Elektronika Fisis I
DISUSUN OLEH
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu
dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali
dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapsitas daya dalam satuan watt untuk
resistor dengan kemasan fisik besar. Toleransi resistor merupakan perubahan nilai
resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan
dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah
satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor
tersebut [3].
Adapun beberapa fungsi-fungsi resistor di dalam rangkaian elektronika
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pembatas arus listrik (Current Limitter)
2. Sebagai pengatur arus listrik
3. Sebagai pembagi tegangan listrik
4. Sebagai penurun tegangan listrik
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Resistor kawat
Resistor kawat merupakan resistor yang dibuat dengan bahan kawan yang
dililitkan. Sehingga nilai resistansi resistor ditentukan dari panjangnya kawat yang
dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang
besar [3].
II.1.2 Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator)
adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam
waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan kapasitor
tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang
berasal dari Inggris [4].
II.1.3 Dioda
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus
listrik dan tegangan pada satu arah saja. Dioda adalah salah satu komponen aktif
yang dihasilkan oleh persambungan antara bahan semikonduktor tipe –P dan
tipe –N. Kata dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana
mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda adalah piranti
elektronik yang hanya dapat melewatkan arus atau tegangan dalam satu arah saja.
Dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik
yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan
searah (DC) [4].
9. Dioda LED
III.3.4 Kapasitor
1. Menyiapkan kapasitor elektrolit, mika, dan keramik.
2. Untuk mengetahui kapasitansi dan batas kerja pada setiap kapasitor,
dapat langsung dibaca pada kapasitor itu sendiri.
3. Melihat dan membaca bagian kepala kapasitor elektrolit, tertulis 100 µF
yang merupakan nilai kapasitansi dan 25 V yang merupakan batas kerja.
4. Masukkan nilai kapasitasni dan batas kerja kapasitor elektrolit pada table
data.
5. Melihat dan membaca bagian kepala kapasitor mika, tertulis 100 pF yang
merupakan kapasitansi dan tidak terdapat batas kerja.
6. Masukkan nilai kapasitasni dan batas kerja kapasitor mika pada table data.
7. Melihat dan membaca bagian kepala kapasitor keramik, tertulis 501
yang merupakan kapasitansi.
8. Masukkan nilai kapasitasni dan batas kerja kapasitor keramik pada table data.
III.3.5 Dioda
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengkalibrasi multimeter.
3. Menghubungkan dioda semikonduktor menggunakan kabel penghubung
multimeter.
4. Mengukur anoda-katoda dan katoda-anoda dioda semikonduktor
menggunakan multimter.
5. Masukkan hasil pengukuran pada tabel data.
6. Merangkai dioda LED pada papan rangkaian.
7. Memasang kabel penghubung multimeter pada kedua kaki dioda LED.
8. Mengukur anoda-katoda dan katoda-anoda dioda LED.
9. Masukkan hasil pengukuran pada tabel data.
10. Menghubungkan dioda zener menggunakan kabel penghubung multimeter.
11. Mengukur anoda-katoda dan katoda-anoda dioda zener menggunakan
multimter.
12. Masukkan hasil pengukuran kedalam table data.
IV.1 Hasil
IV.1.1 Tabel Data
IV.1.1.1 Pengukuran Resistor Tetap
Tabel 4.1 Pengukuran resistor tetap
No Praktek (Ω)
Teori
A B C D
(Ω)
Analog Digital
Resistansi Kaki-Kaki
Nama Keterang
No. Nilai
Resistor an
1-3 1-2 2-3
Tidak
1. Potensiometer 100 KΩ Bergerak Bergerak Baik
Bergerak
Tidak
2. Trimpot 100 KΩ Bergerak Bergerak Baik
Bergerak
IV.1.1.4 Kapasitor
Tabel 4.4 Pengukuran kapasistansi dan batas kerja pada kapasitor
1. Elektrolit 100 µF 25 V
2. Mika 100 nF -
3. Keramik 501 -
IV.1.1.5 Dioda
Tabel 4.6 Pengujian jenis-jenis anoda
IV.1.2 Gambar
IV.1.2.1 Pengukuran Resistor Tetap
IV.1.2.1.1 Pengukuran Resistor Tetap Menggunakan Multimeter Analog
(d) (e)
Gambar 4.2 Pengukuran Resistor Tetap Menggunakan Multimeter Digital (a)
200kΩ, (b) 15kΩ, (c) 300Ω, (d) 300kΩ dan (e) 120kΩ
IV.1.2.2 Pengukuran Resistor Variabel
IV.1.2.2.1 Trimpot
Gambar: 4.4 Hasil Resistensi LDF Diukur Tanpa Cahaya (16740 Ω) Dengan
Cahaya (5910 Ω)
IV.1.2.4 Kapasitor
IV.1.2.4.1 Kapasitor Elektrolit
Gambar 4.13 Pengujian Berturut-Turut LED A-K (Kabel Hitam Berkaitan dengan
Anoda dan Merah dengan Katoda (Menyala)) dan K-A (Kabel Hitam Berkaitan
dengan Katoda dan Merah dengan Anoda (Tidak Menyala))
IV.1.2.5.3 Dioda Zener
Gambar 4.14 Pengujian Dioda Zener, (Kabel Hitam Berkaitan dengan Anoda dan
Merah dengan Katoda (Bergerak)) dan K-A (Kabel Hitam Berkaitan dengan
Katoda dan Merah dengan Anoda.
IV.1.2.6 Tegangan Catu Daya
IV.1.2.6.1 Arus AC Analog
Gambar 4.15 Pengukuran Nilai Catu Daya Arus AC Berurut Kiri ke Kanan
Dengan Volt Berbeda 3V, 5V, serta 6V Menggunakan Multimeter Analog
Menjadi: 3 V, 5.3 V dan 1,8 V
IV.1.2.6.2 Arus AC Digital
Gambar 4.16 Pengukuran Nilai Catu Daya Arus AC Berurut Kiri ke Kanan Volt
Berbeda 3V, 5V, serta 6V dengan Multimeter Digital hasil: 4 V, 6.5 V dan 9 V.
IV.1.2.6.3 Arus DC Analog
Gambar 4.17 Pengukuran Nilai Catu Daya Arus DC Berurut Kiri ke Kanan Volt
Berbeda 3V, 5V, serta 6V dengan Multimeter Analog hasil: 2,8V, 6 V dan 10 V.
IV.1.2.6.4 Arus DC Digital
Gambar 4.18 Pengukuran Nilai Catu Daya Arus DC Berurut Kiri ke Kanan Volt
Berbeda 3V, 5V, serta 6V dengan Multimeter Digital hasil: 3.1V, 5.8V dan 9.6V.
IV.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengenalan komponen dan alat ukur
listrik yang akan digunakan. Komponen listrik yang digunakan pada praktikum
ini adalah, IC (Integrited Circuit), dioda yang memiliki berbagai jenis lagi,
diantaranya adalah LED, zener, dan semikonduktor. Kemudian, terdapat pula
kapasitor dengan berbagai warna gelang,kapasitor elektrolit, kapasitor mika,
kapasitor keramik, resistor variabel yang diantaranya trimpot dan potensiometer,
serta resistor LDR (Light Dipending Resistor). Selain itu, alat ukur listrik yang
digunakan yaitu multimeter analog, multimetre digital, catu daya, dan kabel
jumper.
Pengukuran pertama dilakukan pada pengukuran resistor tetap, dilakukan
dengan menggunakan berbagai macam jenis resistor serta warna gelang yang
berbeda-beda. Dengan demikian, setiap warna yang berbeda pada resistor
memiliki nilai yang berbeda-beda karena memiliki ketetapan nilai. Pada
pengukuran ini, menggunakan dua alat berupa multimeter analog dan multimeter
digital dengan fungsi sebagai pembanding nilai pengukuran yang diperoleh dan
untuk mengetahui keakuratan pengukuran.
Pengukuran resistor variabel, dilakukan dengan menggunakan trimpot dan
potensioner yang akan diukur nilai resistansinya, serta menggunakan alat
multimeter analog, multimeter digital, papan rangkaian dan kabel jumper. Untuk
melakukan pengukuran tersebut, terlebih dahulu perlu merangkai alat dan bahan
yang digunakan. Kemudian, dilakukan pengukuran dan memperoleh hasil yang
berbeda antara multimeter analog dan multimeter digital.
Pengukuran hambatan pada resistor LDR, dilakukan dengan bantuan
cahaya, dan juga papan rangkaian, serta multimeter. Pada pengukuran ini,
diperoleh dua hasil yang berbeda yaitu perbedaan nilai resistansi yang disebabkan
oleh adanya bantuan cahaya dan juga tanpa bantuan cahaya. Hal ini dilakukan
dengan fungsi sebagai pembanding dan untuk mengetahui keakuratan dalam
pengukuran.
Kapasitor dengan jenis elektrolit, mika, dan keramik juga digunakan dalam
praktikum ini. Fungsi digunakannya kapasitor adalah untuk diketahui nilai
kapasitansi dan batas kerjanya. Untuk mengetahui nilai kapasitansi dan batas
kerjanya hanya perlu dibaca pada bagian kepala kapasitor.
Dioda jenis semikonduktor, LED, dan zener juga digunakan untuk
mengetahui hasil pengujian dari anoda-katoda dan sebaliknya. Pada pengukuran
dioda, dilakukan dengan bantuan multimeter. Terkhusus dioda LED, diukur
dengan merangkaikan terlebih dahulu menggunakan papan rangkai, lalu
dihungkan menggunakan kabel penghubung multimeter.
Pengukuran tegangan pada catu daya dengan nilai 3 V, 5 V, dan 8 V,
dilakukan dengan menggunakan multimeter analog dan multimeter digital. Hal ini
berfungsi sebagai pembanding hasil pengukuran dan juga untuk mengetahui
keakuratan pengukuran. Berdasarkan hal tersebut pula, hasil yang diperoleh pada
pengukuran tegangan catu daya diperoleh hasil yang berbeda dari pengukuran
menggunakan multimeter analog dan multimeter digital.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan percobaan terkait
pengenalan komponen dan alat ukur listrik, adalah:
1. Untuk menggunakan alat-alat ukur seperti amperemeter, voltmeter, dan
multimeter dapat digunakan dengan cara melakukan kalibrasi. Hasil
pengukuran dari berbagai alat ukur elektronik dapat berupa hambatan,
tegangan, kuat arus listrik, dan lainnya.
2. Cara penggunaan osiloskop yaitu menghubungkan kabel penghubung dengan
rangkaian untuk menampilkan isyarat masukan dan isyarat keluaran.
3. Komponen listrik terbagi menjadi komponen pasif yang dapat bekerja tanpa
menggunakan arus listrik dan komponen aktif hanya dapat bekerja apabila
terdapat arus listrik.
4. Pembebanan pada catu daya tergantung pula pada jenis catu daya yang
digunakan. Semakin besar nilai catu daya, maka semakin besar pula tegangan
yang dihasilkan, begitupun sebaliknya.
5. Hasil pengukuran waktu RC pada pengisian kapasitor semakin lama waktu
pengukuran, arusnya semakin turun dan tegangan keluarnya semakin besar,
begitupun sebaliknya. Kemudian, pada pengosongan kapasitor menunjukkan
semakin lama waktu pengukuran arus dan tegangan semakin menurun.
V.1 Saran
V.1.1 Saran untuk Laboratorium
Adapun saran saya untuk laboratorium yaitu sebaiknya laboratorium ini
lebih besar dan alat alat nya harus lebih lengkap dan tersusun dengan rapi.
V.1.2 Saran untuk Asisten
Saran saya untuk asisten yaitu tetaplah menjadi kak Alridho yang selalu
baik, sabar, seru dan ramah terhap para praktikannya.
DAFTAR PUSTAKA