Transformator instrument yang berazaskan induksi terdiri dari inti (core) dan
kumparan (winding). Inti berfungsi sebagai jalannya fluxi magnit sedangkan
kumparan berfungsi mentransformasikan arus dan tegangan. Kumparan primer
dan sekunder dapat lebih dari satu kumparan.
N1 / N2 = V1/ V2 = I2 /I1
Dimana :
N1 : Jumlah lilitan primer
N2 : Jumlah lilitan sekunder
V1 : Tegangan primer
V2 : Tegangan sekunder
I1 : Arus primer
I2 : Arus sekunder
Gabungan trafo arus dan trafo tegangan (combined current transformer and
potential transformer)
Fungsi trafo pengukuran (CT/PT/CVT) adalah:
Mengkonversi besaran arus atau tegangan pada sistem tenaga listrik dari
besaran primer menjadi besaran sekunder untuk keperluan sistem metering
dan proteksi.
Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada daerah
kerja (daerah pengenalnya) antara 5% - 120% arus nominalnya, tergantung dari
kelas dan tingkat kejenuhan.
Trafo arus proteksi memiliki ketelitian tinggi sampai arus yang besar yaitu pada
saat terjadi gangguan, dimana arus yang mengalir mencapai beberapa kali dari
arus pengenalnya dan trafo arus proteksi mempunyai tingkat kejenuhan cukup
tinggi.
Trafo tegangan kapasitif terdiri dari rangkaian kapasitor yang berfungsi sebagai
pembagi tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan menengah pada primer,
selanjutnya diinduksikan ke belitan sekunder.
TRANSFORMATOR DAYA
Transformator atau transformer atau sering juga disebut dengan trafo adalah
komponen/part elektronik yang mempunyai fungsi untuk mentransfer daya listrik
dalam bentuk AC (Alternating Current) atau dalam bentuk denyut-denyut
tegangan tertentu. Transformator tidak mentransfer daya dalam bentuk tegangan
DC dengan kurva yang lurus (misalnya dari baterai atau aki).
Pada dasarnya semua transformator adalah mentransfer daya, dalam bilangan
yang besar ataupun yang kecil, dalam frekwensi AC yang rendah ataupun yang
tinggi. Akan tetapi yang akan dibicarakan di sini adalah khusus transformator
daya untuk penggunaan umum pada frekwensi listrik AC 50/60Hz.
Secara teoritis, tegangan dan arus yang ditransfer oleh transformator adalah utuh
100%. Ini berarti jika tidak ada arus yang mengalir dari gulungan sekunder maka
gulungan primer pun tidak akan menarik arus. Akan tetapi di dalam prakteknya
tidaklah demikian.
Meskipun pada gulungan sekunder tidak terjadi pemakaian arus, di gulungan
primer masih mengalir arus (meskipun kecil). Ini disebabkan karena ketidak-
sempurnaan transformator, antara lain dikarenakan adanya kerugian-kerugian
pada bahan pembuat inti, kerugian tembaga, kerugian gulungan (seperti misalnya
adanya rongga/celah antar lilitan), kerugian panas dan lain-lain. Dalam
prakteknya transfer daya utuh 100% tidak pernah tercapai. Efisiensi terbaik
transformator yang mampu dicapai konon adalah 98%, tetapi kebanyakannya
lebih rendah dari itu. Bahkan banyak transformator kecil murahan yang dibuat
asal jadi hanya mempunyai efisiensi sekitar 50%.
DISUSUN OLEH:
NIM : 140402097