PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Dapat memahami pemrosesan dari pembangkit listrik hingga gardu induk
2. Dapat memahami proses perubahan energi yang terjadi pada pembangkit listrik
3. Dapat memahami hubungan dengan hokum Lorentz
PEMBAHASAN
Dengan memakai sumber energi tersebut diperoleh tenaga untuk menggerakkan turbin
yang akan mengaktifkan generator listrik. Energi listrik yang dihasilkan harus diubah menjadi
tegangan yang sesuai untuk transmisi. Setelah proses ini, arus listrik dialirkan melalui jaringan
kabel transmisi ke daerah yang memerlukan. Pada proses pembangkitan tenaga listrik telah
terjadi proses perubahan energi mekanik menjadi energi listrik.
Terdapat dua jenis turbin sebagai penggerak generator, yaitu turbin mekanik dan turbin
uap. Turbin mekanik digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan tenaga angin.
Turbin uap digunakan pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang berbeda-
beda, sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover). Satu hal yang sama dari beberapa jenis
pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya sama-sama berfungsi mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik, dengan cara mengubah potensi energi mekanik dari air, uap, gas,
panas bumi, nuklir, kombinasi gas dan uap, menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator, selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator tersebut akan
menghasilkan daya listrik.
Prinsip kerja dari listrik tenaga air ini adalah mengubah energi yang terdapat pada air yang
mengalir menjadi energi mekanik dimana kemudian energi mekanik tersebut diubah menjadi
energi listrik. Alat utama yang dibutuhkan pada pembangkit listrik tenaga air adalah berupa
turbin dan generator seperti dibawah ini:
Turbin Air
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.Turbin air
dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik.
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik,
Fungsi Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya jatuh
air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti
kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan
air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Prinsip Kerja Turbin Air
Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi mekanis
diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam
mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.
Air yang telah ditampung di dalam bendungan dialirkan melalui dasar bendungan sehingga
membentuk air terjun. Air terjun inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin karena air
akan menabrak sudu-sudu turbin sehingga membuat turbin menjadi berputar. Turbin ini
terhubung secara langsung dengan generator, sehingga bila turbin bergerak secara berputar, maka
secara otomatis generator juga akan ikut bergerak berputar. Selama bergerak berputar, generator
ini akan menghasilkan tenaga listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah
energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik. Mesin penggerak yang
digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros
yang akan memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi listrik.
Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dapat diperoleh dengan berbagai cara misalnya,
dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung
dahulu ( bersama – sama air hujan ) dengan menggunakan kolam tando atau waduk sebelum
disalurkan untuk memutar turbin.
Bagian-Bagian Secara Umum Turbin
a) Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari :
- Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan Oleh nozzle.
- Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar\yang dihasilkan oleh
sudu.
- Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen denga tujuan agar tidak
mengalami kebocoran pada sistem.
b) stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
- Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida sehingga tekanan dan kecepatan
alir fluida yang digunakan di dalam sistem besar.
- Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen dari turbin.
Generator
Generator Listrik adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi gerak (mekanik) menjadi
energi listrik (elektrik). Energi yang menggerakkan generator sendiri sumbernya bermacam
macam. Padapembangkit listrik tenaga angin misalnya generator bergerak karena adanya kincir
yang berputar karena angin. Demikian pula pada pembangkit pembangkit listrik tenaga air yang
memanfaatkan energi gerak dari air. Sedang pada pembangkit listrik gerak dari generator
didapatkan dari proses pembakaran bahan bakar diesel.
Prinsip Kerja / Cara Kerja Generator Listrik
Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu penghantar diputarkan
didalam sebuah medan magnet sehingga memotong garis garis gaya magnet maka pada ujung
penghantar tersebut akan timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang mempunyai satuan volt.
Jenis jenis generator :
1. Jenis generator berdasarkan letak kutubnya dibagi menjadi :
a. generator kutub dalam : generator kutub dalam mempunyai medan magnet yang terletak pada
bagian yang berputar (rotor).
b. generator kutub luar : generator kutub luar mempunyai medan magnet yang terletak pada
bagian yang diam (stator)
b. generator asinkron
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yangdigunakan untuk
mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Frekuensi yang dihasilkan sebanding
dengandengan jumlah kutub dan putaran, listrik yang dihasilkan adalah AC, mesin
penggeraknyadiesel, turbin dan lainnya. Efisiensi tinggi Generator sinkron dapat berupagenerator
sinkron tiga fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan. Hampir semua
energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron
3. Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan
a. generator arus searah (DC)
Generator arus searah (DC) merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator
tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor.
.
Rangkaian tiga fasa adalah rangkaian yang menghasilkan tiga tegangan dengan perbedaan fasa
pada setiap tegangannya dengan perbedaan 120 derajat. Fasa adalah perubahan waktu terhadap
tegangan yang dipresentasikan dalam sudut.
d. Cincin geser, terbuat dari kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros dengan memakai
bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama dengan poros dan rotor.
e. Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumber arus.
Pengertian GGL Induksi
Gaya gerak listrik induksi adalah beda potensial yang timbul pada ujung-ujung kumparan karena
pengaruh induksi elektromagnetik.
Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik.
Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet
(artinya listrik menimbulkan magnet), para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan
dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faradaymembuktikan bahwa perubahan medan magnet
dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik) melalui eksperimen yang
sangat sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat
menghasilkan arus listrik pada kumparan itu.
Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik
yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan (seperti
kegiatan di atas), jarum galvanometer menyimpang ke kanan dan ke kiri. Bergeraknya jarum
galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan
menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL
(gaya gerak listrik). GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi. Arus
listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, di ujung
kumparan tidak terjadi arus listrik.
Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya itu
divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila kumparan
itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah terhadap waktu.
.Penyebab Terjadinya GGL Induksi
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah garis gaya-
gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah
garisgaris gaya ini menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang
ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah arus
induksi dapat ditentukan dengan cara memerhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya.
Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya medan magnet hasil
arus induksi bersifat mengurangi garis gaya itu.
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah garis-garis
gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya
ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan
menyebabkan arus listrik mengalir dan menggerakkan jarum galvanometer. Sama halnya ketika
magnet batang masuk ke kumparan. pada saat magnet keluar garis gayadalam kumparan
berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat menambah garis gaya itu.
Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam kumparan terjadi
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik). GGL yang timbul akibat adanya
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan disebut GGL induksi. Arus listrik
yang ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus
induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut induksi
elektromagnetik.
Faktor yang Memengaruhi Besar GGL Induksi.
Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat di lihat pada besar kecilnya penyimpangan sudut
jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL induksi dan arus
induksi yang dihasilkan besar. Bagaimanakah cara memperbesar GGL induksi?
Ada tiga faktor yang mempengaruhi GGL induksi, yaitu:
1.kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet
(fluks magnetik),
2. jumlah lilitan,
3. medan magnet
Saat kumparan didekati oleh kutub utara magnet, ujung kumparan yang didekati akan berlaku
sebagai kutub utara. Demikian juga jika kutub yang mendekat adalah kutub selatan, maka ujung
kumparan yang didekati akan berlaku sebagai kutub selatan. Cluenya untuk ujung kumparan
yang didekati adalah : JIKA DIDEKATI, DIA MENOLAK. Didekati U dia jadi U, didekati S dia
jadi S (kutub sejenis saling menolak).
Saat Magnet digerakkan Menjauhi Kumparan
Saat kumparan dijauhi oleh kutub utara magnet, ujung kumparan yang dijauhi akanberlaku
sebagai kutub selatan. Sedangkan jika yang menjauhi adalah kutub selatan maka ujung kumparan
yang dijauhi akan menjadi kutub utara. Cluenya untuk ujung kumparan yang didekati adalah :
JIKA DITINGGAL MENJAUH, DIA BERUSAHA MENARIK. Dijauhi U dia jadi S, dijauhi S
dia jadi U (kutub berlawanan saling tarik).
2.2 Trafo 1 Fasa dan 3 Fasa
1. Pengertian PLTA
Bekerja dengan cara merubah energi potensial (Dari dam atau air terjun) menjadi energi
mekanik (dengan bantuan turbin) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dDengan
bantuna generator)pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan
air dari dam ke turbin setelah itu airnya dibuang.Pada saat beban puncak air dalam lower
reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga cadanga air pada waduk utama tetap stabil.
Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi pembangkitan tenaga
listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
a) Jumlah air yang tersedia
c) Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau
jaringan transmisi.
Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi
mekanis dengan adanya air yang digerakkan turbin,lalu energi mekanis ini berubah
menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator.Jumlah energi listrik yang
bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal,yaitu jarak tinggi air
(head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir(debit).
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dan air,harus melalui beberapa tahapan
perubahan energi,yaitu:
a) Energi potensial
b) Energi kinetis
c) Energi mekanis
d) Energi listrik
a) Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potebsial menjadi energi
mekanik.Air akan memukul sudut-sudut turbin sehingga turbin berputar.Turbin
ini dihubungkan ke generator.Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi
dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls.
b) Generator
c) Jalur Transmisi
Interpretasi grafik:
-Pada kondisi baru mulai menyala terdapat arus dengan nilai awal yang besar dan torsi yang
rendah.
-Mencapai 80% kecepatan maksimum, torsi berada pada tingkat tertinggi (pull out torque)
-Pada kecepatan penuh atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator turun ke nol.
Jika ada sebuah penghantar yang dialiri arus listrik dan penghantar tersebut berada dalam
medan magnetik maka akan timbul gaya yang disebut dengan nama gaya magnetik atau dikenal
juga nama gaya lorentz. Arah dari gaya lorentz selalu tegak lurus dengan arah kuat arus listrik (l)
dan induksi magnetik yang ada (B). Jadi kalau dibayangkan mirip dengan ruangan tiga dimensi
dengan tiga sumbu masing-masing arus listrik, medan magnet, dan arah gaya lorentz.
Prinsip gaya Lorentz dimanfaatkan dalam motor listrik. Motor listrik adalah alat yang
dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Berikut adalah contoh motor listrik yang
merupakan salah satu contoh penerapan gaya lorentz dan bagian-bagian motor listrik tersebut.
jari tangan kiri seperti ini maka jari tengah Anda menunjukkan arah arus listrik, jari telunjuk
Anda menunjukkan arah medan magnet, sedangkan ibu jari Anda menunjukkan gaya dorong
yang terjadi akibat fenomena induksi elektromagnetik. Arah dari ketiga parameter pada kaidah
tangan kiri ini berlaku untuk semua motor listrik dan bekerja secara alami selayaknya Anda
mengenal gaya gravitasi bumi maupun gaya tarik menarik antara dua kutub magnet yang
berbeda.
Pada skema di atas, rotor motor diskemakan dengan sebuah kawat angker penghantar
listrik (armature) yang membentuk persegi panjang. Pada kedua ujung kawat angker terpasang
komutator berbentuk lingkaran yang terbelah di tengahnya, komponen ini sering kita dengar
dengan sebutan cincin belah. Cincin belah termasuk bagian dari rotor, sehingga ia ikut berputar
dengan rotor. Sedangkan stator motor tersusun atas dua magnet dengan kutub berbeda yang
saling berhadapan. Pada bagian yang kontak langsung dengan cincin belah, stator dilengkapi
dengan sikat karbon yang berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari sumber tegangan ke
kumparan rotor.
Sumber tegangan DC diilustrasikan dengan gambar baterai pada skema motor DC di atas.
Masing-masing kutub baterai terhubung dengan sikat karbon, sehingga tercipta arus listrik DC
dengan arah arus dari kutub positif ke negatif melewati sikat karbon, satu bagian cincin belah,
kawat angker (armature), kembali ke cincin belah, sikat karbon dan ke kutub negatif baterai.
Gambar a
Setelah kita memahami konsep kaidah tangan kiri Fleming serta juga komponen-
komponen dasar dari motor listrik, maka kita akan dengan mudah memahami bagaimana motor
listrik dapat bekerja. Kita mulai dengan gambar (a) di atas, garis medan magnet mengarah ke kiri
yang disimbolkan dengan garis biru dan huruf (B). Untuk arah arus listrik ditunjukkan dengan
garis berwarna hitam dan huruf (I). Jika kita mencoba menggunakan kaidah tangan kiri kita pada
sisi kiri kawat angker, maka akan kita dapatkan bahwa gaya dorong (F) akan mengarah ke atas.
Sedangkan untuk sisi kanan kawat angker, kaidah tangan kiri akan menunjukkan bahwa gaya
dorong akan mengarah ke bawah. Gaya dorong yang tegak lurus langsung terhadap kawat angker
kanan dan kiri ini menghasilkan torsi yang paling besar pada rotor motor. Gaya torsi inilah yang
akan memutar rotor motor.
Gambar b
Pada posisi rotor seperti gambar (b), masing-masing cincin belah masih terhubung dengan sikat
karbon sehingga arah arus listrik tidak berubah. Dengan cara yang sama menggunakan kaidah
tangan kiri, arah gaya dorong juga mengarah ke atas untuk kawat angker kiri dan ke bawah untuk
kawat angker kanan. Namun besar gaya torsi yang terjadi adalah lebih kecil sebesar cos
α daripada gaya F. Gaya torsi ini masih akan membuat rotor motor berputar searah jarum jam.
Gambar c
Torsi rotor akan menjadi nol pada saat kawat angker berposisi seperti pada gambar (c).
Sesuai dengan kaidah tangan kiri, jika pada kawat angker terdapat arus listrik, maka arah gaya
dorong kawat juga ke atas atau pun ke bawah. Namun karena gaya tersebut segaris dengan titik
poros rotor, atau dapat pula dikatakan tegak lurus dengan arah putaran rotor, maka tidak akan
timbul gaya torsi pada kawat angker. Sudut αyang sebesar 90o menjelaskan pula tidak akan
timbul gaya torsi pada saat posisi kawat angker demikian, karena nilai dari cos 90o adalah nol.
Nilai torsi nol ini tidak akan membuat rotor motor berhenti berputar, karena sifat kelembaman
rotor maka rotor akan terus berputar selama masih ada arus listrik yang mengalir pada kawat
angker.
Setelah kawat angker melewati fase tegak lurus dan membentuk sudut -α, arah arus listrik
akan mengalir dengan arah yang sama seperti pada saat kawat angker bersudut +α (gambar b).
Komponen komutator yang selalu ikut berputar dengan rotor dan sikat karbon yang selalu diam,
menjadi komponen yang akan menjaga arah arus listrik untuk selalu tetap yakni --sesuai gambar
skema-- mengalir dari sisi kiri kawat angker ke kanan. Arah arus listrik yang selalu tetap di
setiap setengah putaran rotor inilah yang akan membuat rotor motor listrik selalu berputar selama
masih ada arus listrik yang mengalir ke kawat angker.
Gardu induk memiliki peranan penting dalam pentransmisian, beberapa fungsi dari gardu
induk adalah,
Fungsi utama dari gardu induk adalah untuk mentransformasikan tegangan, berfungsi untuk
menaikan tegangan dari pembangkitan, karena untuk penyaluran listrik membutuhkan tegangan
yang besar agar tidak terjadi rugi daya, sedangkan pembangkitan hanya bisa membangkitkan
listrik sekitar 6 – 20 kV dan itu harus dinaikkan agar tidak habis (drop) dalam perjalananya.
Setelah melalui penyaluran dengan tegangan tinggi pada sisi transmisi, tegangan harus
diturunkan kembali pada tegangan standar yang bisa dipakai oleh konsumen untuk dapat dipakai
oleh pelanggan. Jadi gardu induk diibaratkan stasiun-stasiun listrik.
Elektroda
Elektroda bagian atas dihubungkan dengan bagian yang bertegangan, dan elektroda
bagian bawah dihubungkan dengan tanah.
Tahanan Katup ( Valve Resistor )
Tahanan yang digunakan pada LA merupakan jenis material yang sifat tahanannya dapat
berubah jika mendapat perubahan tegangan.
Spark Gap
Apabila terjadi tegangan lebih oleh sambaran petir atau surja hubung pada arrester yang
terpasang, maka pada sela percikan (Spark Gap) akan terjadi loncatan busur api. Pada
beberapa type arrester busur api yang terjadi tersebut ditiup keluar oleh takanan gas yang
ditimbulkan oleh tabung fiber yang terbakar.
Isolator
o Isolator Porcelin/Composite
o Isolator Dudukan
Isolator dudukan/insulating feet berfungsi untuk mencegah terjadinya arus bocor yang
mengalir ke support LA sehingga dapat membahayakan manusia yang menyentuhnya.
Grading Ring
Grading ring digunakan agar gradient tegangan terdistribusi secara merata pada
permukaan isolator.
Counter
o Meter arus bocor; Untuk mengukur atau memonitor arus bocor dari LA
o Counter jumlah kerja Untuk memonitor berapakali LA bekerja baik oleh
sambaran petir maupun karena surja.
Konstruksi Penyangga
Support dan pondasi .
Arrester tipe expulsion terdiri dari tabung isolasi yang mempunyai elektroda
disetiap ujung dan lubang discharge pada ujung bawah. Panjang tabung sedemikian rupa
sehingga spark over terjadi pada gap antara dua elektroda dalam tabung.
Untuk rating tegangan yang tinggi dan arus yang tinggi kemungkinan dalam
tabung tergabung dua atau lebih gap dengan lubang discharge pada bagian atas, bawah
dan tengah-tengah dari tabung ini merupakan series gap yang dipasang diantara elektroda
dengan kawat penghantar, yang mencegah pemakaian tegangan sistem yang terus
menerus pada tabung, sehingga kebocoran, korona dan karbonisasi dapat dihindari.
Discharge pada gap luar dan berakhir pada internal bore dari tabung pencegah
flash over petir pada isolasi paralel dari penghantar. Daya dan arus susulan membantu
tekanan menjadi lebih tinggididalam tube bore yang menimbulkan asap dari lubang
discharge. Aksi expulsion yang cepat dari gas didalamtabung akan memutuskan arus
hubung singkat susulan pada setengah cycle pertama atau kedua.
Prinsip Kerja Arrester Tipe Valve
Arrester tipe valve terdiri dari 2 (dua) elemen yaitu series ap dan valve elemen.
Valve elemen merupakan sebuah tahanan yang tidak linier, tahanan ini mempunyai sifat
khusus yaitu tahanan berubah dengan berubahnya arus dan proses perubahan ini
berlangsung dengan cepat.
Bila sebuah surja sampai pada kawat transmisi dan dilewatkan pada series gap,
tahanan valve elemen berubah turun dengan cepat, sehinga tegangan turun dibatasi
meskipun arusnya besar, dan apabila tegangan tersebut telah habis dan tinggal tegangan
normal (frekuensi 50 Hz), tahanannya naik kembali sehingga arus susulan (follow
current) dibatasi dan akhirnya dimatikan pada saat tegangan mencapai nol.
Disconnecting Switch
Disconnecting Switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat
arus beban yang melewatinya masih ada.Biasanya disconnecting switch dipasang untuk
mengisolasi peralatan–peralatan yang mungkin tersupply daya besar.
Hampir setiap jalur utama atau peralatan di gardu induk telah menghubungkannya
dengan sarana untuk mengisolasi sepenuhnya dari unsur-unsur berenergi lainnya sebagai
sarana yang bijaksana untuk mengasuransikan keselamatan dengan mencegah energi yang
tidak disengaja. Saklar sederhana ini, yang disebut disconnects, atau disconnecting switches,
biasanya dipasang di kedua sisi peralatan atau garis di mana pekerjaan harus dilakukan.
DS tidak boleh dioperasikan sementara sirkuit di mana mereka terhubung diberi energi,
tetapi hanya setelah rangkaian itu mengalami deenergized. Sebagai tindakan pencegahan lebih
lanjut, mereka dapat dibuka dengan menggunakan stik terisolasi yang membantu operator
menjaga jarak dari sakelar.
Jenis PMS Berdasarkan Gerak Pemisah
1. Pemisah Engsel
Pemisah tersebut memiliki gerakan seperti engsel.
2. Pemisah Putar
Pemisah yang memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak gerak yang
dapat berputar pada sumbunya.
Gambar 5. Pemisah Putar
3. Pemisah Siku
Pemisah ini tidak mempunyai kontak diam, hanya terdapat dua kontak gerak
yang mempunyai sudut 900.
4. Pemisah Luncur
Pemisah ini gerakan kontaknya ke atas – ke bawah (vertikal) atau ke samping
(horizontal). Banyak dioperasikan pada instalasi 20 kV.
Gambar 7. Pemisah Luncur
Current Transformer
Trafo Arus ( CT ) jenis trafo yang digunakan untuk mengukur arus AC. Menghasilkan
arus sekunder yang sebanding arus primer. Trafo arus adalah unit sensor arus dari sistem
tenaga listrik dan digunakan di stasiun pembangkit, gardu listrik, dan dalam distribusi tenaga
listrik industri dan komersial. Trafo instrumen mengisolasi pengukuran atau sirkuit
perlindungan dari tegangan tinggi sistem primer. Sebuah trafo arus menyediakan arus
sekunder yang secara akurat sebanding dengan arus yang mengalir di primernya. Trafo arus
menghadirkan beban yang tidak berarti ke sirkuit primer.
trafo arus memiliki lilitan primer, inti dan lilitan sekunder, meskipun beberapa trafo, termasuk
trafo arus, menggunakan inti udara. Pada prinsipnya, satu-satunya perbedaan antara trafo arus
dan trafo tegangan (tipe normal) adalah yang pertama diberi input dengan arus 'konstan'
sementara yang terakhir diberi input dengan tegangan 'konstan', di mana 'konstan' memiliki
rangkaian yang ketat.
Circuit Breaker
Perangkat switching mekanis yang mampu membuat, membawa dan menghancurkan arus
di bawah kondisi sirkuit normalmembawa untuk waktu tertentu dan melanggar arus di bawah
kondisi sirkuit abnormal tertentu sepertimereka dari arus pendek
Pengaplikasian dari Circuit Breaker
1. Closed Position konduktor ideal : membawa arus dan tegangan
2. Open position isolator ideal : menahan tegangan
3. Menyediakan keandalan jaringan
o Memuat arus switching ( normal network condition )
o Kegagalan arus switching ( abnormal network condition )
Aplikasi Utama Circuit Breaker :
1. Saluran transmisi overhead
2. Transforemer and shun reactor
3. Capacitor bank and harmonics filter
4. Generator switching
5. Bus tie & transfer switching
Perlindungan Circuit breaker
1. Membersihkan kegagalan
2. Melindungi kegunaan perangkat
3. Melindungi personil dan public
Media isolator interrupter ( Air, Oil, Vacuum )
1. Compressed Air
a) Tidak efisien pada tegangan tinggi
b) Saat pengoperasian alat sangat berisik
c) Fisik yang besar dan memerlukan perawatan intensif
d) Bertekanan tinggi yang ekstrim ( >17 bar )
2. Oil
a) Mudah terbakar ( resiko keselamatan operator )
b) Kemampuan kapasitif switching buruk
c) Besar dan desain yang mahal
3. Vacuum
a) harga yang efektif
b) nomor terbesar dari switching operation ( bebas perawatan )
c) kemampuan interupsi terbatas
d) tidak efisien pada tegangan tinggi
Komponen pada CB
BUS
Dalam sistem transmisi listrik bus digunanakan untuk meneyebut pertemuan antar
jaringan, memiliki fungsi utama sebagai penghubung antar jaringan.
Pemilihan bahan untuk BUS meliputi :
1. Tahanan elektrik rendah
2. Kekuatan mekanik tinggi
3. Tahan terhadap cuaca
4. Tahan terhadap korosi
Terdapat beberapa tipe BUS :
1. Single bus
2. Double bus
3. Main and transfer bus
4. Double bus, single breaker
5. Ring bus
6. Breaker and half
Single Bus
Konfigurasi gardu ini terdiri dari semua sirkuit yang terhubung ke single bus, kesalahan
pada bus atau diantara bus dan CB akan menyebabkan pemadaman seluruh bus atau gardu.
Konfigurasi single bus merupakan yang paling sederhana dan murah disbanding konfigurasi
lainnya. Lebih sedikit membutuhkan area instalasi. Konfigurasi single bus hanya boleh
diterapkan di gardu, keandalan dan ketersediaan sistem ini dapat ditinkatkan dengan
memperluas dan mimilah – milah bus.
keuntungan :
- Biaya paling murah
Kerugian :
- Jika ada Circuit yang gagal maka seluruh gardu induk akan off
- Sulit untuk melakukan maintenance
- Tidk dapat melakukan modifikasi pada bus tanpa mematikan gardu induk scara
keseluruhan
- Hanya dapat digunakan di tempat dimana beban dapat diputus
Double Bus
Konfigurasi ini menggunakan dua bus dan dua pemutus per sirkuit. Kedua bus biasanya
diberi energi dan sirkuit apa pun dapat dipindahkan untuk pemeliharaan tanpa pemadaman
listrik di sirkuit yang sesuai. Kegagalan salah satu dari dua bus tidak akan mengganggu
sirkuit karena semua sirkuit dapat diberi makan dari bus yang tersisa dan mengisolasi bus
yang gagal.
Gardu dengan pengaturan double breaker bus ganda membutuhkan dua kali peralatan
sebagai skema bus tunggal tetapi sangat dapat diandalkan. Load balancing antara bus dapat
dicapai dengan menggeser sirkuit dari satu bus ke bus yang lain. Skema ini biasanya
ditemukan di gardu transmisi EHV atau stasiun pembangkit.
Keuntungan :
- Setiap jaringan disokong oleh 2 circuit breaker
- Fleksibel untuk menentukan sambungan antara feeder dengan busbar
- Mudah untuk melakukan maintenance circuit breaker
- Memiliki keandalan tinggi
Kekurangan :
- Memiliki biaya paling tinggi
- Ketika terjadi kerusakan pada circuit breaker, maka jaringan akan kekurangan
daya setengah dari seharusnya
Skema pemutus bus ganda lebih mahal dan membutuhkan ruang instalasi lebih dari
konfigurasi bus tunggal. Adalah umum untuk menemukan skema ini dengan bus transfer
tambahan di gardu transmisi EHV.
Ring Bus
Dalam konfigurasi ring bus, sesuai namanya, pemutus sirkuit dihubungkan untuk
membentuk cincin, dengan isolator di kedua sisi setiap pemutus. Sirkuit berakhir antara
pemutus dan setiap sirkuit diberi makan dari kedua sisi. Setiap pemutus sirkuit dapat dibuka
dan diisolasi untuk pemeliharaan tanpa gangguan layanan.
Kerugian utama dari sistem ring bus adalah bahwa jika kesalahan itu terjadi, cincin itu
terbelah yang dapat mengakibatkan menjadi dua bagian yang terisolasi. Masing-masing dari
dua bagian ini mungkin tidak memiliki kombinasi yang tepat dari sirkuit sumber dan beban.
Hal ini dapat dihindari dengan menghubungkan sumber dan memuat sirkuit secara
berdampingan.
Skema ring bus dapat diperluas untuk mengakomodasi sirkuit tambahan, tetapi umumnya
tidak cocok untuk lebih dari enam. Perencanaan yang hati-hati harus digunakan dengan
skema ini untuk menghindari kesulitan dengan ekspansi di masa depan.
Breaker and A half
Ketika perluasan gardu diperlukan untuk mengakomodasi lebih banyak sirkuit, skema
bus cincin dapat dengan mudah diperluas ke konfigurasi pemutus Satu dan Setengah.
Konfigurasi ini menggunakan dua bus utama, keduanya biasanya diberi energi dengan tiga
pemutus terhubung di antara bus.
Dalam konfigurasi bus ini, tiga pemutus diperlukan untuk setiap dua sirkuit - maka
nama "satu dan setengah". Anggap saja sebagai, untuk mengendalikan satu sirkuit
membutuhkan satu setengah pemutus penuh. Pemutus tengah dibagi oleh kedua sirkuit, mirip
dengan skema bus cincin di mana setiap sirkuit diberi makan dari kedua sisi.