Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321154375

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMUR MENARCHE PADA SISWI


SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR (Factors Associated with Age of
Menarche among Primary School Girls in Denpasar City)

Article · January 2016

CITATIONS READS

0 10,595

5 authors, including:

I Gusti Ngurah Edi Putra Putu Erma Pradnyani


University of Wollongong Airlangga University
19 PUBLICATIONS   5 CITATIONS    8 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

putu widarini
Udayana University
5 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Indonesian adolescent health View project

Screening Tuberculosis-DM View project

All content following this page was uploaded by I Gusti Ngurah Edi Putra on 19 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


FAKTOR-FAKTOR YANG
Penelitian MEMPENGARUHI UMUR MENARCHE
(MENSTRUASI PERTAMA) PADA SISWI
SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR
I Gusti Ngurah Edi Putra1, Putu Erma Pradnyani1,
Made Sasmitha Pragmaningtyas1,
Ni Made Candra Kusumadewi1, Ni Putu Widarini2
1 Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
2Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas

Kedokteran, Universitas Udayana

ABSTRAK
Pendahuluan: Menarche sering dikaitkan dengan bertambahnya umur akibat paparan
hormon estrogen dan progesteron yang semakin tinggi. Umur menarche lebih dini atau
lebih lambat dapat dipengaruhi oleh status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran umur menarche dan faktor-faktor yang mempengaruhi umur menarche selain
faktor status gizi.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif analitik
dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah siswi SD yang sudah
menarche di 4 kecamatan di wilayah Kota Denpasar. Sampel penelitian ini dipilih secara
cluster random sampling dan besar sampelnya adalah 70 orang siswi SD. Analisis data
dilakukan dengan mengunakan uji regresi linier.
Hasil: Jumlah sampel yang dikumpulkan yaitu sebanyak 72 siswi SD. Rata-rata umur
menarche pada siswi SD yaitu 11,37 tahun. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa
variabel yang bermakna mempengaruhi umur menarche dengan α = 0,05, yaitu status
gizi, berat badan lahir, umur ibu saat melahirkan, dan pendidikan ayah, sedangkan
berdasarkan hasil analisis multivariat, diperoleh model variabel yang bermakna
mempengaruhi umur menarche, yaitu status gizi dan umur ibu saat melahirkan.
Berdasarkan uji Anova model ini fit dengan model linier (p<0,001). Koefisien determinasi
(R2) = 0,56 menunjukan status gizi dan umur ibu saat melahirkan mempengaruhi variasi
nilai umur menarche sebesar 56%, dan sisanya sebesar 44% dipengaruhi oleh variabel
lain. Berdasarkan uji asumsi klasik, model linier tersebut tidak mengalami heteroskedastik
(p=0,37) dan tidak ada multikolinieritas (VIF=1,09).
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang bermakna antara status gizi, berat badan lahir,
umur ibu saat melahirkan, dan pendidikan ayah terhadap umur menarche siswi SD.

Kata kunci: Umur menarche, siswi SD.

ABSTRACT
Introduction: Menarche is related (to) increasing age as a result of higher exposure of
estrogen and progesteron. Earlier menarche or later menarche can be influenced by
nutrition status. This research aimed to describe age at menarche and to determine the
contributing factors of age at menarche beside nutrition status.
Method: The study used observational analytic design with cross sectional approach.
Population was girls of elementary school in 4 districts in Denpasar City. Samples size
was 70 girls of elementary school and chosen by cluster random sampling. Data analysis
using linier regression test.
Result: Samples size collected from this study was 72 girls of elementary school.
Average of age at menarche was 11,37 years old. Bivariate analysis showed variables
that influenced significantly were nutrition status, birth weight, maternal age during
childbirth, and level of education of father, whereas multivariate analysis showed model of
variables that influenced significantly were nutrition status and maternal age during

31
BIMKMI Volume 4 No.1 | Januari-Juni 2016
childbirth. Based on Annova test, the model was fit with linier model (p<0,001).
Coefficient of determination (R2) = 0,56 showed that nutrition status and maternal age
during childbirth influenced variation of age at menarche of 56%, and the remain 44%
was influenced by others. The assumption classic test showed the model did not have
problem of heteroscedastic (p=0,37) and there was not multicollinearity (VIF=1,09).
Conclusion: There was an significant influence between nutrition status, birth weight,
maternal age during childbirth, and level of education of father to age at menarche.

Keywords: Age at menarche, girls of elementary school

1. PENDAHULUAN underweight. Keadaan status gizi yang


Masa pubertas didefinisikan overweight sering dihubungkan dengan
sebagai waktu tercapainya kematangan paparan hormon estrogen dan
seksual, yaitu mulai berfungsinya organ progesteron yang tinggi sebagai akibat
reproduksi.[1] Pada perempuan, masa ini pola konsumsi makanan berlemak
ditandai dengan terjadinya menarche tinggi.[2]
(menstruasi yang pertama kali), yaitu Umur menarche yang lebih awal
keluarnya darah dari vagina sebagai pada perempuan akan berdampak pada
proses dari pelepasan dinding rahim meningkatnya risiko terjadinya kanker
(endometrium) yang disertai dengan payudara. Perempuan dengan umur
perdarahan.[2] Menarche dapat terjadi menarche 17 tahun atau di atas 17
lebih awal pada umur sekitar 9 sampai tahun memiliki resiko 30% lebih rendah
11 tahun, atau lebih lambat pada umur terkena kanker payudara dibandingkan
17 tahun.[3] dengan mereka yang menarche di
Di beberapa negara, umur bawah umur 12 tahun.[6] Selain itu,
menarche pada perempuan bervariasi semakin dininya menarche merupakan
seperti di Amerika Serikat pada tahun salah satu faktor yang menyebabkan
2001, rata-rata umur menarche yaitu kehamilan dini. Hal ini disebabkan
12,5 tahun, sedangkan di beberapa karena umur menarche yang semakin
negara Asia, seperti India pada tahun dini dan umur kawin yang semakin lama
1998 memiliki rata-rata umur menarche menyebabkan "masa-masa rawan"
yaitu 12,1 tahun, dan di Jepang pada semakin panjang.[7] Keterbatasan
tahun 1992 memiliki rata-rata umur pengetahuan remaja tentang kesehatan
menarche yaitu 12,6 tahun.[4] Di reproduksi akan meningkatkan resiko
Indonesia, menurut data dari Riskesdas terjadinya kehamilan yang tidak
(2010), diketahui 37,5 persen diinginkan (unwanted pregnancy) yang
perempuan mengawali menarche pada akan mengarah pada tindakan aborsi.
umur 13-14 tahun, dijumpai 0,1 persen Berkaitan dengan hal tersebut,
perempuan dengan umur menarche 6-8 maka sangat penting untuk meneliti
tahun, dan juga sebanyak 19,8 persen faktor-faktor yang mempengaruhi umur
perempuan baru mendapat haid menarche pada perempuan, khususnya
pertama pada umur 15-16 tahun, dan pada siswi sekolah dasar (SD) di Kota
4,5 persen pada umur 17 tahun ke Denpasar. Hal ini mengingat hasil
atas.[5] Indonesia sendiri menempati penelitian yang dilakukan oleh Suastiti
urutan ke-15 dari 67 negara dengan (2013) yang mendapatkan bahwa
penurunan umur menarche mencapai masalah gizi pada anak SD di Kota
0,145 tahun per dekade.[2] Denpasar didominasi oleh masalah gizi
Umur menarche pada perempuan lebih (overweight) sebesar 26,7%.[8]
dapat lebih awal atau lebih lambat juga Masalah gizi lebih (overweight) tentu
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah akan berpengaruh terhadap umur
diantaranya yaitu status gizi. Parameter menarche perempuan yang lebih awal,
ukuran tubuh seperti berat badan dan yaitu pada kisaran siswi SD. Begitu
tinggi atau Indeks Massa Tubuh (IMT) pula, penelitian mengenai umur
sangat berkorelasi dengan umur menarche belum pernah dilakukan di
menarche.[4] Perempuan dengan status Kota Denpasar.
gizi overweight lebih cepat mengalami Berdasarkan pemaparan tersebut,
menstruasi dibandingkan perempuan maka dalam penelitian ini akan
yang berstatus gizi normal dan dianalisis mengenai faktor-faktor yang

32
BIMKMI Volume 4 No.1 | Januari-Juni 2016
mempengaruhi umur menarche Denpasar dan hadir saat pengumpulan
(menstruasi pertama) pada siswi SD di data dilakukan, sedangkan kriteria
Kota Denpasar. Dalam penelitian ini, eksklusi yaitu siswi SD yang tidak
tidak hanya diteliti mengenai status gizi, bersedia menjadi sampel dan
tetapi juga faktor-faktor yang diduga mengalami gangguan komunikasi.
mempengaruhi umur menarche yang Pengambilan sampel dalam penelitian
masih jarang dilakukan pengkajian. ini dilakukan dengan teknik cluster
Nantinya, penelitian ini diharapkan random sampling.
dapat memberi informasi kepada Data yang dikumpulkan
masyarakat, khususnya guru dan orang merupakan jenis data primer. Data yang
tua bahwa umur menarche pada anak dapat dikumpulkan langsung oleh
perempuan penting untuk diperhatikan peneliti di sekolah meliputi umur
karena hal tersebut secara tidak menarche, IMT/U, dan urutan kelahiran,
langsung berkontribusi terhadap derajat sedangkan data yang diperoleh dengan
kesehatan masyarakat. memberikan angket kepada orang tua
siswi SD meliputi berat badan saat lahir,
2. METODE umur ibu saat melahirkan, umur ibu saat
Penelitian ini merupakan menarche, pendidikan ibu, dan
penelitian observasional analitik dengan pendidikan ayah.
rancangan cross sectional yang Analisis data dilakukan secara
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor univariat, bivariat, dan multivariat.
yang berpengaruh terhadap umur Analisis univariat bertujuan untuk
menarche. Penelitian ini dilakukan di mengetahui gambaran distribusi
Kota Denpasar yang dilaksanakan sejak frekuensi karakteristik responden.
bulan April sampai Juni 2015. Variabel Kemudian analisis bivariat bertujuan
penelitian ini tediri dari dua, yaitu untuk mengetahui hubungan antara
variabel tergantung yaitu umur variabel bebas dengan umur menarche
menarche dan variabel bebas yaitu sebagai variabel tergantung dan analisis
terdiri dari status gizi, berat badan saat mutivariat bertujuan untuk mengetahui
lahir, urutan kelahiran, umur ibu saat variabel bebas yang berpengaruh
menarche, umur ibu saat melahirkan, secara independen (setelah mengontrol
pendidikan ibu, dan pendidikan ayah. perancu) terhadap umur menarche.
Populasi dalam penelitian ini yaitu Analisis bivariat dilakukan dengan
siswi SD yang telah mengalami menggunakan uji Simple Linier
menarche (menstruasi pertama), baik di Regression dan analisis multivariat
SD negeri maupun SD swasta di empat dilakukan dengan uji Multiple Linier
kecamatan, yaitu Denpasar Utara, Regression dengan derajat kemaknaan
Denpasar Timur, Denpasar Selatan, (α = 0,05).
dan Denpasar Barat. Besar sampel
minimal dihitung dengan beberapa 3. HASIL PENELITIAN
indikator, yaitu persentase remaja putri 3.1 Analisis Univariat
yang memenuhi syarat dalam survei Besar sampel yang berhasil
nasional mengenai menarche p=24%[9] dikumpulkan dalam penelitian ini telah
dengan tingkat presisi d=10% dan melebihi jumlah sampel minimal, yaitu
tingkat reabilitas (1-α)=95%. 72 siswi SD yang telah mengalami
Berdasarkan perhitungan, diperoleh menarche. Adapun karakteristik siswi
besar sampel minimal yaitu sebanyak SD dan orang tua siswi SD yang
70. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu menjadi responden penelitian yaitu
siswi SD yang telah mengalami sebagai berikut.
menarche (menstruasi pertama) di Kota

33
BIMKMI Volume 4 No.1 | Januari-Juni 2016
Tabel 1. Karakteristik Siswi SD
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Karakteristik Siswi SD
Umur Menarche (Mean; SD) 11,37 (0,69)
Status Gizi (IMT/U)
Sangat Kurus (Zscore < -3SD) 0 0
Kurus (Zscore ≥-3SD s/d < -2SD) 0 0
Normal (Zscore ≥-2SD s/d ≤ 1SD) 40 55,56
Gemuk (Zscore >1SD s/d ≤ 2SD) 21 29,17
Obesitas (Zscore >2SD) 11 15,28
Berat Badan Lahir (Mean; SD) 3,12 (0,44)

Tabel 2. Karakteristik Orang Tua Siswi SD


Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Karakteristik Orang Tua Siswi SD
Umur Menarche Ibu (Mean;SD) 13,17 (1,51)
Umur Ibu Saat Melahirkan (Mean;SD) 28,23 (5,17)
Pendidikan Ibu
Tidak Sekolah 0 0
Tidak Tamat SD 0 0
SD 6 8,33
SMP 9 12,50
SMA 26 36,11
Perguruan Tinggi 31 43,06
Pendidikan Ayah
Tidak Sekolah 0 0
Tidak Tamat SD 0 0
SD 0 0
SMP 5 6,94
SMA 25 34,72
Perguruan Tinggi 42 58,33

Berdasarkan tabel 1, maka rata- tahun. Jika dibandingkan dengan rata-


rata umur menarche pada siswi SD yaitu rata umur menarche siswi SD yaitu
11,37 tahun. Berdasarkan status gizi, 11,37 tahun, maka hal tersebut
maka siswi SD yang telah mengalami menandakan telah terjadi penurunan
menarche tidak ada yang memiliki usia menarche pada perempuan.
status gizi sangat kurus dan kurus, Berdasarkan tabel 2, rata-rata umur ibu
tetapi lebih cenderung mengarah ke saat melahirkan siswi SD yaitu 28,23
status gizi lebih dengan persentase tahun. Berdasarkan status sosial
siswi SD yang gemuk yaitu 29,17% dan ekonomi, maka pendidikan ibu dan
obesitas mencapai 15,28%. Rata-rata pendidikan ayah sebagian besar
siswi SD memiliki berat badan lahir yaitu merupakan lulusan perguruan tinggi
3,12 kg. dengan persentase masing-masing yaitu
Selain itu, rata-rata umur 43,06% dan 58,33%.
menarche ibu dari siswi SD yaitu 13,17

3.2 Analisis Bivariat

Tabel 3. Analisis Bivariat Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Umur Menarche pada Siswi SD
Variabel Bebas Koefisien 95% CI Nilai p
Regresi Koefisien Regresi
Status Gizi (IMT/U)
Normal (Zscore ≥-2SD s/d ≤ 1SD) ref - -
Gemuk (Zscore >1SD s/d ≤ 2SD) -0,64 (-0,90) – (-0,38) < 0,001
Obesitas (Zscore >2SD) -1,38 (-1,71) – (-1,05) < 0,001
Berat Badan Lahir -0,53 (-0,91) – (-0,15) 0,007

34
BIMKMI Volume 4 No.1 | Januari-Juni 2016
Variabel Bebas Koefisien 95% CI Nilai p
Regresi Koefisien Regresi
Umur Menarche Ibu -0,04 (-0,15) – 0,07 0,51
Umur Ibu Saat Melahirkan -0,03 (-0,07) – (-0,01) 0,033
Pendidikan Ibu
SD ref - -
SMP 0,68 (-0,04) – 1,41 0,064
SMA 0,19 (-0,43) – 0,82 0,531
Perguruan Tinggi 0,35 (-0,26) – 0,96 0,259
Pendidikan Ayah
SMP ref - -
SMA -0,74 (-1,39) – (-0,08) 0,029
Perguruan Tinggi -0,87 (-1,50) – (-0,23) 0,008

Berdasarkan hasil analisis (p=0,029) dan perguruan tinggi


bivariat dengan menggunakan uji (p=0,008). Berdasarkan hasil analisis
Simple Linier Resgression, maka bivariat, maka selanjutnya variabel
variabel bebas yang bermakna bebas dengan nilai p<0,025 akan
mempengaruhi umur menarche dengan diikutsertakan dalam analisis multivariat
derajat kemaknaan α = 0,05, yaitu dengan uji Multiple Regression Linier
status gizi gemuk (p<0,001) dan dengan metode backward sampai
obesitas (p<0,001), berat badan lahir ditemukan model variabel bebas yang
(p=0,007), umur ibu saat melahirkan bermakna mempengaruhi umur
(p=0,033), serta pendidikan ayah SMA menarche.

3.3 Analisis Multivariat

Tabel 3. Analisis Multivariat Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Umur Menarche pada


Siswi SD
Variabel Bebas Koefisien 95% CI Nilai p
Regresi Koefisien
Regresi
Status Gizi (IMT/U)
Normal (Zscore ≥-2SD s/d ≤ 1SD) ref - -
Gemuk (Zscore >1SD s/d ≤ 2SD) -0,67 (-0,93) – (-0,42) < 0,001
Obesitas (Zscore >2SD) -1,32 (-1,65) – (-0,99) < 0,001
Umur Ibu Saat Melahirkan -0,03 (-0,05) – (-0,01) 0,025

Berdasarkan hasil analisis mengalami obesitas cenderung


multivariat dengan menggunakan uji mendapatkan umur menarche 1,32
Multiple Linier Regression, maka tahun lebih awal dibandingkan dengan
diperoleh model variabel bebas yang dengan siswi SD dengan status gizi
bermakna mempengaruhi umur normal. Selain itu, setiap peningkatan
menarche, yaitu status gizi gemuk umur ibu saat melahirkan sebesar 1
(p<0,001) dan obesitas (p<0,001) dan tahun, maka siswi SD cenderung akan
variabel umur ibu saat melahirkan mendapatkan umur menarche 0,03
(p=0,025). tahun (11 hari) lebih awal dibandingkan
Hasil analisis menunjukkan nilai dengan baseline (satu tahun di
koefisien regresi untuk siswi SD dengan bawahnya).
status gizi gemuk yaitu (-0,67) yang Berdasarkan uji Annova,
menunjukkan bahwa siswi SD dengan diperoleh bahwa model tersebut fit
status gizi gemuk cenderung dengan model linier (p<0,001). Koefisien
mendapatkan umur menarche 0,67 determinasi (R2) menunjukan nilai 0,56
tahun lebih awal dibandingkan dengan sehingga dapat disimpulkan bahwa
siswi SD dengan status gizi normal. variabel status gizi dan umur ibu saat
Sedangkan, nilai koefisien regresi untuk melahirkan mempengaruhi variasi nilai
siswi SD dengan status gizi obesitas umur menarche sebesar 56%, dan
yaitu (-1,32) sehingga siswi SD yang sisanya sebesar 44% dipengaruhi oleh

35
BIMKMI Volume 4 No.1 | Januari-Juni 2016
variabel lain. Berdasarkan uji asumsi 4.2 Pengaruh Berat Badan Lahir
klasik, model linier tersebut tidak terhadap Umur Menarche Siswi
mengalami heteroskedastik (p=0,37) SD
dan tidak ada multikolinieritas Berdasarkan analisis bivariat,
(VIF=1,09). berat badan lahir berpengaruh
bermakna secara statistik terhadap
4. PEMBAHASAN umur menarche siswi SD (p=0,007).
4.1 Pengaruh Status Gizi terhadap Koefisien regresi menunjukkan nilai (-
Umur Menarche Siswi SD 0,53), hal tersebut menunjukkan bahwa
Berdasarkan analisis bivariat dan setiap peningkatan berat badan lahir,
multivariat, diperoleh bahwa status gizi maka terdapat kecendrungan umur
lebih dan obesitas akan mempercepat menarche menjadi lebih cepat. Hasil
terjadinya menarche dan pengaruh penelitian ini sejalan hasil penelitian
tersebut bermakna secara statistik. Hal Lindayati (2007) yang mendapatkan
ini sejalan dengan berbagai penelitian bahwa terdapat hubungan yang
yang mengungkapkan bahwa parameter bermakna antara berat badan lahir
ukuran tubuh seperti Indeks Massa dengan umur menarche.[11] Selain itu,
Tubuh (IMT) sangat berkorelasi dengan hasil penelitian Terry et al (2009) juga
umur menarche.[4] Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa rata-rata berat
juga didukung oleh penelitian yang badan lahir pada perempuan dengan
dilakukan oleh Munda et al (2013) yang umur menarche lebih awal sebesar 3,16
mendapatkan bahwa terdapat hubungan kg, sedangkan berat badan lahir pada
yang sangat bermakna antara IMT perempuan dengan umur menarche
dengan umur menarche. Perempuan lebih lambat yaitu lebih rendah, sebesar
dengan status gizi overweight lebih 3,14 kg.[12]
cepat mengalami menstruasi Adanya keterkaitan antara berat
dibandingkan perempuan yang badan lahir dengan umur menarche
berstatus gizi normal dan underweight.[2] dapat disebabkan oleh status gizi
Status gizi berpengaruh terhadap selama kehamilan. Berat badan lahir
tingkat kematangan seksual sehingga pada anak akan mencerminkan
berdampak pada umur menarche. Pada pemenuhan asupan gizi selama
umumnya, perempuan dengan kehamilan. Hal tersebut tentu
kematangan seksual lebih dini akan berpengaruh pada pertumbuhan dan
memiliki IMT yang lebih tinggi dan perkembangan badan anak sehingga
perempuan dengan kematangan berdampak pada umur menarche.
seksual yang terlambat memiliki IMT
lebih kecil pada usia yang sama.[10] Hal 4.3 Pengaruh Umur Menarche Ibu
ini disebabkan karena IMT yang tinggi terhadap Umur Menarche Siswi
atau status gizi cenderung lebih atau SD
overweight sering dihubungkan dengan Hasil analisis menunjukkan
paparan hormon estrogen dan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
progesteron yang tinggi sebagai akibat bermakna antara umur menarche ibu
pola konsumsi makanan berlemak terhadap umur menarche siswi SD
tinggi. (p=0,51). Hasil penelitian ini sejalan
Berkaitan dengan hal tersebut, dengan hasil penelitian Derina (2011)
maka upaya menjaga asupan gizi yang yang mengungkapkan hal yang sama,
baik pada anak perempuan adalah hal walaupun terdapat kencendrungan umur
yang penting. Asupan gizi yang baik menarche ibu yang cepat akan
akan berpengaruh terhadap kejadian meningkatkan peluang anak dengan
menarche karena pengaruh dari zat-zat umur menarche cepat pula sebesar
yang dikonsumsi setiap hari, terutama 1,859 kali, tetapi hubungan tersebut
karbohidrat, protein, dan lemak. Status tidak bermakna secara statistik
gizi yang baik akan membuat (p=0,459).[10] Namun, beberapa
pertumbuhan seorang remaja menjadi penelitian lain justru mendapatkan hasil
sesuai dengan yang seharusnya atau yang berbeda, seperti penelitian Putri
dalam kategori normal.[1] (2009) yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan genetik yang

36
BIMKMI Volume 4 No.1 | Januari-Juni 2016
bermakna antara umur menarche ibu 4.5 Pengaruh Pendidikan Orang
dengan umur menarche anak.[13] Tua terhadap Umur Menarche
Adanya beberapa hasil penelitian Siswi SD
yang mengungkapkan umur menarche Pendidikan orang tua yang
ibu berpengaruh terhadap umur meliputi pendidikan ayah dan ibu
menarche anak dapat dijelaskan bahwa merupakan salah satu indikator sosial
hal tersebut diduga berkaitan dengan ekonomi yang dapat mempengaruhi
lokus yang mengatur estrogen yang umur menarche. Berdasarkan hasil
diwariskan.[10] Pada waktu terjadi analisis bivariat, diperoleh bahwa
kematangan seksual, seorang anak pendidikan ibu tidak berpengaruh
gadis akan mengikuti menstruasi terhadap umur menarche siswi SD,
pertama ibunya. Umur menarche ibu tetapi pendidikan ayah SMA (p=0,029)
ini dapat mempengaruhi kecepatan dan perguruan tinggi (p=0,008) justru
pertumbuhan dan perkembangan berpengaruh bermakna terhadap umur
badan anak sehingga mempengaruhi menarche siswi SD. Hasil penelitian ini
waktu terjadinya menarche. berbeda dengan hasil penelitian Sinaga
Adanya hubungan yang tidak (2015) yang mendapatkan bahwa tidak
bermakna pada hasil penelitian ini ada hubungan yang bermakna antara
kemungkinan disebabkan oleh tingkat pendidikan ayah dengan umur
kesalahan dalam pengumpulan data. menarche pada anak.[15]
Beberapa ibu responden lupa kapan Tingkat pendidikan orang tua
mengalami menarche karena mereka dapat menggambarkan status sosial
cenderung menganggap hal tersebut ekonomi suatu keluarga selain dapat
tidak terlalu penting. Kesalahan dilihat dari besarnya pendapatan.
mengingat umur menarche dari ibu Semakin tinggi tingkat pendidikan orang
responden dapat menyebabkan hasil tua, maka identik dengan pekerjaan
penelitian mengalami bias. yang semakin baik dan penghasilan
keluarga yang semakin tinggi. Anak
4.4 Pengaruh Umur Ibu Saat gadis dengan status keluarga yang
Melahirkan terhadap Umur memiliki sosial ekonomi tinggi
Menarche Siswi SD cenderung akan lebih mungkin untuk
Berdasarkan hasil analisis bivariat mendapatkan nutrisi yang cukup dan
dan multivariat, diperoleh koefisien bahkan lebih sehingga umur menarche
regresi linier bernilai negatif (-0,03) dan akan lebih cepat. Adanya hubungan
bermakna secara statistik. Hal tersebut status sosial ekonomi dengan umur
menunjukkan bahwa terdapat menarche juga didukung oleh penelitian
kecendrungan semakin meningkat umur Bayat et al (2012) yang memperoleh
ibu saat melahirkan, maka anak tersebut hasil korelasi negatif kuat antara kondisi
akan mendapatkan umur menarche ekonomi dengan umur menarche (r=-
yang lebih cepat. Belum banyak 0,70) dan bermakna secara statistik
penelitian yang mengungkapkan hal (p=0,016).[16] Hasil penelitian tersebut
serupa. Adanya hubungan tersebut menunjukkan semakin baik kondisi
dapat disebabkan karena semakin tua ekonomi maka umur menarche akan
umur ibu, maka semakin lama paparan semakin awal dari yang seharusnya.
hormon yang akan diperoleh ibu
tersebut.[14] Jika seorang ibu 5. KESIMPULAN DAN SARAN
mengandung dan melahirkan dalam 5.1 Kesimpulan
usia yang cukup tua, maka paparan Rata-rata umur menarche pada
hormon tersebut akan dapat diturunkan siswi SD di Kota Denpasar yaitu 11,37
kepada anaknya. Hal tersebut tentu tahun dengan standar deviasi 0,37
akan mempengaruhi kecepatan tahun. Berdasarkan analisis bivariat,
pertumbuhan dan perkembangan anak faktor-faktor yang mempengaruhi umur
yang akan berdampak pada waktu menarche secara bermakna yaitu status
terjadinya menarche. gizi gemuk (p<0,001) dan obesitas
(p<0,001), berat badan lahir (p=0,007),
umur ibu saat melahirkan (p=0,033),
serta pendidikan ayah SMA (p=0,029)
dan perguruan tinggi (p=0,008).

37
BIMKMI Volume 4 No.1 | Januari-Juni 2016
Berdasarkan analisis multivariat, faktor- Siswi SMP di Kota Depok).”
faktor yang mempengaruhi umur Tesis. Bogor: Sekolah
menarche secara bermakna yaitu status Pascasarjana Institut Pertanian
gizi gemuk (p<0,001) dan obesitas Bogor, 2008.
(p<0,001) dan umur ibu saat melahirkan 8. Suastiti, Ni Made Ayu. "Status
(p=0,025). Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di
Kota Denpasar.” Community
5.2 Saran Health. 1:1 (2013): 37-42.
Orang tua dan guru di sekolah 9. Batubara, JRL. et al. “Age at
dapat memperhatikan status gizi siswi Menarche in Indonesian Girls: A
SD sebelum menarche agar tidak National Survey.” Acta Med
mengalami masalah gizi lebih sehingga Indonesia. 42:2 (2010): 78-81.
siswi SD diharapkan akan memperoleh 10. Derina, Karis Amalia. “Faktor-
umur menarche yang normal. Selain itu, Faktor yang Berhubungan dengan
mengingat semakin awalnya usia Usia Menarche pada Remaja
menarche, maka orang tua dan guru di Putri di SMPN 155 Jakarta Tahun
sekolah dapat mempersiapkan siswi SD 2011.” Skripsi. Jakarta: FKIK,
untuk menghadapi menarche dengan Universitas Islam Negeri Syarif
memberikan pendidikan kesehatan Hidayatullah, 2011.
reproduksi lebih dini. 11. Lindayanti. “Berat Badan Lahir
dan Faktor-Faktor yang
DAFTAR PUSTAKA Berhubungan dengan Status
1. Priyoto. “Hubungan antara status Menarche Remaja Putri di
gizi dengan usia menarche siswi Perumnas KP. Baru Kota
SLTPN 2 Tegowanu Kecamatan Pariaman Sumbar Tabun.” Tesis.
Tegowanu Kab. Grobogan.” Jakarta: Universitas Indonesia,
SURYA. 1:1 (2008): 68-73. 2007.
2. Munda, Sarah Stevany, et al. 12. Terry, Mary Beth, et al. “Birth
“Hubungan antara IMT dengan Weight, Postnatal Growth, and
Usia Menarche pada Siswi SD Age at Menarche.” American
dan SMP di Kota Manado.” Jurnal Journal of Epidemiology. 170:1
E-Clinic. 1:1 (2013): 1-8. (2009):72-79.
3. Kusuma, Doni Anggar. 13. Putri, Anni Kartika. “Hubungan
“Hubungan Beberapa Faktor Antara Status Gizi, Status
Siswi dengan Kejadian Menarche Menarche Ibu, Media Massa,
pada Remaja Awal di SMPN 11 Aktifitas Olahraga dengan Status
Kota Semarang Bulan Juni- Menarche Siswi di SMP Islam Al-
Agustus 2013.” Jurnal Kesehatan azhar Rawamangun Jakarta
Masyarakat. 2:1 (2013): 5-10. Timur.” Skripsi. Jakarta:
4. Karapanou, Olga, dan Anastasios Universitas Indonesia, 2009.
Papadimitriou. “Determinants of 14. Sihombing, Marice, dan Aprildah
Menarche.” Reproductive Biology Nur Sapardin. “Faktor Risiko
and Endrocrinology. 8:115 (2010): Tumor Payudara pada
1-8. Perempuan Umur 25-65 Tahun di
5. Kementrian Kesehatan RI. Riset Lima Kelurahan Kecamatan
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Bogor Tengah.” Jurnal Kesehatan
2010. Jakarta: Kemenkes RI; Reproduksi. 5:3 (2014): 175-184.
2010. 15. Sinaga, Sarma Eko Natalia.
6. Irastorz, L. et al. “Early Menarche “Faktor-faktor yang Berhubungan
as A Risk Factor of Breast dengan Status Menarche di SMP
Cancer.” Submitted to Ginecol X di Rangkabitung”. Coping Ners
Obstet Mex 2006. 74:11 (2006): Jurnal. 3:2 (2015): 34-43.
68-72. 16. Bayat, Parvindokht, et al. “Age at
7. Syah, Silvana. “Pemodelan Usia Menarche and Related Factors in
Menarche dengan Regresi Girls of Urban Areas of Markazi
Logistik Ordinal dan Metode (Central) Province of Iran”. Int. J.
CHAID (Studi Kasus pada Morphol. 30:1 (2012):15-18.

38
BIMKMI Volume 4 No.1 | Januari-Juni 2016

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai