Kabel UTP adalah piranti yang digunakan sebagai media transfer data dari
komputer satu ke komputer lainnya. Di dalam kabel ini, terdapat 8 kabel-kabel
kecil berbeda warna yang dililit menjadi 4 pasang kabel. Kabel-kabel kecil ini
saling melilit bukan tanpa alasan, melainkan memiliki fungsi sebagai eliminasi
dan induksi kebocoran.
PENAMAAN KABEL
Mengapa kabel jaringan ini dinamai Unshielded? Hal ini dikarenakan kabel UTP
tidak dilengkapi dengan pelindung sehingga rentan terhadap interferensi
elektromagnetik. Kemudian, mengapa kabel ini dinamai Twisted Pair? Seperti
yang Anda ketahui diatas, bahwa di dalam kabel UTP terdapat 8 kabel yang
saling melilit setiap dua kabelnya, sehingga terdapat 4 pasang kabel.
Kabel UTP CAT1 merupakan kabel UTP dengan kualitas transmisi data paling
rendah, yaitu hanya sebesar 1 Mbps saja. Dengan kecepatan kecil seperti itu,
kabel UTP kategori ini sangat tidak cocok digunakan untuk media transmisi data
antar komputer dalam jaringan. Kabel ini hanya didesain untuk komunikasi data
suara analog saja, sehingga penggunaannya terbatas hanya untuk telepon saja.
Pada tahun 1983 kabel kategori banyak digunakan untuk komunikasi telepon
analog Plain Old Telephone Service (POTS).
CAT2 (Kategori 2)
Kabel UTP CAT2 sedikit lebih baik dari CAT1, dimana kategori kabel ini sudah
bisa melakukan transmisi suara dan data dengan kecepatan terbaiknya
mencapai 4 Mbps. Kabel CAT2 digunakan pada jaringan yang menghubungkan
node-node di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring.
CAT3 (Kategori 3)
CAT4 (Kategori 4)
Kabel UTP kategori 4 atau CAT4 masih digunakan untuk mengganti kabel CAT3
ataupun CAT2 pada jaringan Token Ring, namun dengan kecepatan transmisi
data 16 Mbps, lebih cepat dari kabel UTP CAT3.
CAT5 (Kategori 5)
Kabel UTP CAT5 adalah kabel UTP yang saat ini banyak digunakan di dunia
jaringan komputer. Kecepatan transmisi datanya mencapai 100 Mbps, sehingga
dapat mendukung jaringan Token Ring, Ethernet (10BaseT) dan FastEthernet
(100BaseT). Bahkan support untuk GigabitEthernet (1000BaseT). Selain
kecepatan transmisinya yang dapat mendukung jaringan modern seperti saat
ini, kabel UTP CAT5 juga lebih murah dari jenis kabel serat optik (Fiber Optic),
hanya saja kecepatan 1 Gbps itu untuk jarak dibawah 100 meter.
CAT6 (Kategori 6)
Kabel CAT6 adalah kabel UTP dengan kecepatan transmisi data 1 Gbps dan
frekuensi 200 Mhz, lebih tinggi dari CAT5e. Lebih cocok digunakan untuk
jaringan GigabitEthernet ketimbang kabel CAT5 atau CAT5e.
CAT7 (Kategori 7)
Kategori kabel dengan kualitas paling tinggi, dengan kecepatan transmisi data
hingga 10 Gbps. Jenis kabel yang sangat cocok sebagai media high traffic
berbagai macam aplikasi dalam 1 kabel. Sangat support digunakan pada
jaringan GigabitEthernet dan 10G Ethernet, ditambah dengan frekuensi
signalnya yang mencapai up to 600 Mhz.
Dari berbagai kategori kabel UTP yang ada saat ini dan support terhadap
jaringan GigabitEthernet, semuanya hanya dapat bekerja maksimal pada jarak
100 meter saja.
Kita pastinya sangat familiar dengan fungsi kabel UTP yang dapat
menghubungkan satu komputer ke komputer lain untuk saling berkomunikasi.
Tetapi pada kenyataannya, bukan hanya komputer yang dapat dihubungkan
dengan kabel UTP.
Kabel UTP memerlukan konektor yang disebut dengan konektor RJ-45, untuk
menghubungkan kabel dengan komputer atau device lain. Secara fisik, konektor
RJ-45 terbuat dari bahan plastik dengan 8 pin kecil berwarna kuning di bagian
bawahnya. Pin-pin ini akan merobek kulit kabel UTP pada saat proses crimping.
Pada pembuatan kabel UTP (Straight-Through/Cross-Over), dikenal istilah
Crimping, yaitu proses penyatuan antara kabel UTP dengan konektor RJ-45
menggunakan alat Crimping Tool. Konektor ini bersifat sekali pakai,
maksudnya hanya bisa dicrimping sekali saja. Sekali dicrimping, maka konektor
RJ-45 tidak bisa dikembalikan lagi seperti sedia kala. Konektor RJ-45 dapat
dibeli di toko-toko komputer atau elektronik dengan harga yang murah.
Dari cara instalasinya menjadi kabel jaringan dan transmisi data, kabel UTP
dibedakan menjadi 3 jenis. Yaitu jenis kabel UTP Straight-Through, Cross-
Over dan Roll-Over. Ketiga jenis kabel ini dibedakan berdasarkan penyusunan
warna kabel.
Untuk jenis kabel Straight-Through, kedua ujung kabel UTP menggunakan satu
susunan warna dari standar yang sama, yakni STANDAR A di ujung yang satu
dan STANDAR A di ujung yang lainnya. Begitupun jika menggunakan STANDAR
B, maka di kedua ujung kabel menggunakan STANDAR B. Pada intinya, kabel
UTP jenis Straight-Through menggunakan susunan warna kabel yang sama di
setiap ujungnya.
Yang terakhir, adalah kabel jenis Roll-Over. Kabel jenis ini memiliki susunan
warna STANDAR A atau STANDAR B di satu ujungnya, namun susunan warna di
ujung yang lain merupakan kebalikan dari susunan warna sebelumnya. Misalnya
jika di ujung A menggunakan susunan warna dari STANDAR A, maka di ujung
yang lain adalah kebalikan dari susunan warna STANDAR A. Begitupun jika
menggunakan susunan warna STANDAR B. Susunan kabel Roll-Over dapat
dilihat pada gambar berikut.
Fungsi dari kabel ini adalah untuk mengkonsol device-device yang dapat
dikonsol oleh terminal komputer, seperti mengkonsol router, switch, dan lain-
lain.
PC ke Switch/Hub/Bridge
PC ke Router
Switch ke Router
Switch ke Access Point
Access Point ke Router
Dan lain-lain
Sementara kabel Cross-Over berfungsi sebaliknya, yaitu menghubungkan dua
device yang sama, seperti:
PC ke PC
Switch ke Switch
Router ke Router
Access Point ke Access Point
Dan lain-lain
Kabel jenis Roll-Over, fungsinya adalah untuk menghubungkan PC dengan
device yang akan dikonsol seperti Router atau Switch (yang memiliki port
khusus console).
1. Dari harganya, kabel UTP cenderung lebih murah dari kabel-kabel jaringan
lain seperti Fiber Optic.
2. Mudah dalam perakitan/instalasi menjadi kabel jaringan.
3. Fleksibel, karena ukuran kabel UTP yang relatif kecil.
4. Kecepatan transfer data antar host cukup cepat