Disusun Oleh :
Donny Febrianto Kusuma (1420110021)
Semester VI
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Karunia Rahmat &
Hidayah-Nya, sehingga Makalah Teknik Kontrol Otomatis ini dapat saya selesaikan.
Saya menyadari bahwa Makalah Teknik Kontrol Otomatis ini jauh dari sempurna,
mengingat keterbatasan waktu, tenaga & kemampuan yang ada sehingga kritik & saran
yang bersifat membangun sangat saya harapkan.
Semoga Makalah Teknik Kontrol Otomatis ini memberikan manfaat bagi pembaca,
terutama saya sendiri sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
2.4 Prinsip dan Proses Kerja Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split 13
KESIMPULAN
14
16
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
pembacaan suhu ruang. Sebagai pembanding atas pem- bacaan suhu ruang dengan sensor
suhu LM35, digunakan termometer analog.
1.2
1.3
Batasan Masalah
Dalam makalah ini, penulis membatasi masalah dengan cakupan materi sebagai
berikut :
1. Sensor LM35 sebagai pendeteksi suhu dalam sistem otomatisasi AC (Air Conditioner)
2. MikrokontrolerATMega16 sebagai pusat pengendali masukan dan keluaran dalam
sistemotomatisasi AC (Air Conditioner)
3. Komunikasi serial dan pemrograman
mikrokontrolerATMega16untuk
2.1
2.2
2.3
2.4
BAB 3.
3.1
3.2
KESIMPULAN
Hasil Analisa Sistem Kontrol Otomatis Pada AC Split
Kesimpulan dan Saran
system
BAB II
SISTEM KONTROL OTOMATIS PADA AC SPLIT
2.1.
Kontrol
adalah
seperangkat
komponen
yang
saling
1. Sistem Pengendalian Untai Terbuka (Open loop system ), adalah sustu system
yang tindakan pengendaliannya bebas dari keluarannya.
2. Sistem Pengendalian Untai Tertutup(Closed Loop System ), adalah suatu system
yang tindakan pengendalianya tergantung pada keluarannya.
2.1.1. Sistem Kendali Loop Terbuka
Sistem Kendali Loop Terbuka adalah suatu sistem kendali yang keluarannya tidak
akan berpengaruh terhadap aksi kendali. Sehingga keluaran sistem tidak dapat diukur dan
tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Jadi pada
setiap masukan akan didapatkan suatu kondisi operasi yang tetap. Sedangkan ketelitiannya
akan tergantung pada kalibrasi. Dalam prakteknya sistem kendali loop terbuka dapat
digunakan jika hubungan output dan inputnya diketahui serta tidak adanya gangguan
internal dan eksternal.
Gambar 1.3 Sistem Kendali Loop Tertutup Manual dari Sistem Termal
b. Sistem Kendali Loop Tertutup Otomatis dari Sistem Termal
Gambar 1.4 Sistem Kendali Loop Tertutup Otomatis dari Sistem Termal
Gambar 1.5 Sistem Kendali Modern dari Sistem boiler untuk generator
2.2
berdasarkan siklus refrigerasi kompresi uap. Dimana dalam siklus ini menggunakan
refrigerant sebagai fluida kerja untuk mendinginkan sebuah ruangan. Siklus refrigerasi
7
kompresi uap ini menggunakan empat komponen yang berperan penting dalam proses
kerjanya, diantaranya yaitu : kompressor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator.
Prinsip kerja siklus refrigerasi kompresi uap dapat dijelaskan dengan gambar 1.6 berikut
ini:
berupa uap bertekanan rendah dan bertemperatur rendah ini kemudian memasuki
evaporator untuk didistribusikan keruangan yang dikondisikan.
2.3
LM35
memiliki
keakuratan
tinggi
dan
kemudahan
perancangan
jikadibandingkan dengan sensor suhu yang lain. Selain itu, sensor ini juga mempunyai
keluaran impedansi yang rendah dan
linearitas
yang
tinggi
sehingga
dapat
IC LM35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena
ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada temperatur ruang.
o
Jangkauan (range) sensor mulai dari -55 C sampai dengan 150 C. IC LM35 dapat dialiri
arus 60 mA dari supply sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari
0 C di dalam suhu ruangan.
2.3.2. Infrared Transceiver
Infrared transceiver adalah sistem yang terdiri atas infrared transmitter dan
receiver transmitter. Sinar infrared atau sinar infra merah merupakan sinar yang tak
nampak. Sinar inframerah merupakan sinar elektromagnetik dengan panjang gelombang
antara 700 nm sampai dengan 1 mm. Dengan panjang gelombang ini, sinar inframerah tak
akan nampak oleh mata namun radiasi panas yang dipancarkan masih dapat dirasakan.
Komunikasi infra merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai
pemancar dan modul penerima sebagai penerimanya. Sinyal yang dipancarkan oleh
9
pengirim (transmitter) dan diterim aoleh penerima (receiver), kemudian dikodekan sebagai
sebuah paket data biner. Proses modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0 dan
1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal carrier inframerah yang berkisar antara 30 KHz
sempai dengan 40 KHz.
2.3.3. Relay
Relay adalah saklar elektronik yang didasarkan atas elektrik dan mekanik. Kontrol
elektrik diterapkan untuk mendapatkan gerakan mekanik. Sebagai elektrik adalah
komponen yang dikendalikan oleh arus.
Pada dasarnya, relay terdiri dari lilitan kawat pada suatu inti besi lunak berubah
dari magnet yang menarik atau menolak suatu pegas sehingga kontak pun menutup atau
membuka. Ada banyak tipe relay yang kontruksinya juga berbeda tergantung jenis
kontaknya.
Berdasarkan gambar 1.9 maka ada beberapa jenis relay yang dibedakan menurut
kontaknya.
1. Relay SPST (Single Pole SingleThrough)
Relay dengan satu induk saklar dengan satu saluran kontak (normally closed).
2. Relay DPST (Double Pole SingleThrough)
Sama seperti SPST tetapi mempunyai dua buah saklar terpisah yang bekerjanya
serentak/bersamaan dan satu saluran kontak (normally closed) untuk tiap saklar.
3. Relay SPDT (Single Pole Double Through)
Merupakan relay yang mempunyai satu induk saklar untuk menghubungkan dua saluran
kontak (normally closed dan normally open) yang dihubung bergantian.
4. Relay DPDT (Double Pole Double Through)
Sama seperti SPDT tetapi mempunyai dua buah saklar terpisah yang bekerja serentak
dan dua saluran kontak (normally closed dan normally open) untuk tiap saklar.
2.3.4. Mikrokontroler AVR ATMega16
ATMega16 berbasis pada arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing), di
mana satu instruksi dapat dieksekusi dalam satu clock, dan dapat mencapai 1 MIPS
(Million Instruction Per Second) per MHz. Mikrokontroler ATMega16 memiliki keistime10
waan dibanding jenis mikrokontroler AT89C51, AT89C52, AT80S51, dan AT89S52 yaitu
pada mikrokontroler ATMega16 memiliki port input ADC 8 channel 10 bit.Mikrokontroler
ATMega16 memiliki 40 pin kaki dengan konfigurasi sebagai berikut.
prosesor.
7. Beberapa fungsi perintah antara lain adalah penghapusan tampilan (display clear),
posisi krusor awal (crusor home), tampilan karakter kedip (display character
blink), penggeseran krusor (crusor shift) dan penggeseran tampilan (display shift).
8. Rangkaian pembangkit detak (clock).
9. Rangkaian otomatis reset saat daya dinyalakan.
10. Catu daya tunggal +5 volt.
2.4
Sensor suhu tetap bekerja meski tanpa inputan berupa password. Hal ini karena sensor
suhu LM35 hanya perlu inputan berupa power supply untuk dapat bekerja.
Sistem otomatisasi AC dikendalikan melalui remote control.Otomatisasi AC hanya
befungsi untuk menghidupkan dan mematikan AC saja (mengendalikan tombol ON/OFF
pada remote AC). Sistem ON-OF AC (Air Conditioner) ini menggunakan range suhu
antara 20 C sampai dengan 28C. Ketika suhu ruang terdeteksi oleh sensor suhu lebih
dari 28C, maka mikrokontroler akan memberikan instruksi kepada remote control untuk
meng-aktifkan AC. Sebaliknya, ketika suhu ruang kurang dari 20 C, maka mikrokontroler
akan memberikan instruksi kepada remote control untuk menonaktifkan AC.
Hasil pembacaan suhu ruang oleh sensor suhu kemudian ditampilkan di LCD 16x2
(M1632) danweb. Oleh karena itu, melalui web, suhu dapat dimonitoring secara online.
Selain menampilkan suhu ruang pada saat itu, AC juga dapat dikendalikan melalui web
(ON/OFF melalui web).
12
BAB III
KESIMPULAN
3.1
sensor dan lampu pijar 23 W/220 Vac sebagai plant pengganti mesin AC (Air Conditioner).
Pengujian dilakukan pada : jarak jangkauan sensor, Lamanya Objek berada dalam ruangan,
Motor stepper untuk half step dan full step. Berikut adalah hasil pengujiannya.
3.1.1
meter sampai 12 meter. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Jarak Objek
(Meter)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10,5
Keterangan
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 1
Keluaran sensor: logika 0
11
12
0
0
0
0
0
0
waktu lamanya objek berada dalam ruangan, yaitu pada durasi waktu < 20 menit sampai
<140 menit. Objek yang dimaksud pada Makalah ini adalah manusia. Hasil pengujian
diharapkan lampu (plant pengganti AC menyala) dapat menyala sesuai dengan
perancangan yang telah ditentukan. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Durasi waktu (t) (menit)
Keterangan
<20
Lampu tidak menyala
20 t < 50
Lampu menyala 30 menit
50 t < 80
Lampu menyala 60 menit
80 t < 110
Lampu menyala 90 menit
110 t < 140
Lampu menyala 120 menit
Tabel 1.2 Tabel hasil pengujian lama objek berada dalam ruangan.
Dari tabel diatas pada durasi waktu <20 menit dapat dilihat bahwa lampu tidak menyala
karena pada Makalah ini dirancang lampu akan menyala jika objek berada dalam
ruangan 20 menit. Pada durasi waktu 20 t < 50 menit, lampu menyala selama 30 menit.
Pada durasi waktu 50 t < 80 menit, lampu menyala selama 60 menit. Pada durasi
waktu 80 t < 110 menit, lampu menyala selama 90 menit. Pada durasi waktu 110 t <
140 menit, lampu menyala selama 120 menit. Dari pengujian diatas telah diperoleh hasil
yang sesuai dengan perancangan yang telah dibuat yaitu mesin AC menyala sesuai dengan
penggunaan yang diinginkan.
14
3.1.3
sudut input antara 450 sampai 3600. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 1.3 pengujian motor stepper half step dan full step
Pada pengujian untuk sudut sudut istimewa pada motor stepper, baik secara half step
maupun Full step, memiliki sudut hitung yang sama, tapi untuk sudut-sudut tertentu
perputaran motor stepper secara half step memiliki sudut hitung yang lebih presisi daripada
Full step, yaitu hasil pada half step lebih mendekati referensi yang diinginkan. Adanya
perbedaan antara sudut hitung dengan referensi sudut input yang diberikan antara half step
dan full step dikarenakan sudut putar tiap step yang berbeda, yaitu 0,90/step untuk half step
dan 1,80/step untuk full step.
3.2.Kesimpulan dan Saran
3.2.1
Kesimpulan
Berdasarkan perancangan, pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka
16