Dalam Matriks
Catatan : Jika setelah dilakukan beberapa kali OBE dan diperoleh salah satu baris
isinya nol semua, maka matriks tersebut tidak mempunyai invers karena
determinannya sama dengan nol.
Contoh :
1 2 3
Tentukan invers matriks A = 2 5 3
1 0 8 ( )
Penyelesaian : Kita gabungkan kedua matriks A dan I dan kita lakukan OBE
1 2 31 0 0
( | )
Bentuk awal : [ A∨I ¿ : 2 5 3 0 1 0
1 0 80 0 1
R2−2 R1 → R2
1 2 3 1 0 0
R2−R
R 3
—2 →
R →R
1 1 R3 2
( |
0 1 −3 −2 1 0
0 −2 5 −1 0 1 )
1 2 3 1 0 0
R3 +2 R2 → R3
( |
0 1 −3 −2 1 0
0 0 1 −5 2 1 )
1 2 3 1 0 0
( |
(−1)R 3 → R 3 0 1 −3 −2 1 0
0 0 1 5 −2 −1 )
R1−3 R3 → R 1 1 2 0 −14 6 3
R3 +2 R2 → R3
R2−3 R3 → R 2 ( | 0 1 0 13 −5 −3
0 0 1 −40 16 9 )
1 0 0 −40 16 9
R1−2 R2 → R1
( | 0 1 0 13 −5 −3
0 0 1 5 −2 −1 )
Bentuk akhir :
1 0 0 −40 16 9
[ I∨A ¿ −1
( |
0 1 0 13 −5 −3
0 0 1 5 −2 −1 )
−40 16 9
−1
(
Jadi, invers matriks A adalah A = 13 −5 −3
5 −2 −1 )
Mengubah SPL ke dalam bentuk matriks diperbesar
Untuk melihat secara lebih mudah definisi dari matriks diperbesar akan
ditunjukkan berikut ini :
Sistem persamaan linear diatas dapat ditulis dalam bentuk matriks AX = B dengan
a 11 a 12 … a1 n x1 b1
[
A= a2 1
⋮
am1
a22 …
⋮ …⋱
am 2 …
⋮
a mn] [] []
a2 n X =
,
x 2 B= b2
⋮
xn
,
⋮
bm
Matriks yang memiliki berukuran n × 1 atau 1 × n biasa disebut vektor. Penulisan
vector sedikit berbeda dengan penulisan matriks, yaitu menggunakan huruf kecil
dengan cetak tebal atau digaris atasnya . Jadi matriks X dan B diatas biasa
dituliskan sebagai x dan b atau x́ dan b́ sehingga SPL dapat dituliskan sebagai
x́=b́ . Pada SPL yang berbentuk seperti ini , matriks A juga biasa disebut sebagai
matriks konstanta. Untuk menyelesaikan persamaan linear diatas maka dibuat
matriks diperbesar dari A dan b́ yang elemen – elemennya merupakan gabungan
elemen matriks A dan vector b́ yang dinotasikan [A|b́ ], yaitu
a11 a12 … a1 n b 1
( a
[A|b́ ] = 21
⋮
am 1
a22 …
⋮ …⋱
am 2 …
⋮ ⋮
|)
a2 n b 2
amn bm
Pada proses eliminasi tersebut operasi – operasi yang digunakan disebut Operasi
Baris Elementer (OBE). Dalam operasi baris elementer ini ada beberapa operasi
yang dapat digunakan, yaitu:
Metode operasi baris elementer merupakan salah satu cara dalam menentukan
determinan suatu matriks n × n dengan mereduksi bentuk matriks tersebut
menjadi matriks baru yang mempunyai penghitungan determinan lebih mudah,
misalkan dalam bentuk matriks segitiga-bawah atau matriks segitiga-atas. Operasi
baris elementer meliputi operasi aritmatika (penjumlahan dan perkalian) yang
dikenakan pada setiap unsur dalam suatu matriks, pertukaran baris, perkalian
suatu baris dengan konstanta tak nol dan penjumlahan suatu baris pada baris yang
lain sehingga oleh definisi 4 determinan dari matriks segitiga adalah hasil kali
setiap entri pada diagonal utamanya. Pengaruh operasi baris elementer pada suatu
matriks antara lain:
1. Jika A adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal A dikalikan oleh
konstanta k maka |A| = k|A|
2. Jika A adalah matriks yang dihasilkan bila dua baris A dipertukarkan maka |A|
= −|A|
3. Jika A adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan suatu baris A ditambahkan
pada baris lain maka |A| = |A|[6].