Rekayasa Trafik
MODUL 03
Edi Soerjanto, Ir. MSi
Modul Teknik Switching dan Rekayasa Trafik ini disarikan dari beberapa sumber, literatur, teori maupun praktek dan disusun khusus dipergunakan
untuk bahan kuliah, pembelajaran internal, memperkaya pengetahuan dan wawasan mahasiswa yang disampaikan oleh dosen pengajar yang
bersangkutan.
MODUL 03
PUBLIC SWITCH TELEPHONE
NETWORK – PSTN
• Komponen Jaringan PSTN
• Cara Kerja PSTN
• Jaringan Akses
Jaringan yang menghubungkan sentral sampai ke pelanggan. Jaringan Akses dapat
dibagi menjadi empat : Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat), Jaringan Lokal Akses
Radio (Jarlokar), Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf), Hybrid Fiber Coaxial (HFC)
• Jaringan Interkoneksi
Jaringan private yang menghubungkan jaringan akses atau backbone ke jaringan
internal suatu perusahaan atau institusi. Di perusahaan tersebut dihubungkan ke
perangkat sentral yang bersifat private, yang disebut Private Branch eXchange (PBX ),
untuk keperluan komunikasi internal perusahaan tersebut dan dapat dihubungkan ke
external.
Private Automatic Branch eXchange
(PABX)
• PABX atau Private Automatic Branch eXchange adalah perangkat penyambungan komunikasi
telepon yang terletak di sisi pelanggan, misalkan di gedung-gedung kantor, mall, RS, hotel,
perumahan, dll yang memerlukan percabangan sambungan telepon.
• PABX juga disebut Sentral Telepon Otomat (STO), secara umum terhubung ke penyedia layanan
telekomunikasi publik seperti PT. TELKOM, PT. INDOSAT, PT. TELKOMSEL, PT. BAKRI, dll dalam
skala kapasitas yang lebih besar untuk layanan individu ke rumah, kantor dan lain-lain.
• Perangkat ini akan mengatur panggilan yang masuk serta meneruskan panggilan ke nomor
tujuan di internal perusahaan/lokasi tersebut, sehingga pengguna dapat dengan mudah
melakukan penggilan ke nomer tujuan, cukup dengan menekan nomor tujuan (nomor
extension atau nomer rumah).
• Ukuran atau parameter PABX dalam kapasitas jumlah line telkom yang tersambung ke PABX dan
jumlah extention (cabang ). Mulai kapasitas satuan, puluhan, ratusan atau ribuan circuit
extension.
• Saat ini PABX telah mengaplikasikan teknologi Internet Protocol (IP) sehingga disebut IP PBX.
Komponen Utama PSTN
PSTN terdiri dari 4 (empat) komponen utama :
Decadic
DTMF
Decadic
Decadic DTMF
KOMPONEN PSTN
a. Sentral
Sentral Telepon Otomat (STO) merupakan pusat pengaturan hubungan antara pelanggan
telepon. Berupa rangkaian elektronika yang berfungsi menyambungkan nomor-nomor
pelanggan. Setiap Sentral mempunyai kode area tertentu. Sentral juga mencatat semua data-
data pelanggan, waktu penyambungan selama pembicaraan berlangsung dan tarif yang
berlaku. Hasil pencatatan ini digunakan untuk data tagihan kepada pelanggan
Kondisi RINGING
2. Mengawali Pemanggilan
• Pada saat gagang telepon diletakkan pada telepon maka saklar dari telepon akan
tertekan yang mengakibatkan saklar terbuka, keadaan seperti ini disebut kondisi on
hook. Pada kondisi on hook antara pesawat telepon dan PSTN dalam keadaan terbuka,
tetapi Bell Circuit pada telepon selalu terhubung dengan PSTN.
• Kapasitor akan mencegah aliran arus DC dari baterai yang mengalir pada Bell Circuit dan
melalukan arus AC dari signal pendering. Bell Circuit akan berimpedansi tinggi pada saat
terjadi signal pembicaraan sehingga tidak akan mempengaruhi.
• Pada saat gagang telepon diangkat maka saklar telepon akan tertutup, keadaan ini
disebut kondisi off hook. Pada kondisi off hook bagian Speech Circuit pada telepon akan
terhubung ke PSTN. Kondisi off hook memberikan isyarat pada PSTN bahwa telepon akan
menggunakan saluran sehingga arus DC akan mengalir ke Speech Circuit. Kemudian
PSTN akan mengirimkan nada pilih kepada telepon pemanggil untuk mengetahui bahwa
PSTN siap menerima penekanan (dialing) nomor tujuan.
3. Penekanan Nomor (Dialing)
• Pada penekanan nomor dapat dilakukan dengan metoda decadic atau metoda DTMF,
tergantung pesawat telpon yang digunakan pelanggan.
• Umumnya pesawat telepon menggunakan metoda DTMF untuk mengirimkan
panggilan ke nomor tujuan. Telepon jenis ini memiliki 12 tombol yang terdiri dari
angka 0-9 ditambah dengan tanda * (asterik) dan tanda # (pagar).
• Penekanan sebuah tombol akan mengakibatkan rangkaian elektronika pada telepon
menghasilkan dua buah nada yang mewakili sebuah simbol dimana frekuensi kedua
nada tersebut masih berada pada saluran suara. Pada metoda ini terdapat nada
frekuensi rendah pada setiap baris dan frekuensi tinggi pada setiap kolom.
• Pada sistem penekanan ini nilai frekuensi dan tata letak dari setiap tombol telah
distandarkan secara internasional.
Dialing
• Dual Tone Multiple Frequency (DTMF) adalah
teknik dialing untuk mengirimkan angka angka
pembentuk nomor telpon yang di-kode-kan
dengan 2 nada yang dipilih dari 8 buah
frekuensi yang sudah ditentukan.
• Ke 8 (delapan) frekuensi tersebut adalah 697
Hz, 770 Hz, 852 Hz, 941 Hz, 1209 Hz, 1336 Hz,
1477 Hz dan 1633 Hz, seperti terlihat pada
Gambar di samping.
• Angka 1 di-kode-kan dengan 697 Hz dan 1209
Hz, angka 9 di-kode-kan dengan 852 Hz dan
1477 Hz.
• Kombinasi dari 8 frekuensi tersebut bisa dipakai
untuk meng-kode-kan 16 tanda, tapi pada
pesawat telepon biasanya tombol ‘A’ ‘B’ ‘C’ dan
‘D’ tidak dipakai.
4. Hubungan Telepon
• Setelah pemanggil menekan (mendial) nomor tujuan, PSTN secara otomatis
akan menghubungkan telepon pemanggil ke telepon yang dituju.
• Jika telepon yang dituju dalam keadaan off hook maka nada sibuk akan
dihasilkan oleh PSTN untuk dikirimkan pada telepon pemanggil sebaliknya
bila telepon yang dituju dalam keadaan on hook maka nada dering akan
dikirimkan pada telepon yang dituju tersebut.
• Pada saat yang sama nada dering balik (ring back tone) akan dikirimkan
oleh PSTN ke telepon pemanggil untuk memberikan tanda bahwa telepon
yang dituju sedang berdering, dan menunggu untuk diangkat oleh nomor
tujuan.
5. Menjawab Panggilan
• Apabila telepon yang dituju diangkat maka local loop antar telepon dan PSTN akan terbentuk dan loop
arus akan mengalir pada telepon yang dituju dan PSTN akan menghentikan signal dering dan nada
dering balik dari saluran tersebut. Kemudian komunikasi suara (pembicaraan antar pelanggan) dapat
dilakukan.
6. Mengakhiri Pembicaraan
• Hubungan telepon akan dihentikan apabila salah satu telepon atau kedua telepon tersebut meletakkan
gagang telepon. Hal ini mengakibatkan signal on hook memberikan tanda ke PSTN untuk membebaskan
saluran.
7. Waktu Pembicaraan
• Selama pesawat telepon terhubung, Sentral akan mencatat nomor yang memanggil, nomor yang
dipanggil, waktu pembicaraan (tanggal dan durasi koneksi). Data tersebut digunakan untuk billing
(penaguhan).
Peralatan STO
• Cabinet Rack
• Power Supply
• Extention Card
• Trunk Card
• Option Card
Kegunaan PABX
• PABX Digital atau STO mempunyai fungsi
yang sama seperti Sentral, tapi fungsi-
fungsi tersebut diterapkan dan diatur
dengan cara yang berbeda dalam sistem
yang bervariasi.
• Fungsi PABX adalah perangkat yang
menghubungkan nomor telepon dengan
mengatur proses signaling maupun
penyambungan komunikasi telepon.
• PABX mencatat data-data pelanggan
dan waktu penyambungan selama
penyambungan berlangsung.
Hardware/ Software STO
Seiring perkembangan teknologi, suatu Sentral Telepon Otomat (STO) dapat
mengakomodasi layanan-layanan lain berbasis Internet Protocol (IP),
sehingga dilakukan modifikasi hardware berikut software pada PSTN agar
dapat dioperasikan juga untuk :
• IP PABX
• Router
• VoIP Provider
• USB Phone
• VoIP Gateway
• IP Phone
Instalasi kabel udara
• Instalasi kabel udara (2 core ato FO),
dilakukan di udara menggunakan
tiang-tiang.
• Instalasi kabel udara lebih mudah
dalam pemasangan, mengurangi waktu
dan biaya dibanding menggunakan
system duct atau direct burial.
• Kabel udara dapat dipasang pada tiang
baru maupun tiang lama (existing), bila
menggunakan tiang existing perlu
diperhitungkan besarnya gaya rentang
kabel tersebut ditambah gaya rentang
kabel existing.
Sistem
Penomoran &
IP Address
Sistem Penomoran
• Setiap pengguna telekomunikasi/pelanggan harus diidentifikasi atau dinomorkan secara unik
(tidak sama) di seluruh dunia, dikenal dengan Numbering.
• Pada circuit switching, penomoran pelanggan merupakan identitas pengguna, bertujuan
mempermudah routing dalam proses pembentukan panggilan dan mempermudah pengecekan
bila terjadi kesalahan. Pola harus mengacu pada hirarki sentral telepon.
• Pada packet switching, setiap perangkat pengguna (gadget) akan memunculkan IP Address
masing-masing dan ini merupakan penomoran atau identitas pengguna telekomunikasi tsb
dalam jaringan internet.
• Pada dasarnya, penomoran mengacu dua hal penting:
o Merencanakan route yang akan ditempuh oleh suatu panggilan telepon.
o Mengaktifkan signaling untuk bekerjanya peralatan antar Sentral/Gateway yang dibutuhkan untuk
mencari identitas pelanggan yang dihubungi, menentukan tarif sesuai waktu penyambungan yang
digunakan.
o Pentarifan pada circuit switching menganut sistem Sender Keep All (SKA), dimana pemanggil
yang menanggung biaya penyambungan panggilan. Sedang pada packet switching semua
pengguna dikenakan biaya penyambungan sesuai paket internet.
• Identitas Pelanggan merupakan identitas unik, dalam arti selalu berbeda satu dengan lain.
Tujuan Penomoran
• Menentukan penomoran pelanggan local/nasional/internasional
serta menyediakan layanan dengan suatu kode yang unik dan
sederhana memungkinkan pengaturan panggilan secara otomatis
kepada setiap pelanggan.
• Membedakan identitas setiap pelanggan dengan identitas yang unik.
• Mengalihkan jalur setiap panggilan, jika terjadi blocking di
Sentral/gateway.
• Mengaktifkan perangkat lunak pembebanan biaya (charging
software) untuk billing.
Struktur Penomoran
1. Penomoran Nasional : NDC + SN
Contoh
+62-21-819-5282 menunjukkan 62 prefix CC Indonesia, yaitu Digit yang harus diputar oleh pelanggan
pemanggil yang akan mengadakan hubungan internasional yang akan menyambungkan pada peralatan
outgoing internasional secara otomatis. Setelah itu 21 menunjukkan prefix NDC Jakarta dan 819 menunjukkan
kode Sentral Lokal di Jakarta di mana pelanggan berada, dan 5282 menunjukkan nomor dari pelanggan
tersebut. Untuk panggilan sesama Indonesia maka prefix +62 oleh Sentral akan digantikan dengan digit 0,
demikian sebaliknya.
Apabila akan menghubungi pelanggan sesama area maka dial 7 digit terakhir saja tanpa prefix NDC dan
Country Code. Jika ingin keluar area (beda NDC) maka harus tekan prefix “0 + NDC (misal 22 Bandung) + SN”.
National Destination Code
Jakarta Jawa Timur
• 021 — Kepulauan Seribu — Jakarta Barat — Jakarta Pusat •031 - Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Bangkalan
— Jakarta Selatan — Jakarta Timur — Jakarta Utara •0321 - 0324 - Pamekasan
• 021 — Tigaraksa (Kabupaten Tangerang) — •0325 - Sangkapura (Bawean)
Kota Tangerang — Kota Tangerang Selatan (Pamulang)
•0327 - Kepulauan Kangean,
Jawa Barat Kepulauan Masalembu
• 021 — Kota Bekasi — Kota Depok •0328 - Sumenep
• 022 — Kota Bandung — •0331 - Jember
• 0251 — Kota Bogor —Kabupaten Bogor •0334 - Lumajang
•0335 - Probolinggo, Kraksaan
Jawa Tengah
•0341 - Malang, Kepanjen, Batu
• 024 - Semarang, Ungaran, Demak (Mranggen, Sayung)
•0342 - Blitar, Wlingi
• 0271 - Surakarta (Solo), Boyolali •0351 - Madiun, Caruban, Magetan, Ngawi
• 0285 - Pekalongan, Batang •0353 - Bojonegoro
• 0274 - Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, •0354 - Kediri, Pare
•0355 - Tulungagung, Trenggalek
Country Code • -G
Gabonese Republic : +241
Gambia : +220
Georgia : +995
• -F Germany : +49
Falkland Islands (Malvinas) : +500 Ghana : +233
Faroe Islands : +298 Gibraltar : +350
Fiji Islands : +679 Global Mobile Satellite System (GMSS) : +881
Finland : +358 Globalstar : +8818, : +8819
France : +33
• U
•I Uganda : +256
ICO Global (Mobile Satellite Service) : +17621 Ukraine : +380
Iceland : +354 United Arab Emirates : +971
India : +91 United Kingdom : +44
Indonesia : +62 United States of America : +1
Inmarsat (Atlantic Ocean – East) : +871 US Virgin Islands +1-340*
Inmarsat (Atlantic Ocean – West) : +874 Universal Personal Telecommunications (UPT) : +878
Inmarsat (Indian Ocean) : +873 Uruguay : +598
Inmarsat (Pacific Ocean) : +872 Uzbekistan : +998
International Freephone Service : +800
International Shared Cost Service (ISCS) : +808 • -S
Iran : +98 • Singapore : +65
Iraq : +964 Slovak Republic : +421
Ireland : +353 Slovenia : +386
Iridium (Mobile Satellite service) : +8816 Solomon Islands : +677
Iridium (Mobile Satellite service) : +8817 Somali Democratic Republic : +252
Israel : +972 South Africa : +27
Italy : +39 Spain : +34
Contoh Seluler
Telkomsel +62 812 XXX YYY ZZZ
Indosat +62 856 XXX YYY ZZZ
XL +62 818 XXX YYY ZZZ
Three +62 896 XXX YYY ZZZ
Kode Cellular/Mobile
Kode Prefix Telkomsel Kode Prefix Indosat
• 0811- (Kartu Halo 10, 11 digit) • 0855- (Matrix 10 digit)
0812- (Kartu Halo, simPATI 11, 12 digit) 0856- (IM3 (10 digit limited
0813- (Kartu Halo, simPATI 12 digit) edition), 11, dan 12 digit)
0821- (simPATI 12 digit) 0857- (IM3 12 digit)
0822- (simPATI, Kartu Facebook) 0858- (Mentari 12 digit)
0823- (Kartu As 12 digit)
0814- (Broadband Indosat M2 12
0852- (Kartu As 12 digit)
0853- (Kartu As 12 digit) digit)
0851 – Kode Kartu AS pengganti Flexi 0815- (Matrix, Mentari 11, 12 digit)
yang sudah di akuisisi Telkomsel. 0816- (Matrix, Mentari 10, 11, dan
12 digit)
Kode Cellular / Mobile
Kode Prefix XL Axiata Kode Prefix 3 (Three)
• 0817- (Pra bayar dan Explor 10, 11, • 0896- (Pra bayar dan Pasca bayar
12 digit) 11, 12 digit)
0818- (Pra bayar dan Explor 10, 11, 0897- (Pra bayar dan Pasca bayar
12 digit)
0819- (Pra bayar dan Explor 10, 11,
11, 12 digit)
12 digit) 0898- (Pra bayar dan Pasca bayar
0859- (Pra bayar dan Explor 12 digit) 11, 12 digit)
0877- (Pra bayar dan Explor 12 digit) 0899- (Pra bayar dan Pasca bayar
0878- (Pra bayar dan Explor 12 digit) 11, 12 digit)
Penomoran pada Packet-switched
• IP-based network menggunakan teknik packet-switched network, yang
memiliki kapasitas jauh lebih efisien dengan resiko terjadi putus-koneksi yang
minim.
• Paket informasi yang dikirim melalui packet-switched network dipecah-pecah
dalam paket-packet yang berisi address tujuan. Kemudian, setiap paket
dikirim melalui jaringan dengan setiap node dan router antara yang
menentukan kemana paket tersebut akan dikirim berikutnya.
• Suatu paket tidak harus dilewatkan melalui jalur link yang sama dengan paket
sebelumnya. Sehingga, paket-paket yang dikirim diantara dua perangkat
dapat ditransmisikan melalui route-route yang berbeda, meskipun link
mengalami breakdown atau node malfunction, seperti gambar berikut.
A packet-switched network routes each packet independently
Network nodes
Route for first packet
Route for second packet
Network link
Manfaat TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dalam packet
switched saat ini digunakan dalam banyak jaringan komputer yang
terhubung ke Internet, karena memiliki sifat :
• Merupakan protokol standar yang terbuka, gratis dan dikembangkan
terpisah dari perangkat keras komputer tertentu. Karena itu protokol ini
banyak didukung oleh vendor perangkat keras, sehingga TCP/IP
merupakan pemersatu perangkat keras komputer yang beragam merk
begitu juga sebagai pemersatu berbagai perangkat lunak yang beragam
merk sehingga walau memakai perangkat keras dan perangkat lunak
komputer berlainan, komputer dan komputer lainnya dapat
berkomunikasi data melalui Internet.
Manfaat TCP/IP
• Berdiri sendiri dari perangkat keras jaringan apapun. Sifat ini
memungkinkan TCP/IP bergabung dengan banyak jaringan komputer.
TCP/IP bisa beroperasi melalui sebuah Ethernet, sebuah saluran dial-
up, dan secara virtual melalui berbagai media fisik transmisi data.
Contoh
• Sebuah network memiliki alamat IP 026.104.0.19. Ini bisa ditulis juga dg 26.104.0.19. menjelaskan
adanya host dengan alamat IP nomor 104.0.19 dalam network 26 yang termasuk kelas A.
• Alamat IP 130.66.12.1. menunjukan alamat IP host 12.1 didalam network nomor 130.66 yang
termasuk kelas B.
Format IP
Sebuah alamat IP (IP address) berisi satu bagian network dan satu bagian host, tetapi
formatnya tidak sama pada setiap alamat IP. Sejumlah bit alamat dipakai untuk
mengidentifikasi network, dan angka untuk mengidentifikasi host dan beragam kelas alamat IP.
Terdapat 3 kelas utama alamat IP yaitu kelas A, B dan C, dengan ketentuan kelas alamat IP
• Jika bit pertama dari sebuah alamat IP adalah angka 0, ini menunjukkan network kelas A.
Tujuh bit berikutnya menunjukan identitas network, dan 24 bit terakhir menunjukan identitas
host. Ada 128 buah network kelas , tapi didalam setiap kelas A bisa terdapat jutaan host.
• Jika bit pertama dari dua angka alamat IP adalah 10, ini menunjukan alamat IP network kelas
B. Angka Bit pertama kelas, kemudian 24 bit berikutnya menunjukan identitas alamat
network, dan 10 bit berikutnya untuk host. Ada ribuan angka network kelas B dan setiap kelas
B dapat berisi ribuan host.
• Jika bit pertama dari tiga bit alamat IP adalah 110, ini merupakan alamat IP kelas C. Tiga bit
pertama berupa alamat kelas. 21 bit berikutnya sebagai alamat network, dan 8 bit selanjutnya
merupakan identitas host. Ada jutaan network kelas C, dan didalam tiap kelas C ada 254 host.
IP Address
Mengingat jumlah pengguna gadget berkembang pesat di dunia, maka IP
Address IP type 4 dikembangkan menjadi type 6 sbb :
• Alamat IPv4 panjang totalnya adalah 32-bit, secara teoritis dapat
mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh
alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
• Alamat IPv6 panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat
mengalamati hingga 2128 = 3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia.
Contoh alamat IP versi 6 adalah :
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di
atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada
dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari
cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan
header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola
tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke
jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap
terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan
pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.