Anda di halaman 1dari 9

1. Blok diagram sistem komunikasi dgn transmisi menggunakan kabel tembaga !

1. STO ( Sentral Telepon Otomat)

STO atau sering disebut MDF adalah susunan rangka dari plat logam yang digunakan
sebagai tempat menginstalasi terminal- terminal sebagai titik sambung ujung kabel kearah
jaringan dan kearah sentral

2. Kabel Primer

Jaringan kabel primer dengan kapasitas besar (maksimum 2400 pasang dan minimum 200
pasang) dipasang dari terminal RPU (Rangka Pembagi Utama) sampai ke terminal pada RK.
Kabel primer yang ada mempunyai kapasitas maksimum 2400 pasang dengan diameter 0,4 mm
(Foam Skin Cable). Untuk STO kapasitas besar kapasitas primer ditanam langsung atau dipasang
menggunakan polongan (system duct)

3. RK ( Rumah Kabel )

Rumah Kabel (Kabinet) biasanya terletak dipinggir jalan yang merupakan pertemuan antara
kabel primer dengan kabel sekunder. RK mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan
antara kabel primer dengan kabel sekunder, tempat melaksanakan pengetesan untuk
melokalisir gangguan, dan tempat melaksanakan penjumperan antara terminal blok disisi
primer dengan terminal blok disisi sekunder
4. Kabel Sekunder

Jaringan kabel sekunder berkapasitas lebih kecil dari kabel primer (maksimum 200 pasang dan
minimum 10 pasang) dipasang dari terminal RK sampai ke KP atau terminal Titik Pembagi Atas
Tanah (TPAT) atau Titik Pembagi Bawah Tanah (TPBT). Kapasitas maksimum 200 pasang, dengan
diameter urat bervariasi mulai 0. mm sampai dengan 0.8 mm. Kabel sekunder dipasang dengan
cara tanam langsung atau atas tanah (kabel udara). Kapasitas sekunder biasanya bervariasi 1.1
sampai dengan 1.5 dari kapasitas kabel primer.

5. Kotak pembagi atau DP (Distribution Point) DP

merupakan unit terminal kabel tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel
distribusi (penanggal) yang mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel
sekunder dengan kabel distribusi, dan sebagai tempat pengetesan untuk melokalisir gangguan.
DP dapat dilihat pada

6. Kabel penanggal (Drop Wire)

Kabel penanggal adalah kabel yang dipasang dari terminal kotak pembagi sebagai saluran
penanggal yang menghubungkan sampai ke kotak terminal batas

7. KTB (Kotak Terminal Batas )

KTB adalah tempat pertemuan antara kabel DW/ penanggal dari luar rumah dengan kabel PVC
(Permanent Virtual Cicuit) di dalam rumah (indoor cable). KTB ini berada pada rumah pelanggan

8. IKR ( Instalasi Kabel Rumah )

Instalasi kabel rumah atau indoor cable menggunakan kabel jenis PVC. Kabel PVC merupakan
kabel penghubung antara roset dengan KTB. Roset merupakan kotak ujung sambungan yang
menghubungkan langsung ke pesawat telepon. Kabel warna hitam dan kuning yang terdapat
pada roset digunakan untuk PABX. Instalasi kabel rumah atau indoor cable menggunakan kabel
jenis PVC meliputi kabel indoor, soket, dan pesawat telepon.

a. Kabel Indoor

Kabel berisolasi dan berselubung PVC dengan warna abu- abu / hitam yang berfungsi untuk
menghubungkan antara KTB dengan roset pesawat
telepon.

b. Soket 27

Merupakan terminal penyambungan antara instalasi kabel dalam rumah (indoor cable) dengan
perangkat terminal (misal pesawat telepon) sehingga memudahkan menyambung dan
memutuskan hubungan antara terminal ke instalasi kabel rumah.

c. Pesawat telepon

Merupakan media untuk berkomunikasi sebagai akhir dari jaringan kabel akses tembaga

2. lok diagram sistem komunikasi dengan serat optik

1. Message Origin

Message origin bisa berupa besaran fisik non-listrik (suara atau gambar), sehingga diperlukan
transduser (sensor) yang merubah message dari bentuk non-listrik ke bentuk listrik. Contoh yang
umum adalah microphone merubah gelombang suara menjadi arus listrik dan Video cameras (CCD)
merubah gambar menjadi arus listrik.
2. Modulator dan Carrier Source

Memiliki 2 fungsi utama, pertama merubah message elektrik ke dalam bentuk yang sesuai, kedua
menumpangkan sinyal ini pada gelombang yang dibangkitkan oleh carrier source.

- Format modulasi dapat dibedakan menjadi modulasi analog dan

digital.

- Pada modulasi digital untuk menumpangkan sinyal data digital pada

gelombang carrier, modulator cukup hanya meng-on kan atau meng

off kan carrier source sesuai dengan sinyal data-nya.

3. Carrier source membangkitkankan gelombang cahaya dimana padanya informasi ditransmisikan,


yang umum digunakan Laser Diode (LD) atau Light Emitting Diode (LED).

4. Channel Coupler

- Untuk menyalurkan power gelombang cahaya yang telah termodulasi

dari carrier source ke information channel (serat optik).

- Merupakan bagian penting dari desain sistem komunikasi serat optik

sebab kemungkinan loss yang tinggi

5. Information Channel (Serat Optik)

- Karakteristik yang diinginkan dari serat optik adalah atenuasi yang rendah dan sudut light-
acceptance-cone yang besar.

- Amplifier dibutuhkan pada sambungan yang sangat panjang (ratusan atau ribuan kilometer) agar
didapatkan power yang cukup pada

receiver.

- Repeater hanya dapat digunakan untuk sistem digital, dimana berfungsi merubah sinyal optik yang
lemah ke bentuk listrik kemudian dikuatkan dan dikembalikan ke bentuk sinyal optik untuk transmisi
berikutnya.

- Waktu perambatan cahaya di dalam serat optik bergantung pada frekuensi cahaya dan pada
lintasan yang dilalui, sinyal cahaya yang merambat di dalam serat optik memilki frekuensi berbeda-
beda dalam rentang tertentu (lebar spektrum frekuensi) dan powernya terbagi-bagi sepanjang
lintasan yang berbeda-berbeda, hal ini menyebabkan distorsi pada sinyal.

- Pada sistem digital distorsi ini berupa pelebaran (dispersi) pulsa digital yang merambat di dalam
serat optik, pelebaran ini makin bertambah dengan bertambahnya jarak yang ditempuh dan
pelebaran ini akan tumpang tindih dengan pulsa-pulsa yang lainnya, hal ini akan menyebabkan
kesalahan pada deteksi sinyal. Adanya dispersi membatasi kecepatan informasi (pada sistem digital
kecepatan informasi disebut data rate diukur dalam satuan bit per second (bps) ) yang dapat
dikirimkan.

- Pada fenomena optical soliton, efek dispersi ini diimbangi dengan efek non-linier dari serat optik
sehingga pulsa sinyal dapat merambat tanpa mengalami perubahan bentuk (tidak melebar).

6. Detector dan Amplifier

- Digunakan foto-detektor (photo-diode, photo transistor dsb) yang berfungsi merubah sinyal optik
yang diterima menjadi sinyal listrik.

7. Signal Processor

- Untuk transmisi analog, sinyal prosesor terdiri dari penguatan dan filtering sinyal. Filtering bertujuan
untuk memaksimalkan rasio dari daya sinyal terhadap power sinyal yang tidak diinginakan. Fluktuasi
acak yang ada pada sinyal yang diterima disebut sebagai noise

8. Message Output

- Jika output yang dihasilkan di presentasikan langsung ke manusia, yang mendengar atau melihat
informasi tersebut, maka output yang masih dalam bentuk sinyal listrik harus dirubah menjadi
gelombang suara atau visual image
3. Blok diagram sistem komunikasi seluler

1 PSTN

tersusun atas local networks, exchange area networks, dan long-haul network. PSTN
menginterkoneksikan antara telepon dengan peralatan komunikasi lain.

2. Mobile Switching Center (MSC) atau Mobile Telephone Switching Office (MTSO).

Dalam sistem komunikasi seluler, MSC berfungsi untuk menghubungkan antara telepon seluler
dengan PSTN. Dalam sistem seluler analog, MSC berfungsi untuk mengatur agar sistem tetap
beroperasi. Suatu MSC dapat menangani 100.000 pelanggan seluler dan 5.000 panggilan dalam
waktu yang bersamaan.

3. Base Station

sering disebut juga sebagai Base Transceiver Station (BTS) pada sistem GSM, cell site (site). Pada
base station, terdapat beberapa pemancar (seringkali disebut sebagai transmitter atau TX) dan
penerima (receiver atau RX). TX dan RX akan megangani komunikasi full duplex secara serempak.
Biasanya, TX dan RX dikombinasikan menjadi transceiver (TRX) yang diletakkan di dalam suatu Radio
Base Station (RBS). Base station biasanya juga mempunyai menara untuk membantu proses
pemancaran atau penerimaan sinyal pada antena.
4. Mobile Station (MS)

MS merupakan suatu perangkat yang digunakan oleh pelanggan jasa komunikasi seluler untuk
memperoleh layanan. Beberapa komponen yang ada pada MS adalah transceiver, antena, rangkaian
pengontrol, dan sebagainya. Selain itu, MS juga dilengkapi dengan kartu Subscriber Identity Module
(SIM) yang berisi nomor identitas pelanggan. *MS biasa dikenal sebagai Handphone alias HP dalam
keseharian

4. blok diagram sistem komunikasi wireless

1. Modulator :

Berfungsi untuk memodifikasi sinyal pembawa (carrier) dari oscillator sesuai sistem modulasi yang
digunakan (pemodulasi) Rangkaian Modulator tergantung jenis modulasi yang digunakan

2. Demodulator (Detector)

Berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan informasi yang terkandung dalam sinyal carrier
termodulasi. Rangkaian Demodulator tergantung jenis modulasi yang digunakan

3. Oscillator

Berfungsi sebagai Pembangkit Sinyal Pembawa (Carrier) pada Pemancar

4. Penguat (Amplifier)

Berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang akan dikirim/diterima. Pada penerima,
dapat berfungsi sebagai filter karena karakteristik response frequency mirip band pass filterPada
pemancar, berfungsi mengjilangkan harmonisa dari rangkaian-rangkaian pemancar Antenna.
Berfungsi meradiasikan gelombang elektromagnetik terbimbing pada saluran ke udara bebas.
Masing-masing bentuk antenna punya pola pancaran (radiasi) yang berbeda

Macam-macam antenna :

Loop antenna

Dipole antenna

Yagi – Uda antenna

Parabolic antenna, dll


SUMBER PURTAKA

1. “Jurnal IMPLEMENTASI SISTEM KOMUNIKASI


”http://seminar.ilkom.unsri.ac.id/index.php/ars/article/download/1736/884
2. https://netsolution.co.id/kabel-jaringan-komputer/
3. https://www.britannica.com/technology/wire-transmission
4. https://www.daenotes.com/electronics/communication-system/optical-fiber

Anda mungkin juga menyukai