Oleh:
Andi Fany 1101184274
Febi Nurfajar 1101184341
i
2.3 Coverage Planning ................................................................................... 9
ii
BAB V KESIMPULAN ........................................................................................ 21
LAMPIRAN .......................................................................................................... 23
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil simulasi perancangan jaringan LTE daerah Kec. Mandai...... 19
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Forecasting Number of Users Kec. Mandai, Kab. Maros. ......... 12
v
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan masalah pada Tugas Besar ini adalah bagaimana cara merencanakan
jaringan LTE pada aspek outdoor dengan menggunakan operator seluler Telkomsel
di daerah Kec. Mandai, Kab. Maros.
1
manfaat perencanaan yang diperoleh adalah sebagai bahan referensi terhadap
penyedia layanan komunikasi dalam hal perencanaan jaringan LTE pada daerah
Kecamatan Mandai.
2
BAB II
DASAR TEORI
3
Dengan demikian, jumlah site pada perluasan jaringan LTE akan juga berbeda-
beda.
di mana:
Service model merupakan model layanan pada jaringan LTE. Tabel 2.1 di
bawah ini merupakan jenis-jenis model layanan yang tersedia.
4
Tabel 2.1 Service Model LTE
Video
20 % 0,2 20 % 0,16 10 % 0,1 5% 0,05
Phone
Video
20 % 0,2 15 % 0,15 10 % 0,1 5% 0,05
Conference
Real Time
30 % 0,2 20 % 0,2 10 % 0,1 5% 0,1
Gaming
Streaming
15 % 0,2 15 % 0,15 5% 0,1 5% 0,1
Media
IMS
40 % 5 30% 4 25 % 3 20 % 3
Signalling
Web
100 % 0,6 100 % 0,4 40 % 0,3 30 % 0,2
Browsing
File
20 % 0,3 20 % 0,2 20 % 0,2 10 % 0,2
Transfer
P2P File
20 % 0,2 20 % 0,3 20 % 0,2 5% 0,1
Sharing
5
2.2.3 Single User Throughput
Cell Capacity merupakan kapasitas yang disediakan oleh setiap sel untuk
memenuhi kebutuhan parameter jaringan, salah satunya yaitu faktor modulasi. Nilai
cell capacity untuk Downlink dapat diperoleh menggunakan persamaan berikut.
6
𝑈𝐿 + 𝐶𝑅 = (𝑁𝑅𝐸 − 𝑁𝑅𝐸𝑈𝐿)(𝐶𝑜𝑑𝑒 𝑏𝑖𝑡𝑠)(𝐶𝑜𝑑𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑒)(𝑁𝑟𝑏)(𝐶)(1000) (2.6)
di mana:
𝑈𝐿 : Uplink
𝐷𝐿 : Downlink
7
2.2.7 Total Site Calculation
Site Capacity merupakan kapasitas yang disediakan tiap site untuk memenuhi
kebutuhan parameter jaringan. Dalam 1 site terdapat 3 cell (berlaku untuk antenna
3 sectoral). Site Capacity dapat dihitung menggunakan persamaan berikut.
𝑁𝑒𝑡𝑤𝑜𝑟𝑘 𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑆𝑖𝑡𝑒 = (2.10)
𝑆𝑖𝑡𝑒 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦
Cell Coverage merupakan luas wilayah sel yang tercakupi oleh beberapa
jumlah site yang sudah diperoleh dari perhitungan, sedangkan Cell Radius
merupakan jari-jari yang dimiliki luas wilayah pada suatu sel. Cell Coverage dan
Cell Radius didapatkan dari persamaan berikut.
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑊𝑖𝑑𝑒
𝐶𝑒𝑙𝑙 𝐶𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 = (2.11)
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑆𝑖𝑡𝑒
𝐶𝑒𝑙𝑙 𝐶𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒
𝐶𝑒𝑙𝑙 𝑅𝑎𝑑𝑖𝑢𝑠 = √ (2.12)
2.6
8
2.3 Coverage Planning
Uplink Budget
Transmitter Satuan Perhitungan
UE TX Power dBm A
UE Gain dBi B
Body Loss dB C
EIRP dBm D = A+B-C
Receiver Satuan Perhitungan
eNb Noise Figure dB E
9
Thermal Noise dBm F = k×T×Bw
SINR dB G
Receiver Sensitivity dBm H = E+F+G
Interference Margin dB I
Fading Margin dB J
Penetration Loss dB K
Feeder Loss dB L
eNb Gain dBi M
MAPL dB O = D-H-I-J-K-L+M
Sementara itu, Tabel 2.4 di bawah ini menampilkan perhitungan link budget di sisi
downlink.
Downlink budget
Transmitter Nilai Perhitungan
eNb TX Power dBm A
eNb Gain dBi B
Feeder Loss dB C
EIRP dBm D = A+B-C
Receiver Nilai Perhitungan
UE Noise Figure dB E
Thermal Noise dBm F = k×T×Bw
SINR dB G
Receiver Sensitivity dBm H = E+F+G
Interference Margin dB I
Fading Margin dB J
Penetration Loss dB K
Body Loss dB L
UE Gain dBi M
MAPL dB O = D-H-I-J-K-L+M
10
Digunakan metode perhitungan COST-231 untuk menghitung redaman
propagasi untuk kategori urban. Perhitungan ini dilakukan untuk memperoleh jari-
jari site menggunakan persamaan berikut.
𝑃𝐿 = 46.3 + 33.9 log(𝑓) − 13.82 log(ℎ 𝑇 ) − 𝑎(ℎ𝑅 ) + (44. 9 − 6.55log(ℎ 𝑇 )) × log(𝑑) + 𝐶𝑀 (2.13)
di mana:
f = frekuensi
hT = tinggi eNodeB
Cell Coverage merupakan cakupan sel yang dipengaruhi oleh radius sel.
Cell coverage dapat dirumuskan sebagai berikut.
Number of Cell merupakan total sel yang didapatkan dari luas wilayah dan
cell coverage. Number of cell dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑤𝑖𝑑𝑒
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝐶𝑒𝑙𝑙 = (2.15)
𝐶𝑒𝑙𝑙 𝐶𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒
11
BAB III
PERANCANGAN MODEL SISTEM
Wilayah yang dipakai dalam perancangan jaringan LTE pada Tugas Besar ini
merupakan Kec. Mandai, Kab. Maros, Sulawesi Selatan. Data yang digunakan
dalam proses ini meliputi data kependudukan Kecamatan Mandai, Kabupaten
Maros tahun 2019 [1] data laporan tahunan operator seluler untuk tahun 2019 [2].
Adapun perancangan jaringan LTE pada wilayah tersebut dilakukan untuk periode
tiga tahun mendatang, yaitu dari tahun 2019 s.d. 2022. Berikut di bawah ini adalah
data Forecasting Number of User untuk wilayah Kec. Mandai.
Tabel 3.1 Data Forecasting Number of Users Kec. Mandai, Kab. Maros.
12
Tabel 3.2 Service Model untuk daerah urban
13
Streaming Media 0.04262727 6.48012273
IMS Signalling 0.00884121 0.00884121
Web Browsing 0.75793939 3.03163636
File Transfer 1.13696970 6.06335354
Email 0.07106061 0.11368788
P2P File Sharing 6.06303030 18.19006061
Σ SUT 9.50865576 35.76754111
Kapasitas sel atau cell capacity pada sisi uplink dan downlink dalam
perancangan jaringan ini didasarkan pada faktor modulasi 16 QAM. Rincian nilai
dari masing-masing sisi ditampilkan pada Tabel 3.5 di bawah ini.
14
3.1.6 Cell Average Throughput
9.8879931
Uplink Cell Average
3,7439967 3,8399976 2,3039988
Throughput
Downlink Cell
23,999976 31,999976 38,399976
Throughput (Mbps)
15
Network Throughput (MAC) (Mbps) 127.3771763 479.1390609
Cell Average Throughput (Mbps) 9.887993 8.239993
Site Capacity (Mbps) 29.66397984 24.71997984
Number of Site 5 20
LTE Users per Site 2626 657
Coverage per Site (Km2) 9.822 2.4555
Coverage per Cell (Km2) 3.274 0.8185
Cell Radius (Km) 1.122154521 0.5610772606
Adapun kalkulasi untuk perhitungan link budget di sisi uplink dan downlink
ditunjukkan pada Tabel 3.8 dan 3.9 di bawah ini.
16
Fading Margin 3 dB J
Penetration Loss 12 dB K
Feeder Loss 1 dB L
eNb Gain 18 dBi M
MAPL 133.255404 O = D-H-I-J-K-L+M
di mana:
Konstanta Boltzman (k) = 1,38 × 10−23
Temperature (T) = 290 K
Bandwidth (Bw) = 22,5 MHz
17
𝑎(ℎ𝑟) = 3,2 [log(11.75 × ℎ𝑅 )]2 − 4,97
= 0.547 𝑑𝐵
log(ℎ𝑇 )) × log(𝑑) + 𝐶𝑀
log(30)) × log(𝑑) + 3
137.455 − 138.693
log(𝑑) = = −0.035
35.225
𝑑 = 100.021 = 0.922 𝑘𝑚
18
BAB IV
HASIL SIMULASI DAN ANALISIS
Perancangan jaringan LTE dilakukan melalui aplikasi Atoll pada daerah Kec.
Mandai, Kab. Maros, Sulawesi Selatan. Penempatan site disebar pada 20 titik
seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini. Jumlah site yang digunakan
diperoleh dari hasil perhitungan untuk capacity planning. Setelah simulasi telah
dilakukan, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil simulasi.
Gambar 4.1 Hasil simulasi perancangan jaringan LTE daerah Kec. Mandai
19
histogram dan dapat dilihat pada Gambar 4.2. Sinyal yang sangat kuat ditandai
dengan warna merah dan berlaku untuk sebaliknya, yaitu sinyal yang lemah
ditandai dengan warna biru.
20
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Perancangan yang dilakukan pada tugas besar ini terdapat kekurangan dan
kelebihan. Saran untuk ke depannya, perancangan dilakukan dengan observasi
wilayah dan melakukan perhitungan dengan teliti.
21
DAFTAR PUSTAKA
[3] Y. Winarto, "Kuasai pasar 59,6%, kinerja Telkomsel disokong layanan data
dan digital," 24 Februari 2020. [Online]. Available:
https://industri.kontan.co.id/news/kuasai-pasar-596-kinerja-telkomsel-
disokong-layanan-data-dan-digital. [Accessed 29 Desember 2021].
[4] DIGI, "Understanding LTE Signal Strength Values," 21 Maret 2019. [Online].
Available: https://www.digi.com/support/knowledge-base/understanding-lte-
signal-strength-values.
22
LAMPIRAN
23