Kompetensi -1
1. Mengerti arti kuat arus dan tegangan
2. Mengerti maksud arus AC dan DC
3. Mengerti sumber arus AC dan DC
4. Mengerti cara mengukur arus dan beda potensial
5. Mengerti cara mengubah arus AC kenjadi arus DC
6. Mengenal komponen dioda
7. Mengerti merancang catu daya DC
8. Mengerti perilaku komponen pasif dan karakternya.
Kompetensi -2
1. Mengerti arti penguat tegangan atau arus
2. Mengerti bagaimana tegangan dikuatkan
3. Mengerti komponen transistor
4. Mengerti cara membias transistor sebagai penguat
5. Mengerti cara mengkonstruksi penguat
6. Mengerti menghitung penguatan dan resistansi penguat
7. Mengerti merancang penguat
Kompetensi-3
1. Mengerti komponen FET dan keluarganya
2. Mengerti perilaku komponen FET
3. Mengerti penguat dengan FET
Kompetensi -4
1. Mengerti penguat operasional
2. Mengerti rangkaian penting penguat operasional
BAB I
ARUS, TEGANGAN, KOMPONEN PASIF & DIODA
0,5 watt
1,5 Volt
konduktor
DOC. HDBEng
1.1.1 AC DAN DC
Dalam dunia kelistrikan atau elektronik kita mengenal istilah AC dan DC.
ACsingkatan dari Alternating Current artinya aliran arah arus yang selalu
bergantian dengan interval waktu tertentu, sehingga dalam satu detik akan ada
banyak gelombang yang dikenal dengan istilah frekuensi atau dengan kata lain
frekuensi adalah banyaknya gelombang dalam satu detik.
AC
DOC. HDBEng
+5V
0
t (detik)
-5V
DOC. HDBEng
a b
c d
Gambar 1.3 Gelombang
Sumber : (b) www.thedawstudio.co
(c) www.amb.org
(d) www.twobirdsflyingpub.wordpress.com
puncak, (5) tegangan puncak ke puncak, (6) tegangan efektif, dan (7) tegangan
rata-rata.
Persamaan gelombang tegangan AC adalah
V = Vmax sin t dimana = 2f dan f adalah frekuensi gelombang.
0,5 watt
Hanya satu arah
1,5 Volt
DOC. HDBEng
Arus mengalir dari potensial lebih tinggi kepotensial yang lebih rendah dan setiap
saat arah arus tidak berubah arah. Besarnya kuat arus yang mengalir bernilai
tetap untuk sumber arus batere (Gambar 1.5.a) sesuai dengan aturan yang berlaku
dan besaran nilai dapat berubah-ubah tetapi arah aliran arus tetap (Gambar 1.5.b)
A(ampere)
A(ampere)
1
0 0
t (detik)
t (detik)
(a) (b)
Gambar 1.5 Diagram DC
Gambar 1.5 (a) adalah diagram DC untuk sumber arus segala baterai kering, accu
dan gambar (b) untuk sumber arus hasil penyearahan, misal, dari jala-jala PLN di
rumah kita.
V
= , = R ampere , = I.R volt (1)
DOC. HDBEng
Dari Gambar 1.6 dapat dihitung besarnya arus I yang mengalir yaitu sebesar 0,333
A atau 333,3 mA dan besarnya resistansi beban adalah 4,5 .
HDBEng
Latihan
Tentukan nilai resistansi resistor-resistor di meja saudara !
Sumber arus DC yang dekat dengan kita adalah catu daya pengangkat komunikasi
HP saudara.
DOC. HDBEng
Mengukur beda potensial sangat mudah, gunakan voltmeter dan atur selector ke
tegangan dengan nilai yang lebih tinggi dari nilai tegangan yang akan diukur.
Ukur beda potensial baterei seperti Gambar 1.8.
DOC. HDBEng
A
AMPERE
ON
ON OFF
HDBEng
1.3.1 RESISTOR
Resistor digunakan untuk (1) membatasi kuat arus, (2) membagi tegangan.
Resistor mempunyai resistansi dengan satuan ohm. Nilai resistansi dapat
diperbesar dengan menghubungkan dua atau lebih resistor secara seri atau
diperkecil dengan menghu-bungkan dua atau lebih resistor secara paralel.
DOC. HDBEng DOC. HDBEng
HDBEng HDBEng HDBEng
HDBEng HDBEng
Gambar 1.12 Alat untuk mengukur resistansi, kuat arus & tegangan
Sumber:
1.3.2 Simbol
Semua komponen elektronik mempunyai simbol, demikian pula resistor
mempunyai simbol.
(a) (b)
Gambar 1.13 simbol (a) dan hubungan seri (b)
R-2
R-1
R-3
Dilihat dari bahannya, ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara
lain: Resistor karbon, Wirewound, dan Metal film. Ada juga Resistor yang dapat
diubah-ubah nilai resis-tansinya antara lain: Potensiometer, Rheostat dan Trimmer
(Trimpot). Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila
terkena cahaya namanya LDR (Light Dependent Resistor) dan resistor yang nilai
resistansinya akan bertambah besar bila terkena suhu panas yang namanya PTC
(Positive Thermal Coefficient) serta resistor yang nilai resistansinya akan
bertambah kecil bila terkena suhu panas yang namanya NTC (Negative Thermal
Coefficient).
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu
rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya atau daya maksimum yang
mampu ditahan oleh resistor. Karena resistor bekerja dengan di aliri arus listrik,
maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar :
= 2 watt (2)
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor, bisa menunjukkan se-makin besar
kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umum-nya di pasar tersedia ukuran
1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt.
Resistor yang memiliki disipasi daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya
berbentuk balok memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang
berbentuk silinder dan biasanya untuk resistor ukuran besar ini nilai resistansi di
cetak langsung dibadannya tidak berbentuk cincin-cincin warna, misalnya
1005W atau 1K10W.
1.3.3 INDUKTOR
Komponen pasif lainnya adalah induktor yang umumnya dalam bentuk
kumparan. Induktor mempunyai besaran listrik yang di-sebut induktansi dengan
satuan henry (H). Nilai standar induk-tansi mengikuti nilai standar resistor.
Induktansi muncul karena adanya arus yang mengalir pada kawat yang mana arus
ini akan menghasilkan medan magnit disekitar kawat tersebut. Arah arus yang
berlawanan akan menghasilkan arah medan yang berlawanan pula. Jika kawat
tersebut saling berdekatan dan terjadi perubahan besaran arus maka akan muncul
induktansi. Induktor melewatkan arus berfrekuensi rendah dan menghambat arus
berfrekuensi tinggi. Arus yang dihasilkan pada gambar 1.16 hanya tergantung
pada resistansi kumparan. Mengapa?
1.3.4 KAPASITOR
Kapasitor merupakan komponen pasif yang sering digunakan pada rangkaian
elektronik yang melibatkan frekuensi, mulai frekuensi puluhan Hertz, ribuan
Hertz, sampai jutaan (mega) Hertz.
DOC. HDBEng
10 nF
10 nF
DOC. HDBEng
10 nF 10 nF 10 nF
DOC. HDBEng
dengan kita. Bagaimana perangkat ini bekerja adalah suatu pertanyaan yang akan
kita pelajari.
Arus AC yang dimaksud adalah arus jala-jala PLN dengan tegangan efektif 220
volt sedangkan arus DC atau tegangan DC nilainya unik tergantung kebutuhan.
Ada yang 5 volt, 12 volt, 19 volt, bahkan 30 volt atau lebih tergantung
aplikasinya. Komponen yang digunakan untuk mengubah arus AC menjadi DC
adalah DIODA (diode).
1.5 DIODA
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana.
Semikonduktor yang dimaksud adalah bahan silikon atau germanium yang telah
dikotori unsur lain. Struktur dioda terdiri atas bahan tipe P dan bahan tipe N
seperti diperlihatkan dalam Gambar 1.21. Anoda merupakan kaki yang harus
dibuat lebih positif 0,7 volt terhadap katoda untuk dioda silikon(Si) dan untuk
dioda germanium (Ge), anoda dibuat lebih positif 0,3 volt terhadap katoda.
Dalam elektronika, aplikasi dioda sangat luas sekali mulai dari penyearah sampai
perangkat modern seperti layar komputer.
ANODA KATODA
DOC. HDBEng
ANODA KATODA
DOC. HDBEng
TIPE - P TIPE - N
+ -
HOLE ELEKTRON
DIODA
Gambar 1.22 Tipe P dan tipe N pada komponen dioda
Bahan tipe P adalah silikon yang telah dikotori oleh unsur dari golongan III
pada sistem periodik unsur sedangkan bahan tipe N merupakan silikon yang telah
dikotori dengan unsur golongan V. Dengan demikian, bahan tipe P kaya akan
muatan positif (hole) sedangkantipe N kaya akan muatan negatif (elektron).
Resistansi bahan tipe P dan tipe N jauh lebih kecil bila dibanding silikon murni.
Pertemuan kedua lapisan ini membentuk persambungan atau juction yang
lebarnya berubah menurut beda potensial antara kedua bahan tersebut. Bila beda
potensial bahan tipe P lebih positif dibanding tipe N, lebar junction berkurang
sehingga resistansi persambungan turun dan melewatkan aliran arus atau elektron.
Tetapi jika potensial bahan tipe P lebih negatif terhadap bahan tipe N maka lebar
junction bertambah dengan demikian resistansinya tinggi dan arus yang mengalir
sangat kecil atau secara praktik dikatakan nol.
Arus Mengalir
TIPE - P TIPE - N
+ -
HOLE ELEKTRON
DIODA
DOC. HDBEng
1.5 V
Aliran arus
TIPE - P TIPE - N
+ -
HOLE ELEKTRON
DIODA
DOC. HDBEng
1.5 V
BEBAN LISTRIK
ARUS
DC
SUMBER
ARUS DOC. HDBEng
AC
Arus DC yang dihasilkan dioda Gambar 1.25 adalah jauh dari bentuk ideal arus
DC sebagaimana ditunjukkan Gambar 1.5. Gambar 1.26 adalah penyearah yang
lebih baik dari Gambar 1.25. Secara mendasar, yang dimaksud sumber arus AC
pada Gambar 1.25 adalah keluaran sisi sekunder travo yang nilainya jauh lebih
kecil dari tegangan sisi primernya.
TRAFO PENYEARAH
D1 D2
GEL. ARUS
DC
D3 D4 RL
10 k
12 V
1 Gelombang
+ +
Vin
_ _
(a)
D1
T1
12 V p-p
CT
UNUSED RL
12 Vp-p
(b)
D1 D2
D3 D4 RL
10 k
12 V + + + +
Vout
Dengan prinsip resistansi dioda rendah dan resistansi dioda tinggi jelaskan
bagaimana gelombang arus pada beban Gambar1.26 diperoleh !
( 1)
= ( ) (4)
ID
IS
VD
Keterangan:
ID : arus dioda dalam satuan ampere (A)
Is : arus jenuh balik dalam satuan ampere(A)
VD : tegangan dioda dlm satuan volt(V)
K : tetapan Boltzman , k = 11600/ =1 untuk Ge dan 2 untuk Si
T : temperatur dlm satuan Kalvin
Gambar 1.28 memperlihatkan, saat tegangan anoda lebih besar dari tegangan
katoda (dioda terbias maju), arus yang mengalir pada dioda merupakan fungsi
eksponensial. Makin besar nilai VD, makin besar pula nilai ID. Sebaliknya jika
tegangan anoda lebih kecil dari tegangan katoda arus yang mengalir bernilai kecil
(A) dan jika melampaui nilai tegangan tertentu arus dioda mengalir dalam
jumlah besar dan dioda dalam keadaan rusak (break down).
Vp(in) adalah tegangan puncak input sumber tegangan yang akan disearahkan
oleh dioda bahan silikon dengan tegangan dioda 0,7 V. Tegangan pada beban
listrik RL yang dinamakan Vp(out) bernilai Vp(in)-0,7V.
() = () 0,7 (5)
()
= (6)
Besarnya tegangan beban pada penyearah gelombang penuh Gambar 1.30 adalah
()
= (5)
Jika mengunakan trafo dengan CT (centre tap), besarnya tegangan pada beban
listrik ditunjukkan dalam Gambar 1.30
(sec)
() = 0,7 (6)
2
= (7)
2
= (8)
Bentuk gelombang pada beban listrik masih jauh dari bentuk ideal gelombang DC
sebagaimana telah ditunjukkan dalam Gambar 1.5. bentuk gelombang dapat
Pengosongan kapasitor
a. Setengah gelombang
b. Gelombang penuh
Jembatan
trafo
Regulator 5V
filter
CONTOH PERHITUNGAN
Tentukan ;
1). Besarnya tegangan puncak pada beban RL,
2). Besarnya tegangan DC pada beban RL,
3). Besarnya tegangan yang jatuh pada dioda,
4). Besarnya kuat arus yang mengalir pada beban RL,
5). Besarnya frekuensi pada beban RL.
6). Jika pada beban dipasang kapasitor 1000 F, hitung tegangan ripple
yang terjadi.
7). Besar tegangan DC setelah dipadang kapasitor.
2. Ulangi soal nomor satu untuk tegangan travo sisi sekunder 30 V rms dan
kapasitor yang dipasang sebesar 10000F.
Kondisi breakdown dapat terjadi karena adanya efek avalans yaitu bila dioda
diberi prategangan balik, pembawa-pembawa minoritas akan menimbulkan arus
balik yang sangat kecil di bawah titik dadal. Bila tegangan balik melampaui
tegangan dadal, pembawa-pembawa minoritas tersebut akan memperoleh energi
yang cukup besar untuk melepaskan elektron-elektron valensi dari orbit-orbitnya.
Elektron-elektron yang telah dibebaskan itu dapat melepaskan elektron-elektron
valensi lainnya seperti peristiwa longsor salju, dan sebagai hasilnya jumlah
elektron bebas yang besar ini menimbulkan arus balik yang besar pula.(Malvino,
1985:67)
- VZ
V
DAERAH DADAL 0,7 V
- IZT
-IZM
harus dibias balik agar diperolah nilai - VZ . kuat arus yang melalui dioda zener
tidak boleh melampaui batas maksimumnya. Sehingga selama P Z berharga lebih
rendah dari batas dayanya, dioda zener masih dapat bekerja dalam daerah dadal
tanpa mengalami kerusakan. Dioda zener yang terdapat dalam pasaran
mempunyai batas daya dari sampai beberapa puluh watt.
= (11)
keterangan
PZM : batas daya.
VZ : tegangan zener.
TRAVO
RS
Vin
RL Vout
Jawab:
LED tersedia dalam warna merah, oranye, amber, kuning, hijau, biru, dan
putih. Warna biru dan putih lebih mahal dibanding warna lainnya. Pewarnaan
LED ditentukan material semikondutor bukan warna bodi plastiknya.
R = (VS - VL) / I
VS = tegangan supply
VL = tegangan LED (biasanya 2V, tetapi 4V
untuk warna birudan putih).