Anda di halaman 1dari 14

4 DETERMINAN

4.1 FUNGSI DETERMINAN

Permutasi Himpunan bilangan – bilangan bulat {1,2,3 …,n} adalah susunan


bilangan – bilangan bulat ini menurut suatu aturan tanpa menghilangkan atau
mengulangi bilangan – bilangan tersebut.

Contoh 4.1
Permutasi dari {1,2} adalah (1,2) dan (2,1).
Permutasi dari {1,2,3} adalah (1,2,3), (1,3,2), (2,1,3), (2,3,1), (3,1,2), dan (3,2,1)

Permutasi dapat digambarkan dalam bentuk Pohon Permutasi.

Contoh 4.2
Permutasi dari {1,2,3} dalam bentuk pohon permutasi

n! = (n)((n-1)(n-2)(n-3)…(3)(2)(1)
4! = (4)(3)(2)(1) =24
3! = (3)(2)(1) = 6

• Inversi
Inversi akan terjadi dalam permutasi (i1, i2, …, in) dimana angka yang lebih besar
mengikuti angka yang lebih kecil.

Contoh 4.3
Tentukan angka inversi dari masing-masing permutasi berikut.
a. (3,1,4,2) d. (1,2,3,4,5)
b. (4,3,2,1) e. (2,5,4,1,3)
c. (1,2,4,3)

Penyelesaian:
a. Kita mulai dari angka yang paling kiri yaitu angka 3, kemudian bergerak ke
angka 1, terus ke angka 4 dan terakhir ke angka 2.
(3,1,4,2) untuk angka 3 ada 2 inversi (angka sebelah kanan yang lebih kecil
dari angka 3)
(3,1,4,2) untuk angka 1 ada 0 inversi (angka sebelah kanan yang lebih kecil
dari angka 1)
(3,1,4,2) untuk angka 4 ada 1 inversi (angka sebelah kanan yang lebih kecil
dari angka 4)
Permutasi (3,1,4,2) mempunyai total inversi ada 3.

Lukmanulhakim Almamalik IV- 1


b. (1,2,4,3) mempunyai inversi (0+0+1)=1
c. (4,3,2,1) mempunyai inversi (3+2+1)=6
d. (1,2,3,4,5) mempunyai inverse (0+0+0+0)=0
e. (2,5,4,1,3) mempunyai inverse (1+3+2+0)=6

• Inversi Genap atau Ganjil

Suatu permutasi dikatakan genap jika jumlah inverse adalah genap dan ganjil jika
jumlah inverse ganjil.

Contoh 4.4
a. (3,1,4,2) mempunyai inversi (2+0+1)=3  ganjil
b. (1,2,4,3) mempunyai inversi (0+0+1)=1  ganjil
c. (4,3,2,1) mempunyai inversi (3+2+1)=6  genap
d. (1,2,3,4,5) mempunyai inverse (0+0+0+0)=0  genap
e. (2,5,4,1,3) mempunyai inverse (1+3+2+0)=6  genap

Misalkan kita mempunyai matriks A dengan ordo n x n, maka suatu perkalian


elementer dari matriks ini akan menjadi perkalian dari n entri dari A dan tidak ada satu
entri dalam perkalian dapat berasal dari baris dan kolom yang sama.

Contoh 4.5
Carilah perkalian elementer dari matriks 2 x 2.

Penyelesaian:
Pertama tuliskan matriks 2 x 2, misalkan matriks A

Perkalian elementer dari matriks 2 x 2 adalah a11a22 a12a21

Contoh 4.6
Carilah perkalian elementer dari matriks 3 x 3

Penyelesaian:
• Pertama tuliskan matriks 3 x 3, misalkan matriks A

Perkalian elementer dari matriks 3 x 3 adalah

Lukmanulhakim Almamalik IV- 2


Contoh 4.7
Cari tanda semua perkalian elementer dari matriks 2 x 2.

Untuk matriks 2 x 2, tanda untuk perkalian elementer matriks 2 x 2

Perkalian Elementer Permutasi Tanda Perkalian Elementer


a11a22 (1,2) – genap a11a22
a12a21 (2,1) – ganjil -a12a21

Contoh 4.8
Cari tanda semua perkalian elementer dari matriks 3 x 3.

Untuk matriks 3 x 3, tanda untuk perkalian elementer matriks 3 x 3 adalah

Perkalian Elementer Permutasi Tanda Perkalian Elementer

Definisi Jika A merupakan matriks bujur sangkar maka fungsi determinan dinyatakan
dengan det, dan det(A) didefinisikan sebagai jumlah semua tanda perkalian produk
elementer dari A.

Contoh 4.9
Determinan Matriks 2 x 2
a 11 a 12
det(A ) = A =
a 21 a 22

a 11 a 12
det(A ) = A = = a 11a 22 − a 12 a 21
a 21 a 22

Determinan Matriks 3 x 3

Lukmanulhakim Almamalik IV- 3


• Cara Mencari Determinan

Determinan Matriks 2 x 2 Determinan Matriks 3 x 3

(-) (-) (-)


a11 a12 a13 a11 a12
a 21 a 22 a 23 a 21 a 22
a31 a32 a33 a31 a32
(+) (+) (+)

Contoh 4.10

a. Determinan Matriks

det(A) = (3)(5) – (2)(-9) = 33

b. Determinan Matriks

det(B) = (3)(-1)(7)+(5)(8)(-11)+(4)(-2)(1)-(5)(-2)(7)-(3)(8)(1)-(4)(-1)(-11)=-467

Lukmanulhakim Almamalik IV- 4


Contoh 4.11
Determinan Matriks

= (2)(-8)(1)+(-6)(3)(-3)+(2)(2)(1)-(-6)(2)(1)-(2)(3)(1)-(2)(-8)(-3) = 0

• Sifat-Sifat Determinan
Misalkan A merupakan matriks n x n dan c adalah skalar, maka
det(cA) = cn det (A)

Contoh 4.12
a. Diketahui matriks A

Hitung determinan matriks A


Penyelesaian:
det(A) =45 (Coba Anda buktikan!)

b. Hitung determinan dari matriks 2A

det (2A) = 23 det(A) = (8)(45) = 360

Contoh 4.13
Hitung determinan dari matriks

det(A)+det(B) ≠ det(A+B)
• Jika A dan B adalah matriks yang sama ukurannya, maka

det(AB) = det(A)det(B)

Lukmanulhakim Almamalik IV- 5


Contoh 4.14
Jika matriks A dan B

, ,
Maka

• Misalkan A matriks yang dapat dibalik, maka


1
det(A −1 ) =
det(A)

Contoh 4.15
Misalkan matriks A adalah

Tentukan det(A) dan det(A-1)

−1 1
det(A)=58 dan det(A ) =
58

• Matriks bujur sangkar A dapat dibalik jika dan hanya jika det(A) ≠ 0, seringkali
dinamakan non-singular.

Matriks yang tidak dapat dibalik disebut matriks singular.


Contoh 4.16
Diketahui matriks

,
det(C)=3  non-singular
det(B)=0  singular

• Jika A adalah matriks bujur sangkar, kemudian det(A) = det(AT)

Lukmanulhakim Almamalik IV- 6


Contoh 4.17
Jika diketahui matriks A adalah

maka det(A) = det(AT) = 9

• Jika A adalah matriks kuadrat yang mengandung sebaris bilangan nol, maka
det(A) = 0

Contoh 4.18
Hitung determinan matriks berikut

, ,

Penyelesaian:
det(A) = 0
det(B) = 0
det(C) = 0

• Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali entri-entri
pada diagonal utama, yaitu det(A) = a11a22a33…ann

Contoh 4.19
Hitung determinan matriks-matriks berikut

, ,

Lukmanulhakim Almamalik IV- 7


4.2 METODA KOFAKTOR (COFACTOR)

• Jika A adalah matriks kuadrat, maka minor entri aij dinyatakan oleh Mij dan
didefinisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris ke-i dan
kolom ke-j dicoret dari A.
• Jika A adalah matriks kuadrat, maka kofaktor dari aij dinyatakan oleh Cij adalah
bilangan (-1)i+j Mij.

Contoh 4.20
 3 1 − 4
Diketahui matriks A = 2 5 6 
1 4 8 

3 1 −4
5 6
• Minor entri a11 adalah M11 = 2 5 6 = = 16
4 8
1 4 8

• Kofaktor a11 adalah C11 = (-1)1+1M11 = M11 =16

3 1 −4
3 −4
• Minor entri a32 adalah M32 =2 5 6 = = 26
2 6
1 4 8

• Kofaktor a32 adalah C32 = (-1)3+2M32 = -M32 = - 26

• Kofaktor dan minor elemen entri aij bisa berbeda dalam tanda, yaitu Cij = ± Mij.

• Cara cepat menentukan tanda apakah tanda “+” atau tanda “-“, dapat
mempergunakan bantuan susunan berikut.

Contoh 4.21
C11 = +M11, C21 = -M21, C12 = -M12, C22 = +M22

Jika A merupakan matriks n x n


a. Pilih sembarang baris, katakana baris i, maka
det(A) = ai1Ci1 + ai2Ci2 + … + ainCin

b. Pilih sembarang kolom, katakana kolom j, maka

Lukmanulhakim Almamalik IV- 8


det(A) = a1jC1j + a2jC2j + … + anjCnj

Contoh 4.22
Tinjaulah Matriks berikut

Ekspansi sepanjang baris pertama

Ekspansi sepanjang baris ketiga

Ekspansi sepanjang kolom kedua

• Jika A adalah sebarang matriks n x n dan Cij adalah kofaktor dari aij, maka matriks
kofaktor A adalah
 C11 C12 ... C1n 
C C 22 ... C 2 n 
 21
 . . ... . 
 
C n1 C n2 ... C nn 

Dinamakan matriks kofaktor A. Transpose matriks ini dinamakan adjoin A dan


dinyatakan dengan adj(A)
−1 1
Jika A adalah matrik yang dapat dibalik, maka : A = adj(A)
det( A)

Lukmanulhakim Almamalik IV- 9


Contoh 4.23
Misalkan matriks

Kofaktor A adalah

Matriks kofaktor adalah

dan adjoin A adalah

Contoh 4.24
Misalkan matriks

Determinan matriks A adalah

Adjoin matriks A adalah

Lukmanulhakim Almamalik IV- 10


Matriks A-1 adalah

4.3 PENYELESAIAN SPL DENGAN ATURAN CRAMER

• Misalkan A merupakan matriks n x n yang dapat dibalik, maka solusi sistem


(SPL) Ax=b diberikan dengan

det (A 1 ) det (A 2 ) det (A n )


x1 = , x2 = ,… xn =
det(A) det(A ) det(A)

dimana Ai merupakan matriks yang kita dapatkan dengan menggantikan


entri-entri dalam ke-j dari A dengan entri-entri dalam matriks b

Contoh 4.25
Diketahui SPL berikut

Dalam bentuk matriks

Solusi dari SPL diperoleh dengan cara

Lukmanulhakim Almamalik IV- 11


Contoh 4.25
Diketahui SPL berikut

Cari solusi persamaan SPL di atas menggunakan metode Cramer!


Jawab

Metode Cramer dapat digunakan karena det(A) ≠ 0

Mencari det(A1), det(A2), dan det(A3)

Jadi nilai

Lukmanulhakim Almamalik IV- 12


Contoh 4.26
Gunakan aturan Cramer untuk memecahkan
x1 + + 2x3 = 6
-3x1 + 4x2 + 6x3 = 30
-x1 - 2x2 + 3x3 = 8
Penyelesaian :
1 0 2
A= − 3 40 6 ,

 − 1 − 2 3

6 0 2 1 6 2 1 0 6
A1= 30 4 6 , A2=
 − 3 30 6 , A =
  3
− 3 4 30
 
 8 − 2 3  − 1 8 3  − 1 − 2 3 

Maka

det( A1 ) − 40 − 10
x1 = = = ,
det( A) 44 11
det( A2 ) 72 18
x2= = = ,
det( A) 44 11
det( A3 ) 152 38
x3 = = =
det( A) 44 11

Latihan 4
1. Tentukan minor entri dari matriks berikut

a. b.

2. Tentukan matriks Kofaktor dari matriks-matriks di bawah ini.

3. Diketahui SPL berikut

Lukmanulhakim Almamalik IV- 13


a. Periksa apakah metode Crammer dapat digunakan untuk menentukan penyelesaian
SPL di atas ?
b. Jika ya, cari nilai dari x, y, dan z!
−1 1
c. Tentukan invers matriks dengan rumus A = adj(A)
det(A)
d. Tentukan nilai x, y, dan z menggunakan hasil dari poin c.

Lukmanulhakim Almamalik IV- 14

Anda mungkin juga menyukai