UV (Single Phase Under Voltage Unbalance)
Adalah kondisi dimana salah satu fasa dari sistem tiga fasa bertegangan yang lebih rendah
dibandingkan dengan tegangan nominalnya.
b. 2∅ − UV (Two Phases Under Voltage Unbalance)
Adalah kondisi dimana tegangan dua dari tiga fasa bernilai lebih rendah dari nilai tegangan
nominalnya.
c. 3∅ − UV (Three Phases Under Voltage Unbalance)
Adalah kondisi dimana tegangan dari ketiga saluran dari sistem tiga fasa bernilai tidak
seimbang dan bernilai lebih rendah dari nilai nominalnya.
d. 1∅ − OV (Single Phase Over Voltage Unbalance)
Adalah kondisi dimana tegangan salah satu dari ketiga fasa bernilai lebih tinggi dari nilai
tegangan nominalnya.
e. 2∅ − OV (Two Phases Over Voltage Unbalance)
Adalah kondisi dimana tegangan dua dari tiga fasa bernilai lebih tinggi dari tegangan
nominalnya.
f. 3∅ − OV (Three Phases Over Voltage Unbalance)
Adalah kondisi dimana ketiga fasa dari sistem tiga fasa mengalami
ketidakseimbangan tegangan yang bernilai lebih tinggi dari tegangan nominalnya.
g. 1∅ − A (Unequal Single Phase Angle Displacement)
Jika tegangan tiga fasa seimbang,maka seharusnya perbedaan sudut fasanya sebesar 120°.
h. 2∅ − A (Unequal Two Phase Angles Displacement)
Sama seperti Unequal Single Phase Angle Displacement namun pada kondisi ini terdapat
dua fasa yang berbeda terhadap fasa referensinya.
4
Efek langsung yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan tegangan pada performa motor
induksi adalah rugi panas pada motor, rugi akustik (noise), penurunan rating motor, dan
memperpendek umur motor. Walaupun tegangan tak seimbang yang terjadi kecil, tetapi arus
motor tak seimbang dapat mengalir. Arus tak seimbang menyebabkan masalah-masalah yang
telah disebutkan sebelumnya.
Selain itu, pengaruh dari ketidakseimbangan juga berdampak pada penyearah diode tiga
fasa. Penyearah dioda tiga-fasa banyak digunakan dalam bermacam penerapan seperti halnya
VSD (Variable Speed Drives) dan sistem catu daya. Idealnya, penyearah dioda semacam ini
hanya menghasilkan harmonisa dengan orde yang mana k bilangan bulat. Gambar 6(a)
memperlihatkan bentuk gelombang arus masukan dioda pada tegangan yang seimbang. Pada
kondisi tak seimbang, harmonisa orde tiga dan kelipatannya bisa mengalir di sumber sehingga
kwalitas gelombang dan faktor-daya arus masukan memburuk. Adanya harmonisa orde rendah
ini bisa mengganggu kinerja sistem atau menyebabkan resonansi pada kapasitor koreksi faktor
daya. Gambar 6(b) memperlihatkan gelombang arus masukan penyearah dioda pada kondisi tak
seimbang.
Pada kondisi seimbang, riak tegangan dc yang dihasilkan oleh penyearah dioda
mengandung harmonisa orde kelipatan enam.Pada kondisi tak seimbang, riak tegangan dc yang
dihasilkan mengandung harmonisa orde dua, empat, dan kelipatannya. Riak yang besar ini bisa
menurunkan kwalitas tegangan keluaran yang dihasilkan inverter (jika digunakan pada VSD) dan
mempercepat penuaan kapasitor dc. Gambar 7 memperlihatkan gelombang tegangan kapasitor
pada kondisi seimbang dan tak seimbang.
5
Gambar 5. Gelombang arus masukan penyearah dioda tiga-fasa.
6
Gambar 6. Gelombang tegangan keluaran penyearah tiga-fasa
7
2.4. Identifikasi Pengelompokan Permasalahan
Permasalahan ketidakseimbangan tegangan terjadi pada sistem transmisi daya dan sistem
distribusi daya.