BAB VI
MATRIKS
Tujuan bab
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu menggunakan
konsep dan sifat-sifat matriks, invers matriks, nilai eigen dan
vektor eigen.
Sasaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu :
1. Melakukan operasi aritmatika ( penjumlahan, pengurangan
dan perkalian) pada matriks
2. Menentukan transpos suatu matriks
3. Menggunakan sifat-sifat yang berlaku pada matriks
4. Menentukan kofaktor suatu matriks
5. Menghitung matriks Adjoin
6. Menghitung determinan suatu matriks
7. Menghitung invers suatu matriks dengan cara matriks
kofaktor
8. Menghitung invers suatu matriks dengan dengan cara
eliminasi Gauss
9. Menyelesaikan SPL yang berbentuk Ax = b
10. Menghitung nilai eigen dan vektor eigen suatu matriks
134
Matriks baris (line matriks) : suatu matriks baris hanya terdiri atas
satu baris saja.
Contoh, 4 3 7 2 adalah matriks berorde 1 x 4.
Matriks kolom (coloumn matriks): suatu matriks kolom hanya
terdiri atasi satu kolom saja.
6
Contoh, 3 adalah matriks kolom berorde 3 x 1.
8
Untuk menghemat tempat, matriks kolom seringkali dituliskan
dalam satu garis,tetapi diberi kurung kurawal. Contoh, 6 3 8
menyatakan matriks yang sama dengan matriks kolom berorde 3 x
1.
Untuk menyatakan koordinat x dan y sebuah titik relative terhadap
sumbu x dan y, kita menggunakan matriks baris sederhana,
walaupun dalam hal ini biasanya kita menggunakan kurung biasa.
Sebagai contoh, jika P adalah titik (3, 5) maka angka 3
menyatakan koordinat x dan angka 5 menyatakan koordinat y.
Tetapi dalam matriks pada umumnya tanda koma yang
memisahkan elemen-elemennya tidak dicantumkan.
Matriks berelemen tunggal: Sebuah bilangan dapat dipandang
sebagai matriks berukuran 1 x 1, yaitu matriks yang hanya
mempunyai 1 baris dan 1 kolom saja.
Notasi dua indeks: Masing-masing elemen suatu matriks memiliki
‘alamat’ atau tempat yang dapat ditentukan dengan menggunakan
system dua indeks, indeks pertama menyatakan baris dan indeks
kedua menyatakan kolom. Dengan demikian:
a11 a12 a13 a14
a a a a
21 22 23 24
a31 a32 a33 a34
136
Jadi a23 menunjukkan elemen yang terletak pada baris kedua dan
kolom ketiga.
Jadi, dalam matriks
3 5 1 8
3 5 7 9
1 2 4 6
6 8 4 2
letak (a) elemen 9 dapat dinyatakan dengan a24
(b) elemen 2 dapat dinyatakan dengan a44
(c) elemen 8 dapat dinyatakan dengan a42
4 2 3 1 8 9 4 1 28 39
5 7 6 + =
3 5 4 5 3 7 5 6 4
5 10 12
=
8 12 10
Contoh 2 :
6 5 12 3 7 1 6 3 5 7 12 1
9 4 8 - =
2 10 5 9 2 4 10 8 5
3 2 11
=
7 6 13
Contoh 4
b1
a11 a12 a13
A = aij = dan b = bi = b2
a21 a22 a23 b3
b1
a11 a12 a13
Maka A . b = . b2
a21 a22 a23 b
3
a11b1 a12b2 a13b3
=
a21b1 a22b2 a23b3
yaitu masing-masing elemen matriks A dalam baris yang atas
dikalikan dengan elemen yang bersesuaian dalam kolom pertama
matriks b dan kemudian semua hasil kalinya dijumlahkan. Serupa
dengan itu, baris kedua dari hasil kali kedua matriks diperoleh
dengan mengalikan masing-masing elemen dalam baris kedua
matriks A dengan elemen yang bersesuaian dalam kolom pertama
matriks b.
Contoh 5.
8
4 7 6 4.8 7.5 6.9 32 35 54
2 3 1 . 5 = =
2.8 3.5 1.9 16 15 9
9
121
=
40
140
Contoh 6.
3
2 3 5 1 4 6 12 10 9 37
4 6 0 7 . 2 = =
12 24 0 63 99
9
Contoh 7.
1 5
8 4 3 1
Jika A = aij = 2 7 dan B = bi = 2 5 8 6
3 4
1 5
8 4 3 1
= 2 7 .
2 5 8 6
Maka A . B
3 4
1.8 5.2 1.4 5.5 1.3 5.8 1.1 5.6
= 2.8 7.2 2.4 7.5 2.3 7.8 2.1 7.6
3.8 4.2 3.4 4.5 3.3 4.8 3.1 4.6
8 10 4 25 3 40 1 30
= 16 14 8 35 6 56 2 42
24 81 2 20 9 32 3 24
18 29 43 31
= 30 43 62 44
32 32 41 27
Perhatikan bahwa perkalian matriks (3 x 2) dengan matriks (2 x 4)
menghasilkan matriks berorde (3 x 4).
141
Contoh 8
Jelaslah bahwa suatu matriks hanya dapat dikuadratkan Jika
matriks tersebut merupakan matriks bujur sangkar yaitu matriks
dengan banyak barisnya sama dengan banyak kolomnya.
4 7
Jika A =
5 2
4 7 4 7
A2 = .
5 2 5 2
16 35 28 14 51 42
= =
20 10 35 4 30 39
Ingatlah bahwa perkalian matriks hanya didefenisikan jika
banyaknya kolom dalam matrik pertama = banyaknya baris pada
matriks kedua.
Dengan demikian,
1 5 6 2 3 5
4 9 7 8 7 1 tidak ada artinya.
7 10
1 2 3 8 11
Maka A B = 4
5 6 =
9 12
7 16 27 10 22 36
28 40 54 40 55 72
50 68
=
122 167
7 10
1 2 3
BA = 8 11
4 5 6
9 12
7 40 14 50 21 60
= 8 44 16 55 24 66
9 48 18 60 27 72
47 64 81
= 52 71 90
53 78 99
Berdasarkan contoh di atas, terlihat bahwa A B B A . ini
berarti bahwa dalam perkalian matriks tidak berlaku sifat
komutatif.
7 10
7 8 9
A = 8 11 , maka AT = 10 11 12
9 12
2 7 6
Karena itu, jika diberikan A =
5
dan
3 1
4 0
35 79
B = 3 7 , maka A B = 20 32 dan
1
5
35 20
(A B)T =
79 32
0 2 5
2 0 9 , dalam hal ini A = -AT.
5 9 0
5 0 0 2 0 0 4 0 0
= 0 1 0 0 3 0 0 8 0
0 0 7 0 0 9 0 0 6
5 2 4
= 1 3 8 = A
7 9 6
Jadi
I.A=A.I=A
Jadi sifat matrks satuan I sangat mirip dengan bilangan
satu dalam ilmu hitung dan aljabar biasa.
d. Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya sama
0 0 0
dengan nol yaitu, 0 0 0 dan dinyatakan dengan 0 atau cukup
0 0 0
0 saja.
Jika A . B = 0, kita tidak dapat menarik kesimpulan bahwa
A = 0 atau B = 0. Karena jika
1 9
2 1 3
A=
dan B = 4 6 , maka
6 3 9 2 4
1 9
2 1 3
A.B=
. 4 6
6 3 9 2 4
2 4 6 18 6 12 0 0
= =
6 12 18 54 18 36 0 0
Jelas bahwa A . B = 0, tatapi A ≠ 0 dan B ≠ 0.
146
Perlatihan
4 6 5 7 2 8 3 1
1. Jika A = dan B = 5 2 4 6 , tentukan A . B
3 1 9 4
dan A – B
4 3
5 9 2
2. Jika A = 2 7 dan B =
0 8
, tentukan 5A, A . B dan B
6 1 4
. A.
2 6 3 2
3. Jika A = 5 7 dan B = 0 7 , tentukan A . B
4 1 2 3
4 2 6 T T
4. Jika A = tentukanlah A dan A . A .
1 8 7
147
6.7. Kofaktor
Jika A = [aij] adalah matriks bujur sangkar, kita dapat
membentuk determinan yang elemen-elemennya adalah
a11 a12 a13 ........ a1n
a21 a22 a23 ......a2 n
a31 a32 a33 ......a3n
an1 an 2 an 3 ......ann
Masing-masing elemen memberikan kofaktor, yang tidak lain
daripada minor elemen dalam determinan bersama-sama dengan
‘tanda tempat’-nya, yang rinciannya telah dijelaskan dalam
program sebelum ini.
2 3 5
Sebagai contoh, determinan matriks A = 4 1 6 adalah
1 4 0
2 3 5
det A = A 4 1 6 yang harganya sama dengan 45.
1 4 6
1 6
Minor elemen 2 adalah = 0 – 24 = -24
4 0
Tanda tempatnya +. Jadi kofaktor elemen 2 adalah + (-24) yaitu –
24.
4 6
Serupa dengan itu, minor elemen 3 adalah = 0 - 6 = -6.
1 0
Tanda tempatnya -. Jadi kofaktor elemen 3 adalah – (-6) = 6.
Untuk masing-masing elemen, minornya diperoleh dengan
menghilangkan baris dan kolom yang memuat elemen yang
148
...
...
...
3 5
A31 = + (18 5) 13
1 6
2 5
A32 = - (12 20) 8
4 6
2 3
A33 = + (2 12) 10
4 11
24 6 15
Matriks kofaktornya adalah C = 20 5 5
13 8 10
24 20 13
dan transpose dari C, yaitu CT = 6 5 8 . Matriks ini
15 5 10
disebut matriks adjoin dari matriks A semula dan dituliskan adj.A.
Jadi untuk memperoleh adjoin suatu matriks bujur sangkar A kita
harus
(a). membentuk matriks kofaktor C
(b). menuliskan transpose C, yaitu CT.
5 2 1
Dengan demikian adjoin dari matriks 3 1 4
4 6 3
2 10 7
adalah adj A = C = 7 11 17
T
14 22 1
151
24 20 13
45 45 45
5
A =
-1 6 8
45 45 45
15 5 10
45 45 45
24 20 13
1
= 6 5 8
45
15 5 10
Jadi, untuk membentuk invers dari matriks bujur sangkar A:
(a) Hitung determinan A, yaitu A .
(b) Bentuk matriks C yang elemen-elemennya adalah kofaktor
elemen A .
(c) Tuliskan transpose matriks C, yaitu CT, untuk mempeoleh
adion A.
(d) Bagilah masing-masing elemen CT dengan A .
(e) Matriks terakhir yang diperoleh adalah matriks invers A-1
dari matriks A semula.
Contoh 9
1 2 3
Tentukanlah invers matriks A = 4 1 5
6 0 2
Jawab:
(a) Hitung determinan A, yaitu A
153
1 2 3
A = 4 1 5 = 1(2-0) - 2(8-30) + 3(0-6) = 28
6 0 2
(b) Bentuk matriks kofaktornya
A11 = +(2-0) = 2; A12 = -(8-30) = 22; A13 = +(0-6) =
-6
A21 = -(4-0) = -4; A22 = +(2-18) = -16; A23 = -(0-12)
= 12
A31 = +(10-3) = 7; A32 = -(5-12) = 7; A33 = +(1-8) =
-7
(c) Tuliskan matriks C untuk memperoleh adjoin matriks A.
2 4 7
Adj A = C = 22 16 7
T
6 12 7
(d) Elemen-elemen adj A kita bagi dengan harga A , yaitu 28,
untuk memperoleh A-1, invers matriks A.
2 4 7
28 28 28
-1 22 16 7
A =
28 28 28
6 12 7
28 28 28
2 4 7
1
= 22 16 7
28
6 12 7
Contoh 10
154
2 7 4
Tentukan invers matriks A = 3 1 6
5 0 8
Jawab:
(a) Hitung determinan A, yaitu A
2 7 4
det A = A = 3 1 6
5 0 8
= 2(8) – 7(-6) + 4(-5) = 38
(b) Bentuk matriks kofaktornya
A11 = +(8-0) = 8; A12 = -(24-30) = 6; A13 = +(0-5) =
-5
A21 = -(56-0) = -56; A22 = +(16-20) = -4; A23 = -(0-35)
= 35
A31 = +(42-4) = 38; A32 = -(12-12) = 0; A33 = +(2-21)
= -19
(c) Tuliskan matriks C untuk memperoleh adjoin matriks A.
8 6 5
C = 56 4 35
38 0 19
8 5 6
CT
= 6 4 0
5 35 19
(d) Elemen-elemen adj A kita bagi dengan hargab A , yaitu
28, untuk memperoleh A-1, invers matriks A.
155
8 56 38
A-1 =
1 6 4 0
38
5 35 19
Perkalian matriks bujur sangkar dengan inversnya
Dari contoh sebelum ini telah kita lihat jika
1 2 3 2 4 7
A = 4 1 5 maka A = -1 1
22 16 7
28
6 0 2 6 12 7
sehingga
2 4 7 1 2 3
A-1 . A =
1 22 16 7 . 4 1 5
28
6 12 7 6 0 2
2 16 42 4 40 6 20 14
1
= 22 64 42 44 16 0 66 80 14
28
6 48 42 12 12 0 18 60 14
28 0 0
1
= 0 28 0
28
0 0 28
1 0 0
= 0 1 0 = I A-1 . A = I
0 0 1
1 2 3 2 4 7
Dan juga A . A-1
= 4 1 5 .
1
22 16 7
28
6 0 2 6 12 7
156
12 3 2 4 7
1
= 1 5 . 22 16 7
4
28
0 2 6 12 7
6
28 0 0 1 0 0
1
= 28 0 = 0 1 0 = I
0
28
0 0 28 0 0 1
A . A-1 = A-1 . A = I
hasil ini memperlihatkan bahwa perkalian suatu matriks bujur
sangkar dengan inversnya, dalam urutan bagaimanapun, akan
menghasilkan matriks satuan dalam orde yang sama dengan
matriks semula.
an1 an 2 an 3 ann xn bn
yaitu A . x = b
157
an1 an 2 an 3 ann xn bn
Jika kedua ruas persaman matriks tersebut kita kalikan dengan
invers matriks A, kita peroleh
A-1 . A . x = A-1 . b
Tetapi A-1 . A = I I . x = A-1. b yaitu x = A-1. b
Kita lihat bahwa jika kita bentuk invers dari matriks koefisien dan
matriks b kaita kalikan kiri (pre-multiply) dengan matriks invers
ini, maka akan kita peroleh matriks pemecahan x.
Contoh 11
Pecahkanlah sistem persamaan
x1 + 2x2 + x3 = 4
3x1 – 4x2 – 2x3 = 2
5x1 + 3x2 + 5x3 = -1
Jawab :
Terlebih dahulu tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks
1 2 1 x1 4
3 4 2 . x = 2
2
5 3 5 x3 1
yaitu A . x = b x = A-1. b
Selanjutnya mencari invers matriks A, yaitu A-1 =
1 2 1
A 3 4 2 = -14 – 50 + 29 = 29 – 64 = -35
5 3 5
Kofaktor
158
x1 2
sehingga akhirnya x = x2 = 3
x3 4
x1 = 2; x2 = 3; x3 = -4
Sekali anda telah mendapatkan inversnya, selanjutnya mudah,
hanya tinggal menghitung perkalian x = A-1 . b.
Contoh 12
Pecahkanlah sistem persamaan
2x1 - x2 + 3x3 = 2
x1 – 3x2 – x3 = 11
2x1 - 2x2 + 5x3 = 3
Jawab :
Terlebih dahulu tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks
2 1 3 x1 2
1
3 1 . x2 = 11
2 2 5 x3 13
yaitu A . x = b x = A-1. b
Selanjutnya mencari invers matriks A, yaitu A-1 =
2 1 3
A1 3 1 = 9
2 2 5
Kofaktor
13 7 8
C = 1 4 2
8 5 7
Adjoin matriks A
160
13 1 8
adj A = CT = 7 4 5
8 2 7
13 1 8
= 7 4 5
adj A 1
A-1 =
A 9
8 2 7
13 1 8 2
x = A-1 . b = 7 4 5 . 11
1
9
8 2 7 13
9 1
1
= 45 = 5
9
27 3
x1 1
sehingga akhirnya x = x2 = 5
x3 3
x1 = -1; x2 = 5; x3 = 3
an1 an 2 an 3 ann xn bn
Semua hal yang diperlukan untuk memecahkan sistem persamaan
di atas dikandung oleh matriks koefisien A dan matriks kolom b.
Jika elemen-elemen matriks b kita tuliskan dalam matriks A, maka
161
an1 an 2 an 3 ann bn
a). Sekarang kita eliminasikan elemen-elemen dalam kolom
pertama, kecuali elemen
a11, dengan jalan mengurangi baris kedua dengan a21/a11 kali
baris pertama dan
mengurangi baris ketiga dengan a31/a11 kali baris pertama,
demikian seterusnya.
b). Langkah ini menghasilkan matruks baru yang berbentuk
a11 a12 a13 a1n b1
0 c c a d
22 23 2n 2
0 cn 2 cn 3 cnn d n
proses tersebut kita ulangi lagi untuk mengiliminasi elemen kolom
kedua c12 mulai dari baris ketiga ke bawah.
Contoh 13
Pecahkanlah sistem persamaan berikut
x1 - 2x2 - 3x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 11
3x1 + 2x2 + 3x3 = 3
Jawab :
Terlebih dahulu tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks
162
1 2 3 x1 3
2 1 1 . x = 11
2
3 2 1 x3 5
1 2 3 3
Matriks yang diperluas menjadi 2 1 1 11
3 2 1 5
2
Kurangi baris kedua dengan kali baris pertama dan baris ketiga
1
3
dengan kali baris pertama. Langkah ini memberikan
1
1 2 3 3
2 1 1 5
3 2 1 14
4 4
Sekarang kurangi baris ketiga dengan yaitu , kali baris
5 5
kedua. Matriksnya menjadi
1 2 3 3
0 5 5 5
0 0 6 18
Dengan langkah ini matriks koefisien x telah direduksi menjadi
matriks segitiga.
Akhirnya, kita letakkan kolom kanan kembali ke posisinya semula
1 2 3 x1 3
0 5 5 . x = 5
2
0 0 6 x3 18
163
Contoh 14
Pecahkanlah system persamaan berikut
x1 – 4x2 – 2x3 = 21
2x1 + x2 + 2x3 = 3
3x1 + 2x2 – x3 = -2
Jawab :
Terlebih dahulu, tuliskan persamaan di atas dalam bentuk matriks
1 4 2 x1 21
2 1 2 . x = 3
2
3 2 1 x3 2
Matriks yang diperluasnya adalah
1 4 2 21
2 1 2 3
3 2 1 2
164
an1 an 2 an 3 ......ann xn xn
yaitu a11x1 + a12x2 + … + a1nxn = x1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = x2
an1x1 + an2x2 + … + annxn = xn
Bila ruas kanan dipindahkan ke ruas kiri, persamaannya menjadi
(a11- )x1 + a12x2 + … + a1nxn = 0
a21x1 + (a22 - )x2 + … + a2nxn = 0
an1x1 + an2x2 + … + (ann - )xn = 0
166
Persamaan karakteristik : A I = 0
(4 - )(1 - ) + 2 = 0 4 - 5 + 2 + 2 = 0
2 - 5 = 6 = 0 ( - 2)( - 3) = 0
= 2 atau 3 1 = 2, 2 = 3
Contoh 16
2 3 2
Carilah nilai eigen dari matriks A = 1 4 2
2 10 5
Jawab :
A . x = x yaitu (A - I)x = 0
( 2 ) 3 2
Determinan karakteristik : A I = 1 ( 4 ) 2
2 10 ( 5 )
Persamaan karakteristik : A I = 0
= (2 - ){(4 - )(-5 - ) + 20} –3 {-5 - ) + 4} – 2 {10 –
2 (4 - )}
= (2 - ) {-20 + + 2 + 20 } + 3 (1 + ) – 2 (2 + 2 )
= (2 - ) { + 2 } + 3 (1 + ) – 4 (1 + )
= (2 - ) ( + 1) - (1 + )
= (1 + ) (2 - 2 – 1)
= -(1 + ) (1 - )2
Persamaan karateristiknya :
(1 + ) (1 - )2 = 0
= -1, 1, 1
1 = -1; 2 = 1; 3 = 1
168
Contoh 17
1 1 0
Tentukanlah nilai eigen dari matriks A = 1 2 1
2 1 1
Jawab :
A . x = x yaitu (A - I)x = 0
Determinan karakteristik :
(1 ) 1 0
A I = 1 (2 ) 1
2 1 ( 1 )
Persamaan karakteristik : A I = 0
(1 - ){(2 - )(-1 - ) - 1} + 1{-1 - ) + 2} + 0 = 0
(1 - ) { 2 – - 3} + 1 - = 0
1 - = 0 atau 2 – - 2 = 0
= 1 atau ( + 1) ( - 2) = 0, yaitu = -1 atau 2
1 = -1; 2 = 1; 3 = 2
Persamaan karakteristik : A I = 0
(4 - )(2 - ) - 3 = 0 2 - 6 + 5 = 0
( - 1)( - 5) = 0 , = 1
atau 5 1 = 1, 2 = 5
Untuk 1 = 1, persamaan A . x = x menjadi
4 1 x1 x1
3 2 . x = 1 . x
2 2
4 x1 x2 x1
Persamaan yang manapun akan
3x1 2 x2 x@
memberikan x2 = -3x1
Hasil ini menyatakan bahwa berapapun nilai x1, nilai x2 selalu –3
k
kalinya.Dengan demikian, vector eigen dalam bentuk x1 =
3k
merupakan bentuk umum dari sekian banyak vector eigen yang
1
demikian. Vektor eigen yang paling sederhana adalah x1 = .
3
Contoh 19
Mengacu pada soal di atas untuk 2 = 5. Tentukanlah vektor
eigennya dengan cara yang sama
Jawab :
Untuk 2 = 5, persamaan A . x = x menjadi
4 1 x1 x1 5 x1
3 2 . x = 5 . x = 5 x
2 2 2
1
4x1 + x2 = 5x1, x1 = x2 x2 =
1
Contoh 20
Tentukanlah nilai eigen dan vector eigen untuk persamaan
170
2 0 1
A . x = x dengan A = 1 4 1
1 2 0
Jawab :
( 2 ) 0 1
Determinan karakteristik : A I = 1 (4 ) 1
1 2
Persamaan karakteristik : A I = 0
(2 - ){- (4 - ) + 2} + 1{-2 + (4 - )} = 0
(2 - ) { 2 – 4 - 2} + (2 - ) = 0
(2 - ) { 2 – 4 - 3} = 0
= 1, 2, 3
1 0 1 x1 0
Untuk 1 = 1 1 3 1 c. x2 = 0
1 2 1 x3 0
x1 + x3 = 0 x3 = -x1
-x1 + 2x2 – x3 = 0 -x1 + 2x2 + x1 = 0 x2 = 0
1
x1 = 0 adalah vektor eigen yang bersesuaian dengan 1 =
1
1.
0 0 1 x1 0
Untuk 2 = 2 1 2 1 . x2 = 0
1 2 2 x3 0
Karena x3 = 0 dan -x1 + 2x2 – x3 = 0 x1 = 2x2
171
2
x2 = 1 adalah vektor eigen yang bersesuaian dengan 1 = 2.
0
1 0 1 x1 0
Untuk 3 = 3 1 1 1 . x2 = 0
1 2 3 x3 0
x1 + x3 = 0 x3 = x1
-x1 + x2 – x3 = 0 -2x1 + x2 = 0 x2 = 2x1
1
x3 = 2 adalah vektor eigen yang bersesuaian dengan 3 = 3.
1
6.13. Rangkuman
1. Matriks – jajaran bilangan (elemen) berbentuk persegi
panjang
2. Orde – Matriks berorde (m x n) memiliki m baris dan n
kolm
3. Matriks baris – satu baris saja.
4. Matriks kolom – satu kolom saja.
5. Notasi dua matriks – a34 menyatakan elemen yang terletak
pada baris ke 3 dan kolom ke 4.
6. Kesamaan matriks – elemen yang bersesuaian letak sama.
7. Penjumlahan dan pengurangan matriks – menjumlahkan
atau mengurangkan elemen-elemen yang besesuaian letak.
Jadi untuk penjumlahan dan pengurangan orde matriksnya
harus sama.
8. Perkalian matriks
172
Perlatihan
2 4 6 3 3 5 2 7
1. Jika A = dan B = 9 1 6 3
1 7 0 4
Tentukanlah (a). A + B dan (b). A – B
2 9
6 0 4
2. Diketahui bahwa A = dan B = 8 0 ,
1 5 3 4 7
tentukanlah (a). 3 . A, (b). A . B, (c). B . A
174
2 3 5
3. Jika A = 1 7 4 , bentuklah matriks transpose AT dan
8 0 6
tentukanlah perkalian matriks AT . I.
3 2 4
4. Tunjukkanlah bahwa matriks bujur sangkar A = 1 5 3
1 8 2
adalah matriks bujur sangkar.
1 4 3
5. Jika A = 6 2 5 , tentukanlah (a). A dan (b). adj A
1 7 0
2 1 4
6. Tentukanlah invers matriks A = 3 5 1 .
2 0 6
7. Nyatakanlah sistem persamaan berikut dalam bentuk
matriks
2x1 + 4x2 – 5x3 = -7
x1 - 3x2 + x3 = -7
3x1 + 5x2 + 35x3 = -7
8. Pecahkanlah sistem persamaan linear berikut dengan cara
matriks
x1 + 3x2 + 2x3 = 3
2x1 - x2 - 3x3 = -8
5x1 + 2x2 + x3 = 9
9. Untuk himpunan persamaan simultan berikut
x1 + 2x2 + 3x3 = 5
3x1 - x2 - 2x3 = 8
175
17. 3x + 2y + 4z = 3
x+ y+ z = 2
2x - y + 3z = -3
18. 4i1 – 5i2 + 6i3 = 3
8i1 – 7i2 - 3i3 = 9
7i1 – 8i2 + 9i3 = 6
19. 3x + 2y + 5z = 1
x- y + z =4
6x + 4y + 10z = 7
20. 3x1 + 2x2 - 2x3 = 16
4x1 + 3x2 + 3x3 = 2
-2x1 + x2 - x3 = 1
Untuk soal 21 sampai dengan 23, bentuklah matriks yang
diperluas dan pecahkanlah sistem persamaan tersebut dengan
menggunakan eliminasi Gauss.
21. 5i1 – i2 + 2i3 = 3
2i1 + 4i2 + i3 = 8
177
i1 + 3i2 - 3i3 = 2
22. i1 – 2i2 + 3i3 = -4
2i1 + 6i2 - 3i3 = 33
4i1 – 2i2 + i3 = 6
23. 7i1 – 4i2 = 12
-4i1 + 12i2 - 6i3 = 0
– 6i2 + 14i3 = 0
24. Dalam suatu rangkaian terhubung ‘bintang’ (star-
connected circuit), arus listrik i1, i2, i3 yang mengalir
melalui impedansi z1, z2, z3, diberikan oleh persamaan
i1 + i2 + i3 =0
Z1i1 – Z2i2 = e1-e2
Z2i2 – Z3i3 = e2 – e3
Jika harga Z1 = 10; Z2 = 8; Z3 = 3; e1 = 65; e2 – e3 = 120;
gunakanlah cara matriks untuk menentukan harga i1, i2, i3
25. Arus i1, i2, i3 yang mengalir dalam suatu jaringan listrik
dihubungkan oleh persamaan
Z1i1 + Z3i3 = V
Z2i2 - Z3i3 = 0
i1 - i2 - i3 = 0
Tentukanlah i1, i2, i3, dinyatakan dalam z1, z2, z3 dan V.
Soal 25 sampai dengan 30 berhubungan dengan persamaan vektor
A . x = x. Untuk masing-masing matriks koefisien A, tentukanlah
nilai eigen dan vektor eigen yang bersesuaian dengannya.
2 1 1
26. A = 1 3 2
1 1 2
178
1 2 2
27. A = 1 3 1
2 2 1
2 0 1
28. A = 1 4 1
1 2 0
1 4 2
29. A = 0 3 1
1 2 4
3 0 3
30. A = 0 3 2
2 3 1
Buku Rujukan