TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Sistem
Pembangkit Transmisi
5
3
1 2 4
KETERANGAN: 4 6
1 : Generator
2 : Trafo Step Up Sistem
3 : Saluran Transmisi Distribusi
4 : Trafo Step Down 7
5 : Jaringan Tegangan Menengah
6 : Jaringan Tegangan Rendah
7 : Instalasi Rumah
: Pemutus Tenaga
1. Transien
2. Variasi tegangan durasi pendek
3. Variasi tegangan durasi panjang
4. Tegangan tak seimbang
5. Distorsi gelombang
6. Fluktuasi tegangan
7. Variasi frekuensi daya
Motor induksi memiliki dua bagian utama yaitu stator yang tak bergerak
dan rotor berputar. Rotor terpisah dari stator dengan celah udara yang kecil sekitar
0,4 mm sampai dengan 4 mm, bergantung pada kapasitas motor induksi. Stator
terdiri dari rangka stator, inti stator, bearing, dan belitan stator (belitan jangkar).
Rotor terdiri atas rotor sangkar, poros rotor.
Prinsip kerja motor induksi berdasarkan pada aplikasi Hukum Faraday dan
gaya Lorentz pada konduktor. Prinsip kerja motor induksi sebagai berikut:
1. Ketika sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan stator, maka
akan timbul medan putar.
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor
3. Akibatnya pada kumparan rotor timbul induksi (ggl) sebesar :
E2=4,44.f2.N2.ϕ 2.2
4. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, ggl (E) akan
menghasilkan arus (I)
5. Adanya arus didalam medan magnet menimbulkan gaya pada motor
6. Bila kopel mula dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk
memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar
stator
7. Tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor rotor oleh
medan putar stator. Oleh karena itu, untuk menimbulkan tegangan induksi
maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar
stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr)
8. Perbedaan kecepatan antara ns dan nr disebut slip (s) dinyatakan dengan:
𝑛𝑠−𝑛𝑟
𝑠= × 100% 2.3
𝑛𝑠
9. Bila nr=ns, tegangan tidak akan terinduksi dan arus mengalir pada
kumparan jangkar (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel
motor akan ditimbulkan apabila nr lebih kecil dari ns
Konstruksi dari motor induksi sangkar tupai sangat sederhana dimana rotor
dari motor adalah konstruksi dari inti berlapis dengan konduktor yang dipasang
secara pararel, atau kira-kira dengan poros yang mengelilingi permukaan inti.
Konduktor tidak terisolasi dengan inti karena arus rotor secara alamiah akan
mengalir melalui tahana yang paling kecil konduktor rotor.
𝑛𝑠−𝑛𝑟
𝑠= × 100% ...................................................2.4
𝑛𝑠
Torsi yang dibangkitkan motor dengan waktu pendek pada saat starting
disebut torsi starting.
Maka:
𝐸 𝐸2 𝑅2 𝑅2
I2 = 2 = ; cos φ= =
𝑍2 𝑍2
√𝑅22 +𝑋22 √𝑅22 +𝑋22
Ketika rotor dalam keadaan diam maka slip s=1, frekuensi rotor sama
dengan frekuensi stator. Nilai tegangan induksi ketika rotor dalam keadaan adalah
nilai maksimum, karena kecepatan relatif antara rotor dan medan putar stator
dalam keadaan maksimum.
Dari gambar diatas maka diperoleh bahwa ketika motor start maka
dibutuhkan arus yang tinggi untuk menjalankan motor induksi sehingga untuk
motor yang berkapasitas besar maka diperlukan metode pengasutan supaya
mengurangi arus start.
ATP termasuk salah satu program yang digunakan secara luas untuk
simulasi digital fenomena elektromagnetik transien serta sifat elektromekanis
dalam sistem tenaga listrik. Dengan program digital ini, sistem jaringan dan
control yang kompleks dapat disimulasian. ATP memiliki pemodelan yang luas
dengan fitur-fitur penting untuk melakukan simulasi.
ATP memiliki banyak model meliputi mesin listrik, transformator, arrester
surja, saluran transmisi dan kabel. Beberapa penelitian yang dapat dilakukan
dengan software ini adalah :
Tegangan lebih akibat sambaran petir dan mekanisme switching peralatan
stabilitas transien
Analisis harmonisa dan resonansi
Unjuk kerja peralatan FACTS: STATCOM, SVC, UPFC, TCSC
Pengujian peralatan proteksi, dan lain-lain