Anda di halaman 1dari 14

Aljabar Linier

Invers
PENGERTIAN MATRIKS INVERS
Sebuah matriks bujur sangkar A berordo n
disebut mempunyai invers bila ada suatu
matriks B, sehingga AB = BA = I. Matriks B
disebut invers matriks A ditulis A-1,
merupakan matriks bujur sangkar berordo
n x n. Invers dari sebuah matriks adalah unik
(tunggal atau hanya ada satu) dan berlaku
sifat: (A-1)-1 = A. Matriks yang mempunyai
invers adalah matriks yang nonsingular.
CONTOH

Buktikan bahwa invers dari matriks berikut


-3-1 -2 -1
A= B=
5 2 5 3

6–5 3–3
=
-10 + 10 -5 + 6

1 0
= = 1 (Terbukti)
0 1
MENGHITUNG MATRIKS INVERS
A. Cara Perkalian Matriks
2 1 ɑ1 ɑ2 1 0
A= A-1 = A.A-1 =
0 3 ɑ 3 ɑ4 0 1

2ɑ1 + ɑ3 2ɑ2 + ɑ4 =
1 0
=
3ɑ3 3ɑ4 0 1
Dari hasil di atas di peroleh persamaan berikut :
2ɑ1 + ɑ3 = 1 ….……………………(1)
3ɑ3 = 0 …….……………………...(2)
2ɑ2 + ɑ4 = 0 …..…………………..(3)
3ɑ4 = 1 ……………………………(4)
Dari 4 Persamaan di atas, diperoleh :
ɑ1 = 1/2, ɑ2 = -1/6, ɑ3 = 0, ɑ4 = 1/3

1/2 -1/6
Jadi A-1 =
0 1/3

Cara ini hanya cocok dilakukan bila ordo matriks 2 x 2


 Dengan Rumus

2 1 1 3  1
A  A1 
0 3 2.3  1.0 0 2 

1 3  1 1 / 2  1 / 6
A1  A1  
6 0 2   0 1 / 3 
B. Menggunakan Matriks Adjoint
Misalnya diketahui matriks A = (ɑ1), Kofaktor dari
elemen aij adalah Aij maka transpose dari matrik
(Aij) disebut matriks Adjoin dari A.
ɑ11 ɑ12 … ɑn1
Adj A = ɑ21 ɑ22 … ɑn2
. . . .
. . . .
. . . .

ɑ1n ɑ2n … ɑnn


Invers matriks A didefinisikan sebagai
Dengan catatan det(A) # 0
CONTOH
Diketahui Matriks A sebagai berikut :

1 0 0
A= 2 3 5
4 1 3

Tentukan invers matriks A11, A12, A13, A21, A22, A23, A31, A32,
dan A33
Jawab
Kofaktor-kofaktor dari matriks A
3 5
A11* = (-1)1+1 1 3 = 4
Matriks Adjoint A adalah :
4 0 0
Adj(A) = 14 3 -5
-10 -1 3

Determinan matriks A :
1 0 0
det(A) = 2 3 5
4 1 3

Ekspansi baris ke – 1 :
det(A) = 1 3 5 =4
1 3
Invers matriks A adalah :

4 0 0
= 1/4 14 3 -5
-10 -1 3

1 0 0
= 7/2 3/4 -5/4
-5/2 -1/4 3/4
Sifat-sifat Matriks Invers
(1) Matriks invers (jika ada) adalah tunggal (uniqe)
Andaikan B dan C adalah invers dari matriks A, maka berlaku :
AB = BA = I, dan juga
AC = CA = I
Tetapi untuk : BAC = B(AC) = BI = B ....................(*)
BAC = (BA)C = IC = C .....................(**)
Dari (*) dan (**) haruslah B = C.

(2) Invers dari matriks invers adalah matriks itu sendiri.

Andaikan matriks C = A-1, berarti berlaku :


AC = CA = I (*)
Tetapi juga berlaku C C-1 = C-1 C = I (**)
Dari (*) dan (**) berarti :
C-1 = A
(A-1)-1 = A.
Sifat-sifat Matriks Invers
(3) Matriks invers bersifat nonsingular (determinannya tidak nol )
det (A A-1) = det (A) det (A-1)
det (I) = det (A) det (A-1)
1 = det (A) det (A-1) ; karena det (A)  0 , maka :
1
det (A-1) =
det( A)
ini berarti bahwa det (A-1) adalah tidak nol dan kebalikan dari det (A).

(4) Jika A dan B masing-masing adalah matriks persegi berdimensi n,


dan berturut-turut A-1 dan B-1 adalah invers dari A dan B,
maka berlaku hubungan : (AB)-1 = B-1 A-1
(AB) (AB)-1 = (AB)-1 (AB) = I (*)
di sisi lain :
(AB) (B-1 A-1) = A(BB-1) A-1 = A I A-1 = A A-1 = I
(B-1 A-1) (AB) = B-1(A-1A) B = B-1 I B = B-1 B = I (**)

Menurut sifat (1) di atas matriks invers bersifat uniqe (tunggal),


karena itu dari (*) dan (**) dapatlah disimpulkan bahwa (AB)-1 = B-1 A-1 .
Sifat-sifat Matriks Invers
(5) Jika matriks persegi A berdimensi n adalah non singular,
maka berlaku (AT)-1 = (A-1)T .

Menurut sifat determinan : AT = A  0, oleh sebab itu (AT)-1 ada,
dan haruslah :
(AT)-1 AT = AT (AT)-1 = I (*)
Di sisi lain menurut sifat transpose matriks :
(A A-1)T= (A-1)T AT
IT= (A-1)T AT
(A-1)T AT = I, hubungan ini berarti bahwa (A-1)T adalah juga invers dari AT.
Padahal invers matriks bersifat tunggal, oleh karena itu memperhatikan (*),
haruslah :
(A-1)T = (AT)-1 .

Anda mungkin juga menyukai