Anda di halaman 1dari 5

Bab 4.

Determinan

4.1. Pendahuluan , Permutasi.

Definisi : ( determinan ukuran 2x2 )


a11 a12
det (A ) = A = = a11 a22 – a12 a21
a 21 a 22

adalah tanda pembatas untuk determinan

Definisi : Permutasi
Barisan bilangan ( j1, j2,….., jn) dimana ji  jk, untuk i  k ( i dan k = 1,2,…n), ji
adalah salah satu dari bilangan asli

Contoh :
( 2,3,1,4,5 ) adalah permutasi

Definisi : Sebuah Inversi


adalah banyaknya jk < ji (jk mendahului ji) padahal ji < jk

Contoh :
( 2,3,1,4,5 ),

Ada 2 buah inversi yaitu :


2 mendahului 1 sedangkan 1< 2
3 mendahului 1 sedangkan 1< 3

1
Definisi : Permutasi Genap dan Ganjil
Jika banyaknya inversi suatu permutasi adalah bilangan ganjil disebut Permutasi
Ganjil, dalam hal lain disebut Permutasi Genap.

Definisi : Tanda ( Sign)


Jika Permutasi Ganjil maka tandanya adalah Negatip, sedangkan Permutasi Genap
adalah Positip.

Tanda ( Sign ) ini yang dapat menjelaskan mengapa ada tanda negatip ( lihat
tanda panah ) pada definisi determinan ukuran 2 x 2 .

Cara Sarrus hanya untuk menghitung Determinan Matriks ukuran ( 3 x 3 ).


(-) (-) (-)

a11 a12 a13 a 11 a 12


a 21 a 22 a 23 a 21 a 23
a31 a32 a33 a 31 a 32
(+) (+) (+)
Kenapa bertanda positip dan negatip adalah karena permutasi genap dan ganjil.

4.2. Sifat-Sifat Determinan

1. det (A) = det ( AT )


2. Tanda determinan berubah apabila dilakukan tranformasi Penukaran Baris/
Kolom : Hij / Kij
3 Harga determinan menjadi  kali , bila dilakukan transformasi suatu baris
/kolom dikalikan skalar  ; Hi() / Kj ()
4. Harga determinan tidak berubah dengan transformasi Hij() / Kij () yaitu
menambahkan skalar  kali baris/kolom ke-j pada baris /kolom ke- i

Catatan :
Sifat yang ke 4 tersebut yang sering digunakan untuk menghitung determinan.
2
4.3. Minor dan Kofaktor

Pengertian Submatriks M ij
Misal Matriks A berukuran (n x n) dan M ij suatu submatriks dari A dengan ukuran
(n-1) x (n-1) di mana baris ke –i dan kolom ke-j dari matriks A dihilangkan.
Contoh :
 1 2 3
   1 3
A =  4 5 6  maka M 32 =   (baris 3dan kolom 2
7 8 9  4 6
 
dihilangkan )
Definisi : Minor
adalah harga determinan dari submatriks Mij ,yaitu Mij 

Definisi : Kofaktor
adalah (-1 ) I + j Mij suatu bentuk scalar.

4.4. Penguraian ( Ekspansi) Secara Baris atau Kolom.


Teorema Laplace :
Determinan dari suatu matriks = jumlah perkalian elemen-elemen dari sebarang
baris / kolom dengan kofaktor-kofaktornya.
Dengan Perkataan Lain :
n
A= a
j 1
ij Aij  ai1 Ai1 + ai2 Ai2 + ….ain Ain

dengan i sebarang disebut uraian baris ke-i


n
A= a
j 1
ij Aij  a1j A1j + a2j A2j + ….anj Anj

dengan j sebarang disebut uraian kolom ke-j

3
Contoh : (4.4.1)
 2 1 5 7
 
  0 1 3 4
 
Hitung determinan matriks A =   0 0 3 2
 0 0 2 2
  

Pilih kolom 1 :

1 3 4 1 5 7 1 5 7 1 5 7
A= + 2 0 3 2 - 0 0 3 2 -0 1 3 4 -0 1 3 4
0 2 2 0 2 2 0 2 2 0 3 2

Pilih kolom 1 :
3 2
A= ( +2 ) ( +1) = 2 ( 3.2 – 2.2 ) = 2( 6 – 4 ) = 4
2 2

4.5. Menghitung Determinan dengan Pertolongan Sifat-Sifat


Determinan.

Dengan menggunakan sifat determinan yang ke –4 yaitu


Hij() / Kij () , langkah –langkah menentukan rank matriks sehingga diperoleh
elemen nol dalam baris / kolom yang maksimal dan teorema Laplace .
Contoh : ( 4.4.2)
1 2 3 4
 
5 6 7 8
Hitung determinan matriks A = 
9 10 11 12 
 
13 14 15 15 
 

Lakukan Transformasi H21(-5) , H31(-9) , H41(-13) sehingga


diperoleh matriks :

4
1 2 3 4 
 
 0  4  8  12 
 0  8  16  24 
 
 0  12  24  36 
 
ke tiga baris berkelipatan sehingga dengan transformasi
H32(-2) , H42(-3) sehingga diperoleh matriks :

1 2 3 4 
 
 0  4  8  12 
0 0 0 0 
 
0 0 0 
 0
sehingga apabila dipilih baris 3 atau 4 maka harga determinan A = 0

4.6. Matriks Singular dan Non Singular

Matriks Singular :
Matriks yang harga determinannya = 0
Contoh : 4.4.2

Matriks Non Singular :


Matriks yang harga determinannya  0
Contoh : 4.4.1

Anda mungkin juga menyukai