Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TUGAS PERANCANGAN ELEKTRONIKA 2

Dosen Pengampu

Rahmat S.T, M.T

NO : 06
JUDU : OSILATOR (COLPITTS,
HARTLEY, CLAPP)
NAMA : UJANG FAHMI
KELAS : TELKOM 3D

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II DASAR TEORI......................................................................................................... 2
2.1 Definisi Osilator........................................................................................................... 2
2.2 Karakteristik Oislator ................................................................................................... 2
2.3 Aplikasi dan Rangkaian Dasar Osilator ....................................................................... 3
BAB III PERANCANGAN ................................................................................................... 5
3.1 Deskripsi Singkat dan Spesifikasi ................................................................................ 5
3.2 Diagram Blok (dan penjelasannya) ............................................................................ 12
3.3 Penentuan Komponen dan Perhitungan...................................................................... 12
3.4 Diagram Skematik Rangkaian Lengkap ..................................................................... 13
3.5 Simulasi Rangkaian .................................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 19
4.1 Simpulan .................................................................................................................... 19
4.2 Saran .......................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah
getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang konstan. Gelombang
sinyal yang dihasilkan ada yang berbentuk Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang
Kotak (Square Wave) dan Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave). Pada dasarnya
sinyal arus searah atau DC dari pencatu daya (power supply) dikonversikan oleh Rangkaian
Osilator menjadi sinyal arus bolak-balik atau AC sehingga menghasilkan sinyal listrik yang
periodik dengan amplitudo konstan. Tiga istilah yang berkaitan erat dengan rangkaian
Osilator adalah “Periodik”, “Amplitudo” dan “Frekuensi”.

1.2. Tujuan

Perancangan pembuatan osilator Colpitts, Hartley, dan Clap ini dilakukan dengan
beberapa tujuan, diantaranya :

1. Lebih memahami karakteristik dari osilator Colpitts, Hartley, dan Clap.


2. Memahami prinsip kerja dari osilator Colpitts, Hartley, dan Clap.
3. Mampu membuat osilator yang sesuai dengan yang diinginkan, baik frekuensi dan
gain yang dihasilkan.

1
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Definisi Osilator
Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah
getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang konstan. Gelombang
sinyal yang dihasilkan ada yang berbentuk Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang
Kotak (Square Wave) dan Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave). Pada dasarnya
sinyal arus searah atau DC dari pencatu daya (power supply) dikonversikan oleh Rangkaian
Osilator menjadi sinyal arus bolak-balik atau AC sehingga menghasilkan sinyal listrik yang
periodik dengan amplitudo konstan. Istilah yang berkaitan erat dengan rangkaian Osilator
adalah sebagai berikut:
 Periodik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 kali getaran atau waktu
yang dibutuhkan pada 1 siklus gelombang bolak-balik, biasanya dilambangkan dengan
t dengan satuan detik (second).
 Amplitudo adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan dalam suatu
getaran.
 Frekuensi adalah sejumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik, satuan frekuensi
adalah Hertz.

2.2. Karakteristik Osilator

Osilator dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Berdasarkan pembangkitannya,


osilator dibedakan menjadi dua:

1. Self sustaining ( free running oscillator )


2. Nonself sustaining ( triggered oscillator )

Untuk "free running oscillator" terdapat empat kebutuhan agar osilator umpan balik
bekerja:

1. Amplification (penguatan)
2. Umpan balik positif
3. Pembentuk frekuensi
4. Power supply

2
Tergantung kepada alam bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi
menjadi dua kategori : osilator sinusoidal atau osilator harmonic dan osilator relaksasi.
Osilator sinusoidal menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau mendekati sinusoidal
pada frekuensi tertentu. Osilator relaksasi menghasilkan bentuk gelombang bukan
sinusoidal seperti gelombang segiempat dan gelombang gigi-gergaji.

Osilator dapat pula digolongkan pada alat-alat tertentu yang menghasilkan osilasi. Pada
penggolongan ini, osilator dapat merupakan jenis resistansi negatif atau jenis umpan balik.
Osilator resistansi negatif menggunakan alat aktif yang memproses lengkung karakteristik
arus tegangan dengan kemiringan negatif dalam daerah operasinya. Dioda kanal
merupakan alat resistansi negatif yang digunakan dalam resistor. Osilator umpan-balik
sebaliknya, mempunyai penguat umpan-balik regeneratif (positif), dimana perolehan
lingkar juga diatur sedemikian sehingga perolehan keseluruhan menjadi tidak terhingga.

Baik osilator sinusoidal maupun osilator relaksaasi dapat merupakan jenis resistansi
negatif dan jenis umpan-balik. Osilator sinusoidal jenis umpan-balik dapat digolongkan
lebih lanjut menjadi osilator LC (indktor-kapasitor) dan RC (tahanan kapasitor).

Osilator sinusoidal kadang-kadang digolongkan menurut frekuensi sinyal yang


dihasilkan. Jadi osilator yang membangkitkan sinyal dalam daerah frekuensi audio dikenal
sebagai osilator frekuensi audio. Demikian pula, osilator yang menghasilkan sinyal-sinyal
daerah frekuensi radio dinamakan osilator frekuensi radio, dan seterusnya.

Klasifikasi osilator didasarkan pada daerah frekuensi yang dihasilkan :

1. Osilator Frekuensi Audio (AF) beberapa hz -20 KHz


2. Osilator Frekuensi Radio (RF) 20 KHz - 30MHz
3. Osilator Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) 30MHz - 300MHz
4. Osilator Frekuensi Ultra Tinggi (UHF) 300MHz - 3GHz
5. Osilator Gelombang Mikro 3 GHz - Beberapa GHz

2.3. Aplikasi dan Rangkaian Dasar Osilator

Sebuah Rangkaian Osilator sederhana terdiri dari Dua bagian utama, yaitu Penguat
(Amplifier) dan Umpan Balik (Feedback). Berikut ini Blok Diagram dasar sebuah
RangkaianOsilator.

3
Pada dasarnya, Osilator menggunakan sinyal kecil atau desahan kecil yang berasal dari
Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier diberikan arus listrik, desah kecil
akan terjadi, desah kecil tersebut kemudian diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi
penguatan sinyal, jika keluaran (output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik
(masukan) tersebut, maka Osilasi akan terjadi.

4
BAB IV
PERANCANGAN

3.1. Deskripsi Singkat dan Spesifikasi


Oscilator Colpitts
Colpitts Oscillator adalah jenis osilator LC yang termasuk dalam kategori
Harmonic Oscillator dan ditemukan oleh Edwin Colpitts pada tahun 1918. Gambar 1
menunjukkan osilator Colpitts khas dengan sirkuit tangki di mana induktor L terhubung
secara paralel dengan kombinasi seri kapasitor C1 dan C2 (ditunjukkan oleh enklosur
merah).

Komponen lain dalam rangkaian adalah sama seperti yang ditemukan dalam
kasus CE emitor-umum yang bias menggunakan jaringan pembagi tegangan yaitu RC
adalah resistor kolektor, RE adalah resistor emitor yang digunakan untuk menstabilkan
rangkaian dan resistor R1 dan R2 membentuk jaringan bias pembagi tegangan. Lebih
lanjut, kapasitor Ci dan Co adalah input dan output kapasitor decoupling sementara
emitor kapasitor CE adalah kapasitor bypass yang digunakan untuk memotong sinyal
AC yang diperkuat.

5
Di sini, ketika catu daya dihidupkan, transistor mulai melakukan, meningkatkan IC
pengumpul saat ini karena kapasitor C1 dan C2 terisi daya. Pada mendapatkan muatan
maksimum yang layak, mereka mulai melepaskan melalui induktor L. Selama proses
ini, energi elektrostatik yang tersimpan dalam kapasitor akan diubah menjadi fluks
magnetik yang pada gilirannya disimpan dalam induktor dalam bentuk energi
elektromagnetik. Selanjutnya, induktor mulai mengeluarkan yang mengisi kapasitor
sekali lagi. Demikian juga, siklus berlanjut yang menimbulkan osilasi di sirkuit tangki.
Oscilator Colpitts pada dasarnya mirip dengan oscilator Hartley. Perbedaan
yang mendasar terletak pada bagian rangkaian tangki (tank circuit). Pada oscilator
Colpitts, digunakan dua kapasitor sebagai pengganti induktor yang terbagi. Rangkaian
umpan balik dibuat dengan menggunakan “medan elektrostatik” melalui jaringan
pembagi kapasitor. Frekuensi resonansi rangkaian oscilator colpitts ditentukan oleh dua
kapasitor terhubung seri dan induktor. Rangkaian oscilator colpitts secara detil dapat
dilihat pada gambar berikut :
Rangkaian Oscilator Colpitts

Dari gambar rangkaian oscilator colpitts diatas tegangan bias untuk basis
diberikan melalui R1 dan R2 sedangkan tegangan bias untuk emitor diberikan melalui
R4. Kolektor diberi bias mundur dengan menghubungkan ke bagian positif dari VCC
melalui R3. Resistor R3 juga berfungsi sebagai beban kolektor. Penguat transistor
rangkaian oscilator colpitts dibuat dengan konfigurasi common emitor.
Pada saat sumber tegangan DC diberikan pada rangkaian oscilator colpitts, arus
mengalir dari bagian negatif VCC melalui R4, Q1 dan R3. Arus IC yang mengalir
melalui R3 menyebabkan penurunan tegangan VC dengan harga positif. Tegangan
6
yang berubah ke arah negatif ini juga diberikan ke bagian atas C1 melalui C3. Bagian
bawah C2 bermuatan positif dan tertambahkan ke tegangan basis sehingga menaikkan
harga IB. Transistor Q1 akan semakin berkonduksi sampai pada titik jenuh. Saat Q1
sampai pada titik jenuh maka tidak ada lagi kenaikan IC dan perubahan VC juga akan
terhenti. Sehingga tidak terdapat umpan balik ke bagian atas C2. Muatan pada C1 dan
C2 akan dikosongkan melalui L1 dan selanjutnya medan magnet di sekitar L1 akan
menghilang. Arus pengosongan tetap berlangsung untuk sesaat. Keping C2 bagian
bawah menjadi bermuatan negatif dan keping C1 bagian atas bermuatan positif. Ini
akan mengurangi tegangan bias maju Q1 dan IC akan menurun. Harga VC akan mulai
naik ke arah VCC, kenaikan ini akan diupankan kembali ke bagian atas keping
kapasitor C1 melalui C3. C1 akan bermuatan lebih positif dan bagian bawah C2
menjadi lebih negatif. Proses ini terus berlanjut sampai Q1 pada rangkaian ocilator
colpitts sampai pada titik cutoff.
Pada saat Q1 rangkaian oscilator colpitts sampai pada titik cutoff, maka tidak
ada arus IC. Tidak ada tegangan umpan balik ke C1. Gabungan muatan yang terkumpul
pada C1 dan C2 dikosongkan melalui L1. Arus pengosongan mengalir dari bagian
bawah C2 ke bagian atas C1. Muatan negatif pada C2 akan habis dengan cepat dan
medan magnet di sekitar L1 akan menghilang. Arus yang mengalir masih terus
berlanjut. Keping C2 bagian bawah menjadi bermuatan positif dan keping C1 bagian
atas bermuatan negatif. Tegangan positif pada C2 menarik Q1 dari daerah cutoff .
Selanjutnya IC akan mulai mengalir lagi dan proses dimulai lagi dari titik ini. Energi
dari rangkaian umpan balik ditambahkan ke rangkaian tangki oscilator colpitts sesaat
pada setiap adanya perubahan.

Besarnya umpan balik pada rangkaian osilator colpitts ditentukan oleh “nilai
kapasitansi” C1 dan C2. Harga C1 pada rangkaian ini jauh lebih kecil dibandingkan
dengan C2 atau XC1 > XC2. Tegangan pada C1 lebih besar dibandingkan pada C2.
Dengan membuat C2 lebih kecil akan diperoleh tegangan balikan yang lebih besar.
Namun dengan menaikkan balikan terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
distorsi. Biasanya sekitar 10-50% tegangan kolektor dikembalikan ke rangkaian tangki
sebagai sinyal umpan balik rangkaian oscilator colpitts.

Oscilator Hartley
Hartley Oscillator adalah jenis Harmonic Oscillator yang ditemukan oleh
Ralph Hartley pada tahun 1915. Ini adalah Oscillator Sirkuit Tuned yang digunakan

7
untuk menghasilkan gelombang dalam kisaran frekuensi radio dan karenanya juga
disebut sebagai RF Oscillators. Frekuensinya osilasi ditentukan oleh sirkuit tangki
yang memiliki kapasitor yang terhubung secara paralel dengan dua induktor
terhubung secara seri, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1.

Di sini RC adalah resistor kolektor sementara RE resistor emitor membentuk


jaringan stabilisasi. Selanjutnya resistor R1 dan R2 membentuk jaringan bias pembagi
tegangan untuk transistor dalam konfigurasi CE emitor umum. Selanjutnya, kapasitor
Ci dan Co adalah input dan output decoupling kapasitor sementara emitor kapasitor
CE adalah kapasitor bypass digunakan untuk memotong sinyal AC yang diperkuat.
Semua komponen ini identik dengan yang hadir dalam kasus penguat emitor-umum
yang bias menggunakan jaringan pembagi tegangan. Namun, Gambar 1 juga
menunjukkan satu set komponen lagi yaitu, induktor L1 dan L2 dan kapasitor C yang
membentuk sirkuit tangki (ditampilkan dalam enklosur merah).

8
Osilator Hartley merupakan oscilator yang banyak digunakan pada rangkaian
penerima radio AM dan FM. Frekuensi resonansi ditentukan oleh harga T1 dan C1.
Kapasitor C2 berfungsi sebagai kopling AC rangkaian tank circuit LC ke basis Q1 .
Tegangan bias Q1 diberikan melalui resistor R2 dan R1. Kapasitor C4 sebagai
kopling jaringan umpan balik output oscilator hartley dengan rangkaian input melalui
tank circuit T1. Kumparan RF (L1) merupakan pull up tegangan dan untuk menahan
sinyal AC agar tidak mempengaruhi rangkaian catu daya. Q1 pada rangkaian
osciolator hartley dibawah merupakan transistor tipe n-p-n dengan konfigurasi
common emitor. Untuk lebih detil dapat dilihat pada rangkaian oscilator hartley
berikut.

Rangkaian Oscilator Hartley

Pada saat rangkaian oscilator hartley diatas diberikan sumber tegangan DC


untuk pertama kali, tegangan DC mengalir ke kolektor melalui L1 dan C4 termuati,
pada saat yang sama basis medapat bias maju memalui R2 sehingga transistor Q1
konduk dan tegangan pada kolektor dialirkan ke ground melalui emitor dan R1. Pada
awalnya IE, IB dan IC mengalir pada Q1. Dengan IC mengalir lewat L1, tegangan
kolektor mengalami penurunan. Tegangan ke arah negatif ini diberikan pada bagian
bawah T1 oleh kapasitor C4. Ini mengakibatkan arus mengalir pada kumparan bawah.
Elektromagnet pada T1 akan membesar di sekitar kumparan. Ini akan memotong
kumparan bagian atas T1 dan memberikan tegangan positif untuk mengisi kapasitor

9
C1. Tegangan ini kemudian diberikan pada Q1 melalui C2. Q1 akhirnya sampai pada
titik jenuh dan mengakibatkan terjadinya perubahan pada VC . Medan di bagian bawah
T1 akan dengan cepat habis dan mengakibatkan terjadinya perubahan polaritas
tegangan pada bagian atas. Keping C1 bagian atas sekarang menjadi negatif sedangkan
bagian bawah menjadi positif.

Muatan C1 yang telah terakumulasi akan mulai dikosongkan melalui T1 pada proses
rangkaian tangki (tank circuit). Tegangan negatif pada bagian atas C1 menyebabkan
Q1 berubah ke negatif menuju cutoff. Selanjutnya ini akan mengakibatkan VC
membesar dengan cepat. Tegangan ke arah positif kemudian ditransfer ke bagian bawah
T1 oleh C4, sebagai jaringan umpan balik. Tegangan ini akan tertambahkan pada
tegangan C1 . Perubahan pada VC berangsur-angsur berhenti, dan tidak ada tegangan
yang diumpanbalikan melalui C4. C1 telah sepenuhnya dikosongkan. Medan magnet
di bagian bawah L1 kemudian menghilang. C1 kemudian termuati lagi, dengan bagian
bawah berpolaritas positif dan bagian atas negatif. Q1 kemudian berkonduksi lagi.
Proses ini akan berulang terus. Rangkaian tangki oscilator menghasilkan gelombang
kontinyu dimana hilangnya muatan rangkaian tangki oscilator dipenuhi lagi melalui
jaringan umpan balik C1.

Osilator Clapp

Clapp oscillator adalah variasi osilator Colpitts di mana kapasitor tambahan


(C3) ditambahkan ke dalam rangkaian tangki untuk menjadi seri dengan induktor di
dalamnya, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1.

10
Terlepas dari adanya kapasitor ekstra, semua komponen lain dan koneksinya
tetap sama dengan yang ada pada kasus osilator Colpitts.

Oleh karena itu, kerja rangkaian ini hampir identik dengan Colpitts, di mana
rasio umpan balik mengatur generasi dan keberlangsungan osilasi. Namun frekuensi
osilasi dalam kasus osilator Clapp diberikan oleh

11
3.2. Diagram Blok

Gambar Diagram Blok Osilator

3.3. Penentuan Komponen dan Perhitungan


 Penentuan Komponen Osilator Colpitts
 Transitor BC107BP
 VCC = 20 V
 R1 = 10 kΩ
 R2 = 4.7 kΩ
 Rc = 3.6 kΩ
 Re =2.7 kΩ
 C1 = 1 uF
 C2 = 1 uF
 Cin = 22 uF
 Cin1 = 22 uF
 Cout = 22 uF
 L1 = 1 mH
 Penentuan Komponen Osilator Hartley
 Transitor 2SC945
 VCC = 9 V
 R1 = 50 kΩ
 R2 = 5 kΩ
 R3 = 500 Ω
 C1 = 1 n F
 C2 = 220 pF
 C3 = 50 pF
 C4 = 220 pF
 C5 = 10 pF
 L1 = 100 mH
 L2 = 50 mH
 L3 = 50 mH
 Penentuan Komponen Osilator Clapp

12
 Transitor 2N3904
 VCC = 9 V
 R1 = 10 kΩ
 R2 = 10 kΩ
 R3 = 10Ω
 C1 = 0.001 nF
 C2 = 0.01 nF
 C3 = 50 pF
 C4 = 100 nF
 C5 = 220 nF
 C6 = 1 nF
 L1 = 100 mH

3.4 Diagram Skematik Rangkaian Lengkap

Gambar Skematik Osilator Colpitt

13
Gambar Skematik Osilator Hartley

14
Gambar Skematik Osilator Clapp

3.5 Simulasi Rangkaian

A. Simulasi Rangkaian Colpitts

15
B.Simulasi Rangkaian Hartley
`

16
C. Simulasi Rangkaian Clapp

17
18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan
Oscilator Colpitts pada dasarnya mirip dengan oscilator Hartley. Perbedaan yang
mendasar terletak pada bagian rangkaian tangki (tank circuit). Pada oscilator Colpitts,
digunakan dua kapasitor sebagai pengganti inductor. Osilator Clapp adalah variasi
osilator Colpitts di mana kapasitor tambahan (C3) ditambahkan ke dalam rangkaian
tangki untuk menjadi seri dengan induktor di dalamnya. Oleh karena itu, kerja
rangkaian ini hampir identik dengan Colpitts, di mana rasio umpan balik mengatur
generasi dan keberlangsungan osilasi.

4.2 Saran
Dalam melakukan perancangan ini, perlu diperhatikan ketelitian dan kecermatan
yang tinggi. Selain itu, diharapkan pula melakukan perhitungan secara teliti sehingga
nilai yang didapat memiliki nilai yang baik sesuai yang diinginkan.

19
DAFTAR PUSTAKA

- http://elektronika-dasar.web.id/oscilator-colpitts/
- http://elektronika-dasar.web.id/oscilator-hartley/
- http://materitelkom.blogspot.com/2015/10/pengertian-dan-penjelasan-
osilator.html
- http://www.circuitstoday.com/transistor-oscillators
- https://www.electrical4u.com/clapp-oscillator/
- https://www.electrical4u.com/hartley-oscillator/
- https://www.electrical4u.com/colpitts-oscillator/
- https://www.tutorialspoint.com/sinusoidal_oscillators/sinusoidal_colpitts_oscill
ator.htm

20
21

Anda mungkin juga menyukai