Anda di halaman 1dari 124

1.

3 Laporan Praktikum Ketiga


LAPORAN PRAKTIKUM KETIGA

Nama :
Npm :

Judul Percobaan : CABLING UTP

Dasar Teori :
1.3.1 Pengertian Kabel UTP
Pengertian dan arti definisi Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network
komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel.Kabel
UTP ini ada dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis kabel
yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai
selubung pembungkus. maksimum panjang kabel UTP yang dpt dipakai
untuk menyalurkan informasi adalah 50 meter. Untuk koneksinya kabel jenis ini
menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.

43
Kategori Kabel :
1. Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon.
2. Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data
hingga 4 Mbps.
3. Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10
Mbps.
4. Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan
data hingga 20 Mbps.
5. Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga
100 Mbps
Pada umumnya jenis kabel yang banyak digunakan untuk membentuk
sebuah jaringan komputer adalah kabel Unshielded Twisted Pair(UTP) kategori
5. Kabel ini dikoneksikan memakai konektor RJ-45, untuk dipasangkan pada
LAN card yang dimiliki PC ataupun Switch/hub. Kabel UTP kategori 5 yaitu
satu kabel dengan isi delapan, masing-masing pasang di pelintir untuk
mengurangi induksi.

1.3.2 Jenis-jenis Kabel Twisted Pair :


1. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel STP merupakan singkatan dari Shielded Twisted Pair yang
dimana merupakan salah satu kabel untuk membangun sebuah jaringan
berjenis Twisted Pair yang bisa dijadikan alternatif penggunaan jika
kabel UTP belum bisa memenuhi kebutuhan penggunannya.
Kabel STP ini mempunyai peran dalam perpindahan arus data dalam
jaringan komputer. Oleh sebab itu kabel STP ini lebih cocok jika
digunakan untuk outdoor mengingat stuktur kabel yang lebih kuat.
Kelebihan Kabel STP
a) Kabel STP dilindungi dengan aluminium foil yang memberikan

44
kekuatan dan ketahanan yang baik dari segala gangguan frekuensi
gelombang elektromagnetik. Aluminium foil terdapat pada setiap
dawai pasangan kabel.
b) Memiliki perlindungan yang kuat sehingga dapat mengantisipasi
terjadi tekukan yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian
dalam kabel.
c) Memiliki kemampuan dalam proses transfer data yang cukup cepat
meskipun masih kalah dengan jenis kabel fiber optic yang didukung
dengan teknologi canggih pada proses pembuatanya termasuk
menggunakan bahan serat kaca.

Kekurangan Kabel STP


a) Kabel STP (Shielded Twisted Pair) memiliki harga yang lebih mahal
jika dibandingkan dengan kabel UTP yang memiliki harga lebih
terjangkau. Hal ini terkadang membuat sebagian orang memilih kabel
UTP karena masalah harga.
b) Proses instalasi kabel STP yang cenderung lebih rumit dibandingkan
dengan kabel UTP. Hal ini terletak ketika melakukan cramping saat
akan memasang kabel konektor RJ-11. Ini dikarenakan kabel ini
cukup tebal dan keras berkat pelindung di dalamnya.
c) Jarak jangkauan yang hanya terbatas yakni sekitar 100 meter kalah
dibanding dengan kabel jaringan Coaxial yang dapat mencapai 500
meter. Untuk menambah daya jarak maka membutuhkan repeater.
d) Material bahan yang digunakan kabel STP cenderung tebal, sehingga
sedikit kaku dan kurang fleksibel meski kabel ini memiliki ketahanan
yang lebih baik
a. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

45
Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak
digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), ISDN,
Ethernet dan kabel telepon. Hal ini dikarenakan kelebihan kabel UTP yang
memiliki konektor RJ-45, dimana membuat kabel ini sangat fleksibel,
kualitasnya bagus, dan juga mampu mengirimkan data dalam jumlah yang
banyak, selain itu juga harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa
diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan
berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini
adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.
Kabel UTP mempunyai beberapa karakteristik, yaitu :
a) Kecepatan dan keluaran 10 - 100 Mbps
b) Biaya rata-rata per node murah
c) Media dan ukuran konektor kecil
d) Panjang Kabel maksimal yang diizinkan yaitu 100 meter (pendek)
Keunggulan dari kabel UTP yaitu mudah dipasang, ukurannya kecil dan
harganya lebih murah dibandingkan media lain. Kekurangan kabel UTP yaitu
rentan efek interferensi elektromagnetic yang berasal dari media atau perangkat
lainnya. Akan tetapi, pada prakteknya pada administrator jaringan banyak
menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan dapat diandalkan.
Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP
yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight
Through Cable dan Cross Over Cable.

1. Kabel Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar
yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B
pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel
sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1

46
pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
Dibawah ini merupakan penyusunan Kabel UTP Straight :

Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke
Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada
switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan
2 pada PC, maka Switch menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC,
karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.

Penggunaan kabel straight :


1. Menghubungkan komputer ke port biasa di Switch
2. Menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL
3. Menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL
4. Menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch
5. Menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch
menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa

47
2. Kabel Cross Over
Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung
kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.
Dibawah ini merupakan penyusunan Kabel UTP Cross Over :

Pada gambar, pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B,


begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A.
Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data,
sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data,
karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.
Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah
dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1
adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika
ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau
sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya,
kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung
kabelnya.

48
Penggunaan kabel crossover :
1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
2. Menghubungkan 2 buah HUB / Switch menggunakan port biasa diantara
kedua HUB / Switch
2. Menghubungkan komputer ke port uplink Switch
3. Menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch

Tugas Pendahuluan :
1. Buat kabel LAN menggunakan Kabel UTP dengan aturan straight .

Hasil Percobaan :

Alat dan Bahan :


1. Kabel UTP

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah suatu kabel yang


digunakan sebagai media penghubung antar computer dan peralatan
jaringan (hub atau switch). Kabel UTP merupakan salah satu kabel
yang paling popular saat yang di gunakan untuk membuat jaringan
computer. di dalam kabel UTP ini di dalamnya ada 8 helai kabel kecil
yang berwarna-warni
2. Konektor RJ45

49
Konektor adalah peripheral yang kita pasang pada ujung kabel UTP
tujuanya agar kabel dapat kita pasang pada port LAN, Kita harus
mempunyai konektor RJ-45 untuk dipasangkan pada ujung kabel UTP.
dan alat ini sangat berguna sekali.
3. Crimping Tool

Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel


UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi
konektornya.
4. Tang Potong

50
Adalah alat yang digunakan untuk memotong kabel.
5. Cutter

Adalah alat yang digunakan untuk mengupas kabel


6. Lan Tester

LAN Tester adalah alat yg digunakan untuk memeriksakondisi kabel


UTP yang telah terpasang RJ-45 yang telah (telah di-crimp). Memeriksa
benar tidaknya sambungan kabel.

Langkah Percobaan :
Membuat Kabel UTP Straight
1. Persiapan peralatan yang digunakan.

51
2. Masukkan penjepit alumunium RJ45. Ini digunakan untuk menjepit port
RJ45 agar tidak mudah lepas.

52
3. Kupas kulit Kabel UTP luar. Sehingga terlihat seperti gambar dibawah.

4. Tata kabel sesuai dengan aturan kabel straight dan luruskan agar ketika di
crimping benar.

53
5. Setelah diurutkan masukkan kabel tersebut ke Port Rj45 A.

6. Potong ujung kabel agar sesuai dengan panjang Port

54
7. Setelah dipotong, masukkan Port Rj45 B.

8. Hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah.

55
9. Tekan ujung Port RJ45 sambil medorong kabel, ini dimaksudkan agar
kabel bisa dijepit oleh tembaga yang ada di Port RJ45 dengan baik.

10. Masukkan Kabel UTP yang berkonektor RJ45 / Ujung ke dalam Crimping
Tool

56
11. Setelah yakin sudah masuk, tekan pegangan Crimping Tool agar menekan
tembaga supaya menusuk kabel UTP.

57
12. Jika sudah lepas Crimping Tool dan keluarkan Kabelnya, maka akan
terlihat seperti gambar dibawah.

13. Lakukan hal yang sama pada ujung yang satunya.


14. Jika sudah maka Kabel UTP sudah selesai di crimping dan akan terlihat
seperti gambar dibawah.

58
15. Selanjutnya tes kabel utp tersebut menggunakan Lan Tester. Caranya :
masukkan ujung nya ke masing2 Port yang ada di RJ45. Setelah itu
nyalakan power Lan Tester. Jika kabel bagus dalam proses crimpingnya
maka dari angka 1-8 akan menyala.

Membuat Kabel UTP Cross Over


Cara memasang kabel UTP tipe straight sudah saya jelaskan tadi. Sekarang
saya bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe cross. Cara pemasangan
kabel UTP tipe cross hampir sama dengan memasang kabel UTP tipe
straight. Mengenai teknis pemasanganya sama seperti tadi. Perbedaanya
adalah urutan warna kabel pada ujung kabel yang kedua. Untuk ujung kabel
pertama, susunan kabel sama dengan susunan kabel
UTP tipe straight yaitu:
- Orange Putih pada Pin 1
- Orange pada Pin 2
- Hijau Putih pada Pin 3
- Biru pada Pin 4
- Biru Putih pada Pin 5
- Hijau pada Pin 6
- Coklat Putih pada Pin 7

59
- Coklat pada Pin 8.
Untuk ujung kabel yang kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung
pertama.
Adapun susunan warnanya adalah sebagai berikut:
- Hijau Putih pada Pin 1
- Hijau pada Pin 2
- Orange Putih pada Pin 3
- Biru pada Pin 4
- Biru Putih pada Pin 5
- Orange pada Pin 6
- Coklat Putih pada Pin 7
- Coklat pada Pin 8

Kesimpulan :
Pertanyaan :
1. Simpulkan dari kegiatan praktikum pengkabelan UTP diatas.

Jawab :
1. Pada umumnya jenis kabel yang banyak digunakan untuk membentuk
sebuah jaringan komputer adalah kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
kategori 5. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi
elektromagnetik. Dan disebut twisted pair soalnya di dalamnya terdapat
pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori
kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Kategori 5 bisa untuk
transmisi data sampai 100 mbps. Kabel ini dikoneksikan memakai
konektor RJ-45 untuk dipasangkan pada LAN card yang dimiliki PC
ataupun Switch/hub. Susunan pengkabelan jaringan (urutan warna kable

60
UTP) mempunyai aturan yang tertentu, sehingga dalam memasang
konektor RJ-45 ke ujung kabel tidak bisa sembarangan.
2. Secara umum pemasangan kabel UTP ada 2 tipe, tipe straight dan tipe
cross. Disebut tipe straight karena masing masing kabel yang jumlahnya
8 itu berkorespondensi 1-1 langsung. Sedangkan disebut cross karena ada
persilangan pada susunan kabelnya.susunan kabel cross adalah susunan
kabel silang 1 dan 3, 2 dan 6 kemudian sebaliknya 3 dan 1, 6 dan 2.
3. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan dua PC tanpa
menggunakan Hub/Switch atau menghubungkan antar dua
Hub/Switch,sedangkan kabel straight digunakan untuk menghubungkan
PC ke Hub/Switch
4. Hasil akhir kabel UTP tipe straight akan seperti ini:
Jika memakai sistem stright, kedelapan lampu led harus menyala
bergantian sesuai
urutannya:
1 –> 1
2 –> 2
3 –> 3
4 –> 4
5 –> 5
6 –> 6
7 –> 7
8 –> 8
Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini:
Jika memakai sistem cross, maka susunan lampu hidup sebagai berikut:
1 –> 3
2 –> 6
3 –> 1

61
4 –> 4
5 –> 5
6 –> 2
7 –> 7
8 –> 8

62
KARYA TULIS IMPLEMENTASI FIREWALL UNTUK
JARINGAN WIFI Di MASA COVID PADA MASJID AT -
TAQWA

Diajukan untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Olimpiade


Jaringan MikroTik – APJII 2020

Disusun Oleh :

Nama: Cahyo Tri Atmojo


Erik Maulana

SMK TRI MITRA


KOTABARU – KARAWANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
OLIMPIADE JARINGAN MIKROTIK-APJII

KONFIRMASI PENDAFTARAN LENGKAP

SMK Tri Mitra

DATA PENDAFTARAN
No Peserta: 1301280

DATA SEKOLAH
Nama Sekolah: SMK Tri Mitra
Alamat: Jl. By Pass Jomin, Kelurahan Jomin Barat, Kec.
Kotabaru, Kab. Karawang
Propinsi: JAWA BARAT
Telp: 081524222515
Jurusan TKJ: Ya
Mikrotik Academy: Tidak

DATA GURU/PENDAMPING
Pendamping: Yayan Gustiana S.Kom
Email: erikkaskobi33@gmail.com
Selular: 081524222515

SISWA 1
Nama siswa: Erik Maulana
Kelas: XII
Jenis Kelamin: Laki-laki
Email: ricksmaul@gmail.com
Selular: 085156859758

SISWA 2
Nama siswa: Cahyo Tri Atmojo
Kelas: XII
Jenis Kelamin: Laki-laki
Email: cahyotriatmojo906@gmail.com
Selular: 083116414804

i
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat hidayah-Nya kepada saya sehingga

karya tulis saya ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Karya Tulis ini

saya buat untuk mengikuti Lomba Olimpiade Jaringan Mikrotik 2020 Antar SMK

Tingkat Nasional.

Selama pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, saya sebagai penulis banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan

terima kasih kepada Teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan

semangat.

Saya berharap karya tulis ini dapat diapresiasi dan diaplikasikan guna

mengatur jaringan internet di lebih baik lagi. Saya menyadari masih banyak

kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun akan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah

ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para

pembaca. Selamat membaca.

Karawang,16 agustus 2020

ii
DAFTAR ISI

SURAT PENDAFTARAN ......................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
A Latar Belakang masalah ........................................................... 1
B Tujuan dan manfaat .................................................................. 2
C Gambaran Umum ..................................................................... 2
Kelebihan ................................................................................. 4
Kekurangan .............................................................................. 4
D Analisis Dan Pemecahan Masalah ........................................... 5
E Contoh Implementasi ............................................................... 6
F Kesimpulan .............................................................................. 21
G Daftar Pustaka .......................................................................... 22

iii
1

A. Latar Belakang Masalah

Mikrotik saat ini banyak digunakan oleh Internet Service Provider


maupun para system administrator yang lain, seperti warnet, game center,
perkantoran, sekolahan, kampus, dan lain lain. Mikrotik OS menjadikan komputer
router yang handal sekaligus di lengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik
untuk jaringan kabel maupun wireless. Routing memegang peranan penting dalam
suatu network terutama dalam mengatur jalur data dari satu komputer ke komputer
lain. Komputer yang bertugas mengatur routing di sebut Router.
Bandwidth (pemakaian jalur data) yang digunakan membutuhkan suatu
pengaturan untuk mengontrol kapsitas bandwidth. Program pengaturan kontrol
kapasitas akses data didalam jaringan komputer sering disebut dengan shaping
bandwidth atau bandwidth management. Di dalam Mikrotik OS terdapat fitur
Queue untuk memudahkan pengaturan tersebut. Permasalahan bandwidth adalah
permasalahan yang paling sering kita temui dalam teknologi jaringan komputer.
Banyaknya masyarakat khususnya pelajar membuka hal yang tidak seharusnya di
lakukan, contohnya membuka youtube, bermain game, download, streaming film
dan lain lain. Sehingga membuat terjadinya penyempitan bandwith.
Minimnya bandwidth yang tersedia, sangat berpengaruh dengan kecepatan
akses ke internet. Oleh karena itu harus ada suatu manajemen jaringan yang tepat
dalam mengoptimalisasi keterbatasan tersebut. Latar belakang inilah yang
membuat penulis tertarik untuk mengangkat judul “Implementasi Firewall
Untuk Jaringan Wifi Di Masa Covid Pada Masjid At -Taqwa ” sehingga dapat
membantu para pengurus masjid dalam mengoptimalkan penggunaan jaringan
Komputer.
2

B. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan:
1. Untuk membantu pelajar yang sedang melakukan pembelajaran online
pada saat tidak ada kuota.
2. Untuk melindungi dari pembobolan bandwith.
3. Untuk meminimalisir penumpukan user.
4. Untuk mangatur bandwith lebih baik lagi.

Manfaat:

1. Dapat menghemat penggunaan internet.


2. Dapat memfokuskan siswa atau siswi dalam kegiatan pembelajaran.
3. Agar pelajar di daerah saya lebih mengutamakan sholat dari pada
internetan.
4. Agar murid pada saat daring tidak bermain game,streaming film dan
download.

C. Gambaran Umum

Pada MikroTik fitur Firewall adalah suatu fitur yang penting, terlebih fungsi
utama dari sebuah Router adalah menghubungkan network yang berbeda. Firewall
dalam MikroTik berfungsi untuk melindungi router dari ancaman atau serangan
yang berasal dari luar (internet) maupun dari sisi client. Begitu juga untuk
melindungi network dari network yang lain yang masih dalam satu Router. Dalam
MikroTik banyak sekali fitur-fitur yang tersedia dalam menu Firewall. Diantaranya
Filter Rules, Nat, Mangle, Service Ports, Connections, Address List, dan Layer 7
Protocols. Fitu-fitur ini memiliki fungsi atau kegunaannya masing-masing. Berikut
fungsi fitur-fitur firewall MikroTik
3

1. Filter Rule

Filter Rules merupakan salah satu firewall pada mikrotik yang digunakan
untuk menentukan apakah suatu paket data dapat masuk atau tidak kedalam
sistem Router MikroTik, paket data yang akan ditangani fitur filter ini adalah
paket data yang ditunjukan pada salah satu interface router.

2. NAT

NAT (Network Address Translation) fitur ini digunakan untuk melakukan


pengubahan terhadap sumber maupun tujuan dari alamat IP Address.

3. Mangle

Mangle merupakan fitur Firewall MikroTik yang berfungsi untuk menandai


paket data dan koneksi tertentu yang dapat diterapkan pada fitur mikrotik
lainnya, sepeti pada routes, pemisahan bandwidth pada queues, NAT dan filter
rules.

4. Service Port
Service Ports merupakan fitur yang digunakan untuk menonaktifkan atau
merubah port-port yang aktif.
5. Connections

Connections merupakan sebuah fitur yang digunakan untuk melihat atau


memantau informasi koneksi yang pernah terhubung atau keluar dari Router
MikroTik.

6. Address List

Address List merupakan fitur Firewall MikroTik juga yang berfungsi untuk
memudahkan kita dalam mengelompokan IP Address.
4

7. Layer7 Protocols

Layer7 Protocols merupakan fitur yang digunakan untuk menentukan


metode pencarian pola terhadap paket data yang melewati jalur ICMP, TCP,
dan UDP Atau istilah lainnya regex pattern.

Jadi fungsi dari fitur-fitur pada firewall MikroTik tersebut adalah untuk
tetap menjaga kemanan dari Router Mikrotik maupun Client supaya terbebas
dan mencegah akses yang tidak diinginkan dari atau ke dalam suatu jaringan.
Selain itu juga firewall bias berfungsi memblok koneksi jaringan pada jam
tertentu. Contohnya dengan menggunakan :

1. Simple Queue
Simple Queue digunakan untuk mengatur bandwidth upload dan download
address. Selain Ip Address Network address dan interfaces jaringan dapat di
atur bandwidth nya menggunakan Simple Queu.

Berdasarkan paparan diatas Firewall dan Simple Queu berfungsi sebagai


membatasi akses client pada saat jam – jam tertentu selain itu Firewall dan
Simple Queu dapat memblok akses youtube,bermain game,steaming film dan
download pada saat jam pelajaran.

Kelebihan :

1. Tidak dapat ditembus oleh download manager.


2. Metode yang cukup sederhana dalam melakukan konfigurasi.
3. Memblokir situs – situs tertentu.
4. Mematikan koneksi internet pada jam tertentu

Kekurangan :

1. Simple Queu tidak bisa mengalokasikan bandwith khusus untuk ICMP


(Internet Control Message Protocol).
2. Firewall tidak dapat membantu mencegah pencurian data ataupun peretasan
yang dilakukan dari dalam.
5

.
D. Analisis Dan Pemecahan Masalah

Masalah yang sering terjadi dalam proses belajar mengajar yang


berlangsung secara daring yaitu, siswa dan siswi di daerah kita sulit sekali
jaringan di internet, selain itu ada beberapa masyarakat di kita dari kalangan
tidak mampu membelikan anak nya paketan internet, dan selaku guru juga
kesulitan dalam mengawasi seluruh siswa dan siswi, hal tersebut tentunya dapat
memungkinkan beberapa siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran daring, dari
sini pengurus wilayah kami berfikir untuk memasang internet gratis di wilayah
masjid At-Taqwa dan akan menerapkan sistem blokir akses pada situs yang
tidak ada hubungannya dengan pelajaran untuk mencegah anak sekolah
membuka situs-situs yang tidak berhubungan dengan pembelajaran yang
tentunya tidak berguna dengan pengetahuan.

Selain Situs-situs yang tidak berhubungan dengan pelajaran di blokir pada


saat daring, kita juga akan memutuskan koneksi internet pada saat jam
beribadah, agar siswa dan siswi lebih mengutamakan ibadahnya dari pada
browsingan,download atau bermain game. Dalam hali ini juga kami membantu
para guru untuk mengawasi anak murid nya agar tidak membolos pada saat
pembelajaran online berlangsung atau membuka situs yang tidak ada
hubungannya dengan pelajaran
6

E. Contoh Implementasi

Pada topologi berikut terdapat sebuah router yang akan diImplementasikan


firewall dan akan di limitasi bandwith menggunakan simple queue di dalamnya
untuk memudahkan kita melimitasi dan memblok situs situs yang tidak ada
hubungannya demgan pelajaran.
Untuk mengimplementasikan firewall dan limitasi bandwidh terdapat
beberapa langkah yang perlu dilakukan langkah – langkahnya sebagai berikut.
1. Masuk ke queue -> simple queue->Add
2. Setelah di add kita membuat limit induknya terlebih dahulu
3. Tentukan lah nama limit,target ip yang mau kita limit dan maksimal limit
yang di dapa kan oleh client.
4. Lalu itu tekan apply dan oke.

5. Setelah itu kita akan membuat limit per user dengan cara yang sama tapi
ada yang di tombol advance kita tambahkan juga limitasi dengan cara
kalian pencet limit at, itu harus di lakukan supaya ketika jaringan sedang
sibuk user akan mendapat kan bandwidh minimal dari jaringan.
7

6. Jika sudah selesai limit yang kita buat,akan berwarna hijau jika dia
sudah berjalan atau user sudah mulai download dia akan berwarna
merah atau kuning seperti gambar di bawah ini.

7. Jika sudah kita akan melanjutkan kongfigurasi ke firewall untuk


memblok situs tertentu dan mematikan jaringan pada jam beribadah.
8. Pertama kita akan mematikan internet pada jam ibadah dengan cara
klik Ip -> firewall-> filter rules->add.
9. Masukkan forwad pada parameter Chain.
8

10. Masukan target address yang mau kita matikan pada jam ibadah pada
parameter in interface.
9

11. Setelah itu buka tombol extral lalu ke parameter time untuk menentukan
waktu internet mati pada jam ibadah.

12. Lalu masuk ke tombol action di parameter action pilih drop kenapa pilih
drop karena nanti client akses internet akan masuk ke router ini dan nantinya
akan di blok oleh router
10

13. klik apply dan ok,lalu buat lagi dengan cara sama tapi waktunya sesuai
dengan jam ibadah agar pas jam sholat internet mati dan akan nyala kembali
setelah jam sholat.

14. Setalah kita sudah membuat internet mati pada jam sholat lanjut ke
kongfigurasi blok situs situs tertentu seperti facebook,youtube dan kita juga
akan memblok game onlien seperti mobile legends.
15. Masih di firewall untuk membloknya jadi pertama buka Ip -> Firewall lalu
ke filter ruler -> Add
16. Pilih tombol layer 7 protokol untuk memasukan script blokir situs facebook
dan youtube
17. Klik add lalu kasih nama youtube.
11

18. Setelah itu masukan script ini :


^.+(youtube).*$|a.youtube.com|b.youtube.com|c.youtube.com
|d.youtube.com|e.youtube.com|f.youtube.com|
g.youtube.com|h.youtube.com|i.youtube.com
|j.youtube.com|l.youtube.com|s.youtube.com”|(facebook.com).*$

19. Klik apply dan oke

20. Buat lah kembali dengan nama facebook lalu masukan script ini :
^.+(facebook.com).*$
12

21. Klik apply dan oke

22. Lalu Masukkan forwad pada parameter Chain


13

23. Masukan target Address di in interface saya memilih wlan 1 karena saya
memakai wifi yang ada di mikrotiknya

24. Klik tombol advance dan di layer 7 protocol masukan youtube.


14

25. Masuk ke tombol extra terus pada paramenter time kita atur waktu nya
disini saya mengasih waktu pada saat jam daring jadi siswa dan siswi tidak
bisa buka youtube pada saat daring

26. Klik tombol action pilih paramenter drop agar kongfigurasi kita berjalan.

27. Klik apply dan oke


28. Setelah itu lakukan dengan cara yang sama tetapi pada saat di tombol
advance yang layer 7 protocol kita pilih facebook.
29. Klik apply dan oke dan tampilan nya di bawah ini
15

30. Setelah kita mensetting blok situs tertentu pada saat pembelajaran online
kita lanjut untuk mensetting blok game online.
31. Pertama kita monitoring port apa saja yang di pakai oleh game online
dengan menggunakan tools di mikrotik,masuk ke tools->torch
32. Masukan di interface itu wlan 1 lalu di collect itu centang, Src Address, Dst
Address, Src Address6, Dst Address6 dan Port, sebelum kita mulai di
handphone kita sambil menjalankan game online agar kita tahu port mana
saja yang di gunakan,jika sudah di jalannkan dan kita start maka hasilnya
akan seperti di bawah ini.
16

33. Setelah kita sudah tau kita kita kembali ke menu firewall untuk mensetting
nya
34. Cara klik Ip -> firewall-> filter rules->add.
35. Lalu masukan forward pada paramenter Chain
36. Klik tombol protocol masukan 6 (tcp) terlebih dahulu

37. Klik di dst port lalu masukan port tcp yang sudah di scan kecuali port 443
karena port 443 itu untuk browsingan atau yang lain.
17

38. Klik tab advanced lalu ke paramenter time isi kan waktu lamanya kita akan
memblokir game online ya,karena saya disini pada saat jam pembelajaran
jadi saya isi kan dari jam 08.00-14.00 Wib.

39. Klik tombol action lalu pilih drop untuk menjalankan settingan.
18

40. Lalu klik apply dan oke untuk menjalankannya,setelah itu kita membuat lagi
tapi protocol nya di ubah menjadi udp

41. Terus masukan port udp yang sudah kita scan tadi di dst port
19

42. Lalu kita ke tombol extra untuk mengatur jam nya, samakan saja jam nya
dengan port tcp yaitu jam 08.00-14.00 Wib.

43. Lalu klik action dan pilih drop.


20

44. Kllik apply dan oke


45. game online dan situs situs tertentu pun sudah terblokir pada jam yang kita
sudah tentukan.
21

F. Kesimpulan

Dalam sebuah jaringan di butuh kan manajemen bandwitht yang baik untuk
mengatur sebuah jaringan tersebut selain manajemen bandiwith juga, pemblokiran situs-
situs tertentu itu sangat penting untuk membuat seluruh masyarakat khusus nya pelajar
yang menggunakan layanan internet dapat terfokus dalam pembelajaran dan kegiatan
masing-masing sehingga tidak mengganggu aktifitas kegiatan belajar secara online,
serta bermanfaat untuk menghindari download file-file yang tidak mendukung
pembelajaran dan kegiatan sekolah, selain itu menghemat penggunaan bandwidth
yang disediakan oleh sekolah.
22

G. Daftar Pustaka

https://www.ragilt.net/blok-akses-youtube-facebook-pada-pc-smartphone-dengan-
mikrotik.
https://youtu.be/vG7fhBiZ8Jk.
https://youtu.be/0H7sruQJJJ0
“BASIC KONFIGURASI MIKROTIK
PC KE ROUTER MIKROTIK”
1. Mengaktifkan interface Wireless pada Router mikrotik

2. Scan dan sambungkan SSID yang ingin dihubungkan


3. jika access point yang ingin Kita Connect menggunakan password maka kita harus
membuat Security Profile.
4. kemudian pilih tab Interface >Klik Wlan1 >pilih tab Wireless >security profile (isi nama
yang tadi kita tulis ).

5. kemudian kita meminta ip pada DHCP Client agar kita bisa terhubung ke jaringan .
dengan cara:
6. 9.setelah itu kita buat NAT agar packet bisa di bungkus dan di sebarkan. Dengan cara
:IP>Firewall>NAT>Add>chain=srcnat out interface wlan1 Action=masquerade. Hal ini
agar IP private kita bisa diterjemahkan ke IP public supaya bisa terhubung internet

7. Lakukan tes ping ke google , jika reply maka router sudah terhubung ke internet
8. Memberikan IP address pada ether2 (yang terhubung ke client). Agar client bisa
terhubung ke router, masukan IP yang satu jaringan dengan router dan memasukan IP
gateway (Masukan IP router)

9. Bisa juga menggunakan DHCP Server, agar kita tidak perlu repot-repot memasukan
IPnya secara manual. Caranya : IP → DHCP Server→DHCP Setup →ether 2 dinext saja
sampe selesai
10. Lakukan pengecekan pada sisi Client apakah Client sudah 1 jaringan dengan router
dengan memasukan “ipconfig” di cmd
“User Management Mikrotik”
User management digunakan untuk mengelola user , dalam user management ada 2

Kategori :

• User : pengguna /identitas yang digunakan login contoh Admin


• Group : Profil pengelompokkan user ,yang menentukan previlage yang di

Peroleh suatu user ,maksudnya ,apabila ada 1 user kita bisa menentukan hak-hak apa saja yang
bisa dilakukan si user tersebut ,dalam hal ini, ada 3 previlage yang ada di MikroTik :

• Full : User dapat melihat konfigurasi /settingan dan dapat pula mengedit/merubahnya
dengan Bebas
• Write : User hanya dapat Melihat-lihat isi tanpa bisa Merubah /mengedit konfigurasi.
• Read : User bisa Mengedit/mengubah konfigurasi akan tetapi tidak bisa mengganggu user

Cara mengeceknya sebagai berikut :


1. Login ke Mikrotiknya System→User→Group
2. Buka setiap konten yang ada di group

Fungsi dari tiap-tiap polices/kebijakannya sebagai berikut :

• Local : Mengijinkan user login via local console.


• telnet : Mengijinkan user login secara remote via telnet.
• ssh : Mengijinkan user login secara remote via secure shell protocol (SSH).
• ftp : Mengijinkan hak penuh login via FTP, termasuk transfer file dari/menuju
router. User dengan kebijakan ini memiliki hak read, write, dan menghapus files.
• reboot : Mengijinkan user me-restart router.
• read : Mengijinkan untuk melihat konfigurasi router. Semua command console
yang tidak bersifat konfigurasi bisa diakses.
• write : Mengijinkan untuk melakukan konfigurasi router, kecuali user
management. Kebijakan ini tidak mengijinkan user untuk membaca konfigurasi
router, user yang diberikan kebijakan write ini juga disarankan diberikan
kebijakan read.
• policy : Memberikan hak untuk management user.
• test : Memberikan hak untuk menjalankan ping, traceroute, bandwidth-test,
wireless scan, sniffer, snooper dan test commands lainnya.
• web : Memberikan hak untuk remote router via WebFig.
• winbox : Memberikan hak untuk remote router via WinBox.
• password : Memberikan hak untuk mengubah password.
• sensitive : Memberikan hak untuk melihat informasi sensitif router, misal secret
radius, authentication-key, dll.
• api : Memberikan hak untuk remote router via API.
• sniff : Memberikan hak untuk menggunakan tool packet sniffer.
Di dalam user manajemen mikrotik , masing-masing user bisa dibatasi. Berdasarkan user yang di
pakai. Apabila login menggunakan user sudah di seting Group Read ,maka kita hanya bisa
melihat-lihat saja tanpa bisa mengubah. Konfigurasi yang ada. Bagaimana caranya ?

3. Masuk ke System→Users→Tambahkan→Masukan Nama→Group nya reads


4. kemudian kita keluar dari mikrotik dan login dengan nama user1 yang tadi kita buat

5. Kita check di menu IP >address ,lihat kita tidak bisa mengubah konfigurasi yang ada
karena Unsika tadi sudah di setting oleh admin sebagai user dalam group Read
6. Untuk lebih aman nya lagi kita bisa menggunakan fitur allowed address dan password.
Allowed address hanya IP yang kita masukin saja yang bisa mengakses router kita, bisa
memasukan IP tunggal bisa juga dengan range IP. Sedangkan password digunakan agar
pada saat login menggunakan password.

Manfaat managemen user , bisa memproteksi mikrotik kita berdasarkan user, hal ini lebih
bermanfaat apabila di gunakan di perusahaan-perusahaan yang ingin memiliki keamanan di
jaringan agar tida bisa di ubah-ubah atau diganti konfigurasinnya oleh sembarang orang.
“Blok Situs Menggunakan Layer7”
Layer 7 Protocol adalah metode pencarian pola terhadap paket data yang melewati jalur
ICMP,TCP dan UDP. Fungsi dari Layer 7 Protocol adalah dipergunakan sebagai alternatif untuk
pengisian conten.

1. Pertama-tama kita harus login ke mikrotik ,jika sudah kita masuk ke menu
IP →Firewall →layer7protocol→ add
2. Lalu isi name dengan tujuan web yang akan diblok dan isi juga Regexp= ^.+(nama web).*
tulis regexp yang benar ... lalu apply dan ok. Misalkan kita ingin blog facebook.com

3. Masuk ke menu filter rules dan tambahkan

4. Lalu isi pada Chain=forward ,Src.address=192.168.100.2 (ip yang tidak boleh diakses /ip
client) bisa menggunakan ip tunggal atau ip network

5. Kemudian masuk ke tab advance ,dan isi layer 7 protocol=”nama yang kita buat di layer7
protokol” , Lalu masuk ke tab Action=drop, lalu Apply dan Ok
6. Lakukan pengecekan dengan mengakses facebook di web browser. Jika sudah seperti ini
web sudah berhasil diblog
“Limitasi Bandwidth
Menggunakan Queue”
1. Menggunakan Simple Queue

Queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan
bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan
download maksimum yang bisa dicapai oleh client.

Kita akan membuat Queue pada client 192.168.100.0/24

• Kita harus koneksikan pc kita ke internet menggunakan router


• Kita akan membatasi client tersebut ,dengan bandwith untuk Download=2 mb dan Upload =1
mb
• Masuk ke menu Queue,add pada table simple Queues

• Di tab General , isi Nama=RuangClient kemudian Target=192.168.100.0/24 (IP PC), Lalu


isi max limit upload=1 mb lalu max limit=2 mb
• Ujikan dengan melakukan speedtest, apakah sudah terlimit atau belum ?

2. Simple Queue With Burst Limit


Burst limit pada Mikrotik adalah batasan maksimum bandwidth yang dapat digunakan oleh pengguna
dalam periode waktu tertentu. Untuk menghitung burst limit pada Mikrotik, Anda dapat mengikuti
langkah-langkah berikut:
• Tentukan nilai burst limit yang diinginkan dalam satuan bits per second (bps). Misalnya, jika Anda
ingin membatasi penggunaan bandwidth hingga 2Mbps, maka nilai burst limit yang diinginkan
adalah 2000000 bps.
• Hitung burst time dalam satuan detik. Burst time adalah periode waktu di mana pengguna dapat
menggunakan bandwidth melebihi batas normal yang telah ditentukan. Misalnya, jika burst time
yang diinginkan adalah 10 detik, maka burst time adalah 10.
• Tentukan burst threshold dalam satuan bits. Burst threshold adalah batas maksimum yang dapat
digunakan oleh pengguna selama burst time. Misalnya, jika burst threshold yang diinginkan
adalah 1Mbps, maka nilai burst threshold adalah 1000000 bits.

Hitung burst limit dalam satuan bytes. Burst limit adalah jumlah data yang dapat dikirimkan oleh
pengguna selama burst time. Untuk menghitung burst limit, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

Burst Limit = (burst time x burst threshold) / 8

• Isi di general :

a. Nama = (BEBAS)

b. Target = 192.168.100.0.24

c. Max limit Target Upload=1 Mb , Max limit Target Download= 2Mb

d. Burst Limit Upload =2Mb , Burst Max Limit Download=4Mb

e. Burst threshold upload =768 ,Burst threshold download =1Mb

f. Burst time Upload=5 , Burst Time download =5


• Bisa dicheck pada tab traffic, akan ada traffic yang menjulang tinggi, disitulah burst limit terjadi

3. Simple Queue with PCQ


Queue PCQ (Per Connection Queue) adalah salah satu jenis metode Queue yang digunakan pada
MikroTik RouterOS. Queue PCQ memungkinkan penggunaan bandwidth yang adil dan efektif pada
jaringan yang mempunyai banyak pengguna dan banyak jenis aplikasi.

Pada Queue PCQ, bandwidth akan dibagi secara proporsional di antara semua koneksi aktif pada
router. Dengan menggunakan metode ini, setiap koneksi akan mendapatkan alokasi bandwidth yang sama
rata sehingga tidak ada koneksi yang mendominasi penggunaan bandwidth. Misal kita punya 10 client lalu
kita memberi bandwith setiap client Download=1 MB Dan Upload=2MB..... bagaimana caranya , mari kita
lab kan
• Buka menu Queue → Queue types →Tambahkan

• Lalu kita isi Type Name:PCQ Download , kind:PCQ , Rate : 1M, Kemudian ceklis Dst.Address lalu
apply dan ok
• Kemudian kita buat lagi Queue Type nya ,dan isi Type name :PCQ Upload, kind :pcq, rate :2M,
ceklis Src.address nya lalu apply dan Ok

• Sekarang kita buat simple queue nya,


a. Isi generalnya : RuangIT ,Target:192.168.100.0/24
b. Advance:queue type upload=PCQ upload Dan isi queue type download:PCQ_Download
“Blok Situs Porno atau berbahaya
Dengan Transparent DNS”
Di lab ini kita akan membahas tentang penyedia layanan blokir untuk situs-situs berbahaya yaitu
Nawala. Nawala yang merupakan sebuah program yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia untuk menyaring atau memblokir akses ke situs web yang dianggap
mengandung konten negatif, berbahaya, atau melanggar hukum di Indonesia.

Nawala menggunakan teknologi DNS Filtering (Domain Name System Filtering) untuk memblokir
akses ke situs web yang dianggap tidak aman atau melanggar hukum. Teknologi ini bekerja dengan cara
memblokir akses ke situs web melalui sistem Domain Name System (DNS), sehingga ketika pengguna
mencoba mengakses situs web yang diblokir, pengguna akan diarahkan ke halaman pemberitahuan
bahwa situs web yang diakses telah diblokir. Berikut adalah beberapa contoh situs web yang mungkin
diblokir oleh Nawala atau SafeDNS:

• Situs web yang berisi konten pornografi atau dewasa yang tidak pantas.
• Situs web yang terkait dengan perjudian atau permainan online.
• Situs web yang menyebarkan virus atau malware.
• Situs web yang dianggap mengandung konten radikalisme atau terorisme.
• Situs web yang menawarkan layanan ilegal, seperti pembelian narkoba atau senjata ilegal.

1. Perlu kita ketahui IP DNS dari Nawala adalah 180.131.145.145 dan 180.131.144.144. Langsung
saja masuk ke mikrotik Pilih menu IP→Firewall→Nat →Add. Isi chain Dstnat, protocol udp, dst
port 53.
2. Pindah ke tab action ,isi Action=dst-nat kemudian To.Address=180.131.144.144 (isi address
nawala)

3. Buat rule kedua, untuk mendirect web berbahaya tadi ke web Nawala. Generalnya masih sama
hanya pada Tab Action yang berbeda
4. Kemudian kita masuk ke konfigurasi DNS di IP >DNS kemudian isi server=180.131.144.144 dan
centang pada Allow Remote Requests
Judul : Modul Jaringan Keamanan Sistem

Dasar Teori :
 Router
Router adalah perangkat jarkom yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan LAN ke dalam
suatu jaringan WAN, serta mengelola lalu lintas dari data di dalamnya. Router dapat menentukan jalur
terbaik, karena memiliki tabel routing untuk melakukan pencatatan terhadap semua alamat dalam
jaringan.

Contoh Perangkat Router :

 Server
Server berfungsi sebagai tempat atau media untuk menyimpan informasi, serta mengelola
jaringan komputer. Server memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dari client. Karena tujuan dari
dibuatnya server memang untuk melayani komputer client
Contoh Perangkat Server :

Page 1|5
 Switch & HUB

Switch merupakan perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa
komputer. Secara fisik, bentuk dari switch sama dengan hub, namun jika dilihat dari sisi logika
switch sama dengan bridge.

Switch memiliki dua tipe, yaitu unmanaged switch yang merupakan tipe termurah. Dan managed
switch yang merupakan tipe termahal.

Contoh Perangkat Switch & Hub :

Page 2|5
 Jaringan Nirkabel / Wireless

Wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Teknologi wireless adalah juga
dapat digunakan untuk komunikasi, dan pengontrolan misalnya penggunan untuk komunikasi, dikenal
dengan istilah wireless communication atau transfer informasi,secara jarak jauh tanpa keribetan
penggunaan kabel misalnya telepon seluler, jaringan komputer wireless dan satelit.
Pengontrolan secara jarak jauh tanpa menggunakan kabel adalah salah satu aplikasi nirkabel.
Misalnya penggunaan remote TV, Mobilan remote control, Aero modelling. Sekarang ini penggunaan
wireless semakin marak sejak masyarakat menggunakan ponsel atau penggunaan layana wifi dan
hotspot.
Jaringan wireless memungkinkan pengguna menjelajahi world wide web atau tersambung ke
jaringan tanpa kekusutan kabel. Wireless sangat praktis karena pengguna dapat memindahkan
perangkatnya tanpa terganggu bentangan kabel. Sebagai contoh, si pengguna bisa mengakses Internet
di dapur, bahkan di
basement gedung-gedung. Pengguna bisa saja mentransfer file antara komputer melalui jaringan
wireless,menggunakan printer tanpa kabel dari jarak yang lumayan jauh. Untuk menggunakan semua
kelebihan dari teknologi wireless ini, maka perlu mengetahui dasar-dasar jaringan wireless.Jaringan
Wireless LAN memanfaatkan gelombang elektromagetik (radio dan infra merah) untuk pertukaran
informasi dan sharing data dari satu point ke point lainnya tanpa menggunakan fasilitas fisik. Koneksi
ini menggunakan frekuensi tertentu untuk menyalurkan data tersebut, umumnya Wireless LAN
menggunakan frekuensi 2,4GHz. Frekuensi inilah yang dikenal Industrial, Scientific and Medical Band
atau sering disebut ISM Band

 LAN (Local Area Network)

Local Area Network atau LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup
wilayah yang kecil seperti di dalam gedung atau kampus. Pemanfaatan LAN pada jaringan

Page 3|5
komputer membuat kita saling bertukar data atau penggunaan alat secara bersamaan

 IP ADDREES & SUBNETTING

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara
32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan Internet.Dengan kata lain, IP Address adalah sebaris angka yang dimiliki setiap
perangkat seperti Komputer, Laptop, Ponsel dan lainya yang terhubung dengan Koneksi Internet

Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut
“subnet”.Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer (System
Administrator, Network Administrator, maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan,
melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan.

Berikut ini adalah tabel perhitungan untuk Subnetting IP Address Kelas C:

Contoh Soal :

192.168.10.100/25

JIP = 128 – 2 = 126

SM = 255.255.255.128

IP N = 192.168.10.0

IP B = 192.168.10.127

IP R = 192.168.10.1 – 192.

Page 4|5
Note : Jumlah IP address (JIP), Subnetmask(SM), IP Network(IP N), IP Broadcast(IP B), IP
Range(IP R)

Tugas Pertemuan 1

1. 192.168.10.100/25

2. 192.168.200.1/24

3. 10.10.10.1/30

4. 192.168.1.1/27

5. 192.168.5.1/28

Dari Semua IP Addrees diatas Carilah : JIP,SM,IP N, IP B DAN IP R

Page 5|5
Judul : Modul Jaringan Keamanan Sistem

Pertemuan 2

1. Routing
Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam
network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan
paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik,router menggunakan peta
atau tabel routing. Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari
interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi.

Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang 66 menganalisa dan
mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang
terubung langsung dengan router tersebut. Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga :

1. Static Routing

2. Default Routing

3. Dynamic Routing

2. DHCP ROUTER(Domain Host Control Protocol)

Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering disingkat DHCP merupakan protokol
client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada komputer client/ perangkat
jaringan secara otomatis.

Alasan mengapa banyak yang menerapkan DHCP adalah kemudahannya dalam pemberian
alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan (walau dalam jumlah yang banyak)
secara otomatis. Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP secara manual kepada setiap
komputer satu per satu. DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga

Page 1 | 11
memberikan netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gatewaynya juga. Selain itu,
DHCP server juga dapat memberikan parameter lain seperti time server dan lain sebagainya.

Dengan begini, seorang admin server tidak perlu lagi bersusah payah memberikan alamat IP
kepada setiap komputer client yang ingin terhubung dengan jaringan. Kalau puluhan komputer
client mungkin tidak menjadi masalah, lalu bagaimana kalau ribuan komputer client?

Latihan Praktikum 2

Membuat Jaringan Dengan 2 Router Disetting DHCP Menggunakan Aplikasi Packet


Tracer

Alat Dan Bahan :

1. Aplikasi Cisco Packet Tracer


2. 2 Unit Router pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
3. 2 Unit Switch pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
4. 4 Unit PC pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
5. Kabel Serial DTE pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
6. Kabel UTP Straight pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
Langkah Percobaan

1. Membuka Aplikasi Cisco Packet Tracer => Klik kanan kemudian Klik open

2. Tampilan Cisco Packet Tracer

Page 2 | 11
3. Siapkan 2 Unit Router dengan mengklik pilihan “Routers => 1841”, 2 Unit Switch dengan
mengklik pilihan “Switches => Switch 2950-24” dan 4 Unit PC dengan mengklik pilihan “End
Devices” pada pojok kiri bawah Aplikasi Cisco Packet Tracer

4. Klik 2x pada Router 0, Pilih Physical, Matikan dulu Power Router, Pilih modul HWIC-2T dan
drag kedalam slot kosong disebelah kanan dekat tombol on/off. Jika sudah Hidupkan kembali
Power Router

Page 3 | 11
5. Lakukan Hal Sama pada Router1

6. Hubungkan “Router0(Sa0/1/0) ke Router1(Sa0/1/0)” menggunakan Kabel DTE. Hubungkan


“Switch0(Fa0/1)ke Router0(Fa0/0)” dan “Switch1(Fa0/1) ke Router1(Fa0/0)”dengan Kabel
UTP Cooper-Straight. Hubungkan “PC0(Fa0/0) dan PC1(Fa0/0) ke Switch0(Fa0/2) dan
(Fa0/3)” kemudian “PC2 (Fa0/0)dan PC3(Fa0/0) ke Switch1(Fa0/2) dan (Fa0/3)” menggunakan
Kabel Cooper Straight.

7. Setting Ip Address Router0 pada Sa0/1/0. Jangan Lupa untuk On kan Power Port Serialnya
terlebih dahulu.

Page 4 | 11
8. Setting Ip Address Router0 pada Fa0/0. Jangan Lupa untuk On kan Power Port Serialnya
terlebih dahulu.

9. Setting Ip Address Router1 pada Sa0/1/0. Jangan Lupa untuk On kan Power Port Serialnya
terlebih dahulu

Page 5 | 11
10. Setting Ip Address Router1 pada Fa0/0. Jangan Lupa untuk On kan Power Port Serialnya
terlebih dahulu

11. Setting Static Routing Pada Router0. Pada “Network dan Mask” isikan Network dan Mask
FastEthernet Router1 Pada “Next Hop” isikan Network Serial Router1 Kemudian Klik Add

Page 6 | 11
12. Setting Static Routing Pada Router1.Pada “Network dan Mask” isikan Network dan Mask
FastEthernet Router0 Pada “Next Hop” isikan Network Serial Router0 Kemudian Klik Add

13. Setting DHCP pada Router0. Gunanya untuk mengaktifkan fungsi DHCP(Domain Host Control
Protocol) agar setting ip address pada PC dibawahnya secara DHCP(otomatis).

Page 7 | 11
tambahkan ip dhcp excluded-address 192.168.100.1 dimana dia nantinya tidak start dari 100.1

14. Setting DHCP pada Router1. Gunanya untuk mengaktifkan fungsi DHCP(Domain Host Control
Protocol) agar setting ip address pada PC dibawahnya secara DHCP(otomatis)

Page 8 | 11
15. Setting Ip Address Pada PC1 sampai PC4 dilakukan dengan cara : Klik 2x PC => Desktop =>
IP Configuration => Klik DHCP. Tunggu sampai mendapatkan alamat ip sesuai dengan
networknya. PC1 dan PC2 = 192.168.80....

PC3 dan PC4 = 192.168.88....

Ip yang di dapatkan dengan network 192.168.80.0

Page 9 | 11
Ip yang di dapatkan dengan network 192.168.88.0

16. Lalu Coba Test Ping Ke masing masing pc

Page 10 | 11
Tugas Pertemuan 2

1. Hitunglah Jumlah Host dan Network pada Ip di gambar.

2. Lakukan lah routing static dan Dhcp route

Page 11 | 11
Judul : Modul Jaringan Keamanan Sistem

Pertemuan 2

1. Routing
Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network
yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket
ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik,router menggunakan peta atau tabel
routing. Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router
yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi.

Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang 66 menganalisa dan mengatur
routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung
dengan router tersebut. Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga :

1. Static Routing

2. Default Routing

3. Dynamic Routing

2. DHCP ROUTER(Domain Host Control Protocol)

Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering disingkat DHCP merupakan protokol
client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada komputer client/ perangkat
jaringan secara otomatis.

Alasan mengapa banyak yang menerapkan DHCP adalah kemudahannya dalam pemberian alamat
IP kepada komputer client/ perangkat jaringan (walau dalam jumlah yang banyak) secara otomatis.
Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP secara manual kepada setiap komputer satu per satu.
DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga memberikan netmask, host name,
domain name, DNS, dan alamat gatewaynya juga. Selain itu, DHCP server juga dapat memberikan

P a g e 1 | 11
parameter lain seperti time server dan lain sebagainya.

Dengan begini, seorang admin server tidak perlu lagi bersusah payah memberikan alamat IP
kepada setiap komputer client yang ingin terhubung dengan jaringan. Kalau puluhan komputer
client mungkin tidak menjadi masalah, lalu bagaimana kalau ribuan komputer client?

Latihan Praktikum 2

Membuat Jaringan Dengan 2 Router Disetting DHCP Menggunakan Aplikasi Packet


Tracer

Alat Dan Bahan :

1. Aplikasi Cisco Packet Tracer


2. 2 Unit Router pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
3. 2 Unit Switch pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
4. 4 Unit PC pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
5. Kabel Serial DTE pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
6. Kabel UTP Straight pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
Langkah Percobaan

1. Membuka Aplikasi Cisco Packet Tracer => Klik kanan kemudian Klik open

2. Tampilan Cisco Packet Tracer

P a g e 2 | 11
3. Siapkan 2 Unit Router dengan mengklik pilihan “Routers => 1841”, 2 Unit Switch dengan
mengklik pilihan “Switches => Switch 2950-24” dan 4 Unit PC dengan mengklik pilihan “End
Devices” pada pojok kiri bawah Aplikasi Cisco Packet Tracer

4. Klik 2x pada Router 0, Pilih Physical, Matikan dulu Power Router, Pilih modul HWIC-2T dan
drag kedalam slot kosong disebelah kanan dekat tombol on/off. Jika sudah Hidupkan kembali
Power Router

P a g e 3 | 11
5. Lakukan Hal Sama pada Router1

6. Hubungkan “Router0(Sa0/1/0) ke Router1(Sa0/1/0)” menggunakan Kabel DTE. Hubungkan


“Switch0(Fa0/1)ke Router0(Fa0/0)” dan “Switch1(Fa0/1) ke Router1(Fa0/0)”dengan Kabel UTP
Cooper-Straight. Hubungkan “PC0(Fa0/0) dan PC1(Fa0/0) ke Switch0(Fa0/2) dan (Fa0/3)”
kemudian “PC2 (Fa0/0)dan PC3(Fa0/0) ke Switch1(Fa0/2) dan (Fa0/3)” menggunakan Kabel
Cooper Straight.

7. Setting Ip Address Router0 pada Sa0/1/0. Jangan Lupa untuk On kan Power Port Serialnya terlebih
dahulu.

P a g e 4 | 11
8. Setting Ip Address Router0 pada Fa0/0. Jangan Lupa untuk On kan Power Port Serialnya terlebih
dahulu.

9. Setting Ip Address Router1 pada Sa0/1/0. Jangan Lupa untuk On kan Power Port Serialnya terlebih

P a g e 5 | 11
dahulu

10. Setting Ip Address Router1 pada Fa0/0. Jangan Lupa untuk On kan Power Port Serialnya terlebih
dahulu

11. Setting Static Routing Pada Router0. Pada “Network dan Mask” isikan Network dan Mask
FastEthernet Router1 Pada “Next Hop” isikan Network Serial Router1 Kemudian Klik Add

P a g e 6 | 11
12. Setting Static Routing Pada Router1.Pada “Network dan Mask” isikan Network dan Mask
FastEthernet Router0 Pada “Next Hop” isikan Network Serial Router0 Kemudian Klik Add

13. Setting DHCP pada Router0. Gunanya untuk mengaktifkan fungsi DHCP(Domain Host Control

P a g e 7 | 11
Protocol) agar setting ip address pada PC dibawahnya secara DHCP(otomatis).

14. Setting DHCP pada Router1. Gunanya untuk mengaktifkan fungsi DHCP(Domain Host Control
Protocol) agar setting ip address pada PC dibawahnya secara DHCP(otomatis)

P a g e 8 | 11
15. Setting Ip Address Pada PC1 sampai PC4 dilakukan dengan cara : Klik 2x PC => Desktop => IP
Configuration => Klik DHCP. Tunggu sampai mendapatkan alamat ip sesuai dengan networknya.
PC1 dan PC2 = 192.168.80....

PC3 dan PC4 = 192.168.88....

Ip yang di dapatkan dengan network 192.168.80.0

P a g e 9 | 11
Ip yang di dapatkan dengan network 192.168.88.0

16. Lalu Coba Test Ping Ke masing masing pc

P a g e 10 | 11
Tugas Pertemuan 2

1. Hitunglah Jumlah Host dan Network pada Ip di gambar.

2. Lakukan lah routing static dan Dhcp route

P a g e 11 | 11
Judul : Modul Jaringan Keamanan Sistem

Dasar Teori :
1. Pengertian DHCP Server
Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering disingkat DHCP merupakan protokol
client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada komputer client/ perangkat
jaringan secara otomatis. Alasan mengapa banyak yang menerapkan DHCP adalah
kemudahannya dalam pemberian alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan (walau
dalam jumlah yang banyak) secara otomatis. Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP secara
manual kepada setiap komputer satu per satu. DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP
saja, tetapi juga memberikan netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gatewaynya
juga. Selain itu, DHCP server juga dapat memberikan parameter lain seperti time server dan lain
sebagainya. Dengan begini, seorang admin server tidak perlu lagi bersusah payah memberikan
alamat IP kepada setiap komputer client yang ingin terhubung dengan jaringan. Kalau puluhan
komputer client mungkin tidak menjadi masalah, lalu bagaimana kalau ribuan komputer client?

2. Pengertian DNS Server

DNS (Domain Name Server) adalah server yang digunakan untuk mengetahui IP Address suatu
host lewat host name-nya. Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama lain dengan
mengenali IP Address-nya.Namun bagi manusia tidak mungkin menghafalkan IP address
tersebut, manusia lebih mudah menghapalkan kata-kata seperti www.yahoo.com dan
www.google.com. Fungsi utama dari sebuah server DNS adalah menerjemahkan nama-nama host
(hostname) menjadi alamat IP atau sebaliknya sehingga nama sebuah host akan lebih mudah
diingat oleh pengguna. Fungsi lain dari DNS adalah memberikan informasi tentang suatu host ke
seluruh internet.DNS dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Primary name server adalah master DNS yang bertanggung jawab atas resolusi domain
dan sub domain yang dikelolanya.

Page 1|9
2. Secondary name server adalah server DNS server yang memperoleh data data domain dan
sub domain primary name server.

3. Mail Server

Mail Server atau E-Mail Server adalah perangkat lunak program yang mendistribusikan file atau
informasi sebagai respons atas permintaan yang dikirim via email, mail server juga digunakan
pada bitnet untuk menyediakan layanan serupa ftp. Selain itu mail server juga dapat dikatakan
sebagai aplikasi yang digunakan untuk penginstalan email. Sebuah komputer yang didedikasikan
untuk menjalankan jenis aplikasi perangkat lunak komputer yang juga disebut Mail Server, hal
ini dianggap sebagai jantung dari setiap email sistem. Mail Server biasanya dikelola oleh seorang
yang biasanya dipanggil post master.

Membuat Jaringan Star Dengan Menggunakan Konfigurasi DHCP,DNS dan MAIL Server

Alat dan Bahan :

1. Aplikasi Cisco Packet Tracer

2. 1 Unit Switch pada Aplikasi Cisco Packet Tracer

3. 1 Unit Server pada Aplikasi Cisco Packet Tracer

4. 2 Unit PC pada Aplikasi Cisco Packet Tracer

5. Kabel UTP Straight pada Aplikasi Cisco Packet Tracer

Langkah Percobaan :

1. Membuka Aplikasi Cisco Packet Tracer => Klik kanan kemudian Klik open

Page 2|9
2. Tampilan Cisco Packet Tracer

3. Tambahkan 1 Unit Switch dengan mengklik pilihan “Switches => Switch 2950-24”
dan 2 Unit PC dengan mengklik pilihan “End Devices” pada pojok kiri bawah
Aplikasi Cisco Packet Tracer dan tambahkan server

Page 3|9
4. Hubungkan “Server pada port Fa0” ke “Switch pada port Fa0/1” menggunakan kabel
Copper Straight Through

5. Hubungkan “PC1 pada port Fa0 ke Switch pada port Fa0/2” dan “PC2 pada port Fa0
ke Switch pada port Fa0/3” menggunakan kabel Copper Straight Through

6. Aktifkan port FastEthernet0. Klik 2x pada Server0 => Klik Config => Pada Interface
klik FastEthernet0. Centang on pada Port Status.

Page 4|9
7. Aktifkan Service DHCP. Pada “Services” pilih “DHCP” kemudian klik “on”

8. Aktifkan Service DNS. Pada “Services” pilih “DNS” kemudian klik “on”

Page 5|9
9. Konfigurasi Ip Address pada Server 0. Klik 2x pada Server0 => Desktop => IP
Confguration/. Lalu isikan ip addressnya

10. Setting Ip Address pada PC0 dan PC1 Klik 2x pada PC => Desktop => Ip
Configuration => Pilih Mode DHCP

Pada PC0

Page 6|9
Pada PC1

11. Setting DNS pada Server0 Jangan lupa On kan DNS Service nya. Pada Name isi
nama DNS yang anda inginkan. Pada Address isikan IP Address Server0. Jika sudah
klik Add.

Page 7|9
12. Test apakah DNS sudah tersetting dengan baik apa belum. Caranya klik 2x pada PC0
atau PC1 => Desktop => Klik Web Browser => Pada URL ketik nama DNS yang
kita setting tadi (www.jks.com).

Page 8|9
13.

Page 9|9
Judul : Modul Jaringan Keamanan Sistem

Dasar Teori :
1. Routing OSPF
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang
mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap
perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS)
yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode
serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator.
Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat
besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir
kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.OSPF termasuk di
dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki kemapuan Link-State dan
Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam
operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.
2. wildcard mask
Wildcard adalah karakter khusus yang dapat digunakan untuk karakter tidak diketahui dalam nilai
teks dan sangat berguna untuk menemukan beberapa item dengan data yang sama namun tidak
identik. Wildcard juga bisa membantu dengan mendapatkan data berdasarkan kecocokan pola yang
ditentukan.
Fungsi wildcard pada ospf :
Wildcard mask digunakan untuk memungkinkan menerima atau menolak suatau IP address atau
kelompok dari sejumlah IP address
Cara menghitungnya :
255.255.255.255 dikurangi network mask. Misal ada ip dengan netmask 255.255.255.0 maka
wildcard masknya adalah 0.0.0.255.

P a g e 1 | 11
3. Routing Rip
RIP (Routing Information Protocol) adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma
distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan
merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini
dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet
Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan
bagian Xerox network Services.
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah
hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15
hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk
menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan
routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
1. RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router
terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
2. RIPv2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router
terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
3. RIPng perluasan dari RIPv2
Membuat konfigurasi jaringan 2 Router dengan konfigurasi OSPF pada Cisco Packet Tracer
Alat dan Bahan :
1. Aplikasi Cisco Packet Tracer
2. 2 Unit Router tipe 1941 pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
3. 2 Unit Switch pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
4. Kabel Serial pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
5. Kabel UTP Straight pada Aplikasi Cisco Packet Trace

P a g e 2 | 11
Langkah Percobaan :
1. Membuka Aplikasi Cisco Packet Tracer => Klik kanan kemudian Klik open

2. Tampilan Cisco Packet Tracer

3. Tambahkan 2 Unit Router dengan mengklik pilihan “Routers” => Router 1941” , 2 Unit Switch
dengan mengklik pilihan “Switches”, 2 Unit PC

P a g e 3 | 11
4. Tambahkan Kartu Slot “HW1C-2T” pada setiap Router. Caranya Klik 2x Router=> Klik HW1C-
2T=> Matikan power Router => Drag Kartu Slot 103 HW1C-2T ke tempatnya=> Kemudian
Hidupkan lagi power Routernya.

5. Hubungkan semua Device. Untuk menghubungkan antar “Router menggunakan Kabel Serial”,
sedangkan untuk menghubungkan “Router dengan Switch” dan juga “Switch ke Switch
menggunakan Kabel Copper Straight “. Untuk “Switch dengan PC gunakan Kabel Copper
Straight juga”. Seperti gambar dibawah :

6. Setting IP Address pada Router0 dan jangan lupa terlebih dahulu aktifkan port statusnya. Caranya

P a g e 4 | 11
Klik 2x pada Router0 => Config => Pilih Serial0/1/0 dan GigabitFast Ethernet0/1 => Centang
On pada Port Status => Isi IP Address dan Subnet Masknya.
Serial 0/1/0

GigabitFast Ethernet0/1

7. Setting IP Address Router1


Serial 0/1/0

P a g e 5 | 11
GigabitFast Ethernet0/1

8. Konfigurasi OSPF di CLI pada Router0. Caranya Klik 2x pada Router1 => Klik CLI

9. Konfigurasi OSPF di CLI pada Router1. Caranya Klik 2x pada Router1 => Klik CLI

10. Selanjutnya Setting IP Address di PC0 yang terletak di network 192.168.100.0 Caranya : Klik
2x pada PC => Desktop => IP Configuration Setting IP Address PC0

P a g e 6 | 11
11. Selanjutnya Setting IP Address di PC1 yang terletak di network 192.168.150.0 Caranya : Klik
2x pada PC => Desktop => IP Configuration Setting IP Address Pc1

12. Lalu Lakukanlah Tes ping


13. Lalu buatlah topologi yang sama denga routing ospf akan tetapi routingnya rubah jadi RIP

14. Setting IP Address pada Router0 dan jangan lupa terlebih dahulu aktifkan port statusnya. Caranya

P a g e 7 | 11
Klik 2x pada Router0 => Config => Pilih Serial0/1/0 dan GigabitFast Ethernet0/1 => Centang
On pada Port Status => Isi IP Address dan Subnet Masknya.
Serial 0/1/0

GigabitFast Ethernet0/1

15. Setting IP Address Router1


Serial 0/1/0

P a g e 8 | 11
GigabitFast Ethernet0/1

16. Lalu Kongfigurasi RIP di router 0

P a g e 9 | 11
17. Lalu Kongfigurasi RIP di router 1

18. Masukan IP di masing-masing Bidang


PC0 dengan network 192.168.100.0/24

PC1 dengan network 192.168.150.0/24

P a g e 10 | 11
19. Dan Lakukan lah tes ping ke masing-masing client

P a g e 11 | 11
Judul : Modul Jaringan Keamanan Sistem

Dasar Teori :
1. Vlan
Virtual Local Area Network yang dapat menghubungkan beberapa perangkat dan mesin dalam satu
jaringan, tanpa harus menempatkan perangkat di lokasi geografis yang sama. VLAN melakukan
pengelompokan satu atau lebih LAN untuk berkomunikasi satu sama lain dan berbagi dalam
broadcast domain
2. Trunking
Trunking adalah mekanisme yang digunakan untuk membentuk sebuah internetwork, atau Internet,
yang terdiri dari local area network (LAN), virtual LAN (VLAN) atau Wide Area Network
(WAN). Switch saling berhubungan untuk membangun jaringan ini menggunakan
trunking. Trunking tidak terbatas pada media apa pun karena tujuan utamanya adalah untuk
memaksimalkan bandwidth yang tersedia di semua jenis jaringan.
Jaringan Cisco memiliki port trunk dan akses port. Port trunk memungkinkan traffic dilakukan
untuk semua VLAN atau salah satu VLAN. Access ports, bagaimanapun, memungkinkan traffic
untuk dibawa ke VLAN yang ditentukan saja. Port trunk menggunakan proses tagging saat
membawa data. Setiap tag dicentang oleh switch untuk menganalisis switch mana yang akan
menerima traffic. Access ports tidak memiliki tag karena mereka membawa atau mengirimkan data
ke VLAN tertentu.
Kapan Menggunakan Trunking?
Misalkan ada sebuah gedung yang mempunyai 2 Lantai. Di satu lantai tersebut mempunyai 1
switch, lalu kita ingin komputer yang ada di lantai 1 bisa terhubung ke komputer yang ada di lantai
2. Nah pada kondisi seperti inilah trunking dibutuhkan. Jadi switch yang berada di Lantai 1 kita
trunking ke Switch di lantai 2. Begitu juga dengan Switch yang di lantai 2 kita trunking juga ke
Switch di lantai 1. Sederhananya trunking ini bisa dibilang jembatan penghubung antar Switch.

Page 1|7
3. InterVlan
Inter-VLAN Routing pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan beberapa VLAN yang
berbeda agar dapat saling berkomunikasi. Dikarenakan setiap paket data yang akan dikirimkan akan
melalui proses routing terlebih dahulu, baru diteruskan ke tujuan. Hal ini dilakukan karena proses
routing hanya meneruskan paket data saja, bukan menyebarkan paket data ataupun broadcast untuk
menemukan alamat tujuan
Membuat kongfigurasi jaringan dengan 2 Switch dengan memakai konsep vlan dan trunking
Alat dan Bahan :
1. Aplikasi Cisco Packet Tracer
2. 2 Unit Switch pada Aplikasi Cisco Packet Tracer
3. Kabel UTP Straight pada Aplikasi Cisco Packet Trace
Langkah Percobaan :
1. Membuka Aplikasi Cisco Packet Tracer => Klik kanan kemudian Klik open

2. Tampilan Cisco Packet Tracer

3. Tambahkan 2 Unit Switch dengan mengklik pilihan “Switches” => Switches 2960” , 8 Unit Pc
dengan mengklik pilihan “end device”

Page 2|7
4. Lakukan Kongfigurasi Vlan dan Trunking di switch0 dam switch 1

5. Test ping
6. Inter Vlan
7. Tambahkan 1 unit router dengan mengeklik “Router” => router 1841,lalu tambahkan 1 Unit Switch dengan
mengklik pilihan “Switches” => Switches 2960” , 4 Unit Pc dengan mengklik pilihan “end device”

Page 3|7
8. Lalu Kongfigurasikan vlan di switch

9. Kita buat trunk di jalur router ke arah switch

10. Lalu Kongfigurasi di Router

11. Pertama nyalakan dlu kabel yang dari router ke switch

Page 4|7
12. Jika sudah nyala kita encapsulation intervlannya 10

13. Lalu encapsulation intervlan 20

14. Lalu kita berikan dhcp route masing-masing network sesuai vlannya

15. Lalu minta lah dchp di masing masing pc seperti di contoh

Vlan10

Page 5|7
Vlan20

16. Setelah dapat semua Ip kita routing dengan rip network vlan10 dan vlan20

17. Setalah itu cobalah ping atau kirim surat apakah sudah bisa berkomunikasi antar vlan

Page 6|7
Page 7|7

Anda mungkin juga menyukai