Anda di halaman 1dari 35

POLITEKNIK NEGERI MALANG

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

Kompetensi -1
1. Mengerti arti kuat arus dan tegangan
2. Mengerti maksud arus AC dan DC
3. Mengerti sumber arus AC dan DC
4. Mengerti cara mengukur arus dan beda potensial
5. Mengerti cara mengubah arus AC kenjadi arus DC
6. Mengenal komponen dioda
7. Mengerti merancang catu daya DC
8. Mengerti perilaku komponen pasif dan karakternya.
Kompetensi -2
1. Mengerti arti penguat tegangan atau arus
2. Mengerti bagaimana tegangan dikuatkan
3. Mengerti komponen transistor
4. Mengerti cara membias transistor sebagai penguat
5. Mengerti cara mengkonstruksi penguat
6. Mengerti menghitung penguatan dan resistansi penguat
7. Mengerti merancang penguat
Kompetensi-3
1. Mengerti komponen FET dan keluarganya
2. Mengerti perilaku komponen FET
3. Mengerti penguat dengan FET
Kompetensi -4
1. Mengerti penguat operasional
2. Mengerti rangkaian penting penguat operasional

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 0


POLITEKNIK NEGERI MALANG

BAB I
ARUS, TEGANGAN, KOMPONEN PASIF & DIODA

1.1 ARUS DAN TEGANGAN


Arus mengalir karena adanya aliran elektron pada konduktor. Satuan dari arus
atau sering disebut kuat arus adalah ampere atau disingkat A. Besarnya kuat arus
yang mengalir identik dengan besarnya energi listrik yang terjadi. Makin besar
nilai kuat arus makin besar pula nilai energinya. Aliran arus dapat terjadi karena
adanya sumber arus, konduktor yang membentuk loop tertutup dan beban listrik.

0,5 watt
1,5 Volt

konduktor

DOC. HDBEng

Gambar 1.1 Aliran arus pada beban listrik


Instrumen yang digunakan untuk mengukur kuat arus disebut Ampere Meter.
Tandai Gambar 1.1
1. Sumber arus 6. Arti 0,5 watt
2. Konduktor 7. Satuan daya
3. Beban listrik 8. Satuan beda potensial/tegangan
4. Loop tertutup
5. Arti 1,5 volt

Besarnya kuat arus yang mengalir pada konduktor mengikuti aturan/hukum


Ohm sesuai dengan rumus I = E/R (Boylestad, 2007:98), I adalah kuat arus
dengan satuanampere dan E adalah beda potensial/tegangan dengan satuan volt,
dan R adalah resistansi dengan satuan Ohm (). Sebagai contoh perhatikan
rangkaian Gambar 1.1, lampu 0,5 watt mempunyai resistansi (R) 4,5 ohm, beda
potensial E sebesar 1,5 V, maka kuat arus yang mengalir pada konduktor I = E/R
= 1,5 V/ 4,5 = 0,333 A.

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 1


POLITEKNIK NEGERI MALANG

1.1.1 AC DAN DC
Dalam dunia kelistrikan atau elektronik kita mengenal istilah AC dan DC.
ACsingkatan dari Alternating Current artinya aliran arah arus yang selalu
bergantian dengan interval waktu tertentu, sehingga dalam satu detik akan ada
banyak gelombang yang dikenal dengan istilah frekuensi atau dengan kata lain
frekuensi adalah banyaknya gelombang dalam satu detik.

0,5 watt 0,5 watt

AC

DOC. HDBEng

Gambar 1.2 Aliran arus AC

+5V

0
t (detik)

-5V
DOC. HDBEng

a b

c d
Gambar 1.3 Gelombang
Sumber : (b) www.thedawstudio.co
(c) www.amb.org
(d) www.twobirdsflyingpub.wordpress.com

Gambar 1.3 memperlihatkan gelombang sinusoidal yang merupakan bentuk


gelombang yang paling sederhana. Dari Gambar 1.3 dapat dikembangkan menjadi
adanya pengertian: (1) satu gelombang, (2) perioda, (3) frekuensi, (4) tegangan

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 2


POLITEKNIK NEGERI MALANG

puncak, (5) tegangan puncak ke puncak, (6) tegangan efektif, dan (7) tegangan
rata-rata.
Persamaan gelombang tegangan AC adalah
V = Vmax sin t dimana = 2f dan f adalah frekuensi gelombang.

Tandai Gambar 1.3


1. perioda 4. Tegangan efektif
2. frekuensi 5. Tegangan rata-rata
3. Tegangan puncak 6. Tegangan puncak ke puncak

Kembangkan pemahaman saudara dengan deskripsi!


Perioda adalah ......
Frekuensi adalah .........
Tegangan puncak adalah .......
Tegangan efektif adalah
Tegangan rata-rata adalah ...
DC singkatan dari Direct Current artinya arus yang arahnya tidak pernah
berubah. Jika ada perubahan, yang berubah adalah nilai besaran arus.

0,5 watt
Hanya satu arah
1,5 Volt

DOC. HDBEng

Gambar 1.4 Aliran arus DC

Arus mengalir dari potensial lebih tinggi kepotensial yang lebih rendah dan setiap
saat arah arus tidak berubah arah. Besarnya kuat arus yang mengalir bernilai
tetap untuk sumber arus batere (Gambar 1.5.a) sesuai dengan aturan yang berlaku
dan besaran nilai dapat berubah-ubah tetapi arah aliran arus tetap (Gambar 1.5.b)

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 3


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Bentuk gelombang tegangan/arus bolak-balik (AC) lainnya adalah gelombang


segiempat, gelombang segitiga, gelombang gigi gergaji dll.

A(ampere)
A(ampere)
1

0 0
t (detik)
t (detik)

DOC. HDBEng DOC. HDBEng

(a) (b)
Gambar 1.5 Diagram DC

Gambar 1.5 (a) adalah diagram DC untuk sumber arus segala baterai kering, accu
dan gambar (b) untuk sumber arus hasil penyearahan, misal, dari jala-jala PLN di
rumah kita.

1.1.2 HUBUNGAN ARUS DAN TEGANGAN


Hubungan arus dan tegangan sangat erat karena padarangkaian loop tertutup
bila ada arus (I) maka akan muncul tegangan (V) pada bahan yang mempunyai
resistansi (R).
Hubungan arus dan tegangan sering kali dikenal dengan aturan
Ohm atau hukum ohm yang dinyatakan sebagai brikut;

V
= , = R ampere , = I.R volt (1)

Kembangkan pemahaman rumus satu!


Makin besar nilai arus I maka ........... dst.

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 4


POLITEKNIK NEGERI MALANG

0,5 watt, 1,5 V


1,5 Volt

DOC. HDBEng

Gambar 1.6 Baterai 1,5 V dibebani lampu 0,5 W 1,5 V

Dari Gambar 1.6 dapat dihitung besarnya arus I yang mengalir yaitu sebesar 0,333
A atau 333,3 mA dan besarnya resistansi beban adalah 4,5 .

Latihan perhitungan arus, tegangan dan daya


1. 4 buah baterai 1,5 Volt yang dihubung seri dibebani sebuah resistor 1k.
Berapa kuat arus yang mengalir pada beban dan berapa daya yang diterima
oleh beban?
2. Sebuah alat pembakar obat nyamuk listrik 220 volt digunakan untuk
menghasilkan daya sebesar 5 watt. Berapa resistansi resistor yang harus
dipilih agar maksud tersebut tercapai?

1.1.3 BAHAN YANG MENGANDUNG RESISTANSI


Semua bahan yang ada di alam pada suhu ruangan (25C) mengandung
resistansi (resistance) dengan nilai yang berbeda beda. Bahan yang tidak
mempunyai resistansi disebut super-konduktor. Bahan ini (pada suhu 25 C)
belum ditemukan, namun penelitian menunjukkan bahwa bahan superkonduktor
dapat diperoleh dari campuran beberapa unsur. Itupun pada suhu dibawah -100
C. Semua bahan konduktor mempunyai resistansi. Bahan konduktor yang sering
digunakan dalam dunia elektronik adalah tembaga, alumunium, perak, dan kadang
emas dalam bentuk lapisan. Resistor merupakan komponen elektronik yang
mempunyai nilai resistansi tertentu. Nilai resistansi tersebut adalah nilai standar
industri seperti yang ada pada Tabel 1. Nilai standar ini harus dipahami oleh

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 5


POLITEKNIK NEGERI MALANG

setiap mahasiswa yang berkaitan dengan elektronika karena akan mempermudah


dalam menyelesaikan permasalahan di bab berikutnya.

Tabel 1. Nilai resistansi standar resistor


Pengali Nilai Pengali Pengali Pengali Pengali Pengali Pengali
10-1 (Ohm) 101 102 103 104 105 106
1*
1,1
1,2
1,3
1,5
1,6
1,8
2,0
2,2
2,4
2,7
3,0
3,3
3,6
3,9
4,3
4,7
5,1
5,6
6,2
6,8
7,5
8,2
9,1
Sumber: Boylestad, 1982:59

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 6


POLITEKNIK NEGERI MALANG

* Nilai bercetak tebal untuk toleransi 10%


Pengembangan
Lengkapi tabel 1 !

1.1.4 CARA MEMBACA NILAI RESISTANSI


Nilai resistansi yang ada pada komponen tercetak pada permukaan komponen
tersebut. Informasi nilai resistansi ada yang dikodekan dengan warna dan ada
yang dikodekan dengan angka.
Warna Angka Pengali Toleransi
Hitam 0 merah 2%
Coklat 1 10 emas 5%
Merah 2 100 perak 10%
Oranye 3 1.000
Kuning 4 10.000
Hijau 5 100.000
Biru 6 1.000.000
ungu 7
Abu-abu 8
Putih 9

HDBEng

Gambar 1.7 Kode warna resistor dengan nilai 2.700.000 ohm

Latihan
Tentukan nilai resistansi resistor-resistor di meja saudara !

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 7


POLITEKNIK NEGERI MALANG

1.2 SUMBER-SUMBER ARUS AC DAN DC


Banyak sekali sumber-sumber aris AC dan DC. Sumber arus AC yang dekat
dengan kehidupan kita adalah jaringan listrik PLN di rumah atau catu daya yang
tersedia di lingkungan kelas.
Sebutkan contoh lainnya! ..........

Sumber arus DC yang dekat dengan kita adalah catu daya pengangkat komunikasi
HP saudara.

Sebutkan contoh lainnya! ..........

1.2.1 CARA MENGUKUR ARUS DAN BEDA POTENSIAL

DOC. HDBEng

Gambar 1.8 Pengukuran beda potensial

Mengukur beda potensial sangat mudah, gunakan voltmeter dan atur selector ke
tegangan dengan nilai yang lebih tinggi dari nilai tegangan yang akan diukur.
Ukur beda potensial baterei seperti Gambar 1.8.

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 8


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Pengukuran kuat arus menggunakan ampere meter dengan diagram pengukuran


seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.9.

DOC. HDBEng

A
AMPERE
ON

ON OFF

HDBEng

Gambar 1.9 Diagram pengukuran arus

1.3 KOMPONEN PASIF


Komponen pasif digunakan dalam rangkaian elektronika secara luas. Macam
komponen pasif diantaranya resistor, kapasitor, dan induktor. Komponen pasif
didefinisikan sebagai komponen elektronik yang dapat digunakan tanpa catu daya
DC.

Gambar 1.10 Aplikasi komponen pasif di rangkaian elektronik


Sumber:

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 9


POLITEKNIK NEGERI MALANG

1.3.1 RESISTOR
Resistor digunakan untuk (1) membatasi kuat arus, (2) membagi tegangan.
Resistor mempunyai resistansi dengan satuan ohm. Nilai resistansi dapat
diperbesar dengan menghubungkan dua atau lebih resistor secara seri atau
diperkecil dengan menghu-bungkan dua atau lebih resistor secara paralel.
DOC. HDBEng DOC. HDBEng


HDBEng HDBEng HDBEng

HDBEng HDBEng

Gambar 1.11 Pengukuran resistansi resistor dihubung seri

Gambar 1.12 Alat untuk mengukur resistansi, kuat arus & tegangan
Sumber:

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 10


POLITEKNIK NEGERI MALANG

1.3.2 Simbol
Semua komponen elektronik mempunyai simbol, demikian pula resistor
mempunyai simbol.

R-1 R-1 R-1

DOC. HDBEng RT = R-1+R-2+R-3

(a) (b)
Gambar 1.13 simbol (a) dan hubungan seri (b)
R-2
R-1

R-3

Gambar 1.14 Resistor dihubung paralel

Dilihat dari bahannya, ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara
lain: Resistor karbon, Wirewound, dan Metal film. Ada juga Resistor yang dapat
diubah-ubah nilai resis-tansinya antara lain: Potensiometer, Rheostat dan Trimmer
(Trimpot). Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila
terkena cahaya namanya LDR (Light Dependent Resistor) dan resistor yang nilai
resistansinya akan bertambah besar bila terkena suhu panas yang namanya PTC
(Positive Thermal Coefficient) serta resistor yang nilai resistansinya akan
bertambah kecil bila terkena suhu panas yang namanya NTC (Negative Thermal
Coefficient).
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu
rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya atau daya maksimum yang
mampu ditahan oleh resistor. Karena resistor bekerja dengan di aliri arus listrik,
maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar :
= 2 watt (2)

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 11


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Semakin besar ukuran fisik suatu resistor, bisa menunjukkan se-makin besar
kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umum-nya di pasar tersedia ukuran
1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt.
Resistor yang memiliki disipasi daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya
berbentuk balok memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang
berbentuk silinder dan biasanya untuk resistor ukuran besar ini nilai resistansi di
cetak langsung dibadannya tidak berbentuk cincin-cincin warna, misalnya
1005W atau 1K10W.

1.3.3 INDUKTOR
Komponen pasif lainnya adalah induktor yang umumnya dalam bentuk
kumparan. Induktor mempunyai besaran listrik yang di-sebut induktansi dengan
satuan henry (H). Nilai standar induk-tansi mengikuti nilai standar resistor.

Gambar 1.15 Macam-macam induktor


Sumber:

Induktansi muncul karena adanya arus yang mengalir pada kawat yang mana arus
ini akan menghasilkan medan magnit disekitar kawat tersebut. Arah arus yang
berlawanan akan menghasilkan arah medan yang berlawanan pula. Jika kawat
tersebut saling berdekatan dan terjadi perubahan besaran arus maka akan muncul
induktansi. Induktor melewatkan arus berfrekuensi rendah dan menghambat arus
berfrekuensi tinggi. Arus yang dihasilkan pada gambar 1.16 hanya tergantung
pada resistansi kumparan. Mengapa?

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 12


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Gambar 1.16 Induktor dihubung seri dan paralel


Sumber:
Induktor Hubungan Seri
Induktor yang dihubung seri akan mempunyai nilai induktansi yang bertambah
besar sesuai dengan rumus
= 1 + 2 + 3 Henri (3)
Untuk Gambar 1.16, induktansi total = 110 H untuk yang dihubung seri dan 3,33
mH untuk yang dihubung paralel.
Buktikan bahwa nilai tersebut benar !

1.3.4 KAPASITOR
Kapasitor merupakan komponen pasif yang sering digunakan pada rangkaian
elektronik yang melibatkan frekuensi, mulai frekuensi puluhan Hertz, ribuan
Hertz, sampai jutaan (mega) Hertz.

Gambar 1.17 Kapasitor dalam rangkaian elektronik


Sumber:

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 13


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Kapasitor mempunyai perilaku yang berlawanan dengan induktor, kedua


komponen ini mampu menyimpan energi. Induktor bersifat melalukan arus pada
frekuensi rendah sebaliknya kapasitor akan menghambat arus pada frekuensi ini
bahwa untuk arus berfrekuensi nol hertz, kapasitor benar-benar menghambat atau
mengeblok aliran arus sehingga arus yang mengalir sama dengan nol ampere.

DOC. HDBEng

Gambar 1.18 Simbol kapasitor Elektrolit dan non polaritas


10 nF

10 nF
10 nF

DOC. HDBEng

Gambar 1.19Kapasitor dihubung paralel dengan kapasitansi total 30 nF

10 nF 10 nF 10 nF

DOC. HDBEng

Gambar 1.20 Kapasitor dihubung seri dengan kapasitansi total3,33 nF

1.4 MENGUBAH ARUS AC MENJADI DC


Perkembangan industri elektronik telah membuktikan hampir semua sistem
elektronik memerlukan catu daya DC dan dengan perkembangan teknologi,
baterai yang digunakan rata-rata dapat diisi ulang (rechargeable). Dengan
demikian perangkat untuk mengubah arus AC menjadi DC dapat ditemukan dekat

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 14


POLITEKNIK NEGERI MALANG

dengan kita. Bagaimana perangkat ini bekerja adalah suatu pertanyaan yang akan
kita pelajari.
Arus AC yang dimaksud adalah arus jala-jala PLN dengan tegangan efektif 220
volt sedangkan arus DC atau tegangan DC nilainya unik tergantung kebutuhan.
Ada yang 5 volt, 12 volt, 19 volt, bahkan 30 volt atau lebih tergantung
aplikasinya. Komponen yang digunakan untuk mengubah arus AC menjadi DC
adalah DIODA (diode).

1.5 DIODA
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana.
Semikonduktor yang dimaksud adalah bahan silikon atau germanium yang telah
dikotori unsur lain. Struktur dioda terdiri atas bahan tipe P dan bahan tipe N
seperti diperlihatkan dalam Gambar 1.21. Anoda merupakan kaki yang harus
dibuat lebih positif 0,7 volt terhadap katoda untuk dioda silikon(Si) dan untuk
dioda germanium (Ge), anoda dibuat lebih positif 0,3 volt terhadap katoda.
Dalam elektronika, aplikasi dioda sangat luas sekali mulai dari penyearah sampai
perangkat modern seperti layar komputer.

ANODA KATODA

DOC. HDBEng

ANODA KATODA

Gambar 1.21 Dioda dan simbol

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 15


POLITEKNIK NEGERI MALANG

DOC. HDBEng

TIPE - P TIPE - N

+ -
HOLE ELEKTRON

DIODA
Gambar 1.22 Tipe P dan tipe N pada komponen dioda
Bahan tipe P adalah silikon yang telah dikotori oleh unsur dari golongan III
pada sistem periodik unsur sedangkan bahan tipe N merupakan silikon yang telah
dikotori dengan unsur golongan V. Dengan demikian, bahan tipe P kaya akan
muatan positif (hole) sedangkantipe N kaya akan muatan negatif (elektron).
Resistansi bahan tipe P dan tipe N jauh lebih kecil bila dibanding silikon murni.
Pertemuan kedua lapisan ini membentuk persambungan atau juction yang
lebarnya berubah menurut beda potensial antara kedua bahan tersebut. Bila beda
potensial bahan tipe P lebih positif dibanding tipe N, lebar junction berkurang
sehingga resistansi persambungan turun dan melewatkan aliran arus atau elektron.
Tetapi jika potensial bahan tipe P lebih negatif terhadap bahan tipe N maka lebar
junction bertambah dengan demikian resistansinya tinggi dan arus yang mengalir
sangat kecil atau secara praktik dikatakan nol.

Arus Mengalir

TIPE - P TIPE - N

+ -
HOLE ELEKTRON

DIODA

DOC. HDBEng

1.5 V

Gambar 1.23 Dioda terbias maju

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 16


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Aliran arus

TIPE - P TIPE - N

+ -
HOLE ELEKTRON

DIODA

DOC. HDBEng

1.5 V

Gambar 1.24 Dioda terbias mundur

1.5.1 DIODA SEBAGAI PENYEARAH ARUS


Salah satu sifat dioda yang paing penting adalah kemampuannya
menyearahkan arus AC menjadi DC. Pemahaman AC dab DC telah dibahas pada
sub-bab sebelumnya. Secara sederhana selama anoda dibuat lebih positif terhadap
katoda maka dioda beresistansi kecil sehingga mengalirkan arus dan sebaliknya
dioda tidak akan mengalirkan arus.
DIODA

BEBAN LISTRIK
ARUS
DC

SUMBER
ARUS DOC. HDBEng
AC

Gambar 1.25 Dioda menyearahkan arus AC menjadi DC

Arus DC yang dihasilkan dioda Gambar 1.25 adalah jauh dari bentuk ideal arus
DC sebagaimana ditunjukkan Gambar 1.5. Gambar 1.26 adalah penyearah yang
lebih baik dari Gambar 1.25. Secara mendasar, yang dimaksud sumber arus AC
pada Gambar 1.25 adalah keluaran sisi sekunder travo yang nilainya jauh lebih
kecil dari tegangan sisi primernya.

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 17


POLITEKNIK NEGERI MALANG

TRAFO PENYEARAH
D1 D2
GEL. ARUS
DC
D3 D4 RL
10 k
12 V

Gambar 1.26 Penyearah arus gelombang penuh

1.5.2 PROSES PENYEARAHAN ARUS


Proses diawali dari sifat dioda yaitu jika tegangan anoda lebih tinggi minimal 0,7
volt dari katoda maka resistansi dioda kecil sehingga dioda akan mengalirkan
arus. Sebaliknya jika tegangan/beda potensial anoda lebih kecil dibanding katoda
maka resistansi dioda sangat tinggi sehingga tidak ada arus yang mengalir pada
dioda tersebut.
Bentuk arus yang melalui beban listrik (Gb. 1.25) mengikuti bentuk sumber arus.
PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
Maksud penyearah setengah gelombang adalah dioda hanya menyearahkan
setengah gelombang arus sumber.

1 Gelombang

+ +
Vin
_ _

(a)
D1

T1
12 V p-p

CT
UNUSED RL

12 Vp-p

(b)

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 18


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Gambar 1.27 Penyearah setengah gelombang


Jelaskan bagaimana proses perolehan gelombang arus pada beban !

Penyearah Gelombang Penuh

D1 D2

D3 D4 RL
10 k
12 V + + + +
Vout

Gambar 1.26 Penyearah gelombang penuh.

Dengan prinsip resistansi dioda rendah dan resistansi dioda tinggi jelaskan
bagaimana gelombang arus pada beban Gambar1.26 diperoleh !

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 19


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Gambar 1.27 Proses aliran arus gelombang penuh

1.6 KARAKRERISTIK DIODA


Karakteristik dioda yang dimaksud adalah karakteristik arus dioda fungsi
tegangan dioda seperti dalam Gambar 1.28


( 1)
= ( ) (4)

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 20


POLITEKNIK NEGERI MALANG

ID

IS
VD

Gambar 1.28 Karakteristik dioda

Keterangan:
ID : arus dioda dalam satuan ampere (A)
Is : arus jenuh balik dalam satuan ampere(A)
VD : tegangan dioda dlm satuan volt(V)
K : tetapan Boltzman , k = 11600/ =1 untuk Ge dan 2 untuk Si
T : temperatur dlm satuan Kalvin

Gambar 1.28 memperlihatkan, saat tegangan anoda lebih besar dari tegangan
katoda (dioda terbias maju), arus yang mengalir pada dioda merupakan fungsi
eksponensial. Makin besar nilai VD, makin besar pula nilai ID. Sebaliknya jika
tegangan anoda lebih kecil dari tegangan katoda arus yang mengalir bernilai kecil
(A) dan jika melampaui nilai tegangan tertentu arus dioda mengalir dalam
jumlah besar dan dioda dalam keadaan rusak (break down).

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 21


POLITEKNIK NEGERI MALANG

1.7 PERHITUNGAN NILAI TEGANGAN PADA BEBAN LISTRIK


Dioda,secara umum, membutuhkan tegangan maju agar berfungsi mengalirlan
arus. Nilai tegangan maju dioda bahan silikon 0,7 volt dan bahan germanium 0,3
volt.(Boylestad,2005).

Gambar 1.29 Penyearah setengan gelombang

Vp(in) adalah tegangan puncak input sumber tegangan yang akan disearahkan
oleh dioda bahan silikon dengan tegangan dioda 0,7 V. Tegangan pada beban
listrik RL yang dinamakan Vp(out) bernilai Vp(in)-0,7V.

() = () 0,7 (5)

Kuat arus yang mengalir pada beban RL sebesar

()
= (6)

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 22


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Gambar 1. 30 Penyearah gelombang penuh

Besarnya tegangan beban pada penyearah gelombang penuh Gambar 1.30 adalah

() = (sec) 2(0,7) (4)

()
= (5)

Jika mengunakan trafo dengan CT (centre tap), besarnya tegangan pada beban
listrik ditunjukkan dalam Gambar 1.30

(sec)
() = 0,7 (6)
2

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 23


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Gambar 1.31 Penyearah gelombang penuh dengan CT

Gambar 1.31 memperlihatkan gelombang pada beban untuk pe-nyearah setengah


gelombang. Nilai tegangan rata-rata sebesar

Gambar 1.32 Bentuk gelombang pada beban penyearah gel.


= (7)

dan untuk gelombang penuh,

2
= (8)

Perbaikan Bentuk Gelombang pada Beban

Bentuk gelombang pada beban listrik masih jauh dari bentuk ideal gelombang DC
sebagaimana telah ditunjukkan dalam Gambar 1.5. bentuk gelombang dapat

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 24


POLITEKNIK NEGERI MALANG

diperbaiki dengan menggunakan komponen pasif seperti kapasitor sebagaimana


diperlihatkan dalam Gambar 1.32.

Pengisian awal kapasitor

Kapasitor mengosongkan diri melalui RL

Kapasitor mengisi kembali

Gambar 1.33 Proses pengisian dan pengosongan kapasitor

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 25


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Pengosongan kapasitor

a. Setengah gelombang

b. Gelombang penuh

Gambar 1.34 Bentuk Gelombang pada beban RL

Gambar 1.35 Gelombang ripple pada beban

Vr(pp) = (1/fRLC)Vprect (9)

VDC = (1 1/2fRLC)Vp(rect) (10)

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 26


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Gambar 1.36 Gelombang pada beban RL

Jembatan
trafo
Regulator 5V
filter

Gambar 1.37 Catu daya DC 5 volt

Tampilan regulator ditentukan oleh presentase regulasi tegangan dan persentase


regulasi beban yang mana

Line Regulation = (VOUT/VIN)100%

Load Regulation = (VNL VFL)/VFL)100%

CONTOH PERHITUNGAN

1. Suatu rangkaian penyearah gelombang penuh ditunjukkan gambar di


bawah. Jika tegangan sisi sekunder travo 40 V rms,50 Hz.

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 27


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Tentukan ;
1). Besarnya tegangan puncak pada beban RL,
2). Besarnya tegangan DC pada beban RL,
3). Besarnya tegangan yang jatuh pada dioda,
4). Besarnya kuat arus yang mengalir pada beban RL,
5). Besarnya frekuensi pada beban RL.
6). Jika pada beban dipasang kapasitor 1000 F, hitung tegangan ripple
yang terjadi.
7). Besar tegangan DC setelah dipadang kapasitor.

2. Ulangi soal nomor satu untuk tegangan travo sisi sekunder 30 V rms dan
kapasitor yang dipasang sebesar 10000F.

1.8 DIODA ZENER

Dioda penyearah tidak pernah dioperasikan secara sengaja dalam daerah


breakdown-nya atau daerah dadal-nya karena kerusakan dapat terjadi dalam
operasi tersebut. Lain Halnya untuk dioda Zener, dioda ini justru beroperasi pada
daerah breakdown-nya tanpa membuatnya rusak selama kuat arus yang mengalir
tidak melampaui batas maksimumnya.Penerapan utama dioda zener adalah
sebagai regulator tegangan yaitu tegangan pada beban dipertahankan tetap
walaupun tegangan jala-jala dari luar mengalami perubahan.

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 28


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Kondisi breakdown dapat terjadi karena adanya efek avalans yaitu bila dioda
diberi prategangan balik, pembawa-pembawa minoritas akan menimbulkan arus
balik yang sangat kecil di bawah titik dadal. Bila tegangan balik melampaui
tegangan dadal, pembawa-pembawa minoritas tersebut akan memperoleh energi
yang cukup besar untuk melepaskan elektron-elektron valensi dari orbit-orbitnya.
Elektron-elektron yang telah dibebaskan itu dapat melepaskan elektron-elektron
valensi lainnya seperti peristiwa longsor salju, dan sebagai hasilnya jumlah
elektron bebas yang besar ini menimbulkan arus balik yang besar pula.(Malvino,
1985:67)

Simbol dan Grafik I-V Dioda Zener


Simbol dan grafik I-V dioda zener diperlihatkan dalam Gambar 1.37, terlihat
bahwa untuk dapat difungsikan zener

- VZ
V
DAERAH DADAL 0,7 V

- IZT

-IZM

Gambar 1.37 Simbol dan grafik I-V zener

harus dibias balik agar diperolah nilai - VZ . kuat arus yang melalui dioda zener
tidak boleh melampaui batas maksimumnya. Sehingga selama P Z berharga lebih
rendah dari batas dayanya, dioda zener masih dapat bekerja dalam daerah dadal
tanpa mengalami kerusakan. Dioda zener yang terdapat dalam pasaran
mempunyai batas daya dari sampai beberapa puluh watt.

= (11)

keterangan
PZM : batas daya.
VZ : tegangan zener.

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 29


POLITEKNIK NEGERI MALANG

TRAVO
RS

Vin
RL Vout

Gambar 1.38 Catu daya dengan regilator zener


(Sumber : Malvino,1985:108)

Apabila tegangan sekunder travo 45 Vrms, 50 Hz dan kapasitansi kapasitor 10000


F/60 volt, Vz = 6,8 volt, Rs= 1 k dan RL = 1,2 k. Hitung Vout, IL dan IZ

Jawab:

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 30


POLITEKNIK NEGERI MALANG

CONTOH-CONTOH RANGKAIAN CATU DAYA DC

Gambar 1.39 Regulator 5 volt


sumber : kerjainsendiri.blogspot.com

Gambar 1.40 rangkaian catu daya DC


sumber : elecfree.com

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 31


POLITEKNIK NEGERI MALANG

1.9 DIODA CAHAYA (LED)

Dioda cahaya atau LED (light-emitting diode) adalah suatu


semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang
tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk
bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan
semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah
dekat. LED mempunyai kecenderungan polarisasi. LED mempunyai kutub
positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini
dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan
mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila
LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati chip
LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya. Chip
LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah. Bila
diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator searah
LED akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya.

LED tersedia dalam warna merah, oranye, amber, kuning, hijau, biru, dan
putih. Warna biru dan putih lebih mahal dibanding warna lainnya. Pewarnaan
LED ditentukan material semikondutor bukan warna bodi plastiknya.

Gambar 1.41 warna-warna LED

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 32


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Perhitungan nilai LED resistor


Sebuah LED harus mempunyai sebuah resistor terhubung seri untuk
membatasi arus yang mengalir ke LED jika
tidak LED akan terbakar dalam waktu sangat
singkat.
Berdasar gambar, nilai R :

R = (VS - VL) / I

VS = tegangan supply
VL = tegangan LED (biasanya 2V, tetapi 4V
untuk warna birudan putih).

I = arus LED (misal 10mA = 0.01A, atau 20mA = 0.02A)


Yakinkan arus LED yang dipilih kurang dari nilai maksimim yang diijinkan.
Jika harga perhitungan tidak tersedia pilih harga terdekat dengan nilai lebih tinggi
sehingga arus yang mengalir menjadi lebih kecil.

Tabel 1.5 memperlihatkan data teknik LED 5 mm dengan kemasan plastik


Sumber : www.kpsec.freeuk.com/components/led.htm
IF VF VF VR Luminous Viewing
Type Colour Wavelength
max. typ. max. max. intensity angle
Standard Red 30mA 1.7V 2.1V 5V 5mcd @ 10mA 60 660nm
Standard Bright red 30mA 2.0V 2.5V 5V 80mcd @ 10mA 60 625nm
Standard Yellow 30mA 2.1V 2.5V 5V 32mcd @ 10mA 60 590nm
Standard Green 25mA 2.2V 2.5V 5V 32mcd @ 10mA 60 565nm
High intensity Blue 30mA 4.5V 5.5V 5V 60mcd @ 20mA 50 430nm
Super bright Red 30mA 1.85V 2.5V 5V 500mcd @ 20mA 60 660nm
Low current Red 30mA 1.7V 2.0V 5V 5mcd @ 2mA 60 625nm

Contoh Aplikasi LED

Gambar 1.42 Berbagai contoh aplikasi LED

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 33


POLITEKNIK NEGERI MALANG

Simbol simbol dioda yang lain

Gambar 1.43 Simbol macam-macam dioda

KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA 34

Anda mungkin juga menyukai