Listrik AC dan DC
Kelistrikan secara umum ada 2 jenis berdasarkan sifat gelombangnya yaitu listrik AC (alternating
current) atau arus bolak-balik dan listrik DC (direct current) atau arus searah. Pada listrik AC ada 2
macam sistem 1 fasa dan 3 fasa.
Di Indonesia, sistem 1 phase ini mempunyai tegangan 220VAC. Sedangkan di berbagai negara, besar
tegangan 1 phase ini bervariasi. Untuk lebih detilnya dapat di lihat di “daftar table tegangan 1 phase”.
Untuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 phase dikembangkan menjadi 3
phase. Sistem ini menggunakan 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase
masing-masing 120 derajat. Berikut adalah gambaran mengenai gelombangnya.
Di Indonesia, sistem 3 phase umumnya diterapkan pada jaringan listrik yang disuplai oleh PLN mulai
dari pembangkit sampai Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang berada di depan rumah pelanggan.
Pelanggan listrik perumahan dengan daya dibawah 3500VA, menerima aliran listrik system 1 phase
dengan menggunakan 2 penghantar yaitu kabel phase dan netral. Sedangkan pelanggan listrik daya
diatas 3500VA, baik perumahan atau industry, akan menerima aliran listrik 3 phase dengan
menggunakan 4 penghantar yaitu 3 penghantar phase dan 1 netral.
Sistem 3 phase yang diterapkan PLN menggunakan tegangan 380V. Tetapi ada juga industry
yang mempunyai pembangkit sendiri menggunakan tegangan 400VAC, 480VAC atau 690VAC.
https://www.amanitekno.com/memahami-sistem-3-phase-dalam-kelistrikan/ 1/4
6/30/2021 Memahami Sistem 3 Phase dalam Kelistrikan – Amanitekno
Titik a – c: 380VAC
Titik a – b: 380VAC
Titik c – b: 380VAC
Titik a – x: 220VAC
Titik b – x: 220VAC
Titik c – x: 220VAC
Dalam hubungan bintang ini, jika hambatan atau beban listriknya seimbang (Ra = Rb = Rc) dan
disuplai oleh tegangan listrik yang sama besar, maka akan menghasilkan arus phase yang sama dan
akibatnya titik “X” yang dihubungkan ke penghantar netral akan mempunyai arus nol.
Hubungan Delta
Ciri khas dari hubungan delta ini adalah symbol segitiganya. Pada rangkaian delta ini tidak terdapat
titik tengah sebagai pusat/netral. Bila titik-titik ujungnya di ukur maka ini akan mengukur phase to
phase. Bila tegangan kerja 380VAC, maka dapat diartikan bahwa:
Titik a – c: 380VAC
Titik a – b: 380VAC
Titik c – b: 380VAC
https://www.amanitekno.com/memahami-sistem-3-phase-dalam-kelistrikan/ 2/4
6/30/2021 Memahami Sistem 3 Phase dalam Kelistrikan – Amanitekno
System 3 phase diterapkan mulai dari motor listrik, transformer/trafo, generator, system transmisi,
power distribution/distribusi tenaga.
Pada motor listrik, system 3 phase memberikan daya torsi motor yang lebih besar dibandingkan
dengan motor 1 phase. Dengan medan magnet berputar yang dihasilkan sistem 3 phase dengan arah
dan besaran konstan yang disederhanakan, maka akan menyederhanakan disain atau konstruksi
motor listrik.
https://www.amanitekno.com/memahami-sistem-3-phase-dalam-kelistrikan/ 3/4
6/30/2021 Memahami Sistem 3 Phase dalam Kelistrikan – Amanitekno
Referensi
Itulah pemahaman dasar mengenai system 3 phase dan beberapa standar yang bisa dijadikan
referensi dalam menentukan warna kabel berdasarkan fungsinya. Secara umum, kita menggunakan
PUIL sebagai acuan nasional. Tapi tidak tertutup kemungkinan ada instalasi listrik yang menggunakan
standar international dalam instalasi listriknya, sesuai dengan permintaan pengguna.
https://www.amanitekno.com/memahami-sistem-3-phase-dalam-kelistrikan/ 4/4