PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Matematika berasal dari bahasa latin "mathematika" yang mulanya diambil
TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui penyelesaian dari sistem persamaan linear.
2. Untuk mengetahui penyelesaian dari sistem persamaan nonlinear.
1.4
MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan dalam linearisasi
sistem persamaan nonlinear dan penyelesaian dari persamaan linear.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
x1 , x2 , , xn
dengan
a1 , a2 , , an ,b
bukan fungsi trigonometri, fungsi logaritma atau fungsi eksponensial. Namun, apabila
diketahui sistem persamaan linier dengan m buah persamaan linier dan n
peubah maka bentuk umumnya sebagai berikut :
a11 x 1+ a12 x 2 ++ a1 n x n=b 1
a21 x 1 +a 22 x2 + + a2 n xn =b2
am 1 x 1+ am 2 x 2 ++ amn x n=bm
Sistem persamaan linier di atas dapat ditulis dalam bentuk matriks yaitu :
A x =b
][ ] [ ]
b1
a11 a12 a1 n x 1
a21 a22 a2 n x 2 = b 2
bm
am 1 a m 2 amn x m
x+ 5 y +3 z=8
3 x + y +3 z=4
Penyelesaian :
1. Ubah sistem persamaan linier di atas menjadi matriks augmentasi :
2 4 2 12
1 5
3 8
3 1 3 4
[
[
[
]
]
3. Baris pertama dikalikan dengan (-1) lalu tambahkan dengan baris kedua
1 2 1 6
0 3
4 2
3 1 3 4
4. Baris pertama dikalikan (3) lalu ditambah dengan baris ketiga
[
[
[
[
[
[
[
1 2 1 6
0 3 4 2
0 7 0 14
6. Baris kedua dikalikan dengan (-2) lalu tambahkan dengan baris pertama
1 2 3,67 4,67
0 1 0,33 0,67
0 7
0 14
]
]
]
7. Baris kedua dikalikan dengan (-7) lalu tambahkan dengan baris ketiga
1 0 3,67 4,67
0 1 0,33 0,67
0 0 9,33 9,33
8. Baris ketiga dikalikan dengan -1/9,33
1 0 3,67 4,67
0 1 0,33 0,67
0 0
1 1
9. Baris ketiga dikalikan 3,67 lalu tambahkan dengan baris pertama
1 0
0 1
0 1 0,33 0,67
0 0
1 1
10. Baris ketiga dikalikan (-0,33) lalu tambahkan dengan baris kedua
1 0 0 1
0 1 0 2
0 0 1 1
Setelah langkah ke-10 maka matriks ini telah dalam bentuk baris eselon tereduksi.
Dari matriks terakhir ini dapat disimpulkan bahwa nilai
2.2 PERSAMAAN NONLINIER
z=1 .
, dan
, maka persamaan di
atas dapat diuraikan menjadi deret Taylor di sekitar titik kerja, sebagai berikut:
y = f(x)
1 df
df
( x x ) 2 ....
(x
2 ! dx
x
x
dx
= f( ) +
- )+
Dimana turunan-turunan
variasi x -
df
dx ,
d2 f
x
2 , .... , dihitung pada x =
. JIka
dx
dimana
x
= f ( ) dan
K=
df
dx
untuk x =
x )
sebanding dengan x -
memberikan suatu model matematik linier dari sistem nonlinier yang diberikan
persamaan sebalumnya melalui pendekatan deret Taylor.
dimana,
y = K ( x 1
1
x 1
) + K2 (x2 -
x 2
x1 x 2
=f( , )
df
dx1
K1 =
x 1
untuk x1 =
df
dx 2
K2 =
x 2
dan x2 =
x 1
untuk x1 =
x 2
dan x2 =
(1)
( a, b); f ( a, b) = g ( a, b) = 0
f(x,y) di sekitar (a,b) diperoleh dengan menderetkan fungsi f(x,y) sebagai berikut
f
f
f ( x , y ) f ( a , b )+ ( a , b )( xa )+ ( a ,b )( y b ) +Q f
x
y
(2)
(3)
Qf
dengan
Qg
dan
Dari (1) dan (2) diperoleh pendekatan linear untuk Sistem (1), yakni
dx f
f
= ( a , b ) ( xa )+ ( a ,b )( y b )
dt x
y
dy g
g
= ( a , b ) ( x a ) + ( a , b ) ( yb )
dt x
y
(4)
dx
dt
=
dy
dt
f
(a , b)
x
g
(a , b )
x
Substitusi
)(
f
( a , b)
( x a )
y
g
( a , b ) ( yb )
x
u = x- a
(5)
v = y- b
dan
sederhana, yaitu
du
dt
=
dv
dt
f
(a , b )
x
g
( a ,b )
x
)( )
f
( a , b)
y
u
g
v
( a , b)
x
f
(a , b)
x
dengan J = g
(a , b)
x
(6)
f
( a ,b )
y
g
( a , b)
x
u1 u1
f1 (u)
x t
u2 u2
f 2 (u)
x
t
(7)
un un
f n (u)
x
t
Dengan
Sistem
(7)
u=(u1 ,u 2 , , un )
dengan
awal
nilai
u0=( x ,t 0)
dinyatakan
sebagai
u( x ,t )=u(u 0 , x ,t) .
Vektor
u (x )
u (x )
du1* ( x)
f1[u* x ]
dx
du2* ( x)
f 2 [u* x ]
dx
(8)
dun* ( x )
f n [u* x ]
dx
Andaikan Sistem (8) dengan nilai awal yang diberikan misal
memiliki solusi
u ( 0 ) =u0 ,
f1 (u1 , u2 )
x t
u2 u2
f 2 (u1 , u2 )
x
t
(9)
Diberikan transformasi
v ( x, t ) [v1 ( x, t ), v2 ( x , t )] [u1 ( x, t ) u1* ( x ), u2 ( x, t ) u2* ( x )]
Dengan
mengambil deret Taylor f1 dan f2 Sistem (9), diperoleh
v1 v1
f
f
f1 *
f
(u )v1 1 (u* )v2
u1
u2
,
v2 v2
f
f
f 2 *
f
(u )v1 2 (u* )v2
u1
u2
,
dengan
1 , 2
v1 v1 f1 *
f
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut:
1. untuk memperoleh model matematik yang linier dari suatu sistem nonlinear, maka
model persamaan nonlinear harus dilinearisasi dengan menggunakan bantuan deret
taylor dan juga matriks jacobian. Adapun bentuk persamaan setelah dilinearisasi
adalah sebagai berikut:
v1 v1 f1 *
f
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKE
wiQ_pi66JjQAhXKPo8KHWzpArgQFgggMAE&url=http%3A%2F
%2Fseminar.uny.ac.id%2Fsemnasmipa%2Fsites
%2Fseminar.uny.ac.id.semnasmipa%2Ffiles%2Fpaper%2FMatematika%2FDwi
%2520Lestari-makalah%2520semnas%2520MIPA-UNY
%25202012.docx&usg=AFQjCNFN7BpXN8ObPAA9W9UMBIttVYsNg&sig2=BuaKlgEUubkP5djV7GYDWQ
Diakses pada tanggal 5 november 2016
Sibaroni, Yuliant. 2002. Buku Ajar Aljabar Linear. STT Telkom