Anda di halaman 1dari 27

B 3 2

DIKLAT LABORAN BIDANG FISIKA

Karakterisasi Arus-Tegangan dengan Source Measure Unit

Penyusun :

Dr. Ahmad Kusumaatmaja

Direktorat Sumber Daya Manusia


Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2017

i
Daftar Isi

Daftar Isi .......................................................................................................................................... ii


Daftar Gambar…………………………………………………………………………………....iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Deskripsi Singkat .............................................................................................................. 2
C. Manfaat Modul ................................................................................................................. 2
D. Tujuan Pembelajaran ........................................................................................................ 2
1. Kompetensi Dasar ......................................................................................................... 2
2. Indikator Keberhasilan .................................................................................................. 3
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................................................................... 3
BAB II Mengenal Source Meter Unit ............................................................................................. 7
A. Karakterisasi Arus tegangan dengan kendali Labview..................................................... 7
B. Karakterisasi Arus Tegangan dari Sebuah Dioda ............................................................. 7
PENUTUP ..................................................................................................................................... 11
A. RANGKUMAN .............................................................................................................. 11
B. EVALUASI .................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 12

ii
Daftar Gambar

Gambar 1. Karakteristik arus tegangan pada resistor dengan hambatan yang besar dan kecil serta
karakteristik dari diode dan baterai………………………………………………………………..1
Gambar 2. Skema kerja SMU…………………………………………………………………….4
Gambar 3. Karakterisasi arus tegangan dengan sumber dan alat ukur terpisah…………………..5
Gambar 4. Kurva arus tegangan dari sebuah diode……………………………………………….8
Gambar 5. Model persambungan SMU ke diode…………………………………………………8
Gambar 6. Keithley SMU 2401………………………………………………………………..…9
Gambar 7. Tingkat akurasi dari SMU 2401……………………………………………….…….10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Piranti elektronika sejauh ini telah berkembang pesat dengan penemuan-penemuan terbaru di
bidang material elektronik. Penemuan semikonduktor dan fabrikasinya juga memicu pertumbuhan
piranti elektronika menjadi semakin kecil. Komputer pertama yang disebut dengan ENIAC
(Electronic Numerical Integrator and Computer) berukuran 167 m2, seberat kurang lebih 30 ton
dan memakan daya sebesar 150 kW memiliki fungsi penggunaan yang jauh lebih sederhana
daripada apa yang kita genggam saat ini di tangan sebagai gawai atau smartphone. Kemampuan
dari gawai kita saat ini tidak lepas dari penemuan di bidang semikonduktor yang membuat proses
pembuatannya lebih sederhana dan ukurannya semakin kecil. Penemuan-penemuan material
elektronik terbaru tersebut tentunya membutuhkan optimasi dari sifat yang dinginkan. Sifat-sifat
yang diinginkan misalnya terkait dengan konduktivitas, resistivitas, daya keluaran, dan lain
sebagainya tentunya membutuhkan pengukuran yang lebih akurat dan presisi. Salah satu metode
untuk mengetahui karakteristik suatu material elektronik adalah metode karakterisasi arus
tegangan. Sesuai dengan namanya, maka suatu material akan di berikan tegangan atau arus dan
diamati pola arus-tegangan yang terukur.
Perilaku hubungan arus-tegangan ini biasanya diamati melalui kurva atau grafik antara arus yang
mengalir ke dalam piranti terhadap beda tegangan yang diberikan. Sebagai contoh karakteristik
arus-tegangan disajikan pada gambar 1.

Gambar 1. Karakteristik arus tegangan pada resistor dengan hambatan yang besar dan kecil
serta karakteristik dari diode dan baterai.
Semakin beragamnya piranti elektronika membutuhkan alat ukur atau alat karakterisasi yang lebih
mumpuni khususnya apabila besar arus yang terukur diperkirakan sangat kecil (nA atau pA) karena
kabel yang tidak ideal bisa menyebabkan kebocoran arus dan sebagainya. Oleh karena itu, maka
pemahaman akan alat karakterisasi yang lebih akurat dan presisi sangat diperlukan untuk
mendukung hasil ukur yang baik sehingga menggambarkan kualitas produk atau bahan yang
sebenarnya. Karakterisasi arus-tegangan yang secara sederhana hanya membutuhkan sumber
tegangan atau arus, volt meter dan amperemeter ketika berhadapan dengan material yang unik
membutuhkan kualitas piranti ukur yang sangat baik kualitasnya. Kualitas baik di sini adalah
misalnya, mengurangi noise atau gangguan yang muncul akibat rangkaian dan persambungan yang
tidak ideal sehingga saat ini telah dikenalkan system pengukuran yang lebih utuh yaitu dengan
SMU atau source measure unit. SMU ini menggabungkan fungsi sumber arus atau tegangan
dengan fungsi alat ukur arus dan tegangan serta meningkatkan kualitas dari persambungan
sehingga hasil ukurnya lebih akurat dan presisi. Pada modul kali ini, SMU yang dipakai adalah
SMU Keithley 2401 yang spesifikasinya bisa dilihat pada lampiran.

B. Deskripsi Singkat

Modul ini berisi penjelasan singkat terkait penggunaan salah satu contoh alat dengan kesulitan
bertingkat yaitu SMU yang merupakan gabungan antara sumber daya dan multimeter. Unifikasi
alat ini meningkatkan tingkat akurasi dan presisi pengukuran khususnya pada piranti elektronika.
Pada Modul ini dicontohkan aplikasi penggunaan SMU ini adalah untuk karakterisasi arus
tegangan pada beberapa piranti khususnya piranti berbasis semikonduktor. Kendali alat yang
tersambung dengan computer juga akan menjadi tantangan tersendiri untuk memahami bagaimana
peran dan pengaruh pemakai terhadap hasil ukurnya.

C. Manfaat Modul

Manfaat dari modul ini adalah PLP mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait suatu alat
yang memiliki tingkat kesulitan bertingkat dan meningkatkan daya kreatif PLP untuk
memnafaatkan sumber daya yang ada untuk kebutuhan tertentu.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

a. Peserta memahami konsep karakterisasi arus tegangan


b. Peserta dapat melakukan set-up sebuah SMU dengan bahan yang diuji
c. Peserta dapat melakukan pengukuran dengan SMU
2
d. Peserta dapat memberikan sajian data berupa gambar atau kurva arus tegangan

2. Indikator Keberhasilan

a. Peserta bisa menerangkan beberapa karakteristik arus tegangan dari piranti elektronika
b. Peserta dapat menuliskan skema pengujian
c. Peserta dapat menyajikan data hasil pengukuran

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Materi Pokok 1. Mengenal SMU


Materi Pokok 2. Aplikasi SMU
Sub Materi Pokok 2.1. Karakterisasi Arus Tegangan dengan Kendali melalui Lab View
Sub Materi Pokok 2.2. karakterisasi Arus Tegangan pada Dioda

3
BAB II
Mengenal Source Measure Unit (SMU)

SMU adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk karakterisasi arus-tegangan pada beragam
aplikasi. SMU ini dapat menjadi sumber arus atau tegangan sekaligus dapat mengukur arus dan
tegangan yang diterapkan pada material, jadi SMU ini adalah instrument tunggal yang memiliki
empat kemampuan tersebut. Gambar 2 menyajikan bagaimana SMU bekerja pada alat yang diuji
(DUT = Device Under Test).

Gambar 2. Skema kerja SMU

Melalui penggunaan SMU ini pula, maka aktivitas pengukuran dapat dilakukan secara simultan,
karena kendali arus maupun tegangan ada di satu alat serta dapat melakuan penyapuan dalam
pengambilan data. Hal ini berbeda apabila pengukuran arus-tegangan dilakukan dengan multmeter
digital, karena pengguna harus mengendalikan satu persatu dari sumber arus atau tegangan dan
alat ukurnya masing-masing. Gambar 3 adalah contoh karakterisasi arus tegangan menggunakan
multimeter digital dan sumber yang terpisah.

4
Gambar 3. Karakterisasi arus tegangan dengan sumber dan alat ukur terpisah

Secara umum set-up alat antara menggunakan SMU dan multimeter digital dengan sumber terpisah
adalah sama. Namun, pada set-up sumber daya dan multimeter yang terpisah perlu
dipertimbangkan beberapa hal berikut. Pertama, resolusi dan akurasi dari power supply perlu
diperhatikan ketika menggunakan sumber daya (power supply) sebagai sumber tegangan atau arus,
karena untuk piranti seperti dioda yang kita ingin mengetahui arus bocornya maka kita
menginginkan hasil yang akurat dan presisi. Kedua, setlling time yaitu waktu yang dibutuhkan
output dari ower supply mencapai nilai yang diinginkan. Pada penggunaan yang tidak
membutuhkan range yang kecil maka settling time ini bukan menjadi masalah, akan tetapi ketika
kita menginginkan penyapuan nilai arus dari rentang tegangan tertentu maka settling time ini akan
menentukan akurasi dan presisi dari pengukuran. Pada karakterisasi semikonduktor, biasanta
rentang pengukuran ini juga kita inginkan berlangsung secara otomatis, sehingga pemisahan antara
sumber daya dengan alat pengukur tersebut akan menjadi masalah. Untuk itulah hadir SMU untuk
mempermudah dn meningkatkan tingkat akurasi dan presisi dari pengukuran. SMU ini secara
umum memiliki keunggulan terkait dengan:

5
a. Kecepatan dan presisi, settling time dari SMU adalah pada kisaran mikrodetik dan ketidak
pastian dari arus yang dipasang atau ukur adalah nanoampere.
b. Rentang operasi dan resolusi, rentang operasi dari SMU jauh lebih luas dari sumber biasa
dengan resolusi yang tinggi.

Latihan
1. Jelaskan yang dimaksud dengan SMU?
2. Apa perbedaan SMU dengan sumber daya?
3. Mengapa SMU lebih akurat dan presisi dari pada multimeter digital?
4. Apa kelebihan dari SMU daripada multimeter digital?

6
BAB III
Aplikasi Source Measure Unit

A. Karakterisasi Arus Tegangan dengan Kendali melalui Lab View

LabVIEW adalah sebuah software pemograman yang diproduksi oleh National instruments
dengan konsep yang berbeda. Seperti bahasa pemograman lainnya yaitu C++, matlab atau Visual
basic , LabVIEW juga mempunyai fungsi dan peranan yang sama, perbedaannya bahwa labVIEW
menggunakan bahasa pemrograman berbasis grafis atau blok diagram sementara bahasa
pemrogram lainnya menggunakan basis text. Program labVIEW dikenal dengan sebutan Vi atau
Virtual instruments karena penampilan dan operasinya dapat meniru sebuah instrument. Pada
labVIEW, user pertama-tama membuat user interface atau front panel dengan menggunakan
control dan indikator, yang dimaksud dengan kontrol adalah knobs, push buttons, dials dan
peralatan input lainnya sedangkan yang dimaksud dengan indikator adalah graphs, LEDs dan
peralatan display lainnya.
Program Lab View dirancang untuk mempermudah proses pengambilan dan perekaman data
sehingga jumlah data yang diambil bisa jauh lebih banyak daripada perekaman secara manual.
Secara detail program labview ini telah terinstall di beberapa computer di laboratorium
FISMATEL dan siap digunakan. Informasi lebih dalam terkait program labview disajikan dalam
pustaka yang lain.

III.2. Karakterisasi Arus Tegangan dari Sebuah Dioda


Secara umum, parameter uji dalam diode akan melibatkan sumber arus dan tegangan terukur dalam
rentang yang lebar. Sebagai contoh, saat menyapu tegangan bias maju dari 0 V -1 V, arus yang
terukur dapat berada pada rentang 10-12 ke 1 A. Namun, nilai yang sesungguhnya terukur, tipe
pengukuran I-V dan parameter lainnya sangat bergantung kepada jenis diode yang diuji. Untuk
menguji sebuah LED, kita menginginkan untuk mengukur intensitas cahaya sebagai fungsi dari
arus, sedangkan saat menguji sebuah diode Zener kita menginginkan mengetahui tegangan Zener
pada arus uji tertentu. Namun, tetap ada beberapa pengujian umum terhadap beberapa diode
misalnya seperti disajikan pada gambar 4 berikut. Sebuah hasil uji I-V dari sebuah diode pada
umumnya menyajikan bias maju, mundur dan daerah breakdowns.

7
Gambar 4. Kurva arus tegangan dari sebuah dioda
Sebagai contoh karakterisasi arus-tegangan menggunakan SMU Keithley model 2400 ditunjukkan
pada gambar 5. Sambungan 4-kabel disusun untuk mengurangi efek dari hambatan dalam
persambungan SMU dengan dioda. Saat menghubungkan ke diode, sambungan Force HI dan
Sense HI dihubungkan ke anoda dari diode dan Force LO dan Sense LO dipasang ke katoda.
Sambungan harus dibuat sedekat mungkin dengan unit alat agar hambatan dalam
persambungan(kabel) tidak mengganggu akurasi pengukuran. Hal ini biasanya berlaku saat
menggunakan sumber atau mengukur dalam arus yang besar atau tegangan yang rendah.

8
Gambar 5. Model persambungan SMU ke dioda
Pada modul kali ini alat SMU yang digunakan adalah model 2401 (gambar 6), sehingga secara
garis karakterisasi arus tegangan hanya bisa dilakukan pada tegangan dan arus yang kecil (lihat
manual alat).

Gambar 6. Keithley SMU 2401


Sebagai contoh dalam pengujian diode, konfigurasi yang bisa dipilih adalah sebagaimana
ditunjukkan dalam table 1.
Table 1. Konfigurasi SMU untuk diode
9
Spesifikasi dari SMU 2401 disajikan dalam gambar 7 di bawah ini

Gambar 7. Tingkat akurasi dari SMU 2401


Berdasarkan pada gambar 7 tesebut maka SMU 2401 secara umum dapat digunakan untuk
pengujian di bidang optoelektronika selain pengukuran karakterisasi arus-tegangan seperti
umumnya SMU.

Latihan/Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan pemrograman pada SMU?
2. Apa yang dimaksud dengan labview?
3. Apakah fungsi dari program labview?
4. Karakterisasi arus-tegangan dari sebuah piranti ditentukan oleh factor apa saja?

10
Penugasan
1. Lakukanlah karakterisasi arus tegangan dari piranti diode atau piranti elektronika yang
disediakan baik dengan cara manual maupun dengan kendali labview !
2. Buatlah kurva arus-tegangannya !

11
PENUTUP

A. RANGKUMAN

Pada modul ini disajikan contoh alat yang dihadapi oleh PLP level 3, tingkat kesulitan yang
dihadapi mencakup penguasaan terhadap persiapan penggunaan alat dan pengambilan data dengan
alat. Analisa terhadap data tidak masuk dalam pelatihan ini, tetapi kemampuan memprediksi data
yang seharusnya didapat diharapkan muncul dari sini. Secara umum, pada modul ini alat yang
digunakan adalah sejenis multimeter tetapi dilengkapi dengan sumber arus dan tegangan. Alat ini
merupakan penyederhanaan akan alat yang biasa dipakai pada level 1 dan 2, tetapi membutuhkan
kemampuan pengambilan data yang mumpuni. Pemahaman mendasar akan alat juga menjadi titik
berat pelatihan dalam modul ini.

B. EVALUASI

Evaluasi dari penggunaan modul ini akan diamati pada saat proses pengambilan data dan
bagaimana proses persiapannya. Kemampuan dasar terhadap fungsi kerja alat, keampuan
merangkai dan mengambil data adalah beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi.

12
Daftar Pustaka

Keithley, 2011, Series 2400 sourcemeter, www.keithley.com

13
LAMPIRAN

sulistya
LABOLATORIUM FISIKA MATERIAL UGM 2016
14
Daftar Isi
1 Fitur Software Interface Keithley ............................................................................................ 1
2 Instalasi Software .................................................................................................................... 1
3 Setting Port dan Baud Rate ...................................................................................................... 3
4 Mode Pengukuran .................................................................................................................... 4
5 Penyimpanan Data ................................................................................................................... 5
6 Penyimpanan Settingan ........................................................................................................... 6
7 Standard Operational Prosedure (SOP) ................................................................................... 7
7.1 Penggunaan ...................................................................................................................... 7

i
Dokumen ini dibuat untuk memudahkan penggunaan Software Interface Keithley 2400
yang dibuat oleh untuk Laboratorium Fisika Material UGM. Dengan Panduan ini diharapkan
pengguna alat (Dosen maupun Mahasiswa dari UGM ataupun luar UGM) dapat dengan maksimal
memanfaatkan Keithley 2400.
Dalam dokumen ini disajikan spesifikasi dari Keithley 2400 dan software interface
Keithley 2400. Dengan adanya spesifikasi ini diharapkan calon pengguna ataupun pengguna dapat
memperkirakan apakah alat dan/atau software ini dapat diaplikasikan pada sampel atau sistem
yang ingin diuji atau tidak. Dalam dokumen ini juga disajikan cara instalasi dari software Interface
Keithley 2400. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan alat dapat dilakukan dimanapun.
Dokumen ini juga dilengkapi beberapa contoh aplikasi dari software seperti karakteristik
I-V sel surya dan logging tegangan dari lapisan tipis.
Disclaimer:
1. Pembuat software tidak bertanggung jawab atas penggunaan software diluar Standard
Operational Prosedure (SOP) yang diberikan,
2. Pembuat software tidak bertanggung jawab atas kesalahan penggunaan alat yang dilakukan
oleh pengguna baik disengaja ataupun tidak disengaja,
3. Pembuat software tidak bertanggung jawab atas kerusakan sampel ataupun bahan yang
diuji.

ii
Fitur Software Interface Keithley
Fitur yang disajikan dari software Interface Keithley adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai dua Mode yaitu Sweep Mode, dan Loging Mode,


2. Mode Logging dilengkapi Back up data sehingga tidak perlu data hilang akibat khawatir
listrik padam ketika sedang melakukan Logging dalam waktu lama,
3. Mempunyai fungsi penyimpanan settingan sehingga dapat dengan mudah menyetting
software ketika pengukuran dilakukan pada hari yang berbeda,
4. Data hasil pengukuran dapat disimpan dalam dua bentuk file yaitu Excel (.xls) dan text
(.txt) sesuai kebutuhan,
5. Data hasil pengukuran langsung ditampilkan dalam grafik yang tampilannya dapat di
costumize

Instalasi Software
Keithley telah dapat diinstal pada komputer yang memiliki sistem operasi Windows 7,8,8.1,10
(untuk XP belum pernah dicoba) baik 32-Bit maupun 64-Bit. Untuk dapat menjalankan Software
Interface Keithley, komputer harus terlebih dahulu menginstal LabView Run Time Engine dan NI
Visa 2014 14.0.1 runtime support. Kedua program tersebut telah disatukan dalam file instalasi
sehingga tidak perlu mendownload dari web. Bila komputer telah terinstal kedua software tersebut,
atau telah menginstal LabView 2014 32-Bit yang telah diupdate f1 (LabView 14.0.1 f1)
sebelumnya maka software Interface Keithley akan dapat langsung dijalankan tanpa instalasi.
Langkah instalasi software adalah sebagai berikut

1. Buka folder instalasi


2. Jalankan Setup.exe sebagai administrator
3. Tentukan direktori/lokasi file untuk software Interface Keithley dan produk dari nasional
instrument (Gambar 1) [Direktori untuk produk dari nasional instrument disarankan tidak
diubah atau tetap berada pada program file] setelah itu Klik next
4. Untuk pilihan berikutnya hanya ada pada windows 8 dan diatasnya (Gambar 2) namun
disarankan untuk tidak dicentang agar tidak mengurangi peforma start-up komputer anda.
Setelah itu klik next.
5. Program instalasi akan menampilkan list software yang akan diinstal (Contoh Gambar 3
). Klik next
6. Tunggu hingga proses instalasi selesai lalu klik finish. Proses instalasi akan berjalan cepat
jika software yang dibutuhkan telah diinstal sebelumnya.
7. Software interface Keithley akan berada di lokasi yang ditentikan pada langkah 3.

1
Gambar 1. Pemilihan Direktori

Gambar 2. Pemilihan disable fitur fast startup dari windows (Hanya untuk
windows 8 keatas)

2
Gambar 3. List software yang akan diinstal oleh instaler

Setting Port dan Baud Rate


Port disesuaikan dengan alamat port dari kabel USB to Serial yang digunakan contoh (COM
1). Hal ini dapat diketahui dengan membuka Device Manager pada windows. Refresh (Gambar 4)
digunakan untuk merefresh pembacaan port. Baudrate dari Keithley adalah 9600.
Port komunikasi harus dibuka “diOpen” sebelum melakukan pengukuran. Untuk membuka
port klik icon Open Port. Baudrate dan Port harus diseting dengan benar sebelum membuka port
komunikasi. Jika port komunikasi serial berhasil dibuka maka ikon centang (√) akan berwarna
kuning. Jika port komunikasi serial tidak berhasil dibuka maka disarankan untuk mengecek
kembali setingan Port apakah telah sesuai dan kabel USB to Serial yang digunakan.

3
Gambar 4. Pilihan Refresh pada setting Port

Mode Pengukuran
Terdapat dua mode yang disediakan pada Software yaitu Sweep mode dan Loging mode.
Sweep mode dapat digunakan untuk memplot grafik I vs V, V vs I, V vs V atau I vs I. Sedangkan
Logging dapat digunakan untuk memplot grafik I vs t, atau V vs t.
Pada Sweep mode (Gambar ), Source (Sumber) tegangan (VOLT)/arus(CURR) divariasikan
dari tegangan/arus sebesar Start hingga tegangan/arus sebesar Stop dengan variasi tegangan/arus
sebesar STEP dengan selang waktu tiap variasi adalah selama Delay (s). Tiap variasi tegangan/arus
akan diukur besarnya tegangan/arus tergantung pada konfigurasi Measure (VOLT/CURR).
Besaran yang diukur (Measure) dan besaran sumber (Source) ditentukan dengan
mengkonfigurasikan Measure dan Source. Delay akan mempengaruhi hasil pengukuran. Semakin
besar delay, maka ketelitian akan semakin baik. Minimal Delay yang disarankan adalah 0.5 s.
Pada Loging Mode (Gambar), Source (Sumber) akan memberikan tegangan
(VOLT)/arus(CURR) tetap sebesar Source Level dan mengukur tegangan/arus tergantung pada
konfigurasi Measure (VOLT/CURR) tiap Time Interval. Imax dan Vmax merupakan batas
pengaman tegangan arau arus yang dapat diberikan oleh alat. Jika Arus atau tegangan yang terukur
tidak akan melewati Imax/Vmax. Batas maksilmal dari Imax dan Vmax mengikuti spesifikasi Alat
yaitu 1 A dan 20 V. Pada Log mode, Time interval tidak dapat dibuat lebih kecil dari 0.5 s. Hal ini
disebabkan karena dibutuhkan waktu dalam proses pengiriman perintah dan pengiriman data dari
alat. Nilai Time interval yang disarankan adalah 1 s.

4
Gambar 5. Tampilan pada mode Sweep

Gambar 6. Tampilan pada mode Logging

Penyimpanan Data

5
Pada mode Sweep Mode dan Logging Mode data dapat disimpan menjadi file Excel (.xls)
atau file text (.txt) dengan format tab delimiter (/t). Penyimpanan dapat dilakukan dengan mengklik
Tombol Save to Excel atau Save to Text sesuai keinginan. Untuk penyimpanan ke bentuk Excel,
program akan langsung membuka Microsoft Excel yang didalamnya telah terdapat data. File Excel
tersebut tersimpan sementara dalam temporary file dan akan hilang ketika anda mengeluarkannya
tanpa menyimpannya di tempat lain. File ini dapat langsung disimpan seperti file Excel biasanya.
Sedangkan untuk penyimpanan ke dalam bentuk text anda hanya perlu menentukan lokasi
penyimpanan dan memberikan nama untuk file tersebut.
Khusus untuk mode Logging, penyimpanan file hanya dapat dilakukan ketika sedang tidak
dilakukan pengukuran (recording). Pada mode Logging juga terdapat fitur data backup artinya
data otomatis tersimpan pada folder backup yang dapat dibuka dengan mengklik icon open backup
folder. Fitur ini sengaja ditambahkan agar mengurangi resiko hilangnya data akibat padamannya
listrik atau hal-hal lain saat pengukuran. File backup dinamai sesuai tanggal dan jam pengukuran
dimulai dengan format YYYY-MM-DD (HH.mm:dd) [YYYY=tahun, MM=Bulan, DD=tanggal,
HH=jam, dd=detik].

Penyimpanan Settingan
Settingan pengukuran atau parameter pengukuran seperti jenis sumber atau pengukuran,
besarnya tegangan Start, delay dan parameter lainnya dapat di simpan dan di load. Fitur ini berguna
untuk mempercepat prosses setting ketika dilakukan pengukuran dengan parameter yang sama di
hari yang berbeda. Fitur ini juga menjamin parameter yang tidak berubah.
Langkah penyimpanan settingan adalah sebagai berikut:

1. Klik icon Save (Gambar Gambar 7),


2. Program akan menampilkan dialog untuk menamai settingan
3. Massukkan nama dari settingan kemudian klik Ok (Ketika nama yang dimasukkan telah
ada sebelumnya, maka ini akan menimpah settingan yang telah ada sebelumnya)

Langkah untuk me-Load settingan adalah sebagai berikut:

1. Pilih nama settingan yang akan dihapus melalui menu dropdown,


2. Klik tombol (-) (Gambar 7),
3. Program akan menampilkan dialog konfirmasi. Klik OK untuk menghapus settingan

Untuk menghapus settingan dapat dilakukan dengan langkah berikut:

1. Pilih nama settingan yang akan dihapus melalui menu dropdown,


2. Klik tombol load (Gambar 7)
3. Program akan menampilkan dialog konfirmasi. Klik OK untuk meLoad settingan

6
Gambar 7. Tombol control penyimpanan settingan

Standard Operational Prosedure (SOP)

Penggunaan
Pada bagian ini disajikan cara pengoperasian alat secara sederhana, langkah – langkahnya adalah
sebagai berikut:

1. Pastikan kabel terpasang dengan benar (kabel power supply dan port wire).
2. Pastikan pula sampel telah terhubung dengan baik.
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol power.
4. Pasang kabel USB to Serial pada USB Port yang telah diatur sebelumnya.
5. Buka software yang telah dipasang sebelumnya dan sesuaikan port & baudrate. Lalu klik
open port dan pastikan muncul dialog box ‘Connected’.
6. Pilih metode pengukuran yang akan digunakan (sweep mode atau logging).
7. Jika menggunakan sweep mode, maka sesuaikan opsinya sebagai berikut:
a. Pilih koneksi: 2 atau 4 wire
b. Pilih variabel tetap yang digunakan (source).
c. Pilih variabel apa yang akan diukur (measure).
d. Range dan Scale gunakan opsi auto dan Lin.
e. Pilih tegangan/arus pada saat awal, akhir, interval dan delay-nya.
f. Arus dan tegangan maksimal dipilih sebagai pengaman.
g. Klik Start Sweep dan save to excel jika sudah selesai.
8. Jika menggunakan logging mode, sesuaikan opsinya sebagai berikut :
a. Pilih koneksi: 2 atau 4 wire
b. Pilih variabel tetap yang digunakan (source).
7
c. Pilih variabel apa yang akan diukur (measure).
d. Pilih tegangan/arus pada saat awal, akhir, interval dan delay-nya.
e. Klik record dan jika sudah selesai save to excel.

Anda mungkin juga menyukai