Anda di halaman 1dari 24

Pengantar R

Rosita Kusumawati, M.Sc.

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Sejarah R
• Robert Gentleman dan Ross Ihaka dari Departemen Statistika
Universitas Auckland, New Zealand pada tahun 1995
• perangkat lunak S dan S-PLUS (Bill Venables dan David M) → R
• Kelebihan R:
• aplikasi tak berbayar
• aplikasi yang fleksibel yang memungkinkan untuk beradaptasi pada model –
model general untuk riset statistika
• banyak pengguna akademisi dan praktisi → publikasi dan aplikasi
• dari kita dan untuk kita → R-core@R-project.org
• Kekurangan R: explore it!
rosita_kusumawati@uny.ac.id
Memulai dengan R
• https://www.r-project.org/

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Integrated Development Environment (IDE)
untuk R Source code editor / R script Environment dan History

• https://www.rstudio.com/

R Console

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Lingkungan di Rstudio

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Lingkungan di Rstudio
• RStudio is an integrated development environment (IDE) for R. It
includes a console, syntax-highlighting editor that supports direct
code execution, as well as tools for plotting, history, debugging and
workspace management.
• setwd("…")
• getwd("…")
• ?help
• ?log
• ?sin
• q()
rosita_kusumawati@uny.ac.id
Lingkungan di Rstudio
• #Apapun yang ditulis setelah tanda # diasumsikan sebagai komentar
dan akan diabaikan oleh R.
• 3+4*5
• 12/4+6
• 4-2^3
• 100^(1/2)
• (7+2)*5
• #kesimpulan?
• sqrt(36)
• log(8,2)
• log10(100) atau log(100,10)
• sin(pi/6)
• exp(1)

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Lingkungan di Rstudio
• Packages → obyek yang berisi kumpulan obyek dalam R seperti
perintah – perintah dalam R ( R script), data
• Untuk memasang pakages baru gunakan perintah
install.packages("ggplot2")
• Dan untuk memanggilanya gunakan perintah
library("ggplot2")

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Obyek dalam R
• Aturan pembentukan obyek dalam R:
• R sensitive terhadap ukuran huruf, huruf besar dan huruf kecil dianggap
berbeda. Obyek “sampel” dan “Sampel”, dianggap sebagai obyek yang
berbeda.
• Nama obyek harus diawali dengan huruf dan berikutnya dapat berupa angka
atau memuat tanda tanya, kutip, titik, garis bawah, atau yang lain.
• Spasi kosong tidak dikenali
• Kelas-kelas obyek di R antara lain yaitu numeric, integer, complex,
character, function, logical, list, data frame dan packages.
• Example →

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Obyek dalam R
• batas.usia <- 17
• bilangan.kompleks <- 5+3i
• IPK <- "Indeks Prestasi"
• #<- dapat diganti dengan =, perhatikan
konsistensi
• y = function(x){( x^2) + (5*x) – 9}
• y(3)
• logika.ku = T
• logika.mu = F

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Vektor
• c(1, 5, 7)
• c(1:13)
• c(F, T, T, F)
• c(42,"Statistika",TRUE)
• rep("A",times =10)
• rep(-2:2, 3)
• x <- seq(from = 1.5, to = 4.2, by = 0.1) #atau
seq(1.5, 4.2, 0.1)
• length(x)

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Vektor
• x[1] #memanggil entri pertama
• x[-2] #membuang entri kedua
• x[1:3]
• x[c(1,2,3)]
• y <- seq(1, 10, 3)
• z <- c(T,F,T,T)
• y[z] #FALSE tidak dipanggil
• y + 1
• 2 * y
• 2^y
• sqrt(y)

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Vektor
• x <- c(1,3,5,7,8,9)
•x > 3
•x < 3
• x == 3
• x != 3 #yang tidak sama dengan 3
• x == 3 & x != 5
• x == 3 | x != 5
• x[x>3]

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Vektor
• x[x!=3]
• sum (x > 3)
• as.numeric(x > 3)
• which(x>3)
• x[which(x > 3)]
• max(x)
• which(x == max(x))
• which.max(x)

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Matrik
• A <- matrix(c(1,2,3,4),2,2) #matrik A yang terdiri dari
2 baris dan 2 kolom
• B <- matrix(c(7,5),2,1) #matrik B yang terdiri dari 2
baris dan 1 kolom
• A[2,1] #coba perintah A[2,], A[,1], A[2,c(1,2)]
• C <- A + 5
• D <- B*3
• E <- A %*% B # perkalian matrik
• F <- A * A # perkalian masing-masing elemen dalam
matrik
• E <- cbind(B,c(7,8)) # menambah kolom pada matrik A
• F <- rbind(A,c(7,8)) # menambah baris pada matrik A

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Matrik
• dim(A) # dimensi dari matrik A
• O <- nrow(A) # jumlah baris dari matrik A
• P <- ncol(A) # jumlah kolom dari matrik A
• rowSums(A) # sums untuk setiap kolom dari matrik A
• Mean <- colSums(A)/O #rata-rata untuk setiap kolom dari
matrik A
• Ap <- t(A) # transpose dari matrik A
• ApA <- Ap %*% A # fungsi %*% digunakan untuk melakukan
perkalian matrik atau gunakan perintah crossprod(Ap,A)
• Ainv <- solve(A) # fungsi solve digunakan untuk mencari
inverse dari suatu matrik
• SA <- sum(diag(A)) # jumlah dari elemen diagonal dari matrik
• DA <- det(A) # determinan dari matrik A

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Dataframe
• pendapatan <-c(15,20,25,20,25,30,16,15,25,20,16,18,20,25,30,
• 25,19,10,20,20)
• pengeluaran <-c(10,15,20,16,22,25,15,14,10,18,12,15,15,20,
• 25,23,16,8,15,17)
• data <-data.frame(pendapatan, pengeluaran) #membuat
dataframe
• w <-c(5,5,5,4,3,5,1,1,15,2,4,3,5,5,5,2,3,2,5,3) #menambah
satu kolom baru pada suatu dataframe
• v <-cbind(data,w)
• u <-c(13,10,3)
• t <-rbind(v,u) #menambah satu baris baru pada suatu
dataframe

rosita_kusumawati@uny.ac.id
Dataframe
• membuat file excel pendapatan.txt atau pendapatan.csv
Pendapatan Pengeluaran
15 10
20 15
25 20
20 16
25 22
… …
• data<-
read.table(“d:\\workshopR\\pendapatan.txt”,
header=T)
rosita_kusumawati@uny.ac.id
Memasukkan data
• d<-read.csv("E:/PPT Kuliah/LungCapData.csv")
#membaca data dalam format csv
• names(d) #nama – nama variabel
• dim(d) #dimensi d
• str(d) #struktur d
• summary(d) min, mean, max, quartil dari d

rosita_kusumawati@uny.ac.id

Anda mungkin juga menyukai