Anda di halaman 1dari 71

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi

#4, 5 Jaringan Backbone PSTN, Pola Penomoran dan


Routing
Susmini I. Lestariningati, M.T

Jartelinfo

@lestariningati

Jaringan PSTN

Teknik Telekomunikasi

Jartelinfo

Teknik Telekomunikasi

@lestariningati

Jartelinfo

@lestariningati

Public Switch Telephone Network

Struktur & Konfigurasi

Topologi

Prinsip Switching, Routing & Numbering, Charging

Proses Komunikasi

Teknik Telekomunikasi

Jartelinfo

@lestariningati

Konfigurasi Umum Jartel

Teknik Telekomunikasi

Jartelinfo

@lestariningati

Hirarki Sentral

Jaringan telepon membutuhkan interkoneksi antar sentral untuk merutekan trafik


secara ekonomis dan efektif

Sentral-sentral saling dihubungkan menggunakan sekelompok saluran trunk yang biasa


disebut trunk group

Jaringan berhirarki mampu menangani trafik yang besar serta menggunakan sejumlah
kecil trunk groups

Teknik Telekomunikasi

Jartelinfo

@lestariningati

Struktur Hirarki Sentral Menurut ITU-T

Teknik Telekomunikasi

Jartelinfo

@lestariningati

Hirarki Sentral

Hubungan antara sentral lokal dilakukan


dengan junction circuit. Umumnya junction
circuit menggunakan kabel kawat

Hubungan antara sentral primary


menggunakan junction circuit atau trunk
circuit. (Trunk circuit adalah saluran transmisi
menggunakan radio, atau fiber optik)

Hubungan antar sentral secondary ke


secondary atau ke tertiary dilakukan dengan
trunk circuit

Tandem adalah sentral transit antara


beberapa sentral

Tandem digunakan untuk routing bila saluran


langsung sibuk

Teknik Telekomunikasi

Jartelinfo

@lestariningati

Contoh penerapan Hirarki Sentral

Teknik Telekomunikasi

Jartelinfo

Teknik Telekomunikasi

@lestariningati

10

Jartelinfo

@lestariningati

Struktur Jaringan

Figure A.3.33 The network hierarchy


according to the ITU-T

Teknik Telekomunikasi

Figure B.10.1 PSTN with a flatter exchange hierarchy

11

Jartelinfo

Teknik Telekomunikasi

@lestariningati

Jartelinfo

@lestariningati

Subscriber

LE

Topologi Dasar
Jartel

Subscriber

Subscriber

Subscriber

LE

Subscriber

Subscriber

LE

LE

Subscriber

Subscriber

LE

LE

Subscriber

TE

Subscriber

Subscriber

Subscriber

LE

LE

LE

Subscriber

Subscriber

Subscriber

Subscriber

LE

Subscriber
Subscriber

LE

Subscriber

a. Mesh Network

Subscriber

Subscriber

Subscriber

b. Star Network
Subscriber

LE

Subscriber

LE

TE

Subscriber

Subscriber

LE
LE

Subscriber

Subscriber

Subscriber

Subscriber

c. Composite Network
Teknik Telekomunikasi

13

Jartelinfo

Teknik Telekomunikasi

@lestariningati

14

Jartelinfo

@lestariningati

Hirarki Jaringan PSTN di Indonesia


Network Configuration

Versi FTP Telkom

Versi Amerika

Gate way : Sentral


Gerbang Internasional

Class 1

Tertiary Center : Sentral Trunk


/ Transit Nasional

Class 2

Secondary Center : Sentral trunk


/ Transit Regional

Class 3

Primary Center : Sentral Trunk/Tandem

Class 4

STO : Sentral Lokal atau End office

Class 5

Subscriber
Teknik Telekomunikasi

15

Jartelinfo

@lestariningati

Struktur Jaringan di Indonesia

A=6

A=4

A=5

A=7

A=9
A=2

Teknik Telekomunikasi

A=3

16

Jartelinfo

@lestariningati

Topologi Jaringan Trunk PT Telkom


BA

MDN

PTK
Ring C

Ring A

Men

Ring D

Amb

PTK

PD
BTM

BPP

Ring B

BJM

MKS

PG
PKB
SGI
BDL

JKT4

BDG

SB1
JKT2
SB2

Mad
Ring E

Ring F

JKT3

SOL

Den

Mal

Jem

CRB
SMR

Gambar 3.1 Konfigurasi Sentral Trunk se-Indonesia

Teknik Telekomunikasi

17

Jartelinfo

@lestariningati

Struktur / Pola Penomoran (ITU-T : E.164)

Kode Negara
(CC)

Kode Tuj Nas


(NDC)

1-3 digit

Nomor Pelanggan
(SN)

Nomor (Signifikan) Nasional


Nomor Internasional
(maks : 15 digit)

- CC (Country Code), utk Ind : 62 ! maks N(S)N = 13 digit


- NDC (National Destination Code) ! 2 kategori tujuan
Mengand info
GEOGRAFIS

Kode Wilayah (area code)

Kode Tuj Nas


(NDC)
Tdk mengand info
GEOGRAFIS

Teknik Telekomunikasi

Kode akses jaringan/


Pelayanan

18

Jartelinfo

@lestariningati

Contoh Penomoran

Format Sistem Penomoran trunk:


" Quertenary Center : SGI
" Tertiary center : 7 kota besar (JKT, SB, MD, PLB, MKS,
BJM, AB)
" Secondary Center : kota2 sedang (BD,YK,SM,dll)
" Primary center : (CBN,TSM,BOO,dll)

Contoh: TSM

Trunk code

Teknik Telekomunikasi

0265
TC SC PC

19

Jartelinfo

@lestariningati

Sistem Penomoran

UMUM :
adalah penomoran pelanggan dan layanan (service) tertentu

Latar belakang : penomoran merupakan sumber daya terbatas perlu pengaturan

Tujuan : memberi alamat (nomor) yang unik (unique) di tingkat : lokal, nasional maupun
internasional

Cakupan :

Pelanggan tetap (fixed) : pelanggan biasa, PABX (DDI (Direct Dial In)
memungkinkan pelanggan langsung mendial dari luar ke dalam area PBX tanpa
melalui operator), pelayanan khusus/darurat

Pelanggan bergerak (mobile)

Nomor pribadi (personal numbering) seperti UPT (Universal Personal


Telecommunication)

Nomor pelayanan IN (seperti free phone, credit card calling, premium call dan lain-lain)

Teknik Telekomunikasi

20

Jartelinfo

@lestariningati

Implementasi Rek E.164 di Indonesia


Jaringan tetap (PSTN/ISDN)
!

Tingkat Lokal

Tingkat Nasional

Tingkat Internasional

Nomor
Pelanggan

Kode
Negara

NDC
(Kode Wilayah)

Nomor
Pelanggan

NDC
(Kode Wilayah)

Nomor
Pelanggan

Jaringan bergerak (PLMN/selular)


!

Tingkat Nasional

Tingkat Internasional

Kode
Negara

NDC
(Kode Akses Jar)

Nomor
Pelanggan

NDC
(Kode Akses Jar)

Nomor
Pelanggan

NDC
(Kode Akses Lay)

Nomor
Pelanggan

NDC
(Kode Akses Lay)

Nomor
Pelanggan

Layanan IN :

Teknik Telekomunikasi

Tingkat Nasional

Tingkat Internasional

Kode
Negara

21

Jartelinfo

@lestariningati

Penomoran Lokal

Nomor Pelanggan = nomor yang diputar atau dipanggil untuk menghubungi pelanggan
dalam wilayah layanan lokal yang sama

Sentral dengan kapasitas 100 saluran > melayani 100 pelanggan dengan nomor
telepon 00 s.d 99

Sentral berkapasitas 10000 saluran (line) > dapat melayani 10000 pelanggan
bernomor 0000 hingga 999

Teknik Telekomunikasi

22

Jartelinfo

@lestariningati

Penomoran SLJJ (Interlokal)

Trunk prefix = suatu digit dimuka nomor pelanggan yang harus diputar apabila ingin
menghubungi pelanggan lainnya diluar jaringan lokal

Kode trunk = suatu digit atau kombinasi digit yang menunjukkan wilayah dari
pelanggan yang dipanggil

Teknik Telekomunikasi

23

Jartelinfo

@lestariningati

Penomoran SLI (Internasional)

Nomor telepon internasional terdiri dari 4 elemen

Rekomendasi ITU-T: nomor internasional <=12 digit

Kode SLI di Indonesia : Indosat, Telkom

Teknik Telekomunikasi

24

Jartelinfo

@lestariningati

Alokasi Penomoran Khusus dan Darurat

Standar ITU-T: maksimal 3 digit, dimulai dari digit 1

Pelayanan khusus lokal 11x:

Pemadam kebakaran 113, Pengaduan gangguan 117, Ramalan cuaca 111

Pelayanan khusus terpusat 10X:

Teknik Telekomunikasi

informasi/ penerangan 108, tagihan telepon 109

25

Jartelinfo

@lestariningati

Jaringan Bergerak Seluler (STBS)

Ke terminal STBS

Prefix Nasional + Kode Akses Jaringan + Nomor Pelanggan

Dalam hal panggilan melalui SLJJ maka pemilihan jaringan SLJJ dilakukan oleh sentral
lokal asal atau sentral BTS asal

Untuk panggilan dari PSTN/ISDN, pelanggan dapat memilih jaringan SLJJ dengan
menggunakan prefix SLJJ (bukan prefix nasional)

Prefix SLJJ + Kode Akses Jaringan + Nomor Pelanggan

Teknik Telekomunikasi

26

Jartelinfo

@lestariningati

Dari Terminal STBS

Ke PSTN/ISDN

Prefix Nasional + Kode Wilayah + Nomor Pelanggan

Dlm hal panggilan melalui jaringan SLJJ maka pemilihan jaringan SLJJ dilakukan oleh
sentral STBS asal

Jika interkoneksi telah memungkinkan, pelanggan dapat memilih jaringan SLJJ dengan
menggunakan prefix SLJJ (bukan prefix Nasional)

Ke Pelayanan Darurat: langsung memilih nomor darurat tanpa prefix (oleh MSC akan
diarahkan ke pelayanan darurat terdekat dari lokasi pemanggil)

Prefix S L J J + Kode Akses Jaringan + Nomor Pelanggan

Teknik Telekomunikasi

27

Jartelinfo

@lestariningati

Panggilan Layanan

Layanan IN > Baik dari terminal PSTN/ISDN maupun dari STBS :

Prefix Nasional + Kode Akses Pelayanan +

Nomor Pelanggan

Layanan VoIP

Adalah panggilan SLJJ/Nasional atau Internasional yang dilewatkan melalui jaringan


Internet atau jaringan lain yg menggunakan protokol IP.

Untuk saat ini pelayanan VoIP adalah untuk PSTN, namun tidak menutup
kemungkinan untuk STBS.

Termina
l

PSTN/
ISDN
STBS

Gerbang
VoIP JARINGAN IP

Gerbang
VoIP

PSTN/
ISDN
STBS

Termina
l

Prosedur panggilan dari/ke PSTN/ISDN/STBS melalui jaringan IP pada prinsipnya


tidak mengubah struktur nomor PSTN/ISDN/STBS (hanya mengubah prefix dengan
Prefix VoIP) sebab Gerbang VoIP akan meng-konversi sistem penomoran PSTN/
ISDN/STBS ke sistem addressing IP.

Teknik Telekomunikasi

28

Jartelinfo

@lestariningati

Panggilan Pelayanan VoIP


! Panggilan

ke Terminal PSTN/ISDN

Prefix VoIP + Kode Wilayah + Nomor Pelanggan

! Panggilan

ke Terminal STBS

Prefix VoIP + Kode Negara + Nomor (Signifikan) Nasional

! Panggilan

Internasional

Prefix VoIP + Kode Wilayah + Nomor Pelanggan

Teknik Telekomunikasi

29

Jartelinfo

@lestariningati

Format dan Alokasi Penomoran

Untuk penomoran pelanggan, prefix, kode wilayah, kode akses dll digunakan angka
0,1 . 9

Angka 11, 12, 15 hanya untuk komunikasi antar operator dan tujuan pengetesan

Tanda # dan digunakan untuk layanan pada suplementer dan sub address ISDN

Teknik Telekomunikasi

30

Jartelinfo

@lestariningati

Prefix

Prefix Internasional : 00

Prefix SLI : 00X

X = 1 ... 8 menunj operator/penyelenggara jaringan SLI.

Jika penyelenggara melebihi kapasitas, maka utk 10 penyelenggara berikutnya menggunakan :

009X X = 0,1 9

Prefix Nasional : 0

Prefix SLJJ : 01X

X = 1 ... 9 memenunj operator/penyelengara jaringan SLJJ.

Jika penyelenggara melebihi kapasitas, maka digunakan : 010XY

Kombinasi XY menunj penyelenggara SLJJ dimana X = 0,1 9 dan Y = 1 9.

(Cat : format XY ini digunakan bersama dg penyelenggara VoIP)

Prefix VoIP : 01XYZ

XY = penyelenggara VoIP (dengan Y0)

Z = jenis jasa, misal : Z=0 : sambungan jarak jauh nasional

Z=1 : sambungan internasional

Cat : XY harus dipilih yg blm digunakan prefix SLJJ

Jika penyelenggara VoIP melampaui kapasistas, gunakan :

01X0YZ dimana X0Y = penyelenggara dan Z sama seperti di atas

Teknik Telekomunikasi

31

Jartelinfo

@lestariningati

Contoh Daftar Kode SLI di Indonesia

Telkom

IDD; 007

VoIP; 01017

Indosat

IDD; 001, 008

VoIP; 01016

Bakrie Telecom

3 Indonesia

VoIP; 01088, 01089

Axis

IDD; 009

VoIP; 01012

XL

VoIP; 01000

Teknik Telekomunikasi

32

Jartelinfo

Teknik Telekomunikasi

@lestariningati

33

Jartelinfo

@lestariningati

Beberapa Ketentuan / Policy

Register sentral : min 16 digit (tidak termasuk prefix internasional)

Analisis digit di neg asal : maks 7 digit

Ruting (&charging) dlm wil penomoran : 4 digit pertama SN (= kode sentral)

Teknik Telekomunikasi

34

Jartelinfo

@lestariningati

Prosedur Pemanggilan

Untuk Jaringan Tetap (PSTN/ISDN)

Nomor Pelanggan

Panggilan lokal
Cat : Panggilan ke nomor layanan khusus/darurat lokal spt : gangguan, polisi,
pemadam kebakaran, ambulance dll : langsung menekan nomor layanan tanpa prefix.

Nomor darurat tidak dapat dipanggil secara SLJJ

Panggilan SLJJ

Cara Pemilihan Jaringan :

Dlm lingkungan multi penyelenggara, dimungkinkan pelanggan memilih jaringan


terdapat 3 cara:

Teknik Telekomunikasi

35

Jartelinfo

@lestariningati

Pemilihan Jaringan

Pemilihan
Jaringan SLJJ

Pelanggan
memilih

a) Praseleksi

Teknik Telekomunikasi

b) Langsung
utk setiap
panggilan (callby-call)

Pelanggan
Tidak memilih

c) Jaringan lokal
memilih utk pelanggan
(call-by-call)

36

Jartelinfo

@lestariningati

Prosedur Panggilan

Cara a) perlu pengaturan tersendiri oleh regulator (Ditjen POSTEL)

Sementara ini yang berlaku cara b) dan c)

Cara b)

Cara c)

Cat : Panggilan nasional melalui operator (interlokal), prosedur yg dilakukan operator


sama dengan SLJJ dengan prefix Nasional

Teknik Telekomunikasi

37

Jartelinfo

@lestariningati

Panggilan Internasional
!

Panggilan langsung / SLI (tanpa operator)


" Tanpa info biaya
Prefix SLI + Kode Negara
(neg tujuan)

"
!

Dengan info biaya

+ Nomor (Signifikan) Nasional


(negara tujuan)

Prefix SLI + 0 + Kode Negara + Nomor (Signifikan) Nasional


(neg tujuan)
(negara tujuan)

Dengan bantuan operator


" Langsung ke nomor tujuan (tanpa bentuan operator negara tujuan)
Kode
Negara

"

+ Nomor (Signifikan) Nasional + Akhir informasi


(kode 15)

Melalui operator neg tujuan (hubungan antar operator internasional)


Kode
Negara

Teknik Telekomunikasi

+ Digit Bahasa + Kode Akses Penyelenggara + Akhir Informasi


(L)
(kode 11 atau 12)
(kode 15)

38

Jartelinfo

@lestariningati

Signaling

Teknik Telekomunikasi

39

Jartelinfo

@lestariningati

Local Access Network

Teknik Telekomunikasi

40

Jartelinfo

@lestariningati

Inter-exchange
signaling

iber
subscarling
n
ig
s

Telecom
Network

Subscriber
signaling

Network signaling
(inter-exchange signaling)

su b
signscribe
alin r
g

Subscriber
signaling

Dro
pp
wire

DP

Sentral
RK

KTB

MDF

Roset
Pes Tlp

Teknik Telekomunikasi

Kabel
sekunder

Subscriber lines
(Accsess network)

Kabel
primer

41

Jartelinfo

@lestariningati

Call Setup (Overview)


EXCHANGE

Seizure

1 (off-hook)

Dial tone
4

- Identification of
calling subscriber
- Allocation of storage
address digits and
- Connection of common
equipment

5 - Disconnection of
dialtone
- Digit analysis and
search of B sub
6 - Switch path set

Address digit
(B-number)

Ringing
7a
tone

7b

Ringing
current
Answer
(off-hook)

9 C O N V E R S A T I O N

Supervision

10

Forward clear
(on-hook)

12 - Disconnection of
equipment

Backward clear
(on-hook)

11

Gambar 2.1 Prosedur pensinyalan pada saluran pelanggan


Teknik Telekomunikasi

42

Jartelinfo

@lestariningati

Dialling (DTMF)
Cradle switch unit
Mic

4 witre
to
2 wire
hybrid

Rec

Dialler

EXCHANGE

Ringer
Vab
On-hook
Off-hook

1209 Hz

1336 Hz

1633 Hz

1477 Hz

Tekan tombol
(angka 3)

697 Hz

770 Hz

852 Hz

941 Hz

697 1477

100

100

Waktu (t)

Key pad

Teknik Telekomunikasi

43

Jartelinfo

Teknik Telekomunikasi

@lestariningati

44

Jartelinfo

@lestariningati

Jaringan TELKOM Eksisting

Existing TELKOM Network


SGW

Softswitch

Services :

SS7

IP VPN
Internet access

IP N/W

GW
GW VoIP

ATM N/W

RAS

PSTN N/W

Modem

HFC

I-MUX

Services :

Modem

Frame Relay
ATM
TDM
IP

CMTS

nx64 Kbps
DSLAM

xDSL

IAD

Fax

Teknik Telekomunikasi

45

Jartelinfo

@lestariningati

Switching

Teknik Telekomunikasi

46

Jartelinfo

Teknik Telekomunikasi

@lestariningati

47

Jartelinfo

Teknik Telekomunikasi

@lestariningati

48

Jartelinfo

@lestariningati

Switching

TO
SUBSCRIBER

LINE
INTERFACES

SWITCHING
PART

TRUNK
INTERFACES

TO OTHER
EXCHANGE

CONTROL
PART

Evolusi Teknologi Switching

I. SISTEM MANUAL
A. Local Battery (LB)

B. Central Battery (CB)

HG
HG
Switching
part
Control
part

Teknik Telekomunikasi

Batere

Batere
Batere

49

Jartelinfo

@lestariningati

II. SISTEM OTOMAT


A. Elektromekanik
1. Step-by-step (Direct Control)

S W I T H I N G
Rota rySwitc h

Rota rySwitc h

P A R T
Rota rySwitc h

Rota rySwitc h

A"Sub

LF
CS

1 (G S
CS
st

2 (G S
CS
nd

C O N T R O L

B"Sub

FS
CS

P A R T

2. Common Control (Indirect Control)


S W I T H I N G
C rossb a r'
Switc h

C rossb a r'
Switc h

P A R T
C rossb a r'
Switc h

MARKER
REG ISTER
C O N T R O L
Teknik Telekomunikasi

P A R T

50

Jartelinfo

@lestariningati

B. Elektronik
1. SPC Analog (Semi Digital)

2. SPC Digital (Fully Digital)

Switc h)Ma trix)


(Re e d )Re la y)

Dig ita l)Switc h)


(T0Sw)&)S0Sw)

)
A

ANALO G

)
B

FULLY)
DIG ITAL

INTERFAC E
DIG ITAL

CCU

CCU

Teknik Telekomunikasi

51

Jartelinfo

@lestariningati

Jenis sentral berdasarkan hirarki

Sentral Lokal (Local Exchage / Central Oce / End Oce / Class 5 Switch)

Sentral Trunk (Toll Exchange/ Transit Exchange)

Local Tandem

PBX (Private Branch Exchange)/ PABX (A = Automatic)

Teknik Telekomunikasi

52

Jartelinfo

@lestariningati

The network of the 1960s

Terminals that can be connected to the PSTN

A company using centrex ("virtual PBX")


PBX having extensions and lines to the local
exchange (PSTN)

Teknik Telekomunikasi

53

Jartelinfo

Teknik Telekomunikasi

@lestariningati

54

Jartelinfo

@lestariningati

The ITU-T defines switching as:


"the establishing, on demand, of an individual connection from a desired inlet to a
desired outlet within a set of inlets and outlets for as long as is required for the
transfer of information".

Figure A.3.2 Switching in the telecommunications network


Teknik Telekomunikasi

55

Jartelinfo

@lestariningati

Switching Equipment

Switching Equipment (Sentral) sebagai alat penyambung antara saluran yang satu
dengan saluran yang lain sehingga informasi yang dibawa oleh saluran sampai kepada
tujuan.

Sentral bisa berupa sentral analog bisa juga sentral digital

Untuk menentukan line/kanal guna mencapai hubungan antara 2 buah / lebih terminal
equipment

Teknik Telekomunikasi

56

Jartelinfo

@lestariningati

Perangkat Sentral, merupakan teknik penyambungan dalam jaringan Telephone.

Fungsi dasar sentral :

a. Menyelenggarakan fungsi switching (penyambungan).

b. Menyelenggarakan fungsi kontrol.

c. Menyelenggarakan fungsi sinyaling internal.

d. Menyelenggarakan fungsi operasi dan pemeliharaan.

e. Menyediakan interface transmisi dan sinyaling.

Kemampuan Sentral (STO):

a. Jumlah Call yg dapat dilayani, BHCA.

b. Jumlah Trafik yg dapat dilayani, Erlang.

c. Kecepatan memproses suatu call.

d. Rincian tagihan pemakaian pulsa (LTM).

e. Keandalan dan ketersediaan

f. Layanan Tambahan

Teknik Telekomunikasi

57

Jartelinfo

@lestariningati

Sejarah Sentral

1876 : Bell pertama kali mempatenkan telepon

Beberapa tahun sesudahnya mulai digunakan switch board

1892 : Sentral telepon otomatis elektromekanis Almon Strowger

1937 : Reeves menemukan Pulse Code Modulation

1950an : Penelitian switching networks (Cios, Batcher, dkk)

Awal 1960an: Packet Switching ditemukan oleh Baran, Davies & Kleinrock

1965: Bell System meproduksi 1ESS (Sistem Sentral elektronik/SPC)

1973 : Meltcafe menemukan Ethernet

1970an : dikembangkan Internet dan sistem transmisi fiber optik

1976 : Rekomendasi public data networks X.25

1976 : Bell System memproduksi sentral E4SS

1978 : OSI Reference Model

1982 : Bell System meproduksi sentral E5SS

1984 : Cisco (dominant router vendor) didirikan

1988+ : ATM

Akhir 1990an : MPLS, photonic networks, sistem peer to peer file sharing

Teknik Telekomunikasi

58

Jartelinfo

@lestariningati

Sentral Manual

Pembentukan hubungan antara


pemanggil dengan yang dipanggil
dilakukan melalui operator

Salah satu kelemahan:

Privacy tidak terjaga

Teknik Telekomunikasi

59

Jartelinfo

@lestariningati

Switching

Manual Switch Board

Otomatis:

Analog:

Step by Step (Strowger > elektromekanik

Common Control / SPC

Digital

Circuit Switch

Packet Switch

Teknik Telekomunikasi

60

Jartelinfo

@lestariningati

Sentral Telepon Manual

Teknik Telekomunikasi

61

Jartelinfo

@lestariningati

Strowger Exchange

The first automatic exchange

A mechanical exchange

Ditemukan oleh Almon Brown Strowger


(1839 May 26, 1902)

Disebut juga dengan nama Step-by-step


exchange

Tidak perlu ada operator

Satu selector mewakili satu digit nomor


telepon

Teknik Telekomunikasi

62

Jartelinfo

@lestariningati

Some limitations in mechanical switch lead to the


introduction of crossbar switching system
Teknik Telekomunikasi

63

Jartelinfo

@lestariningati

Crossbar Switch

Electro-mechanical switch

Menggunakan kontak-kontak
relay

Teknik Telekomunikasi

64

Jartelinfo

@lestariningati

Crossbar Switch

Teknik Telekomunikasi

65

Jartelinfo

@lestariningati

Berbeda dengan direct progressive control, pada common control nomor yang di-dial
disimpan dulu di register

Nomor tersebut di atas kemudian dianalisa untuk ditindaklanjuti oleh marker yang
merupakan sebuah hard-wired processor

Setelah call setup selesai, register dan marker bebas kembali untuk menangani call
setup berikutnya

Marker khusus dirancang untuk sentral crossbar

Marker dikembangkan kemudian menjadi Stored program control (SPC)

Teknik Telekomunikasi

66

Jartelinfo

@lestariningati

Call setup (Overview)


EXCHANGE

Seizure
(off-hook)

Dial tone
4

- Identification of
calling subscriber
- Allocation of storage
address digits and
- Connection of common
equipment

5 - Disconnection of
dialtone
- Digit analysis and
search of B sub
6 - Switch path set

Address digit
(B-number)

Ringing
tone

7b

7a

Ringing
current
Answer
(off-hook)

10

V E R S A
Supervision

Forward clear
(on-hook)

12 - Disconnection of
equipment

Backward clear
(on-hook)

11

Gambar 2.1 Prosedur pensinyalan pada saluran pelanggan

Teknik Telekomunikasi

67

Jartelinfo

@lestariningati

Dialing (DTMF)

Cradle switch unit


Mic

4 witre
to
2 wire
hybrid

Rec

Dialler

EXCHANGE

Ringer
Vab
On-hook
Off-hook

1209 Hz

1336 Hz

1633 Hz

1477 Hz

Tekan tombol
(angka 3)

697 Hz

770 Hz

852 Hz

941 Hz

697 1477

100

100

Waktu (t)

Key pad

Teknik Telekomunikasi

68

Jartelinfo

@lestariningati

Sentral Otomatis

Teknik Telekomunikasi

69

Jartelinfo

@lestariningati

Fasilitas Sentral (STO) :

a. Kapasitas, SST yg dapat diakomodasikan.

b. SN, alat penyambungan jumlahnya.

c. Processor, kapasitas dan kecepatannya.

SN & Processor menentukan Grade of Service (GoS)/ Tingkat Kepuasan Pelayanan.

d. Alat input-output utk pelanggan, junction, trunk, operator, basis data dan voice mail.

e. Catu daya.

Bagian dan fungsi STO :

1. LTG (Link Trunk Group) : Pelanggan, Junction, Trunk, Operator.

2. SN (Switching Network) : peripheral,antar muka switch selector.

3. CP (Coordination Processor) : Komputer.

4. CD (Catu Daya) : Batere, - 48 V.

5. Singnaling : Operator dan basis data


Teknik Telekomunikasi

70

Jartelinfo

@lestariningati

Jenis Layanan Sentral Telephone

Follow me

Mail box

Direct Inward Dialing for PBX

Hunting system

Data comunication via telephone network

Faximile

Interuption call ( nada sela )

Roaming facility for mobile

SMS both for mobile and SMS

Caller ID

Teknik Telekomunikasi

71

Anda mungkin juga menyukai