Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan karunianya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul “Teknologi Digital dan Analog”.
Makalah ini penulis susun berdasarkan data dari berbagai sumber yang penulis dapatkan dan
penulis mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah sederhana
yang berbentuk makalah.
Selama proses pembuatan makalah ini, banyak hal yang penulis dapatkan, termasuk ilmu
pengetahuan baru , tepatnya mengenal lebih dalam tentang salah satu dari berbagai macam
materi yaitu tentang “Teknologi Digital dan Analog”.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini bisa menjadikan penulis menjadi orang yang
lebih baik dari sebelumnya dengan apa yang telah penulis dapatkan dan penulis pelajari dalam
makalah ini, penulis juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat-bagi orang lain. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan, sebab pengetahuan penulis
yang sangat terbatas, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan agar penulis dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Terima kasih.
Penyusun,
Munirotul Lailiyah
XII- MIPA 4
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..3
BAB IV PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap waktu teknologi semakin berkembang pesat. Teknologi yang awalnya masih sangat
sederhana hingga teknologi yang modern. Teknologi-teknologi tersebut diantaranya adalah
teknologi digital dan teknologi modern yang selalu melekat dalam kehidupan masyarakat sehari-
hari.
Sebuah sistem analog dan digital sering kita jumpai setiap hari, seperti siang dan malam,
rotasi dan revolusi bumi, gravitasi, dan komputer. Kalkulator berjenis analog, dari cara
pemakaian dan perhitungan masih menggunakan cara lama dan terus kontinyu, sedangkan digital
adalah siang dan malam, setiap hari kita akan mengalami pergesaran jam, jadi antara hari ini,
esok, dan kemarin terdapat perbedaan waktu.
Dalam bidang telekomunikasi perbedaan telepon, analog dan digital bukan berdasarkan jenis
perawatan teleponnya, namun kepada “sistem” di sentral teleponnya, walaupun untuk
mendukung system sentral yang digital, diperlukan pesawat telepon khusus. Begitu juga dengan
siaran televise analog dan digital. Siaran analog kadang tertanggu oleh cuaca, letak bangunan,
dan penyebab lainnya, sementara siaran digital memiliki kualitas suara dan gambar yang lebih
bagus, karena “data”-nya tidak mengalami “gangguan” saat dikirim ke TV penerima.
Untuk itu, kita akan mempelajari sistem analog dan digital, agar kita tahu perbedaan dan arti
dari keduanya. Banyak sekali disekeliling kita benda-benda analog dan digital, tapi sedikit orang
yang tahu tentang sistem analog dan digital di dalam teknologi.
1.3 Tujuan
2. Mengetahui perbedaan teknologi digital dan analog
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teknologi analog dan digital
4
4. Mengetahui dampak positif dan negatif barang-barang yang menggunakan teknologi
digit
5
BAB II
DASAR TEORI
Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang continue, yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting
yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal
analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu
amplitude, frekuensi, dann phase.
- Amplitudo
- Frekuensi
- Phase
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang
tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0
dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi tranmisi dengan sinyal digital hanya
mencapai jarak jangkau pengirim data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan
sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit
merupakan istilah khas pada sinyal digital. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang
terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah
6
BAB III
PEMBAHASAN
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan secara tiba-tiba. Teknologi sinyal digital hanya memiliki dua keadaan(besaran), yaitu
0 dan 1. Sinyal digital juga biasanya disebut sinyal diskret. Sistem sinyal digital merupakan
bentuuk smpling dari sistem analog. Digital pada dasarnya dikodekan dalam bentuk biner(atau
Hexa), besar nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya atau jumlah bit(bandwidth). Jumlah
bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital.
Transmisi digital berhubungan dengan muatan dari sinyal. Untuk mencapai jarak yang
jauh dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai 1 atau 0 sehingga tidak terjadi distorsi.
7
Gambar 1. Perbedaan Sinyal Analog dan Digital
Perbedaan antara transmisi sinyal analog dan transmisi sinyal analog dan sinyal digital
sebagai berikut.
2. RANGKAIAN DIGITAL
Didesain untuk menghasilkan output digital yang bervariasi ‘0’ atau ‘1’
8
TRANSMISI SERIAL DAN PARALEL
Salah satu aspek penting dalam sistem digital adalah memindahkan data → Transmisi
*Berdasarkan jumlah circuit/kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut, ada 2 jenis
transmisi:
1. Transmisi Paralel → jumlah circuit yang terhubung lebih dari 1
2. Transmisi Serial → jumlah circuit yang terhubung hanya 1
Kelebihan/kekurangan :
9
3. GERBANG LOGIKA DASAR
GERBANG LOGIKA adalah suatu rangkaian yang mempunyai satu atau lebih
masukan(input) dan memiliki satu keluaran(output).
keluarannya (outputnya).
OR kebalikan dari gerbang AND, OR garbang logika yang digunakan untuk menghasilkan
10
Gerbang Logika adalah rangkaian dasar yang membentuk komputer. Jutaan transistor di
dalam mikroprosesor membentuk ribuan gerbang logika. Sebuah gerbang logika sederhana
mempunyai satu terminal output dan satu atau lebih terminal input. Keluarannya dapat tinggi
(1) atau rendah (0), tergantung level digital yang diberikan pada terminal input. Gerbang
logika sangat penting dipakai dalam berbagai rangkaian elektronika.
Disini saya akan menjelaskan 7 gerbang logika yang diantaranya OR, AND, NAND, NOR,
Inverter, EXOR, dan EXNOR.
Gerbang logika NOT, NAND, dan NOR adalah gerbang logika dasar pada teknologi CMOS,
sedangkan gerbang logika NOT, AND, dan OR adalah gerbang logika yang diturunkan dari
gerbang logika dasar tersebut.
GERBANG OR
Gerbang OR adalah gerbang yang akan memberikan keluaran berlogika 1 bila gerbang
inputnya ada yang diberikan logika 1. Gerbang OR juga bisa mempunyai lebih dari 2 input.
Dalam persamaan Boolean dapat ditulis X = A + B
A B X=A+B
1 1 1
1 0 1
0 1 1
0 0 0
Tabel Kebenaran Gerbang OR
GERBANG AND
Gerbang AND adalah gerbang yang memberikan keluaran 1 bila semua masukkan diberikan
1. Pada gambar tabel kebenaran untuk 2 buah masukkan pada gerbang AND, dengan X akan
berlogika 1 jika kedua input berlogika 1. Dalam persamaan Boolean dapat ditulis X=A.B
A B X=A.B
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
Tabel Kebenaran Gerbang AND
11
INVERTER
Gerbang logika inverter digunakan seperti gerbang logika AND dan OR terkecuali gerbang
inverter mempunyai tambahan rangkaian output yang membalik. Pada dasarnya ada tiga
gerbang logika inverter : NAND (NOT-AND) dan NOR (NOT-OR). Jika inverter ini
dimasukkan 1 akan mengubah keluaran inverter menjadi 0 daan jika inverter ini dimasukkan
0, maka akan mengubah keluaran inverter menjadi 1. Persamaan Boolean untuk inverter
adalah ( X = Tidak A).
GERBANG NAND
Operasi dari gerbang NAND sama dengan operasi gerbang AND tetapi keluarannya adalah
inverter. Simbol dari gerbang NAND dibuat dari gerbang AND tetapi perbedaannya gerbang
NAND terdapat lingkaran kecil pada keluarannya. Persamaan Boolean untuk gerbang NAND
dapat ditulis
A B
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 1
Tabel Kebenaran Gerbang NAND
GERBANG NOR
Operasi gerbang NOR sama seperti dengan gerbang OR tetapi bedanya keluarannya
diinverterkan (dibalikkan). perbedaan simbol gerbang OR dan NOR dapat dilihat dari
lingkaran yang ada pada outputnya. Persamaan Boolean untuk fungsi NOR
adalah dengan kata lain X akan 0 bila A atau B = 1.
12
A B
1 1 0
1 0 0
0 1 0
0 0 1
Transisi antara level digital ‘1’ dan ‘0’ dapat dibuat dengan menswitch dari level tegangan satu
ke level tegangan yang lain(biasanya 0 V dan +5 V).
13
B. Kelebihan dan Kelemahan Teknologi Analog dan Digital
Pada sistem analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier
menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan
yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Dengan demikian, sistem yang
dikirimkan menjadi lebih kotor. Pada sistem digital, amplifier digantikan regenerative
repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut
dari noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai – 0
atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang
boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi
terima.
Keuntungan kedua dari sistem komunikasi digital adalah bahwa kita berhubungan dengan
nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian
rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit
bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau
keamanan dalam transmisi sinyal.
Namun di dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya dengan sistem komunikasi
digital. Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistem analog adalah, bahwa sistem digital
memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat
ditransmisikan menggunakan single -sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz.
Dengan menggunakan sistem digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan
bandwidth hingga empat kali dari sistem analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia
14
sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai
dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar.
2. PRESS TEXTILE = kegunaannya adalah untuk melakukan sablon digital ke kaos, t-shirt,
keramik, dll.
3. DTV (Televisi Digital) = adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem
kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke televisi.
4. PLOTTER = peralatan output yang digunakan untuk menggambar grafik dan lain-lain.
15
5. TENSI DIGITAL = alat yang mengukur tekanan darah.
16
D. Dampak Positif dan Negatif Pemanfaatan Teknologi Digital
17
E. Konversi Bilangan Biner, Desimal, Oktal dan Hexadesimal
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan cara mengalikan satu persatu
bilangan dengan 2 (basis bilangan biner) pangkat 0, pangkat 1 dan seterusnya sesuai dengan
banyaknya bilangan biner yang akan di konversi dan perhitungannya dimulai dari bilangan biner
yang paling kanan.
Contoh:
Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal yakni dengan mengelompokan bilangan biner
18
menjadi 3 buah dimulai dari bilangan biner yang paling kanan. Setelah dikelompokan barulah
kita dapat mengkonversi menjadi bilangan Oktal.
Contoh:
Cara mengkonversi bilangan biner ke hexadesimal tekniknya hampir sama dengan cara konversi
bilangan biner ke oktal. Yang membedakan ada pada pengelompokan bilangan binernya, pada
bilangan oktal dalam satu kelompok terdiri dari 3 buah bilangan biner sedangkan pada
hexadesimal dalam satu kelompok terdiri dari 4 buah bilangan biner.
Contoh:
Cara mengkonversi bilangan desimal ke biner adalah dengan cara membagi bilangan desimal
dengan 2 (basis bilangan biner) kemudian menyimpan hasil bagi dan sisa bagi dari setiap
19
pembagiannya hingga hasil baginya < 2. Nilai konversinya adalah urutan dari hasil bagi yang
terakhir kemudian sisa bagi dari yang terakhir hingga ke awal.
Contoh:
Cara mengkonversi bilangan desimal ke Oktal adalah dengan cara membagi bilangan desimal
dengan 8 (basis bilangan oktal) dan menyimpan hasil bagi dan sisa bagi dari setiap
pembagiannya. Nilai konversinya adalah urutan hasil bagi yang terakhir kemudian sisa bagi dari
yang terakhir hingga ke awal.
Contoh:
Cara mengkonversi bilangan desimal ke hexadesimal adalah dengan cara membagi bilangan
desimal dengan 16 (basis bilangan hexadesimal) dan menyimpan hasil bagi dan sisa bagi dari
setiap pembagiannya. Apabila sisa bagi > 9 maka angkanya dirubah menjadi huruf. Untuk sisa
bagi berjumlah 10 = A, 11 = B, 12 = C, 13 = D, 14 = E, 15 = F.
Contoh:
20
7. Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Cara mengkonversi bilangan oktal ke biner adalah dengan memecah terlebih dahulu bilangan
oktal kedalam satuan bilangan. Kemudian masing-masing bilangan diubah kedalam bentuk biner
(harus 3 digit) dengan cara membagi dengan 2 (basis bilangan biner). Jika hasil konversi hanya
menghasilkan 2 digit bilangan biner, maka harus ditambahkan 0 supaya bilangan binernya
menjadi 3 digit.
Contoh:
Cara mengkonversi bilangan oktal ke desimal adalah dengan cara mengalikan satu persatu
bilangan dengan 8 (basis bilangan oktal) dengan pangkat 0, 1 dan seterusnya dimulai dari
bilangan oktal yang paling kanan. Kemudian hasil dari semua pengalian dijumlahkan.
Contoh:
21
9. Konversi Bilangan Oktal ke Hexadesimal
Cara mengkonversi bilangan oktal ke hexadesimal terdiri dari dua tahap yaitu:
- Pertama, mengkonversi terlebih dahulu bilangan oktal ke bilangan biner
- Kedua, hasil konversi ke bilangan biner kemudian di konversikan ke bilangan hexadesimal
Singkatnya seperti ini Oktal --> Biner --> Hexadesimal.
Contoh:
22
23
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Perbedaan teknologi analog dan digital dapat dilihat dari segi transimi data, sistem
penyimpanan informasi, dan persepektif komunikasi.
2. Kelebihan teknologi digital menjadi kelemahan teknologi analog dan sebaliknya.
Kelebihan teknologi digital menggunakan repeater, berhubungan dengan nilai, dan
berhubungan dengan range dinamis.Kelemahan teknologi digital yaitu sistem digital
memerlukan bandwidth yang besar.
3. Dampak positif penggunaan teknologi digital berlawanan dengan dampak negatif
teknologi analog dan sebaliknya. Dampak positif teknik digital yaitu lebih efisien
waktu, lebih mudah digunakan, dan lebih aman. Dampak negatif teknik digital yaitu
rentan rusak, lebih mahal, dan mengurangi kratifitas.
B. Saran
1. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut mengenai teori teknik digital dan analog
semi perkembangan ilmu pengetahuan
2. Perlu pemanfaatan lebih atas teknik analog dan digital.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://tujuhk3.blogspot.co.id/p/gerbang-logika.html
http://kelompok-4smekti.blogspot.co.id/p/sistem-digital-analog.html
25