I. LANDASAN TEORITIS
1.1. Emona DATEx
Emona DATEx experimental add-in module merupakan suatu perangkat elektronik yang berfungsi
untuk mempelajari dasar – dasar serta prinsip dari komunikasi dan telekomunikasi. Emona DATEx
adalah sebuah kumpulan “diagram blok” dimana blok tersebut dapat dihubungkan dengan kabel BNC
to Banana dan dapat diukur dengan dihubungkan ke NI ELVIS II.
percobaan ini menggunakan Low-Pass Filter untuk mendapatkan sinyal sebesar 8.33kHz dengan
amplitudo sebesar 4Vpp dengan mengatur Gain controlnya.
Setealah ada sinyal informasi lalu menggabungkan antara sinyal termodulasi 8.33kHz dengan
100kHz sinyal pembawa untuk menghasilkan sinyal AM termodulasi 100%.
Dari hasil outputan gelombang diatas sudah sesuai dengan yang di harapkan. Outputan
gelambang sama dengan gelombang AM termodulasi.
Gambar 2.7. Rangkaian Percobaan Acquiring The Carrier using The PLL Method
Gambar 2.8. Blok Diagram Percobaan Acquiring The Carrier using The PLL Method
Kemudian praktikan diharuskan untuk mengatur Gain control pada modul Adder hingga
keluaran dari VCO terkunci, pada saat VCO terkunci
Pada grafik diatas dapat diamati bahwa nilai frekuensi tidak terdapat perubahan walaupun
frekuensi pada generator sinyal sudah diubah menjadi 99kHz. Untuk menjawab
Jawaban pertanyaan pertama hubungan fasa antara sinyal pembawa AM dengan sinyal
output hasil operasi PLL menurut analisis praktikan sinyal pembawa AM mendahului sinyal
hasil operasi PLL.
Jawaban pertanyaan kedua perbedaan fasa yang timbul pada sinyal ini menyebabkan
keluaran dari sinyal VCO ini tidak dapat digunakan sebagai local carrier cara mengatasi
perbedaan fasa sebesar 90° dengan menambahkan Low-Pass Filter.\
Jawaban pertanyaan ketiga LPF dapat digunakan sebagai filter bagi sinyal hasil dari fungsi
multiplier namun menerusan komponen DC dan efeknya pada saat yang sama kedua sinyal
tersebut dapat memiliki perbedaan fasa sebesar 90°.
2.2. Experiment 2 : Signal to Noise Ratio and Eye Diagram
2.2.1 PART A: Adding Noise to Signal
Pada percobaan pertama dalam eksperimen selanjutnya ini praktikan akan melakukan percobaan
dasar dari sinyal noise (derau), untuk memahami konsep dari Signal to Noise Ratio (SNR).
Dibawah ini adalah hasil yang ditampilkan oleh osiloskop saat praktikan menambahkan noise
sebesar -20dB.
Selannjutnya praktikan diharuskan untuk mengganti nilai noise tersebut menjadi -6dB dan 0dB
seperti dibawah ini.
Gambar 2.14. Noise Generator -6dB
Jawaban pertanyaan pertama, tipe sinyal noise yang dihasilkan adalah noise eksternal
dikarenakan noise ini tidak dihasilkan oleh sinyal infromasi itu sendiri.
Jawaban pertanyaan kedua semakin besar nilai noise dalam satuan desibel semakin besar
pula noise yang dihasilkan.
hasil yang didapatkan praktikan saat keadaan noise generator sebesar -20dB.
Jawaban pertanyaan
pertanyaan keempat nilai SNR menunjukkan bahwa perbandingan antara tegangan dengan daya pada
sinyal termodulasi lebih besar dibandingkan dengan sinyal noise artinya kualitas sinyal menjadi lebih
baik.
pertanyaan kelima kedua sinyal yang dioperasikan dengan cara yang berbeda memiliki SNR yang
hampir saman dikarenakan persamaan yang digunakan tidak begitu berbeda. nilai noiseya juga tidak
terlalu besar sehingga SNR asli dengan alternatif tidak berbeda jauh.
pertanyaan keenam nilai SNR akan menjadi lebih kecil saat noise generator dinaikkan menjadi -
6dB ataupun 0dB, pernytaan ini di landasi data percobaan sebelumnya bahwa semakin besar noise
generator (dalam desibel) yang diberikan maka tegangan noise akan semakin besar.
pertanyaan ketujuh menggunakan Noise Generator yang lain maka tegangan noise, SNR, tegangan
sinyal plus noise dan juga SNR alternatif akan berubah tetapi perubhanya tidak terlalu besar .
Dari kedua table di ats di dapatkan kesimplan bahwa ketikan Noise Generator dinaikkan nilainya maka
SNR akan semakin besar.
Pada percobaan yang pertama ini praktikan menggunakan frekuensi 2kHz dan berikut ini adalah hasil yang
ditampilkan pada osiloskop.
Dan dibawah ini adalah hasil tampilan menggunakan fitur Eye Diagram.
Gambar 2.24. Analisis dengan Eye Diagram (f = 2kHz dan Noise = -6dB)
Gambar 2.25. Analisis dengan Eye Diagram (f = 2kHz dan Noise = 0dB)
Pertanyaa kedelapan semakin besar Noise Generator yang diberikan pada sinyal informasi akan
menyebabkan ukuran Eye Diagram semakin besar pula.
.
Gambar 2.26. Analisis dengan Eye Diagram (f = 4kHz dan Noise = -6dB)
Dari ketiga gambar di ats di dapatkan kesimpulan semakin besar nilai frekuensi yang di berikan kan
akan semkain rapat jug hasil gelombang pada eye diagram hal ini karean perioda dari gelombang kan
semakin kecil dan jika nois yng di berikna semik besar maka akan semakin banyak jalur yang
dihasilkan atau makin banyak yang keluar jalur dapat di lihat saat di berikan nois 0 dB lebih tidak
tertata dibafingkan di berikan -6dB.
III. KESIMPULAN
1.) agar sinyal VCO menjadi local sinyal perbedaan fasanya harusalah sebesar 90 0 Jika tidak maka harus
di tambahkan LPF untuk mencapii perbedaan fasa sebesar 900
2.) Nilai nois yang di berikan pada sinyal maka akan menggu sinyal jika semakin besar nois yang di
berikan maka semakin besar juga Vrms yang dihasilkan oleh sinyal yang artinya akan memiliki daya
yang akan besar juga.
3.) Signal to Noise Ratio adalah perbandingan tegangan / daya rata – rata sinyal termodulasi dengan
tegangan / daya rata – rata sinyal noise.
4.) Semakin besar nilai Noise maka semakin kecil nilai dari SNR dan begitupun sebaliknya dan pengaruh
SNR pada jalur kominikasi Semakin besar nilai SNR pada suatu jalur komunikasi menandakan jalur
komunikasi tersebut semakin baik.
5.) Pertambahan nilai Noise berbanding lurus dengan pertambahan besarnya ukuran dari Eye
Diagram. Dan Pertambahan nilai bit-clock digital (frekuensi) yang dibangkitkan pada sinyal
berbanding lurus dengan bertambahnya kerapat Eye Diagram.
IV. REFERENSI
1.) Modul IV Praktikum Sistem Komukasi. Laboratorium Dasar Teknik Elektro. Institut Teknologi Sumatera.
Lampung.
2.) Shift A-05. Praktikum Sistem Komunikasi. Teknik Elektro. Institut Teknologi Sumatera.
3.) Gary Altunian. “Signal to Noise Ratio”. 24 April 2019.
https://www.lifewire.com/signal-to-noise-ratio-3134701
.) Deepak Bahera. “Eye Diagram Basics”. 25 April 2019.
https://www.edn.com/design/test-and-measurement/4389368/Eye-Diagram-Basics-Reading-and-applying-
eye-diagrams
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner