Anda di halaman 1dari 19

BAB III

MEDIA TRANSMISI

Tujuan Instruksional Khusus:


1. Menyebutkan dan menjelaskan
tentang definisi media transmisi
2. Menjelaskan tentang media on –
wire dan jenis – jenisnya
3. Menjelaskan tentang media wire-
less dan jenis-jenisnya
4. Menjelaskan tentang karakteristik
dari media transmisi
5. Menjelaskan tentang kapasitas sa-
luran untuk transmisi digital
Pendahuluan

Beberapa pengertian:

 Media guided: wadah perambatan informasi / data


yang dapat dilihat secara fisik.

 Media Unguided: wadah perambatan informasi /


data di ruang bebas
Spektrum Elektromagnetik untuk Telekomunikasi
Spektrum Elektromagnetik untuk Telekomunikasi

Faktor – faktor perancangan yang menentukan


data rate dan jarak:
 Bandwidth
 Gangguan Transmisi
 Interferensi
 Jumlah Receiver
Media Transmisi On – Wire

Karakteristik Khusus On – Wire:


Rentang Delay Jarak
Atenuasi Khusus
Frekuensi Khusus Repeater

Twisted Pair
0 – 3,5 kHz 0,2 dB/km @ 1kHz 50 μs/km 2 km
(dengan loading)

Twisted Pair
0 – 1 MHz 3 dB/km @ 1 kHz 5 μs/km 2 km
(multi – pair)

Kabel Koaksial 0 – 500 MHz 7 dB/km @ 10 kHz 4 μs/km 1 – 9 km

Serat Optik 180 – 370 THz 0,2 – 0,5 dB/km 5 μs/km 40 km


Media Transmisi On – Wire

Bentuk Media Transmisi On – Wire


Media Transmisi On – Wire

Karakteristik transmisi twisted pair:


 Untuk sinyal analog diperlukan kira-kira 5 sampai 6 km
 Untuk transmisi digital diperlukan sebuah repeater kira
– kira setiap 2 atau 3 km
 Atenuasi merupakan fungsi frekuensi yang sangat kuat
 Untuk pensinyalan analog , kemungkinan bandwidth
bisa mencapai 1 MHz (menghasilkan sejumlah kanal
suara)
 Untuk pensinyalan digital jarak jauh bisa mencapai
beberapa Mbps, sedangkan untuk jarak yang relatif
pendek data rate bisa mencapai 100 Mbps.
Media Transmisi On – Wire

Jenis – jenis twisted pair:


 Unshielded Twisted Pair (UTP)
 Kategori 3
 Kategori 4
 Kategori 5
 Shielded Twisted Pair (STP)
Media Transmisi On – Wire

Perbandingan antara STP dan UTP


Atenuasi (dB per 100 m) Crosstalk (dB)

Frekuensi Kategori 3 Kategori 5 150 Ohm Kategori 3 Kategori 5 150 Ohm


(MHz) UTP UTP STP UTP UTP STP

1 2,6 2,0 1,1 41 62 58

4 5,6 4,1 2,2 32 53 58

16 13,1 8,2 4,4 23 44 50,4

25 – 10,4 6,2 – 41 47,5

100 – 22,0 12,3 – 32 38,5

300 – – 21,4 – – 31,3


Media Transmisi On – Wire

Karakteristik transmisi kabel koaksial:


 Dapat digunakan untuk menstransmisikan sinyal analog maupun digital
 Memiliki karakteristik frekuensi yang jauh lebih baik dibanding Twisted pair
 Mampu digunakan digunakan dengan efektif pada data rate dan frekuensi
yang lebih tinggi
 Tahan terhadap interferensi dan crosstalk dibanding Twisted pair
 Gangguan yang biasa terjadi biasanya berupa atenuasi , derau suhu, dan
derau intermodulasi.
 Untuk pensinyalan analog jarak jauh diperlukan amplifier setiap beberapa
kilometer
 Untuk pensinyalan analog diperlukan jarak yang lebih dekat lagi bila
menggunakan frekuensi tinggi ( berkisar kira-kira sampai 500 MHz)
 Untuk pensinyalan digital diperlukan repeater setiap beberapa kilometer
dan seterusnya, dengan jarak yang lebih dekat untuk data rate yang lebih
tinggi.
Media Transmisi On – Wire

Aplikasi kabel koaksial:


 Distribusi siaran televisi
 Transmisi telepon jarak jauh
 Penghubung sistem komputer
pendek
 Local Area Network (LAN)
Media Transmisi On – Wire

Karakteristik transmisi serat optik:


 Kapasitas yang lebih besar: mampu mengirim data
dengan data rate sebesar ratusan Gbps sepanjang
pulihan kilometer.
 Ukuran yang lebih kecil dan bobot lebih ringan
 Atenuasi yang lebih rendah: tahan terhadap gang-
guan
 Isolasi Elektromagnetik: tidak dipengaruhi oleh medan
elektromagnetik eksternal, jadi tidak mudah diserang
interferensi. Serat optik sulit untuk disadap
 Jarak repeater yang lebih jauh
Media Transmisi On – Wire

Lima kategori dasar aplikasi untuk


serat optik:
 Long-haul trunk
 Metropolitan trunk
 Rural exchange trunk
 Subrcriber loop
 Local Area Network
Media Transmisi Wireless

Konfigurasi transmisi wireless:


 Searah: antena Tx mengeluarkan sinyal elektro-
magnetik yang terpusat. Kesejajaran antara antena
Tx dan Rx harus diperhatikan.

 Segala arah: antena Tx mengeluarkan sinyal


elektromagnetik ke segala arah yang diterima oleh
banyak antena.
Media Transmisi Wireless

Jangkauan frekuensi yang biasa dipakai pada transmisi wireless:


 Gelombang mikro frekuensi dengan jangkauan sebesar 2 – 40
GHz. Pada frekuensi ini memungkinkan dihasilkan sinar searah
yang sangat tinggi.
 Gelombang mikro yang juga dipergunakan untuk komunikasi
satelit, frekuensi jangkauannya sebesar 30 MHz – 1 GHz
sesuai untuk alokasi segala arah, biasa juga disebut jangkauan
siaran radio.
 Gelombang mikro untuk lokal aplikasi adalah bagian inframerah
dari spketrum, melipui jangkauan frekeunsi 3.1011 sampai
2.1014 Hz. Jangkauan ini berguna untuk aplikasi multititik dan
titik-ke-titik lokal di dalam daerah yang terbatas, misalnya
ruangan tunggal.
Media Transmisi Wireless

Contoh Aplikasi Transmisi Wireless dan Konfigurasinya


Kapasitas Saluran

Empat konsep yang menyangkut kapasitas saluran:


 Data rate : Merupakan rate, dalam bit per detik
(bps), pada data yang mana dikomunikasikan
 Bandwidth : Merupakan lebar band dari sinyal
yang ditransmisikan, dinyatakan dalam siklus per
detik atau Hertz.
 Derau : Merupakan level rata-rata derau jalur
komunikasi
 Error rate: Merupakan rate dimana kesalahan
terjadi.
Kapasitas Saluran

Kapasitas saluran menurut Nyquist:

C = 2 BW log2 M

Kapasitas saluran menurut Claude Shannon:


C = BW log2 (1 + S/N)

Keterangan:
C : kapasitas saluran (bps)
BW : bandwidth (Hz)
M : jumlah level sinyal
S/N : Signal to Noise ratio (dB)

Anda mungkin juga menyukai