Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian elektronika

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang arus listrik lemah (AC)
maupun arus listrik kuat (DC) yang di operasikan melalui alat-alat dan komponen
elektronik, elektronika berkaitan dengan kelistrikan. Atau bisa di katakan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang proses terjadinya listrik. Ada beberapa pendapat
mengenai pengertian elektronika yang di kemukakan oleh beberapa ahli yaitu :

1. Menurut Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel “Electronics is the branch


of Electronical Engineering which dealsExtensively with the transfer of
information by means ofElectromagnetic energy”.
Artinya : Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan Secara
luas dengan alih informasi menggunakan tenaga Elektromagnetik.
2. Menurut J. Millman “Electronics is the science and the technology of the
passage of charged particles in a gas, in a vaccum, or in a semiconductor”.
Artinya : Elektronika adalah ilmu dan teknologi tentang melintasnya
partikel bermuatan listrik didalam suatu gas atau suaturuang hampa, atau
suatu semikonduktor.
3. Menurut E. Carol Young “The study, design, and use of devices that
depend on the conduction of electricity through a vaccum, gas,
orsemiconductor”. Artinya : Elektronika meliputi studi, perancangan dan
penggunaan piranti-piranti yang berdasar hantaran listrik di dalam suatu
ruang hampa, gas dan semikonduktor.
4. Menurut H.C. Yohannes Elektronika ialah ilmu yang mempelajari sifat-
sifat dan pemakaian piranti (“devices” = alat) yang asas kerjanya ialah aliran
elektron dalam ruang hampa atau gas (seperti dalam tabung-tabung radio)
dan aliran elektron dalam semipenghantar (seperti misalnya dalam
transistor).

Dari definisi-definisi tersebut pada hakikatnya Elektronika Mempelajari


pengendalian dan penerapan gerakan partikel Pembawa muatan (elektron) dalam
ruang hampa, gas atau semikonduktor.
B. Perbedaan elektronika analog dan digital
Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang representasikan
dengan variabel kontinu dan indikator yang sebanding dengan nilai variabelnya.
bekerja dengan membawa informasi dengan cara mengubah karakteristik
gelombang, ciri khas dari analog adalah frekuensi dan amplitudo. Sinyal analog di
sebarluaskan melalui gelombang elektromagnetik (gelombang radio) secara terus
menerus, terurut sehingga mudah di pengaruhi oleh banyak faktor “penganggu”.
Jadi, sekecil apapun perubahan kuantitas fisik, akan ada peruhahan pula pada
indikator analognya. Misalnya : ketika seseorang berkomunikasi menggunakan
TelePhone genggam , maka suara yang di kirim melalui sinyal tersebut akan
dilewatkan melalui gelombang yang kemudian di terima dan di terjemahkan
kembali dalam bentuk suara, sehingga pendengar dapat mendengar suara dari lawan
bicaranya pada saat telephone. Sedangkan digital adalah sinyal data dalam bentuk
pulsa yang dapat mengalami perubahan secara tiba-tiba , yang direpresentasikan
dalam bentuk simbol digit (diskret ) yaitu besaran 0 dan 1 yang biasa di sebut
sebagai BIT. Sehingga sinyal digital hanya memiliki kemungkinan 0 atau 1. tidak
mudah terpengaruh oleh derau. Namun sinyal digital ini hanya memiliki
kemampuan bekerja dengan jangkauan jarak dekat saja. Sinyal digital memiliki
keistimewaan tersendiri yang tidak di temukan pada sinyal analog yaitu sinyal
digital mampu mentransfer atau mengirim dan memproses informasi suara dalam
jumlah kapasitas yang besar dengan kecepatan tinggi setara dengan kecepatan
cahaya. Selain itu, meskipun sinyal digital di operasikan secara berulang-ulang ,
kualitas informasi dari sinyal digital tidak sedikit pun berkurang atau pun
berpengaruh.

Perbedaan sistem analog dan digital antara lain sebagai berikut :


1. Sistem digital mampu mengirimkan informasi lebih cepat dari analog
2. Sistem analog lebih sensitif terhadap gangguan (noise), sistem digital lebih kebal
terhadap gangguan (noise).
3. Sistem digital memiliki fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik dari
analog.
4. Penyimpanan informasi mudah dilakukan. Penyimpanan informasi itu dapat
dilakukan oleh rangkaian pengalih khusus yang dapat menyesuaikan informasi
tersebut dan menahannya selama diperlukan.
5. Ketepatan dan ketelitiannya lebih tinggi. Sistem digital dapat menangani
ketelitian sebanyak angka yang diperlukan hanya dengan menambahkan
rangkaian pengalih saja. Dalam sistem analog, ketelitian biasanya terbatas hanya
sampai tiga atau empat angka saja karena nilai tegangan dan arus di dalamnya
bergantung langsung pada kepada nilai komponen rangkaiannya.
6. Operasinya dapat dengan mudah diprogramkan. Sangat mudah untuk merancang
suatu sistem digital yang kerjanya dikendalikan oleh program. Sistem analog juga
dapat diprogram tetapi ragam dan kerumitan operasinya sangat terbatas.
7. Lebih banyak rangkaian digital yang dapat dibuat dalam bentuk chip rangkaian
terpadu. Meskipun rangkaian analog juga dapat dibuat dalam bentuk IC,
kerumitannya membuat sistem analog itu lebih mahal dalam bentuk IC.
8. Satu-satunya kekurangan rangkaian digital adalah karena dunia nyata
sesungguhnya adalah sistem analog. Hampir semua besaran fisik di dunia ini
bersifat analog dan besaran itulah yang merupakan masukan dan keluaran yang
dapat dipantau, yang diolah dan dikendalikan oleh sistem.
9. Untuk memperkuat sinyal dan mengurangi noise pada transmisi analog,
dipergunakan amflifier. Untuk memperkuat sinyal dan mengurangi noise pada
transmisi digital, digunakan repeater.

C. komponen elektronika
Di dalam elektronika dikenal istilah komponen, rangkaian dan sistem.
Komponen adalah unsur pembentuk rangkaian, sedang rangkaian adalah unsur
pembentuk sistem. Berdasarkan kemampuannya memperkuat sinyal, komponen
elektronika dibagi menjadi komponen aktif yaitu komponen yang dapat
memperkuat sinyal dan komponen pasif yaitu komponen yang tidak dapat
memperkuat sinyal. Sebagai contoh komponen aktif adalah tabung trioda, transistor
dan sebagai contoh komponen pasif adalah resistor, induktor dan kapasitor.
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam
pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri.
Adapun yang termasuk komponen pasif antara lain :

1.1.RESISTOR, adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk


menghambat arus listrik. Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap.
Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½
watt dsb. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai
dengan kemampuan dayanya.

Keterangan untuk 4 band :


- Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.
- Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
- Gelang ke-4 menyatakan toleransi.

Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)


Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-
ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang
banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
❖ Potensiometer, Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan
memutar poros yang telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan
trimpot secara fungsional.
❖ Trimpot , Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan cara
memutar porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai
hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan
trimpot tersebut.
1.2.KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan
muatan listrik pada kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti
halnya hambatan, kapasitor dapat dibagi menjadi :

Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang
tetap. Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan
diantara lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum. Dielektrikum
tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester ataupun film.
Pada umumnya kapasitor yanng terbuat dari bahan diatas nilainya kurang dari 1
mikrofarad (1µF). Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 10^3 mF = 10^6
µF = 10^9 pF= =10^12 nF.
Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1 F adalah
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif
dan kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.

Misalnya : 100 F 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100 F dan


tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.

Kapasitor Tidak Tetap


Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai
kapasitansi atau kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :

a. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara
memutar porosnya dengan obeng.

b. Variabel Capasitor (Varco)

Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar


poros yang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer)
1.3.DIODA (PN Junction)

Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus


listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda
adalah Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si).

Dioda terdiri dari :


Dioda Kontak Titik Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi
tinggi menjadi frekuensi rendah.

Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu
arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda
ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe
1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.

Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada
daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan.
Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini
berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau
menjadi 12 V.

Dioda Pemancar Cahaya (LED)


LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar
Cahaya). Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar
1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator
dan peraga (display).
1.4.TRANSFORMATOR
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan
yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem
perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikan atau
menurunkan tegangan listrik AC.

RELAY, adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan


magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switc.

2. KOMPONEN AKTIF
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam
pengoperasiannya memerlukan sumber arus atau sumber tegangan tersendiri. Yang
termasuk komponen aktif antara lain :

2.1.TRANSISTOR
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor
Unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan
kutub (seperti pada gambar 1). Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya
memiliki satu buah persambungan kutub (seperti pada gambar 2). Transistor biasa
terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama: emitor, basis dan
kolektor.

2.2.THYRISTOR

Thyristor disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan


banyak digunakan sebagai saklar elektronik. Thyristor ini akan bekerja atau
menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus kearah
katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda.
Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan
tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda
menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.
2.3.TRANDUCER
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih
mudah diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus
dimana terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya. Adapun
komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :

2.3.1. LDR (Light Dependent Resistance)

Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika


permukaannya terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai
resistansinya kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap)
maka nilai resistansinya besar.

2.3.2. NTC (Negative Temperature Coeffisient)

Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai


dengan perubahan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin
tinggi maka nilai resistansinya kecil dan sebaliknya bila temperaturnya
makin rendah maka nilai resistansinya semakin besar.

2.3.3. PTC (Positive Temperature Coeffisient)

Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah


sesuai dengan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi
maka nilai resistansinya semakin besar sedangkan bila temperaturnya
makin rendah maka nilai resistansinya pun semakin kecil.
Berdasarkan hubungan antara tegangan (V) dan arus yang melaluinya (I),
komponen elektronika dibagi menjadi komponen linier dan komponen tak linier.
Pada umumnya linier hubungan antara V dan I linier, sedang pada komponen tak
linier hubungan antara V dan I tak linier. Jadi suatu resistor yang mengikuti hukum
Ohm adalah komponen linier. Sedang tabung trioda dan transistor adalah komponen
tak linier, walaupun dalam banyak penerapan diadakan pendekatan linier. Untuk
komponen tak linier dibedakan tak linier kontinue dan tak linier tak kontinue.
Komponen tak linier tak kontinue dapat digunakan sebagai saklar elektronis.
Keadaan ini terjadi jika sifat sebuah komponen berubah pada saat tegangan atau
arus pada komponen tersebut melewati nilai tertentu. Sebagai contoh dioda atau
transistor yang dipakai sebagai saklar. Untuk rangkaian elektronika dibedakan
menjadi rangkaian diskrit yaitu rangkaian yang hubungan antar komponennya
melalui PCB, kabel atau penyoldiran dan rangkaian terpadu (IC) yang hubungan
antar komponennya terpadu dalam suatu chip atau keping (pada umumnya silikon).
Berdasarkan cara pengolahan dan penampilan data atau informasinya, maka
sistem dibedakan menjadi sistem analog dan sistem digital. Pada sistem analog data
atau informasi yang diolah atau ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel
rangkaian yang harganya dapat berubah secara kontinue, sedang pada sistem digital
data atau informasi yang diolah atau yang ditampilkan dinyatakan dalam suatu
variabel rangkaian yang harganya diskrit dengan dua keadaan atau dua harga yang
berbeda. Sebagai contoh pengukuran arus listrik dengan sistem analog dinyatakan
dengan variabel simpangan galvanometer. yang kedudukannya dapat disetiap
tempat (kontinue) antara simpangan nol dan maksimum. Sedang dengan sistem
digital dinyatakan dengan variabel hidup dan matinya dioda pada peraga “seven
segment” yang menyatakan angka-angka besarnya arus listrik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai