Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM

PENYESUAIAN IMPEDANSI DENGAN SMITH CHART

I. PENDAHULUAN
Pada praktikum ini praktikan akan mempelajari penyesuaian impedansi dengan smith chart. Penyesuaian
dilakukan dengan penambahan komponen L dan C serta stub dan saluran transmisi dengan konfigurasi
tertentu. Percobaan dilakukan dengan simulasi pada software winSMITH.
Praktikum ini membahas mengenai penyesuaian impedansi dengan smith chart. Praktikum ini bertujuan
agar mahasiswa mengerti dan mampu menggunakan Smith Chart untuk keperluan penyesuaian impedansi.

II. DASAR TEORI

Matching dalam saluran transmisi mempunyai pengertian yang berbeda dengan dalam teori rangkaian.
Dalam teori rangkaian, transfer daya maksimum membutuhkan impedansi beban sama dengan konjugasi
kompleks sumber. Matching seperti ini disebut dengan matching konjugasi. Dalam saluran transmisi,
matching mempunyai pengertian memberikan beban yang sama dengan impedansi karakteristik saluran.
Blok saluran transmisi yang matched antara sumber dan beban dapat digambarkan melalui blok berikut.

su RPI RPI beb


Pen
mb Z M K an Z
E gua
er S (Ra t (Ra L
sinS ngk ngk
yal (mi
aia s.: aia
n tab n
Pe ung Pe
nye , nye
sua tran sua
i sist i
Imp or, Imp
eda dll) eda
si si
Ma Kel
suk uar
an) an)

Rangkaian penyesuaian impedansi (RPIM atau RPIK) berfungsi untuk menyesuaikan impedansi keluaran
rangkaian dari sumber dengan impedansi masukan ke beban.
0
Halaman
III. DATA PERCOBAAN
1

A. Menentukan Zin
Halaman
1. Reaktansi induktor sebesar j50 ohm.
𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿
𝐿 = 𝑋𝐿 ⁄(2𝜋𝑓) = 50⁄(2𝜋109 ) = 7.96𝑥10−9 H

Gambar 3.1. Penentuan Zin Kasus 1

Dari WinSmith, didapat Zin sekitar (100 + j150) Ω.


2. Rekatansi kapasitor sebesar -j75 ohm.
𝑋𝐶 = 1⁄( 𝜔𝐶) = 1⁄( 2𝜋𝑓𝐶)
𝐶 = 2𝜋𝑓𝑋𝐶 = 2𝜋109 𝑥75 = 2.12𝑥10−12 𝐹 H

Gambar 3.2. Penentuan Zin Kasus 2

Dari WinSmith, didapat Zin = (50 – j25.07) Ω.


3. Panjang saluran transmisi 1/8 panjang gelombang. 2
Halaman

Gambar 3.3. Penentuan Zin Kasus 3


Dari WinSmith, didapat Zin = (100 + j50) Ω.
4. Rekaransi induktor sebesar j50 ohm.
𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿
𝐿 = 𝑋𝐿 ⁄(2𝜋𝑓) = 50⁄(2𝜋109 ) = 7.96𝑥10−9 H

Gambar 3.4. Penentuan Zin Kasus 4

Dari WinSmith, didapat Zin = (20.01 + j40.01) Ω.

B. Melakukan Penyesuaian Impedanasi dengan Komponen L dan C

Dari WinSmith didapat hasil berikut.


Tabel 3.1. Penentuan Zin dengan L dan C
No Zs (Ω) ZL (Ω) LS (nH) CP (pF)
1 50 100 8 1.6
2 100 50 8 1.6
3 50 + j50 100 – j50 1.8 0.9
4 150 +j100 25 + j25 7 2.52

C. Melakukan Penyesuaian Impedanasi dengan Saluran Transmisi

Dari WinSmith didapat hasil berikut.


Tabel 3.2. Penentuan Zin dengan Saluran Transmisi
No Zs (Ω) ZL (Ω) TLs (λ) Stub (λ)
1 50 100 1250=0.34722 350=0.09722
2 100 50 1250=0.34722 350=0.09722
3 50 + j50 100 – j50 180=0.05 00=0
4 150+j100 25 + j25 1250=0.34722 690=0.19167
dengan 1800 = ½λ .

IV. ANALISIS

A. Menentukan Zin

1. Reaktansi induktor sebesar j50 ohm.


Z = (100 + j100) Ω; Zo = 50 Ω.
L = 7.96 x10-9 H sehingga XL = j50 Ω.
Maka, Zin = XL + Z = j50 Ω + (100 + j100) Ω
= (100 + j150) Ω
3

Seperti pada gambar 3.1. dari simulasi WinSmith


Zin = (100 + j150) Ω.
Halaman
Data menunjukkan hasil yang sesuai.

2. Rekatansi kapasitor sebesar -j75 ohm.


Z = (50 + j50) Ω; Zo = 50 Ω.
C = 2.12x10-12 F sehingga XC = -j75 Ω.
Maka, Zin = XC + Z = -j75 Ω + (50 + j50) Ω
= (50 – j25) Ω
Seperti pada gambar 3.2. dari simulasi WinSmith
Zin = (50 – j25.07) Ω.
Data menunjukkan hasil yang sesuai.

3. Panjang saluran transmisi 1/8 panjang gelombang.


Z = (25 + j25) Ω; Zo = 50 Ω.
Saluran transmisi 1/8 λ.
𝑍𝐿 + 𝑗𝑍𝑜𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
𝑍𝑖𝑛 = 𝑍𝑜
𝑍𝑜 + 𝑗𝑍𝐿 𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
2𝜋 1
(25 + 𝑗25) + 𝑗50𝑡𝑎𝑛 ( 𝛌)
= 50 𝛌 8 = (100 + 𝑗50)Ω
2𝜋 1
50 + 𝑗(25 + 𝑗25)𝑡𝑎𝑛 ( 𝛌)
𝛌 8
Dari simulasi WinSmith, didapat Zin = 100 + j50 Ω.
Data menunjukkan hasil yang sesuai.

4. Rekaransi induktor sebesar j50 ohm.


Z = 100 Ω; Zo = 50 Ω.
L = 7.96 x10-9 F sehingga XC = j50 Ω.
1 1 1 1 1
Maka, = + = + = 0.01 − 𝑗0.02
𝑍𝑖𝑛 𝑋𝐶 𝑍 𝑗50 100
Sehingga 𝑍𝑖𝑛 = 1⁄(0.01 − 𝑗0.02) = (20 + 𝑗40) Ω
Seperti pada gambar 3.4. dari simulasi WinSmith
Zin = (20.01 + j40.01) Ω.
Data menunjukkan hasil yang sesuai.

Pada smith chart, titik impedansi/admitansi diplot setelah dilakuakn normalisasi terhadap hambatan
saluran. Dalam smith chart pada umumnya, titik admitansi diplot pada titik nilai impedansi, kemudian
dicerminkan/diputar 1800.
Pada rangkaian seri, penambahan L berfungsi untuk menambah nilai induktansi rangkaian, sedangkan
penambahan C untuk mengurangi kapasitansi rangkaian. Pada rangkaian parallel, penambahan L berfungsi
untuk mengurangi nilai induktasi rangkaian, sedangkan penambahan C untuk menambah kapasitansi
rangkaian.
Pada perhitungan rangkaian seri di smith chart, penambahan L/C dilakukan dengan menggeser titik
impedansi pada lingkaran resistansi konstan. Sedangkan pada rangkaian paralel, penambahan L/C dilakukan
dengan menggeser titik admitansi pada lingkaran resistansi konstan.

B. Melakukan Penyesuaian Impedanasi dengan Komponen L dan C

1. Kasus 1: Zs=50Ω, ZL=100 Ω


4
Halaman
Gambar 4.1. Rangkaian dan Smith Chart dari Kasus 1 (LC)

Analisa kapasitor parallel.


Dari gambar 4.1, didapat hasil berikut.
𝑗𝑏 = 𝑗0.5 − 𝑗0 = 𝑗0.5
𝑏 0.5
𝐶𝑝 = = = 1.59𝑥10−12 𝐹
2𝜋𝑓𝑍𝑜 2𝜋109 𝑥50
Seperti pada tabel 3.1. dari simulasi WinSmith
Cp = 1.6 pF.
Data menunjukkan hasil yang sesuai.

Analisa induktor seri.


Dari gambar 4.1, didapat hasil berikut.
𝑗𝑥 = 𝑗0 − 𝑗(−1) = 𝑗
𝑥𝑍𝑜 1𝑥50
𝐿𝑠 = = = 7.96𝑥10−9 𝐻
2𝜋𝑓 2𝜋109
Seperti pada tabel 3.1. dari simulasi WinSmith
Ls = 8 nH.
Data menunjukkan hasil yang sesuai.

Perhitungan Zin.
1 1
𝑋𝐶 = = = −𝑗99.47
𝑗𝜔𝐶 𝑗2𝜋10 1.6𝑥10−12
9

𝑋𝐿 = 𝑗𝜔𝐿 = 𝑗2𝜋109 8𝑥10−9 = 𝑗50.01


𝑋𝐶 𝑍𝐿
𝑍𝑖𝑛 = + 𝑋𝐿
𝑋𝐶 +𝑍𝐿
−𝑗99.47𝑥100
= + 𝑗50.01 = 49.74 + 𝑗0.01
−𝑗99.47 + 100
Seperti pada tabel 3.1. Zin = ZS=50 Ω.

2. Kasus 2: Zs=100Ω, ZL=50 Ω


5
Halaman
Gambar 4.2. Rangkaian dan Smith Chart dari Kasus 2 (LC)

Analisa induktor seri.


Dari gambar 4.2, didapat hasil berikut.
𝑗𝑥 = 𝑗1 − 𝑗0 = 𝑗
𝑥𝑍𝑜 1𝑥50
𝐿𝑠 = = = 7.96𝑥10−9 𝐻
2𝜋𝑓 2𝜋109
Seperti pada tabel 3.1. dari simulasi WinSmith
Ls = 8 nH.
Data menunjukkan hasil yang sesuai.

Analisa kapasitor parallel.


Dari gambar 4.2, didapat hasil berikut.
𝑗𝑏 = 𝑗0.5 − 𝑗0 = 𝑗0.5
𝑏 0.5
𝐶𝑝 = = = 1.59𝑥10−12 𝐹
2𝜋𝑓𝑍𝑜 2𝜋109 𝑥50
Seperti pada tabel 3.1. dari simulasi WinSmith
Cp = 1.6 pF.
Data menunjukkan hasil yang sesuai.

Perhitungan Zin.
1 1
𝑋𝐶 = = = −𝑗99.47
𝑗𝜔𝐶 𝑗2𝜋10 1.6𝑥10−12
9

𝑋𝐿 = 𝑗𝜔𝐿 = 𝑗2𝜋109 8𝑥10−9 = 𝑗50.01


𝑋𝐶 (𝑍𝐿 + 𝑋𝐿 )
𝑍𝑖𝑛 =
𝑋𝐶 + (𝑍𝐿 + 𝑋𝐿 )
−𝑗99.47(50 + 𝑗50.01)
= = 100.02 + 𝑗0.53
−𝑗99.47 + (50 + 𝑗50.01)
Hasilnya seperti pada tabel 3.1. Zin = ZS=100 Ω.

3. Kasus 3: Zs=(50+j50)Ω, ZL=(100-j50) Ω


6
Halaman
Gambar 4.3. Rangkaian dan Smith Chart dari Kasus 3 (LC)

Analisa kapasitor parallel.


Dari gambar 4.3, didapat hasil berikut.
𝑗𝑏 = 𝑗0.5 − 𝑗0.2 = 𝑗0.3
𝑏 0.3
𝐶𝑝 = = = 0.95𝑥10−12 𝐹
2𝜋𝑓𝑍𝑜 2𝜋109 𝑥50
Seperti pada tabel 3.1. dari simulasi WinSmith
Cp = 0.9 pF.
Data menunjukkan hasil yang mendekati.

Analisa induktor seri.


Dari gambar 4.3, didapat hasil berikut.
𝑗𝑥 = −𝑗 − 𝑗(−1.25) = 𝑗0.25
𝑥𝑍𝑜 0.25𝑥50
𝐿𝑠 = = = 1.99𝑥10−9 𝐻
2𝜋𝑓 2𝜋109
Seperti pada tabel 3.1. dari simulasi WinSmith
Ls = 1.8 nH.
Data menunjukkan hasil yang mendekati.

Perhitungan Zin.
1 1
𝑋𝐶 = = = −𝑗176.84
𝑗𝜔𝐶 𝑗2𝜋109 0.9𝑥10−12
𝑋𝐿 = 𝑗𝜔𝐿 = 𝑗2𝜋109 1.8𝑥10−9 = 𝑗11.31
𝑋𝐶 𝑍𝐿
𝑍𝑖𝑛 = + 𝑋𝐿
𝑋𝐶 +𝑍𝐿
−𝑗176.84𝑥(100 − 𝑗50)
= + 𝑗11.31 = 50.89 − 𝑗50.10
−𝑗176.84 + (100 − 𝑗50)
Seperti pada tabel 3.1. Zin* = ZS=(50+j50) Ω.

4. Kasus 4: Zs=(150+j100)Ω, ZL=(25+j25) Ω


7
Halaman
Gambar 4.4. Rangkaian dan Smith Chart dari Kasus 4 (LC)

Analisa induktor seri.


Dari gambar 4.4, didapat hasil berikut.
𝑗𝑥 = 𝑗1.4 − 𝑗0.5 = 𝑗0.9
𝑥𝑍𝑜 0.9𝑥50
𝐿𝑠 = = = 7.16𝑥10−9 𝐻
2𝜋𝑓 2𝜋109
Seperti pada tabel 3.1. dari simulasi WinSmith
Ls = 7 nH.
Data menunjukkan hasil yang mendekati.

Analisa kapasitor parallel.


Dari gambar 4.4, didapat hasil berikut.
𝑗𝑏 = 𝑗0.1 − 𝑗(−0.7) = 𝑗0.8
𝑏 0.8
𝐶𝑝 = = = 2.55𝑥10−12 𝐹
2𝜋𝑓𝑍𝑜 2𝜋109 𝑥50
Seperti pada tabel 3.1. dari simulasi WinSmith
Cp = 2.52 pF.
Data menunjukkan hasil yang sesuai.

Perhitungan Zin.
1 1
𝑋𝐶 = = = −𝑗63.16
𝑗𝜔𝐶 𝑗2𝜋109 2.52𝑥10−12
𝑋𝐿 = 𝑗𝜔𝐿 = 𝑗2𝜋109 7𝑥10−9 = 𝑗43.98
𝑋𝐶 (𝑍𝐿 + 𝑋𝐿 )
𝑍𝑖𝑛 =
𝑋𝐶 + (𝑍𝐿 + 𝑋𝐿 )
−𝑗63.16((25 + 𝑗25) + 𝑗43.98)
= = 151.33 − 𝑗98.42
−𝑗63.16 + ((25 + 𝑗25) + 𝑗43.98)
Hasilnya seperti pada tabel 3.1.
Zin* = ZS=(150+j100) Ω.

Dari percobaan di atas, digunakan 2 tipe rangkaian penyesuai impedansi. Yang pertama adalah rangkaian
dengan C parallel dekat dengan sumber. Tipe ini digunakan saat impedansi sumber lebih besar dari impedansi
beban. Yang kedua adalah rangkaian dengan C parallel dekat dengan beban. Tipe ini digunakan saat impedansi
sumber lebih kecil dari impedansi beban.
8
Halaman
C. Melakukan Penyesuaian Impedanasi dengan Saluran Transmisi

1. Kasus 1: Zs=50Ω, ZL=100 Ω

Gambar 4.5. Rangkaian dan Smith Chart dari Kasus 1 (Stub)

Perhitungan Zin.
Pada saluran transmisi,
𝑍𝐿 + 𝑗𝑍𝑜𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
𝑍 = 𝑍𝑜
𝑍𝑜 + 𝑗𝑍𝐿 𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
2𝜋
100 + 𝑗50𝑡𝑎𝑛 ( 0.34722λ)
λ
= 50 = 33.19 + 𝑗23.39
2𝜋
50 + 𝑗100𝑡𝑎𝑛 ( 0.34722λ)
λ
1 1
𝑌= = = 0.0201 + 𝑗0.014
𝑍 33.19 + 𝑗23.39
Pada stub parallel terbuka,
𝑙 1 𝐵
=− 𝑡𝑎𝑛−1 ( )
λ 2𝜋 𝑌𝑜
2𝜋 2𝜋
𝑡𝑎𝑛 (− 𝑙) tan (− 0.09722λ)
λ λ
𝐵= = = −0.014
𝑍𝑜 50
---
1
= 𝑌 + 𝑗𝐵 = 0.0201 + 𝑗0.014 − 𝑗0.014 = 0.0201
𝑍𝑖𝑛
𝑍𝑖𝑛 = 1⁄0.0201 = 49.75 Ω
Seperti pada tabel 3.2. Zin = ZS=50 Ω.

2. Kasus 2: Zs=100Ω, ZL=50 Ω


9
Halaman
Gambar 4.6. Rangkaian dan Smith Chart dari Kasus 2 (Stub)

Perhitungan Zin.
Pada stub parallel terbuka,
𝑙 1 𝐵
=− 𝑡𝑎𝑛−1 ( )
λ 2𝜋 𝑌𝑜
2𝜋 2𝜋
𝑡𝑎𝑛 (− 𝑙) tan (− 0.09722λ)
λ λ
𝐵= = = −0.014
𝑍𝑜 50
1 1
𝑌= + 𝑗𝐵 = + 𝑗(−0.014) = 0.02 − 𝑗0.014
𝑍𝐿 50
𝑍 = 1⁄𝑌 = 1⁄(0.02 − 𝑗0.014) = 33.55 + 𝑗23.49
Pada saluran transmisi,
𝑍 ∗ + 𝑗𝑍𝑜𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
𝑍𝑖𝑛 = 𝑍𝑜
𝑍𝑜 + 𝑗𝑍 ∗ 𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
2𝜋
(33.55 − 𝑗23.49) + 𝑗50𝑡𝑎𝑛 ( 0.34722λ)
λ
= 50
2𝜋
50 + 𝑗(33.55 − 𝑗23.49)𝑡𝑎𝑛 ( 0.34722λ)
λ
𝑍𝑖𝑛 = 99.34 + 𝑗0.90
Seperti pada tabel 3.2. Zin = ZS=100 Ω.

3. Kasus 3: Zs=(50+j50)Ω, ZL=(100-j50) Ω

Gambar 4.7. Rangkaian dan Smith Chart dari Kasus 3 (Stub)


10

Perhitungan Zin.
𝑍𝐿 + 𝑗𝑍𝑜𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
Halaman

𝑍𝑖𝑛 = 𝑍𝑜
𝑍𝑜 + 𝑗𝑍𝐿 𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
2𝜋
(100 − 𝑗50) + 𝑗50𝑡𝑎𝑛 ( 0.05λ)
λ
= 50 = 50.77 − 𝑗50.38
2𝜋
50 + 𝑗(100 − 𝑗50)𝑡𝑎𝑛 ( 0.05λ)
λ
Seperti pada tabel 3.2. Zin* = ZS=(50+j50) Ω.

4. Kasus 4: Zs=(150+j100)Ω, ZL=(25+j25) Ω

Gambar 4.8. Rangkaian dan Smith Chart dari Kasus 4 (Stub)

Perhitungan Zin.
Pada stub parallel terbuka,
𝑙 1 𝐵
=− 𝑡𝑎𝑛−1 ( )
λ 2𝜋 𝑌𝑜
2𝜋 2𝜋
𝑡𝑎𝑛 (− 𝑙) tan (− 0.19167λ)
λ λ
𝐵= = = −0.052
𝑍𝑜 50
1 1
𝑌= + 𝑗𝐵 = + 𝑗(−0.052) = 0.02 − 𝑗0.072
𝑍𝐿 25 + 𝑗25
𝑍 = 1⁄𝑌 = 1⁄(0.02 − 𝑗0.072) = 3.57 + 𝑗12.88
Pada saluran transmisi,
𝑍 ∗ + 𝑗𝑍𝑜𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
𝑍𝑖𝑛 = 𝑍𝑜
𝑍𝑜 + 𝑗𝑍 ∗ 𝑡𝑎𝑛𝛽𝑙
2𝜋
(3.57 − 𝑗12.88) + 𝑗50𝑡𝑎𝑛 ( 0.34722λ)
λ
= 50
2𝜋
50 + 𝑗(3.57 − 𝑗12.88)𝑡𝑎𝑛 ( 0.34722λ)
λ
𝑍𝑖𝑛 = 26.47 − 𝑗129.08
Pada tabel 3.2. ZS=(150+j100) Ω.
Kesalahan ini kemungkinan dikarenakan kesalahan pembacaan pada smith chart. Sementara
ketidakakuratan disebabkan oleh keterbatasan pembacaan pada smith chart.

Seperti sebelumnya, terdapat 2 tipe rangkaian stub parallel terbuka. Yang pertama stub dekat ke sumber,
digunakan jika impedansi beban lebih besar dari impedansi sumber. Yang kedua stub dekat ke beban,
digunakan jika impedansi sumber lebih besar dari impedansi beban.
Saat impedansi sumber dan beban keduanya riil, stub tidak diperlukan. Untuk menggantinya, dapat
digunakan saluran transmisi ¼ λ, dengan 𝑍𝑜 = √𝑍𝑆 𝑍𝐿 . Contohnya pada kasus 1 dan 2 Zo1 = Zo2 = √50𝑥100 =
70.71Ω dengan saluran transmisi ¼ λ.
11
Halaman
V. KESIMPULAN

Penambahan L seri berfungsi menambah nilai induktansi, C seri untuk mengurangi kapasitansi,
penambahan L paralel berfungsi mengurangi nilai induktasi, C paralel untuk menambah kapasitansi rangkaian.
Terdapat 2 tipe rangkaian penyesuai impedansi (LC). Yang pertama adalah rangkaian dengan C parallel
dekat dengan sumber. Tipe ini digunakan saat impedansi sumber lebih besar dari impedansi beban. Yang
kedua adalah rangkaian dengan C parallel dekat dengan beban. Tipe ini digunakan saat impedansi sumber
lebih kecil dari impedansi beban.
Terdapat 2 tipe rangkaian stub parallel terbuka. Yang pertama stub dekat ke sumber, digunakan jika
impedansi beban lebih besar dari impedansi sumber. Yang kedua stub dekat ke beban, digunakan jika
impedansi sumber lebih besar dari impedansi beban.
Saat impedansi sumber dan beban keduanya riil, stub tidak diperlukan. Untuk menggantinya, dapat
digunakan saluran transmisi ¼ λ, dengan 𝑍𝑜 = √𝑍𝑆 𝑍𝐿 .

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Petunjuk Praktikum ET-3280 Modul 2 ELEKTRONIKA KOMUNIKASI GELOMBANG


[2] Munir, Achmad. 2010. 04-Matching Impedance (180310).
[3] Munir, Achmad. 2010. 05-Matching Impedance (250310).
[4] nic.unud.ac.id/~wiharta/elkom/materi/Matching%20Impedance.pdf

12
Halaman

Anda mungkin juga menyukai