PERTEMUAN III
DETERMINAN
• Pengertian Determinan: Fungsi Determinan
• Permutasi & Hasil Kali Elementer
• Sifat-sifat Determinan
• Cara Menentukan Determinan
PENGERTIAN DETERMINAN
Untuk setiap matriks persegi A dengan entri bilangan real, terdapat tepat
satu nilai numerik yang berkaitan dengan matriks tersebut.
Satu nilai numerik (real) ini dinamakan determinan.
Determinan dari matriks A dituliskan dengan notasi
det(A) atau |A|
1 − 2 2
3 − 4
A = det(A) = –7 B= 2 1 − 1 |B| = 25
2 − 5 3 1 4
2 1 −1 3
1 1 2 2
C = 0 1 1 2
det(C) = |C|= 0
1 −3 1
0
FUNGSI DETERMINAN
Misalkan Mn(ℝ) menyatakan himpunan semua matriks persegi berukuran
n n dengan entri real dan A sebarang matriks di Mn(ℝ), maka berkaitan
dengan matriks ini berpadanan dengan sebuah nilai numerik berupa
bilangan real yang dinamakan determinan dari matriks tersebut.
Dalam hal ini, determinan dapat dipandang sebagai sebagai sebuah fungsi
F : Mn(ℝ) → ℝ,
A → det(A) = |A|
Contoh
Permutasi-permutasi yang dapat dibentuk dari himpunan {1, 2, 3} adalah
(1, 2, 3), (1, 3, 2), (2, 1, 3), (2, 3, 1), (3, 1, 2), (3, 2, 1).
Jadi ada sebanyak 6 buah permutasi yang terbentuk.
PERMUTASI (lanjutan…)
Metode yang memudahkan untuk mencari semua permutasi adalah dengan
menggunakan diagram pohon permutasi.
Contoh
Permutasi-permutasi yang dapat dibentuk dari himpunan {1, 2, 3, 4} dengan
pohon permutasi adalah
PERMUTASI (lanjutan…)
Dari diagram pohon permutasi tersebut diperoleh semua permutasi untuk
{1, 2, 3, 4}
yaitu
(1, 2, 3, 4) (2, 1, 3, 4) (3, 1, 2, 4) (4, 1, 2, 3)
(1, 2, 4, 3) (2, 1, 4, 3) (3, 1, 4, 2) (4, 1, 3, 2)
(1, 3, 2, 4) (2, 3, 1, 4) (3, 2, 1, 4) (4, 2, 1, 3)
(1, 3, 4, 2) (2, 3, 4, 1) (3, 2, 4, 1) (4, 2, 3, 1)
(1, 4, 2, 3) (2, 4, 1, 3) (3, 4, 1, 2) (4, 3, 1, 2)
(1, 4, 3, 2) (2, 4, 3, 1) (3, 4, 2, 1) (4, 3, 2, 1)
Jadi ada sebanyak 24 buah permutasi untuk {1, 2, 3, 4}.
Dalam hal ini, 24 = 4 3 2 1 = 4!
INVERSI PADA PERMUTASI
Suatu inversi dikatakan terjadi pada suatu permutasi (j1, j2, …, jn) jika
ditemukan bilangan asli yang lebih besar berada di depan bilangan asli yang
lebih kecil di dalam urutan permutasi.
Banyaknya inversi yang terjadi dalam suatu permutasi dapat ditentukan
sebagai berikut:
• Tentukan banyaknya bilangan yang lebih kecil dari j1 dan berada di
belakang j1
• Tentukan banyaknya bilangan yang lebih kecil dari j2 dan berada di
belakang j2
• Lanjutkan proses penghitungan untuk j3, j4, …, jn–1 .
INVERSI PADA PERMUTASI
(lanjutan…)
Contoh
Tentukan banyaknya inversi pada permutasi-permutasi berikut:
• (5, 1, 3, 4, 2)
• (1, 2, 3, 4)
• (4, 2, 6, 5, 1, 3)
Pembahasan:
• Banyaknya inversi adalah 4 + 0 + 1 + 1 = 6.
• Permutasi dalam urutan wajar, jadi tidak ada inversi, dkl banyaknya
inversi adalah 0 + 0 + 0 = 0.
• Banyaknya inversi adalah 3 + 1 + 3 + 2 + 0 = 9.
KLASIFIKASI PERMUTASI
Suatu permutasi dikatakan ganjil (genap) jika total banyaknya inversi adalah
ganjil (genap).
Contoh
Dari permutasi-permutasi pada contoh sebelumnya diperoleh
Contoh
Diberikan matriks ordo 3 sebagai berikut
yang dikalikan (+1) jika (j1, j2, …, jn) merupakan permutasi genap dan
dikalikan (–1) jika (j1, j2, …, jn) merupakan permutasi ganjil.
Contoh
Ditinjau matriks ordo 3 pada contoh sebelumnya, dengan
2 −1 2 −1
Akibat sifat ini : =7 = 7(5) = 35
− 21 28 −3 4
Suatu determinan jika salah satu baris (kolom) mempunyai
faktor yang sama, maka baris (kolom) tersebut dapat difaktorkan.
9 6 12 3 2 4 2 −4 1 2 −1 1
1 2 − 1 = 3 1 2 −1 3 8 − 1 = 4 3 2 −1
1 1 2 1 1 2
1 − 12 2 1 −3 2
SIFAT-SIFAT DETERMINAN
4. Determinan suatu matriks yang salah satu baris (kolom)-nya ditukar dengan
baris (kolom) yang lain, maka nilai determinan matriks tersebut berubah
menjadi negatip determinan semula.
7 −5 2 3
= 31 Baris pertama ditukar baris kedua = −31
2 3 7 −5
5. Determinan dari suatu matriks persegi yang mempunyai dua baris (kolom)
yang sama adalah sama dengan 0 (nol).
−1 1 −1
7 −2
=0 2 3 2 =0
7 −2
−3 0 −3
SIFAT-SIFAT DETERMINAN
6. Determinan dari suatu matriks persegi yang salah satu baris (kolom)-nya
merupakan kelipatan dari baris (kolom) yang lain adalah sama dengan 0 (nol).
1 2 −1 1
−1 − 4 2 − 2
|B| = Karena kolom kedua kelipatan kolom ke-empat |B| = 0
1 −6 1 −3
1 − 2 1 −1
8 5 5+3 4 +1 5 4 3 1
= +
9 6 9 6 9 6 9 6
SIFAT-SIFAT DETERMINAN
8 5 5+3 5 5 5 3 5
= +
9 6 5+ 4 6 5 6 4 6
8. Determinan suatu matriks persegi tidak berubah nilainya jika salah satu baris
(kolom) ditambah dengan kelipatan baris (kolom) yang lain.
2 3 k2 + 3k1 2 9
= 11
−1 4 −1 1
2 3 b1 – b2 3 −1
= 11
−1 4 −1 4
SIFAT-SIFAT DETERMINAN
9. Determinan dari matriks segitiga (baik matriks segitiga atas maupun bawah)
sama dengan hasil kali entri- entri pada diagonal utamanya.
−3 0 0 0
3 −7 2
0 −2 0 0
0 − 1 3 = (3)(–1)(5) = –15 = (– 3)(– 2)(4)(1) = 24
1 −1 4 0
0 0 5
0 0 3 1
MENENTUKAN DETERMINAN
1. Definisi determinan
2. Sifat-sifat determinan
Cara menghitung determinan :
3. Ekspansi (uraian) kofaktor