Sistem Persamaan
Linier
Kelompok 1 ALIN
Kelompok 1
Rahma Danu Sadewa (20081010203) Aula Kharismah (20081010192)
Alif Maulana (20081010181) Septiani Dwi Rahma Putri (20081010177)
Dimas Triyana (20081010049) Satria Aqilla Gunawan (20081010174)
Ilham Akbar Pradana (20081010062) Dewa Raka Krisna Saputra (20081010205)
Frisda Dita Isnaini (20081010193) Firdausa yasmin Hermadiputri (20081010105)
Hafid Alfa Anamsyah (20081010189) Fawwaz Arfiqi (20081010201)
Chycik Ayu Winata (20081010197)
Table of Contents
02 Persamaan Linear Dua Variabel
Bentuk umum :
ax + by = c, dimana : a, b, c adalah konstanta
Bentuk umum :
ax + by + cz = d, dimana : a, b, c, d adalah konstanta.
Penyelesaian persamaan linier dua variabel dan tiga variabel (persamaan linier
simultan) dilakukan dengan :
1. Eliminasi 3. Interasi
2. Subtitusi 4. Determinan
Sistem Persamaan Linear
Sistem persamaan linear adalah persamaan-persamaan linear yang
dikorelasikan untuk membentuk suatu sistem. Sistem
persamaannya bisa terdiri dari satu variabel, dua variabel atau lebih
yang memiliki variable-variabel yang memenuhi semua persamaan
linier tersebut secara simultan.
• dimana aij, 𝑖 = 1,2, … , 𝑚, 𝑗 = 1,2, … , 𝑛 disebut koefisien dari SPL, xj, 𝑗 = 1,2, … , 𝑛 adalah
variabel dalam SPL, dan bi , 𝑖 = 1,2, … , 𝑚 disebut konstanta dari SPL. Jika bi = 0 untuk
setiap 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑚, maka SPL tersebut disebut SPL homogen. Jika tidak demikian,
disebut SPL non homogen.
Secara umum, solusi dari suatu SPL adalah salah satu
dari ketiga jenis solusi berikut:
01 02 03 04
Metode eliminasi Metode Metode Eliminasi Metode Eliminasi
aljabar biasa substitusi Gauss Gauss-Jordan
02
Susunan Sistem
Persamaan Linier
Susunan Sistem Persamaan Linier
Sistem Persamaan Linier Homogen
Macam-macam penyelesaian SPL Homogen
SPL Homogen
Non Trivial .
Solusi non trivial didapatkan dengan menentukan nilai dari
variabel X sampai dengan persamaan yang ada dapat digunakan
untuk menyelesaikan atau mendapatkan nilai X yang lain.
Reduksi x1
Contoh Solusi
Parameter
Tentukanlah solusi SPL jika ada
2x1+4x2-2x3+6x4 = -2
Reduksi x2
4x1+7x2-2x3+4x4 = 2
3x1+4x2+2x3-x4 = 7
6x1+8x2+4x3-2x4 = 14
Parameter
Solusi :
X4 = t, t parameter
Dari matriks eselon diperoleh hasil : X3 = -2-6x4
1. Jumlah baris tak nol A=3, sehingga r(A)=3
= -2-6t
2. Jumlah baris tak nol [A,B]=3, sehingga
r(A,B)=3 X2 = -6 + 2x3 – 8x4
3. Jumlah variabel yang tidak diketahui
x1,x2,x3,x4=4 = -6 + 2(-2-6t) – 8t
= -10-20t
4. Jadi r(A)=r(A,B)=3<n=4, maka SPL
konsisten dan solusi memuat (n-r=1) X1 = -1 - 2x2 + x3 – 3x4
parameter = 1 – 2(-10-20t) + (-2-6t) - 3t
02
Reduksi x1
Contoh Solusi
Tunggal
Carilah solusi SPL jika ada
2x1+4x2-2x3+6x4 = 4
4x1+7x2-2x3+8x4 = 2 Reduksi x2
3x1+4x2+2x3+2x4 = 7
x1+x2+2x3+4x4 = 13
Jawab : Matriks lengkap SPL
Reduksi x3
02
Tunggal
Solusi :
H4=(1/a44)H4
X4 = 2
Dari matrix eselon diperoleh hasil : X3 = 13– 6(2)
1. Jumlah baris tak nol A=4, sehingga r(A)=4 =1
2. Jumlah baris tak nol [A,B]=4, sehingga r(A,B)=4 X2 = 6 + 2x3 – 8x4
3. Jumlah variabel yang tidak diketahui x1,x2,x3,x4=4 = 6 + 2(1) – 8(2)
= -8
4. Jadi r(A)=r(A,B)=r=4, maka SPL konsisten dan solusi
X1 = 2 - 2x2 + x3 – 4x4
tunggal
= 2 – 2(-8) + (1) – 4(2)
= 11
03
Eliminasi Gauss dan
Gauss Jordan
A. Pengertian Eliminasi Gauss
Jika pada hasil eliminasi Gauss tidak ada Jika pada hasil eliminasi Gauss ada baris yang
elemen yang 0 termasuk pada matriks b maka semua elemennya 0, tetapi tidak pada matriks
solusi SPL dipastikan unik b maka tidak ada solusi SPL.
Metode eliminasi Gauss dan metode eliminasi Karena metode eliminasi Gauss-Jordan adalah
Gauss-Jordan adalah beberapa cara untuk pengembangan lebih lanjut dari metode eliminasi
menyelesaikan sebuah sistem persamaan linier. Gauss, maka jelas banyak kesamaan pada kedua
metode tersebut. Idenya adalah dengan melakukan
Metode Gauss-Jordan adalah pengembangan lebih
rekayasa aljabar pada sebuah matriks yang ter-
lanjut dari metode eliminasi Gauss yang terlebih
augmentasi dari suatu sistem persamaan linier.
dahulu ada.
Sedangkan untuk penyelesaian menggunakan metode gauss cara diatas hanya sampai pada
2. Matriks koefisien, yaitu matriks yang disusun dari koefisien variabel pada suatu
sistem persamaan linear.
3. Matriks konstanta, yaitu matriks yang disusun dari konstanta pada suatu sistem
persamaan linear.
Teorema yang harus diperhatikan dalam penggunaan
aturan cramer
Jika entri kolom pertama diganti menjadi konstanta SPLDV tersebut, diperoleh
Jika entri kolom kedua diganti menjadi konstanta SPLDV terebut, diperoleh
Jika entri kolom pertama diganti menjadi konstanta SPLTV tersebut, maka diperoleh
Jika entri kolom kedua diganti menjadi konstanta SPLTV tersebut, maka diperoleh
Jika entri kolom ketiga diganti menjadi konstanta SPLTV tersebut, maka diperoleh