(Sinkron)
Kelompok 2 :
TRI SWASONO ADI (062002004007)
FINA ALIA FAHMI (062002004009)
MUTHIA ANNISA (062002004010)
Bab X
D. Pengaturan
Kecepatan
A
Penggunaan
● Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada
rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan medan
mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor
silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui
cincin dan sikat. Penggunaan motor serempak (sinkron) yaitu jika diinginkan suatu perputaran yang
harus konstan dan sangat teliti.
● Penggunaan yang lain yaitu digunakan untuk memperbaiki faktor kerja dari mesin induksi
dengan cara memberikan penguatan lebih hingga motor tersebut berfungsi sebagai kondensator
sinkron. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal
yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah,
seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak
listrik.
Prinsip Kerja Motor Sinkron
Gambar 1. Terjadinya torsi pada motor sinkron (a) tanpa beban (b) kondisi berbeban (c) kurva karakteristik torsi
Gambar 1. memperlihatkan keadaan terjadinya torsi pada motor sinkron. Keadaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut: apabila kumparan jangkar (pada stator) dihubungkan dengan
sumber tegangan tiga fasa maka akan mengalir arus tiga fasa pada kumparan. Arus tiga fasa
pada kumparan jangkar ini menghasilkan medan putar homogen (BS). Berbeda dengan
motor induksi, motor sinkron mendapat eksitasi dari sumber DC eksternal yang dihubungkan
ke rangkaian rotor melalui slip ring dan sikat. Arus DC pada rotor ini menghasilkan medan
magnet rotor (BR) yang tetap. Kutub medan rotor mendapat tarikan dari kutub medan putar
stator hingga turut berputar dengan kecepatan yang sama (sinkron). Torsi yang dihasilkan
motor sinkron merupakan fungsi sudut torsi (). Semakin besar sudut antara kedua medan
magnet, maka torsi yang dihasilkan akan semakin besar seperti persamaan di bawah ini.
Rotor Salient
1. Menggunakan penggerak mula (prime mover) untuk memutar motor sinkron sampai pada kecepatan
sinkronnya
motor sinkron dikopel dengan penggerak mula (prime mover), selanjutnya penggerak mula akan memutar rotor motor
sinkron sampai mencapai putaran sinkronnya. dan motor sinkron tersebut diparalelkan dengan jala-jala dan bekerja
sebagai generator. Kemudian penggerak mula dilepaskan dari poros motor, poros motor akan berputar perlahan
(putarannya menurun) sehingga medan magnet rotor (BR) akan tertinggal dibelakang Bnet dan mesin akan start beraksi
sebagai motor. Saat paralelnya sudah komplit, maka motor sudah dapat dibebani.
2. Mereduksi putaran dengan mengatur medan stator ke harga yang cukup rendah sampai rotor berputar
(mengurangi frekuensi)
Cepatnya perputaran medan putar stator juga turut menyebabkan motor sinkron tidak dapat melakukan start sendiri (self
starting). pada saat start, motor disuplai dengan frekuensi yang rendah sehingga kecepatan putaran medan putar stator juga
rendah. Hal ini akan membuat terjadinya interaksi antara kedua kutub medan magnet kemudian frekuensi sistem dapat
dinaikkan secara perlahan sampai pada frekuensi dan kecepatan sinkron yang diinginkan
dieksitasi dengan sumber arus DC. Selanjutnya motor akan menuju ke keadaan sinkron.
D
PENGATURAN
KECEPATAN
(PERPUTARAN)
●
Perputaran medan magnet stator setiap menitnya adalah :