Anda di halaman 1dari 41

Sekolah Tinggi

Tinggi Teknologi
Teknologi Minyak
Minyak dan
dan Gas
Gas Bumi
Bumi
Sekolah
Balikpapan
Balikpapan

Matriks & Ruang Vektor


Sistem Persamaan Linier

Oleh

BAMBANG SUGENG, MT

Sistem Persamaan Linier


Sebuah garis di dalam bidang xy secara al
jabar dapat dinyatakan oleh sebuah persamaan
berbentuk :

a1 X a2Y b

secara lebih umum, persamaan linier dalam n


variabel X1, X2 ...... Xn sebagai sebuah
persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk

a1 x1 a2 x2 ..............an xn b
dimana a1, a2,..... an dan b adalah konstanta
riel.

Sistem Persamaan Linier


Suatu himpunan berhingga dari persamaanpersamaan linear dalam peubah-peubah x1,
x2, ... xn dinamakan sistem persamaan
linear atau sistem linear.
Suatu urutan bilangan-bilangan s1,
s2, ..... Sn dinamakan pemecahan dari
sistem tersebut jika (1.2) adalah
pemecahan dari masing-masing persamaan
pada sistem tersebut.
Sebuah sistem sebarang yang terdiri dari m
persamaan linear dengan n bilangan yang
tidak diketahui :

Sistem Persamaan Linier


Sebuah sistem sebarang yang terdiri dari m
persamaan linear dengan n bilangan yang
tidak diketahui :

KONSISTENSI

a) Sebuah sistem persamaan yang tidak


memiliki penyelesaian dikatakan tidak
konsisten. Jika ada setidak-tidaknya
satu pemecahan, maka sistem persamaan
tersebut dikatakan konsisten.
b) Suatu sistem persamaan linear mungkin
tidak memiliki penyelesaian, atau
memiliki persis satu penyelesaian,
atau memiliki tak berhingga banyaknya
penyelesaian.

KONSISTENSI
Dalam 2 dimensi dapat digambarkan sebagai
berikut :

Tidak ada
Penyelesaian

Terdapat satu
penyelesaian

Banyak
Penyelesaian

Operasi Baris Elementer


Dalam operasi baris elementer ini
ada beberapa operasi yang dapat
digunakan , yaitu :
a)Mengalikan suatu baris dengan
konstanta tak nol
b)Mempertukarkan dua buah baris
c)Menambahkan kelipatan suatu baris
ke baris lainnya.

Contoh
Berikut ini contoh persamaan linier
Kasus Unik, selesaikan sistem persamaan sebagai berikut :
2x 3y = -8
3x + 4y = 5
Jawaban :
-3xL1;
-6x + 9y = 24
2xL2;
6x + 8y = 10
Penjumlahan
17y = 34 maka y = 2
2x 3y = -8
2x 3.2 = -8
2x = -8+6 = -2 maka x = -1
Adalah x = -1 dan y =2 adalah solusi unik dari sistem
karena 2/3 -3/4 secara geo metris persamaan garis
tersebut berpotongan dititik ( -1,2 )

Contoh

Kasus non unik, selesaikan sistem persamaan berikut :


x 3y = 4
-2x + 6y = 5
Jawaban :
2xL1
2x 6y = 8
1xL2 -2x + 6y = 5
Jumlahkan
= 13
Sehingga menghasilkan persamaan degenerasi 0x + 0y =
13, yang memiliki konstanta bukan nol, b=13, sehingga
persamaan ini dan sistem tersebut tidak memiliki
solusi, karena 1/(-2) = -3/6 4/5 secara geometris
persamaan garis tersebut adalah sejajar

Contoh
Selesaikan persamaan berikut :
x 3y = 4
-2x + 6y = -8
Jawaban :
Kita mengeliminasi x dari persamaan dengan
mengalikan L1 dengan 2 dan menjumlahkan dengan L2,
sehingga terbentuk persamaan baru L=2L1+L2
menghasilkan persamaan degenerasi 0x + 0y = 0
Dimana suku konstantanya adalah nol, sehingga
sistem tersebut memiliki tak terhingga banyaknya
solusi, yang bersesuaian dengan solusi persamaan
manapun, karena 1/(-2) = -3/6 = 4/(-8) secara
geometris persamaan garis tersebut saling berhimpit

Sistem Berbentuk Segitiga &


Eselon
Dengan memperhatikan dua tipe dari sistem
persamaan linier: sistem berbentuk
segitiga dan sistem yang lebih umum
berbentuk eselon.
Perhatikan sistem persamaan linier berikut
ini, yang berbentuk segitiga :
2 x1 3 x2 5 x3 2 x4 9
5 x2 x3 2 x4 1
7 x3 x4 3

2 x4 8

Sistem Berbentuk Segitiga


& Eselon
a) Sistem segitiga semacam ini memiliki suatu solusi
unik, yang dapat diperoleh melalui subtitusi
balik, yaitu :
b) Selesaikan persamaan terakhir untuk variabel
tidak diketahui untuk memperoleh X4 = 4
c) Subtitusikan nilai X4 kedalam persamaan
diatasnya, dan selesaikan untuk memperoleh nilai
variabel tidak diketahui X3 = 1
d) Subtitusikan X3, X4 kedalam persamaan diatasnya
untuk memperoleh nilai X2
e) Subtitusikan X2,X3, X4 kedalam persamaan
diatasnya untuk memperoleh nilai X1.
f) Maka X1=3, X2=-2, X3=1 dan X4=4, atau secara
equivalent vektor U = (3,-2,1,4)

Sistem Berbentuk Segitiga


& Eselon
Berikut ini sistem persamaan linier
dikatakan berbentuk Eselon
Yaitu tidak ada persamaan berdegenerasi
dan variabel tidak diketahui utama, pada
setiap persamaan selain persamaan yang
pertama berada disebelah kanan variabel
tidak diketahui utama.
Variabel tidak diketahui utama dalam
sistem X1, X3, X4 sering disebut dengan
variabel PIVOT dan variabel tidak
diketahui lainnya adalah yaitu X2 dan X5
disebut variabel bebas

Sistem Berbentuk Segitiga


& Eselon
Sistem persamaan linier berbentuk eselon :

2 x1 6 x2 x3 4 x4 2 x5 7
x3 2 x4 2 x5 5
3 x4 9 x5 6
Jawaban :
Tentukan nilai sebarang, yang disebut dengan
parameter untuk variabel X2 dan X5, misalkan X2 =
a, dan X5 = b kemudian lakukan subtitusi untuk
memperoleh nilai variabel pivot X1, X3, X4 dalam

bentuk parameter a dan b

Lanjutan
1) Subtitusikan X5 = b pada persamaan terakhir dan
tentukan X4,
3 x4 9b 6 atau 3 x4 6 9b atau x4 2 3b
2) Subtitusikan X4 kepersamaan kedua dan tentukan X3
atau
x3 2( 2 3b) 2b
5
x3 1 8b
3) Subtitusikan X2 = a dan X3 kedalam persamaan
pertama untuk menentukan variabel X1
2 x1 6a (1 8b) 4(2 3atau
b) 2b 7
x1 3a 9b
4) Maka solusi umum dalam bentuk parametrik adalah :
X 1 3a 9b
X2 a
X 3 1 8b
X 4 2 3b
X5 b

Soal Latihan
Tentukan variabel pivot dan variabel bebas untuk
setiap sistem berikut ini
1.

3.

5.

2 x1 3x2 6 x3 5 x4 2 x5 7
x3 3 x4 7 x5 6
x4 2 x5 1

2.

x z 2

4.

4 y 3z 8
2z 4

y 2 z 3
x1 x2 x3 3 x4 0
3 x1 2 x2 17 x3 16 x4 0
3 x1 2 x2 x3 4 x4 0

2x 6 y 7z 1

x 2 y 3z 2
2x 3 y z 4
3x 4 y 5 z 8

6.

x 2y 2
2x 3y 9
x 4y 6

Eliminasi Gauss
Metode utama untuk menyelesaikan sistem
persamaan linier umum disebut sebagai
eliminasi Gauss yang terdiri atas dua
bagian :
Eliminasi maju, reduksi bertahap dari
suatu sistem akan menghasilkan suatu
persamaan degenerasi tanpa solusi atau
suatu sistem equivalen yang lebih
sederhana berbentuk segitiga eselon
Eliminasi mundur, subtitusi balik secara
bertahap untuk menentukan solusi dari
sistem yang lebih sederhana .

Contoh
Langkah metode eliminasi sebagai berikut:
x y z 2
x y z 0
2x 3y 6z 1
Langkah pertama
x yz 2
x yz 0

2x 2z 2

Langkah ke dua

x y z 2
2x 3y 6z 1
3x 3 y 3z 6
2x 3y 6z 1
x 3z 5
Hasil yang diperoleh
adalah
2x 2z 2
x 3z 5

Contoh
2x 2z 2
x 3z 5
Baris 1 dikalikan dengan 1 dan baris ke dua
dikalikan dengan 2
2x 2z 2
2 x 6 z 10

8 z 8
Z = -1
2x + 2z = 2

X + y + z = 2

2x + 2(-1) =2
2 + y 1 = 2

2x -2 = 2 x=2
y = 1

Eliminasi Gauss
Eliminasi Gauss adalah suatu cara
mengoperasikan nilai-nilai di dalam
matriks sehingga menjadi matriks yang
lebih sederhana ( ditemukan oleh Carl
Friedrich Gauss ) . Caranya adalah dengan
melakukan operasi baris sehingga matriks
tersebut menjadi matriks yang Eselonbaris.
Ini dapat digunakan sebagai salah satu
metode penyelesaian persamaan linear
dengan menggunakan matriks.

Eliminasi Gauss
Caranya dengan mengubah persamaan linear
tersebut ke dalam matriks teraugmentasi
dan mengoperasikannya. Setelah menjadi
matriks Eselon-baris, lakukan substitusi
balik untuk mendapatkan nilai dari
variabel-variabel tersebut.
Contoh: Diketahui persamaan linear

Tentukan Nilai x, y dan z

Jawaban
Bentuk persamaan tersebut ke dalam
matriks:

Operasikan Matriks tersebut


B1 x 1 , Untuk merubah
a11 menjadi 1

Jawaban
B2 - 1.B1 ,. Untuk merubah a21
menjadi 0

B3 - 2.B1 ,. Untuk merubah a31


menjadi 0

B2 x 1 ,. Untuk merubah a22


menjadi 1

Jawaban
B3 + 3.B2 ,. Untuk merubah
a32 menjadi 0

B3 x 1/3 ,. Untuk merubah a33


menjadi 1, (Matriks menjadi
Eselon-baris)
Maka mendapatkan 3 persamaan linier baru yaitu :

x + 2y + z = 6
y + z = 3
z = 3

Jawaban
Kemudian lakukan substitusi balik maka
didapatkan:

y + z = 3
y + 3 = 3
y = 0
x + 2y + z = 6
x + 0 + 3 = 6
x = 3
Jadi nilai dari x = 3 , y = 0 ,dan z = 3

Eliminasi Gauss-Jordan
Metode ini hampir sama dengan metode
eliminasi gauss. Untuk menyelesaikan
sistem persamaan linear dengan
metode ini, langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a)Menentukan matriks augmentasi
b)Melakukan OBE sehingga matriks
augmentasinya menjadi bentuk eselon
baris tereduksi.

Operasi Eliminasi GaussJordan


Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan
dari eliminasi Gauss yang hasilnya lebih
sederhana. Caranya adalah dengan meneruskan
operasi baris dari eliminasi Gauss sehingga
menghasilkan matriks yang Eselon-baris
tereduksi. Ini juga dapat digunakan sebagai
salah satu metode penyelesaian persamaan
linear dengan menggunakan matriks.
Caranya dengan mengubah persamaan linear
tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan
mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks
Eselon-baris tereduksi, maka langsung dapat
ditentukan nilai dari variabel- variabelnya
tanpa substitusi balik.

Eliminasi Gauss-Jordan
Suatu matriks dikatakan dalam bentuk
eselon baris tereduksi jika :
- 1. Elemen pivot = 1
- 2. Semua bilangan pada kolom di bawah
elemen pivot adalah nol.
- 3. Jika terdapat baris yang seluruhnya
nol, maka semua baris seperti itu
dikelompokkan bersama-sama di
bagian bawah dari matriks.
- 4. Setiap kolom yang mempunyai elemen
pivot mempunyai nol ditempat lain

Contoh
Misal akan diselesaikan sistem
persamaan linear sebagai berikut :

Langkah langkah penyelesaian dengan


metode eliminasi gauss-jordan adalah
sebagai berikut :

Jawaban
1. Matriks augmentasi dari sistem
persamaan linear di atas adalah :

2. Menerapkan OBE sehingga diperoleh


bentuk eselon baris tereduksi sebagai
berikut :

Jawaban

Jawaban

Matriks terakhir ini dikatakan dalam bentuk


eselon baris tereduksi.Jadi penyelesaian
sistem persamaan linear di atas adalah :
z = 3, y = 2, dan x + 2y = 5,sehingga x = 1

Soal Latihan
Selesaikan sistem persamaan linear
berikut dengan eliminasi gauss-jordan :
1

Konsistensi SPL
Misal akan diselesaikan suatu sistem
persamaan linear :

Dengan menerapkan eliminasi gauss, di


peroleh hasil sebagai berikut :

Konsistensi SPL
Menurut hasil di atas, diperoleh
persamaan 0 x + 0 y = -8. Dari
sini, tidak mungkin ada nilai x dan
y yang memenuhi persamaan tersebut.
Oleh karena itu sistem persamaan
linear di atas dikatakan tidak
konsisten.
Definisi : suatu sistem persamaan
linear yang tidak memiliki solusi
dinamakan tidak konsisten.

Konsistensi SPL
Selanjutnya perhatikan sistem persamaan
linear sebagai berikut :

Dengan menerapkan eliminasi gauss,


diperoleh bentuk eselon baris sebagai
berikut :

Konsistensi SPL
Berdasarkan hasil di atas, diperoleh
persamaan sebagai berikut:

Akibatnya sistem persamaan linear


tersebut memiliki banyak solusi,
misal ( -1,0,2), (0,1/3,2) ,
(2,1,2), dll.

Soal Latihan
Selidiki diantara sistem persamaan linear
berikut, manakah yang tidak konsisten dan
manakah yang memiliki banyak solusi.
1

Soal Latihan
Berdasarkan hasil latihan di atas,
apakah ciri-ciri suatu sistem
persamaan linear tidak konsisten dan
apakah ciri-ciri suatu sistem
persamaan linear memiliki banyak
solusi?

Contoh
Diketahui persamaan linear Tentukan Nilai
x, y dan z
A

x + 2y + 3z = 3
2x + 3y + 2z = 3
2x + y + 2z = 5

B x + 2y + z + 2w = 9 D
2x + y z + w = 3
3x + 2y + z w = 5
2x 3y + 2z + 3w = 9

x + 2y + z = 8
2x + y z = 1
3x + 2y z = 10
5x
2x
3x
2x

+
+
+

2y + 3z + w = 3
5y z + 3w = 8
2y + z 2w = 0
y + z + 2w = 1

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai