III
SWITCHING
DAN
SIGNALING
KELOMPOK III
Francius L S
(140402093)
(140402097)
Robbyo A P
(140402098)
Semester III
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Selain
switching
terdapat
sebuah
proses
yang
sangat
penting
SISTEM TELEKOMUNIKASI
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
BAB II
PEMBAHASAN
SWITCHING
Pengertian
Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah melakukan suatu proses
hubungan antara dua pelanggan telepon, sehingga keduanya dapat berbicara satu sama
lain.
Menurut ITU-T Switching adalah :
Thee stablishing, on demand, of an individuall connection from a desired inlet to
desired outlet within a set of inlets and outlets for as long as required for the transfer of
information
Sistem Switching
Secara umum peralatan switching dapat dikategorikan kedalam bagian-bagian yang
melaksanakan salah satu fungsi berikut : Signaling, Control dan penyambungan (switching),
seperti uang terlihat pada gambar 2.9.
Fungsi dasar dari peralatan signaling adalah untuk memonitor aktivitas incoming
lines dan meneruskan informasi kontrol dan status yang sesuai kepada elemen kontrol dari
switch. Peralatan signaling juga digunakan untuk memberikan sinyal kontrol ke outgoing
lines dibawah pengarahan elemen kontrol switch.
Fungsi utama dari sistem switching adalah untuk interkoneksi dan merutekan trafik
melalui jaringan. Tanpa switch, tiap pelanggan memerlukan saluran langsung terpisah ke
masing-masing pelanggan lainnya. Dalam jaringan seperti ini, pelanggan pemanggil memilih
saluran yang sesuai untuk membangun hubungan dengan pelanggan yang dituju. Jaringan
SISTEM TELEKOMUNIKASI
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
dengan hubungan pointto- point antar terminal seperti ini dikenal sebagai jaringan mata jala
(fully connected network). Jumlah saluran yang diperlukan dalam jaringan mata jala akan
sangat besar. Secara umum jika kita mempunyai N terminal, maka diperlukan sebanyak N(N1) /2 saluran. Konsekuensinya, penggunaan jaringan mata jala untuk menghubungkan
pesawat telepon untuk skala besar tidak praktis.
Sistem Switching dapat dibagi 2 macam, yaitu
A. Sistem Switching tidak terpusat.
B. Sistem Switching terpusat (centralized).
-
Sistem penyambungan (switching) ini identik dengan jaringan mata jala, memerlukan
banyak saluran dan sejumlah (N-1) elemen penyambungan (crosspoint) diperlukan pada tiap
elemen
-
SISTEM TELEKOMUNIKASI
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
B. Sistem Switching terpusat (bloking)
Keuntungan yang utama dari sistem ini adalah jumlah koneksi simultan yang
diharapkan pada situasi normal, bahkan pada waktu-waktu sibuk, berkisar 0,1N sampai
0,2N, sehingga jumlah crosspoint dapat lebih dikurangi. Jika panggilan yang terjadi lebih
besar dari pada yang dapat diakomodasikan, maka terjadi bloking. Pada sistem ini koneksi
dibangun melalui sejumlah link L. Crosspoint dari pesawat pemanggil dan yang dipanggil
secara simultan dioperasikan untuk menghubungkan suatu link tertentu. Total crosspoint
adalah LN. Jika L=2N, crosspoint yang diperlukan adalah 0,2N, terjadi pengurangan yang
cukup berarti kira-kira sebanyak 60%.
Evolusi Sentral
Sistem switching terbagi atas 2:
-sistem switching manual (manual switching) dan
-system switching otomatis (automatic switching)
Analog - Electromechanical switching
Step-by-step (Strowger switch)
Crossbar
Common control Stored Program Control
Digital - Electronic switching
Circuit switch
Packet switch
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Gambar di atas adalah contoh Switching manual yang dilakukan oleh seorang
operator.
Sistem Otomatis Step by step. Pada sistem ini, alat penyambung digerakkan oleh
pulsa-pulsa yang dikirim oleh roda pilih pesawat telepon dan pemilihan dilakukan leh setiap
angka yang dikirim secara berutun mulai dari angka pertama sampai angka terakhir.
Sehingga, angka terakhir dapat memilih pihak yang ingin dipanggil. Switching otomatis
common control. Pada sistem ini, bagian yang membentuk saluran hubungan pembicaraan
terpisah satu sama lain serta bagian yang mengontrol saluran hubungan pembicaraan
dipakai secara bersamaan (common).
Gambar di atas adalah sistem switching otomatis yang bekerja tanpa memerlukan
seorang operator.
SISTEM TELEKOMUNIKASI
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Sentral Telepon Relay Buluh
Sebuah relay buluh adalah jenis relay yang menggunakan elektromagnet untuk mengontrol
satu atau lebih switch buluh. Kontaknya berupa bahan magnetik dan elektromagnet bekerja
langsung tanpa memerlukan lengan untuk menggerakkannya. Disegel dalam tabung gelas
yang sempit yang panjang, kontak dilindungi dari korosi , dan biasanya dilapisi dengan perak
, yang memiliki resistivitas sangat rendah tetapi rentan terhadap korosi ,dibandingkan emas
yang tahan korosi tetapi lebih resistif seperti yang digunakan dalam kontak relay berkualitas
tinggi . Amplop kaca mungkin berisi beberapa switch buluh atau beberapa switch buluh dapat
dimasukkan ke dalam kumparan tunggal dan bergerak secara bersamaan . Switch buluh telah
diproduksi sejak 1930-an .Karena komponen yang bergerak kecil dan ringan, buluh relay
dapat beralih jauh lebih cepat daripada relay dengan lengan. Mekanis sederhana, relay buluh
handal dan tahan lama.
2.
Sentral telepon otomatis common control merupakan sentral telapon otomatis yang proses
penyambungannya dilakukan dengan menyimpan terlebih dahulu pulsa dalam register dan
tidak langsung di proses pada masing-masing tingkat selector seperti pada system step by
step.
Konsep
1) Sudah ada line circuit
2) Switching otomatis
3) Calling station dihubungkan ke inlet
4) Called station dihubungkan ke outlet
5) Proses switching : Wiper digerakan oleh motor listrik ke posisi oulet yang sesuai dengan
called number.
6) Pergerakan selector dilakukan step by step, pulsa nomor dari calling station harus dekadik
7) Pergerakan selector dilakukan step by step:
a) Digit 1 : Menggerakan selector awal (line finder = Pre-selector).
b) Digit 2 : Menggerakan group selector.
Digit 3 : Menggerakan selector akhir (final slector = Line selector).
SISTEM TELEKOMUNIKASI
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Strowger Switch
Crossbar
Sistem switching berupa bentuk hubungan switch secara matrix yg switchingnya
menggunakan Electromagnetic switching. Sistem ini sudah jaarang sekali dipakai karena
harganya yang mahal. Dalam elektronik , sebuah switch crossbar ( switch crosspoint, switch
matriks ) adalah kumpulan switch diatur dalam konfigurasi matriks. Sebuah switch crossbar
memiliki beberapa jalur input dan output yang membentuk pola menyeberang dari
interkoneksi garis antara yang sambungan dapat dibentuk dengan menutup saklar yang
terletak di setiap persimpangan elemen matriks. Awalnya, switch crossbar terdiri dari
persimpangan logam bar yang menyediakan jalur input dan output. Crosspoint switch adalah
salah satu arsitektur saklar utama, bersama-sama dengan rotary switch , switch memori , dan
switch crossover.
Disimpan kontrol program (SPC) adalah teknologi telekomunikasi yang digunakan untuk
pertukaran telepon yang dikendalikan oleh program komputer yang disimpan dalam memori
sistem switching. SPC adalah teknologi yang memungkinkan sistem switching elektronik
(ESS) yang dikembangkan dalam Sistem Bell pada 1950-an.
SISTEM TELEKOMUNIKASI
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Crossbar
Electronic Switching (SPC)
Pengaturan dengan program tersimpan (Stored Program Control/SPC) adalah teknologi
telekomunikasi yang digunakan untuk penyambungan telepon yang dikendalikan oleh
program komputer yang disimpan dalam memori sistem switching. SPC adalah teknologi
yang menggunakan sistem switching elektronik (Electronic Switching System/ESS) yang
dikembangkan oleh Bell System pada 1950-an.
Metode switching tahap awal seperti Strowger, panel, rotary, dan switch crossbar dibangun
murni dari komponen switching yang elektromekanis dengan kontrol elektronik analog, dan
tidak ada kontrol perangkat lunak komputer. Pengaturan dengan program tersimpan
diciptakan oleh ilmuwan Bell Labs Erna Schneider Hoover pada tahun 1954 yang beralasan
bahwa perangkat lunak komputer dapat mengontrol koneksi dari panggilan telepon.
SPC diperkenalkan pada sistem switching elektronik pada tahun 1960. The 101ESS PBX
adalah sistem switching transisi dalam Bell System untuk memberikan layanan diperluas
untuk pelanggan bisnis yang masih dilayani oleh saklar kantor pusat elektromekanis,
sedangkan Western Electric 1ESS dan AXE telephone exchage oleh Ericsson adalah sistem
skala besar di jaringan telepon masyarakat. SPC memiliki fitur panggilan canggih. Dalam
perkembangannya, keandalan dan fleksibilitas meningkat. Penambahan time-division
multiplexing (TDM) menurunkan ukuran subsistem dan secara dramatis meningkatkan
kapasitas
teknologi
SPC
mendominasi
industri
telekomunikasi
Pada sistem step-by-step maupun crossbar, fungsi switching matrix dan control elemets
keduanya masih menggunakan komponen elektromekanik.
Sistem electronic switch menggunakan stored program digital computer untuk melakukan
fungsi kontrol, sedangkan fungsi switching masih elektromekanik.
SISTEM TELEKOMUNIKASI
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Cara Penyambungan
Circuit Switching
Informasi yang dikirimkan oleh suatu terminal diterima oleh sentral langsung
dikirimkan kepada terminal yang dituju selama seluruh informasi selesai dikirim.
Dengan demikian satu saluran akan dipakai terus selama terminal belum selesai
mengadakan hubungan.
Contoh: Jaringan Telepon PSTN dan telex.
Keuntungan:
o Sekali koneksi terjadi jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung
o antar stations).
o Fixed data rate tanpa adanya delay.
o Sangat baik untuk komunikasi real time.
Kelemahan:
o Selama koneksi berlangsung, sirkit akan selalu diduduki walaupun tidak
o ada data yang dikirim.
o Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay).
SISTEM TELEKOMUNIKASI
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Message Switching
Kelebihan
o Tidak perlu segmentasi/paketisasi data
o Overhead lebih kecil
o Pesan dapat dikirim meskipun penerima sibuk:
o Disimpan di buffer sampai penerima siap
Kelemahan:
o Apabila terjadi error, terjadi pada seluruh pesan
o Delay karena proses store and forward
o Perlu buffer dengan kapasitas yang besar di setiap node
Packet Switching
Paket informasi atau layanan komunikasi data yang dibagi
menjadi paket-paket berukuran kecil (< 1500 byte) yang diberi
label yang dikirimkan ke alamat yang dituju.
SISTEM TELEKOMUNIKASI
10
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Pengklasifikasian Packet Switch
SISTEM TELEKOMUNIKASI
11
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Dasar-dasar Penyambungan
Fungsi utama dari suatu sistem switching adalah untuk membangun jalur elektrik
antara pasangan inlet dan outlet yang diberikan. Ada 4 jenis hubungan dapat dibangun
melalui sistem penyambungan :
a.
b.
c.
d.
SISTEM TELEKOMUNIKASI
12
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Suatu hubungan dibangun berdasarkan informasi signaling yang diterima pada
saluran inlet. Subsistem kontrol mengirim informasi signaling ke pelanggan dan sentralsentral lain yang dihubungkan ke outgoing trunk. Selain itu signaling juga terjadi antar
subsistem yang berbeda di dalam sentral. Format dan kebutuhan signaling untuk pelanggan,
trunk dan subsistem kontrol sangat berbeda satu dengan lainnya. Karenanya suatu system
penyambungan menyediakan tiga bentuk signaling yang berbeda :
1. Signaling loop pelanggan.
2. Signaling antar sentral.
3. Signaling di dalam sentral.
Gambar 2.11. memperlihatkan elemen-elemen system switching
SISTEM TELEKOMUNIKASI
13
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Teknik Dasar Switching
Teknik switching di pakai pada jaringan telekomunikasi, komunikasi voice data tidak
terlepas dari teknik switching. Berikut ini adalah uraian/penjelasan beberapa teknik
switching yang diterapkan dalam voice. Teknik Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit
Switching and Packet Switching.
SISTEM TELEKOMUNIKASI
14
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Pengantar Switching/Penyambungan
Contoh sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon secara langsung
Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisiean
karena dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya dan jaringan akan menjadi rumit.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa fungsi dasar switching adalah sebagai berikut :
1. Penyambungan (interconnection).
2. Pengendalian ( control ).
3. Deteksi adanya permintaan sambungan.
4. Menerima informasi.
5. Mengirim informasi
6. Mengadakan test sibuk.
7. Mengawasi pembicaraan
SISTEM TELEKOMUNIKASI
15
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
SIGNALING
Pengertian Signal
Signal didefinisikan sebagai :
Data atau informasi yang telah mengalami suatu proses sedemikian rupa sehingga
siap untuk dikirim ke pihak penerima melalui suatu saluran transmisi.
16
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
diperlukan oleh elemen jaringan telepon dalam melakukan pertukaran informasi. Informasi
dibawa dalam bentuk pesan (message).Pesan SS7 (SS7 message) dapat membawa informasi
seperti :
- Teruskan permintaan panggilan dari 022-520XXXX ke 021-868XXXX.
- Pelanggan yang dipanggil melalui Trunk No. XX1 sedang sibuk. Hapus
panggilan tersebut dan kirimkan nada sibuk.
- Meminta sambungan ke 800-XXX8888, routing mana yang harus dipilih.
Klasifikasi Signaling
Signaling Berdasarkan Pemakaian Kanal
SISTEM TELEKOMUNIKASI
17
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
2) End-to-end
Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang diperlukan untuk ruting) ke
setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh sentral asal terhubung ke sentral
tujuan, barulah Informasi lengkap (address tujuan) dikirimkan.
3) Enbloc.
Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal lengkap dikirim secara estafet.
Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada CCS (CCS No.7), sedangkan pada
CAS (R2) biasa menggunakan terminologi link-by-link
4) Overlap.
Mode penyaluran seperti link-by-link dimana informasi sinyal yang dikirim tidak
secara sekaligus (lengkap) melainkan bertahap (sebagian-sebagian).
SISTEM TELEKOMUNIKASI
18
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Signaling Pada Saluran Pelanggan Analog
Pada proses signaling terdapat fase dialing, yaitu menekan nomor tujuan. Terdapat
dua metode dialing, yaitu decadic pulse dan DTMF.
Pengiriman Sinyal
Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena
gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk
SISTEM TELEKOMUNIKASI
19
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih
diterima/dikenali dalam kualitas yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar
ide pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser berbentuk analog dan
selama di media transmisi berbentuk digital. Teknik/metode pengubahan sinyal analog
menjadi sinyal digital ini disebut PCM (Pulse Code Modulation).
Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya
saja
Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi
sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :
1. Sampling
2. Quantisasi
3. Pengkodean
4. Multiplexing
LPF
Sam pling
Kuantisasi
Coding
LPF
Sam pling
Kuantisasi
Coding
Kuantisasi
Coding
LPF
Sam pling
Multipleksing
Sampling
Untuk mengirimkan informasi dalam suatu sinyal, tidak perlu seluruh sinyal
ditransmisikan, cukp diambil sampelnya saja
Sampling : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik
tertentu secara teratur dan berurutan.
Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurangkurangnya memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]
SISTEM TELEKOMUNIKASI
20
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
fs > 2 f i
fs = Frekuensi sampling
fi = Frekuensi informasi/sumber (yang disampling)
CCITT : fs = 8000 Hz
fi = 300 3400 Hz (Sinyal Bicara)
Artinya sinyal telepon disampling 8000 kali per detik
Quantisasi
Proses Pemberian harga terhadap sinyal PAM; yang besarnya kecilnya disesuai
dengan harga tegangan pembanding terdekat
Setiap pulsa akan diletakan kedalam suatu polaritas positif atau polaritas negatif
Setiap polaritas dibagi menjadi beberapa segment/sub segment(interval)
Companding
Sebelum dikuantisasi, amplitudo sinyal kecil diperbesar dan amplitudo sinyal besar
diperkecil. Operasi yang dilakukan disebut sebagai kompresi (comp) dan ekspansi
(exp), yang disebut dengan companding
Coding / Pengkodean
SISTEM TELEKOMUNIKASI
21
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Pemrosesan dilakukan secara elektronik oleh perangkat encoding menjadi 8 bit word
PCM yang merepresentasikan level hasil kuantisasi yang sudah ditentukan yaitu dari
127 sampai dengan +127 interval kuantisasi.
Bit paling kiri dari word PCM jika = 1 menyatakan level positif dan jika = 0 berarti
level negatif.
Pengkodean menghasilkan total 256 beda sampling (256 subsegmen) yang
memerlukan 8 bit (28 = 256)
SISTEM TELEKOMUNIKASI
22
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
Fungsi dari signal
Untuk memberitahukan kepada sebuah proses bahwa suatu kejadian tertentu telah
terjadi
Untuk memaksa suatu proses mengeksekusi signal handler
Bisa dikirim ke proses manapun kapanpun Signal yang dikirim ke proses yang sedang
tidak berjalan, harus disimpan oleh kernel sampai proses tersebut melanjutkan
eksekusinya
Setiap signal hanya bisa diterima sekali saja Signal bersifat consumable resources,
jadi setelah diterima signal dan deskriptornya akan dihancurkan
Pada waktu tertentu hanya boleh terdapat satu pending signal untuk satu proses
tertentu dengan tipe signal tertentu. Pending signal adalah signal yang telah dikirim
ke suatu proses, tapi belum diterima oleh proses tersebut. Jika terjadi lebih dari satu
pending signal, masing masing pending signal tidak akan dibuatkan antriannya, tapi
langsung dibuang.
Signaling/Pensinyalan
Berdasarkan FTP Telkom 96, pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran
informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar
yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan
saluran dan pembubaran hubungan.
Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa pengertian sebagai berikut :
yang dimaksud pertukaran informasi adalah saling mengirim pesan pensinyalan
(signaling message).
antar elemen dalam jaringan, maksudnya antar sentral atau antara sentral dengan
terminal pelanggan (namun dalam pengertian umum, termnologi signaling lebih
ditujukan kepada antar sentral).
membangun hubungan (call set-up), mengawasi saluran (supervision) dan
membubarkan hubungan (path disconnection) adalah merupakan fungsi utama dari
signaling. Dalam sistem pensinyalan moderen seperti Common Channel Signaling (CCS7),
disamping fungsi utama di atas, signaling juga meliputi fungsi tambahan seperti
manajemen jaringan (network management), aplikasi fitur tambahan (supplementary
service), fungsi operasi & pemeliharaan (operations & maintenance) dll.
SISTEM TELEKOMUNIKASI
23
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
SISTEM TELEKOMUNIKASI
24
KELOMPOK
SWITCHING DAN SIGNALING
III
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org
www.elektro.undip.ac.id
www.telecom.ee.itb.ac.id
uzethea.blogspot.com/2010/04/pengertian-switch.html
syakur.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../BAB+7+-+SWITCHING.doc
eicomp.wordpress.com/tag/pengertian-switch/
deskripsi.com/komputer/packet-switching
SISTEM TELEKOMUNIKASI
25