Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
adalah metode eliminasi Gauss-Jordan. Metode ini diberi nama Gauss-Jordan untuk
menghormati CarlFriedrich Gauss dan Wilhelm Jordan. Metode ini sebenarnya adalah
modifikasi dari metode eliminasi Gauss, yang dijelaskan oleh Jordan di tahun 1887.
Metode Gauss-Jordan ini menghasilkan matriks dengan bentuk baris eselon yang
tereduksi (reduced row echelon form), sementara eliminasi Gauss hanya menghasilkan matriks
sampai pada bentuk baris eselon (row echelon form).
Metode ini merupakan salah satu metode penyelesaian sistem persamaan linear dengan
menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah sistem persamaan linear tersebut ke dalam
bentuk matriks ter-augmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks eselon-baris,
lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel sistem.
Metode Eliminasi Gauss: metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu
menghilangkan atau mengurangi jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu
variable yang bebas. Metode Gauss mengoperasikan nilai-nilai matriks agar menjadi lebih
sederhana menggunakan operasi baris elementer (OBE). Fungsi metode Gauss ini banyak
digunakan untuk menyelesaikan persamaan linier yang kompleks.
(1) Dalam baris elemen-elemen matriks yang tidak semuanya nol, bilangan pertamanya harus
dimulai 1.
Perhatikan baris pertama dan baris kedua matriks yang berwarna biru dan hijau, ke dua baris
tersebut telah memenuhi syarat karena bilangan pertama dimulai dari 1, sedangkan yang
berwarna merah dimulai dari -1, bukan 1.
(2) semua baris elemen-elemen matriks yang isinya 0 harus diletakkan paling bawah.
Pada matrisk di atas, aturan ke dua tidak terpenuhi karena baris yang semuanya nol tidka berada
paling bawah, posisnya di urut dari 0 yang paling sedikit di awal sampai ke bawah. Hal ini juga
membuat susunan matriks ini dikenal dengan sebutan matrik segitiga terbalik.
(3) Jika terdapat matriks 1 utama yang memenuhi aturan pertama (1) maka letak posisi satunya
harus berada di posisi sebelah kanan dari 1 di atasnya.
Matrik ini melanggar aturan (3) karena pada baris ketiga angka 1 utamanya terletak pada kolom
yang sama, harusnya lebih ke kanan, misalnya sebagai berikut :
Cari Nilai X1, X2, X3 pada persamaan di bawah ini menggunakan eliminasi gauss dan
eliminasi gauss - jordan
2X1 + X2 + 4X3 = 8
3X1 + 2X2 + X3 = 10
X1 + 3X2 + 3X3 = 8
1. Eliminasi Gauss
Langkah terakhir adalah substitusikan balik dari bawah jadi
X3 = 0.538
X2 - 0.25(X3) = 1.25
X2 = 1.25 + 0.25(0.538)
X2 = 1.384
X1 - 2X2 + X3 = 0
X1 = 2X2 - X3
X1 = 2(1.384) - 0.538
X1 = 2.23
Jadi nilai X adalah X1 = 2.23, X2 = 1.384, X3 = 0.538
if r ~= c
disp('Hanya Persegi Matriks')
b=[];
return
end
b = eye(r);
for j = 1 : r
for i = j : r
if a(i,j) ~= 0
for k = 1 : r
s = a(j,k); a(j,k) = a(i,k); a(i,k) = s;
s = b(j,k); b(j,k) = b(i,k); b(i,k) = s;
end
t=1/a(j,j);
for k = 1:r
a(j,k)=t*a(j,k);
b(j,k)=t*b(j,k);
end
for L = 1 : r
if L ~= j
t = -a(L,j);
for k = 1 : r
a(L,k) = a(L,k) + t*a(j,k);
b(L,k) = b(L,k) + t*b(j,k);
end
end
end
end
break
end
if a(i,j) == 0
disp('Peringatan: Singular Matriks')
b = 'error';
return
end
end
Simpan file tersebut di folder kerja Matlab . Selanjutnya buat program utama sbb:
b=mat_inv2(a);
input('enter masukkan nilai b, untuk A.x=b')
for i = 1 : c
for j = 1 : c
str=['masukkan elemen baris ke-' num2str(i) ', kolom ke-
' num2str(j) ':'];
d(i,j)=input(str);
end
end
No. 1:
No. 2:
x + y + 2z = 9
2x + 4y – 3z = 1
3x + 6y – 5x = 0
No. 3:
w - x + 2y + z = 9
3w + 2x + y + 2z = 18
2w - 3x - 2y + z = -6
w + 2x + 2y + z = 15
No. 4:
x + 2y + 3z = 3
2x + 3y + 2z = 3
2x + y + 2z = 5