Anda di halaman 1dari 38

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

MATEMATIKA 2
SANDY TRI GUSTONO
PERSAMAAN LINEAR
Definisi
N buah variable x1, x2, …, xn yang dinyatakan dalam bentuk :
a1x1 + a2x2+…+ an xn=b
disebut persamaan linier, dengan a1, a2, … ,an dan b adalah konstanta-
konstanta riil. Sekumpulan nilai/ harga sebanyak n yang disubtitusikan
ke n variable : a1=k1, x2=k2 … xn=kn sedemikian sehingga persamaan
tersebut terpenuhi, maka himpunan nilai tersebut (k1, k2, … kn) disebut
himpunan penyelesaian (solusi set).
Contoh
2x1 + x2 + 3x3=5
x1=1; x2=0; x3=1➔ (1,0,1) solusi
x1=0; x2=5; x3=0➔ (0,5,0) solusi
x1=2; x =1; x3=0➔ (2,1,0) solusi
suatu persamaan linier bisa mempunyai solusi >1.
SISTEM PERSAMAAN LINIER (SPL)
Bentuk umum :

dimana x1, x2, . . . , xn variabel tak diketahui, aij , bi,


i = 1, 2, . . . , m; j = 1, 2, . . . , n bil. diketahui.
Ini adalah SPL dengan m persamaan dan n variabel.
TUNGGAL
Mempunyai penyelesaian
disebut KONSISTEN BANYAK
SPL
Tidak mempunyai penyelesaian
disebut TIDAK KONSISTEN
ILUSTRASI GRAFIK
SPL 2 persamaan 2 variabel:

Masing-masing pers berupa garis lurus. Penyelesaiannya


adalah titik potong kedua garis ini.

kedua garis sejajar kedua garis berpotongan kedua garis berhimpitan


TIGA OPERASI YANG MEMPERTAHANKAN
PENYELESAIAN SPL

SPL MATRIKS
1. Mengalikan suatu persamaan 1. Mengalikan suatu baris
dengan konstanta tak nol. dengan konstanta tak nol.

2. Menukar posisi dua 2. Menukar posisi dua baris


persamaan sebarang. sebarang.

3. Menambahkan kelipatan suatu 3. Menambahkan kelipatan suatu


persamaan ke persamaan baris ke baris lainnya.
lainnya.

Ketiga operasi ini disebut OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)

SPL atau bentuk matriksnya diolah menjadi bentuk seder-


hana sehingga tercapai 1 elemen tak nol pada suatu baris
PENYAJIAN SPL DGN
PERSAMAAN MATRIKS
a11x1 + a12x2 + a13x3 +…+a1nxn = b1
SPL umum: a21x1 + a22x2 + a23x3 +…+a2nxn = b2
:
am1x1 + an2x2 + an3x3 + …+annxn = bm
matriks koefisien
x1 b1
a11 a12 a13 a1n
A= a21 a22 a23 a2n x= x2 b = b2
: : :
am1 am2 am3 amn bm
xm

Ax = b
PENYAJIAN SPL DGN MATRIKS
AUGMENTED
a11x1 + a12x2 + a13x3 +… + a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 + a23x3 +… + a2nxn = b2

:
am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn = bm

a11 a12 a13 … a1n b1


a21 a22 a23 … a2n b2
:
.
am1 am2 am3 … amn bm

matriks augmented
SUSUNAN PERSAMAAN LINIER

HOMOGEN NON HOMOGEN


AX=0 AX=B, B≠0

SELALU ADA JAWAB TAK PUNYA JAWAB MEMPUNYAI JAWAB


R(a)≠r(A,B)

JAWAB HANYA SELAIN JAWAB TRIVIAL, JAWAB UNIK BANYAK


JAWAB TRIVIAL ADA JUGA JAWAB (TUNGGAL) JAWAB
(NOL);R=N NONTRIVIAL R<N R=N R<N
RANK MATRIKS
RANK MATRIKS
RANK MATRIKS
CONTOH
…………(i)
…………(ii)
DIKETAHUI …………(iii)

kalikan pers (i) kalikan baris (i)


dengan (-2), kemu- dengan (-2), lalu
dian tambahkan ke tambahkan ke
pers (ii). baris (ii).

kalikan pers (i) kalikan baris (i)


dengan (-3), kemu- dengan (-3), lalu
dian tambahkan ke tambahkan ke
pers (iii). baris (iii).

kalikan pers (ii) kalikan baris (ii)


dengan (1/2). dengan (1/2).
LANJUTAN CONTOH
kalikan pers (ii) kalikan baris (ii)
dengan (1/2). dengan (1/2).

kalikan pers (ii) kalikan brs (ii)


dengan (-3), lalu dengan (-3),
tambahkan ke pers lalu tambahkan
(iii). ke brs (iii).

kalikan pers (iii) kalikan brs (iii)


dengan (-2). dengan (-2).

kalikan pers (ii) kalikan brs (ii)


dengan (-1), lalu dengan (-1), lalu
tambahkan ke pers tambahkan ke brs
(i). (i).
Lanjutan CONTOH
kalikan pers (ii) kalikan brs (ii)
dengan (-1), lalu dengan (-1), lalu
tambahkan ke pers tambahkan ke brs
(i). (i).

kalikan pers (iii) kalikan brs (iii)


dengan (-11/2), lalu dengan (-11/2), lalu
tambahkan ke pers (i) tambahkan ke brs (i)
dan kalikan pers (ii) dg dan kalikan brs (ii) dg
(7/2), lalu tambahkan (7/2), lalu tambahkan
ke pers (ii) ke brs (ii)

Diperoleh penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3. Terdapat


kaitan menarik antara bentuk SPL dan representasi
matriksnya. Metoda ini berikutnya disebut dengan
METODA ELIMINASI GAUSS-JORDAN.
BENTUK ECHELON-BARIS
Misalkan SPL disajikan dalam bentuk matriks berikut:

maka SPL ini mempunyai penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3.


Matriks ini disebut bentuk echelon-baris tereduksi.

Untuk dapat mencapai bentuk ini maka syaratnya adalah sbb:


1. Jika suatu brs matriks tidak nol semua maka elemen
tak nol pertama adalah 1. Brs ini disebut mempunyai leading 1.
2. Semua brs yg terdiri dari nol semua dikumpulkan di bagian bawah.
3. Leading 1 pada baris lebih atas posisinya lebih kiri daripada leading
1 baris berikut.
4. Setiap kolom yang memuat leading 1, elemen lain semuanya 0.
Bentuk echelon-baris dan echelon-baris tereduksi

Matriks yang memenuhi kondisi (1), (2), (3) disebut


bentuk echelon-baris.
CONTOH bentuk echelon-baris tereduksi:

CONTOH bentuk echelon-baris:


Bentuk umum echelon-baris

dimana lambang ∗ dapat diisi bilananga real sebarang.


Bentuk umum echelon-baris tereduksi

dimana lambang ∗ dapat diisi bilangan real sebarang.


Penyelesaian SPL melalui bentuk echelon-baris

Misal diberikan bentuk matriks SPL sbb:

Tentukan penyelesaian masing-masing SPL di atas.


METODA GAUSS-JORDAN

Ide pada metoda eliminasi Gauss-Jordan adalah


mengubah matriks ke dalam bentuk echelon-baris
tereduksi.
CONTOH: Diberikan SPL berikut.

Bentuk matriks SPL ini adalah:


-2B1 + B2→B2

5B2+B3 → B3

B4 B4+4B2 1 3 - 2 0 2 0 0
0 0 - 1 - 2 0 - 3 - 1
 
0 0 0 0 0 0 0 
 
 0 0 4 8 0 18 6 
B3 ⇄ B4 B3 B3/3

-3B3+B2→B2

2B2+B1→B1
Akhirnya diperoleh:

Akhirnya, dengan mengambil x2:= r, x4:= s dan x5:= t maka diperoleh


penyelesaian:

dimana r, s dan t bilangan real sebarang. Jadi SPL ini mempunyai tak
berhingga banyak penyelesaian.
METODA SUBSTITUSI MUNDUR
Misalkan kita mempunyai SPL dalam matriks berikut:

Bentuk ini ekuivalen dengan:

LANGKAH 1: selesaikan variabel leading, yaitu x6. Diperoleh:

LANGKAH 2: mulai dari baris paling bawah subtitusi ke atas, diperoleh


LANJUTAN SUBSTITUSI MUNDUR
LANGKAH 3: subtitusi baris 2 ke dalam baris 1, diperoleh:

LANGKAH 4: Karena semua persamaan sudah tersubstitusi maka peker-


jaan substitusi selesai. Akhirnya dengan mengikuti langkah pada
metoda Gauss-Jordan sebelumnya diperoleh:
Eliminasi Gaussian
Mengubah menjadi bentuk echelon-baris (tidak perlu direduksi), kemudian
menggunakan substitusi mundur.

CONTOH: Selesaikan dengan metoda eliminasi Gaussian

PENYELESAIAN: Diperhatikan bentuk matriks SPL berikut:

Dengan menggunakan OBE diperoleh bentuk echelon-baris berikut:


SPL HOMOGEN
• Bentuk umum:

• Penyelesaian trivial (sederhana):

• Bila ada penyelesaian lain yang tidak


semuanya nol maka disebut penyelesaian
taktrivial.
pasti ada penyelesaian trivial

SPL HOMOGEN atau

penyelesaian trivial +
takberhingga banyak
penyelesaian taktrivial

ILUSTRASI:
Syarat cukup SPL homogen
mempunyai penyelesaian taktrivial
• Bila banyak variabel n lebih dari banyak
persamaan m maka SPL homogen
mempunyai penyelesaian taktrivial.
• CONTOH:
# variabel = 5
# persamaan = 4.

• Bentuk matriks:
Bentuk akhir echelon-baris tereduksi:

PENYELESAIAN UMUMNYA :
x1 = −s − t , x2 = s, x3 = −t , x4 = 0, x5 = t.
dimana penyelesaian trivialnya terjadi pada saat s=t=0.
• Proses OBE dalam untuk menghasilkan bentuk
echelon-baris tereduksi tidak mempengaruhi kolom
akhir matrik.
• Bila banyak persamaan awal n maka banyak pers. akhir
r tidak melebihi n, yaitu r ≤ n.
Contoh
1. Selesaikan sistem persamaan linier non homogen
Di bawah ini :
x1 + 2x 2 + x 3 =2
3x1 + x 2 − 2x 3 = 1
4x1 + 3x 2 − x 3 = 3
2x1 + 4x 2 + 2x 3 = 4

Jawab :
1 2 1   2
3  x1 
 1 − 2 1 
x  =    A x = B
4 − 3 − 1  2  3
   x 3   
2 4 2  4
( −3)
1 2 1 2 B21 1 2 1 2  B ( −1 / 5 ) 1 2 1 2
3 1 − 2 1 ~( −4 ) 0 − 5 − 5 − 5
2
~ 0 1 1 1 
  B31  
4 − 3 − 1 3 ~( −2) 0 − 11 − 5 − 5 0 − 11 − 5 − 5
  B41    
 2 4 2 4  ~ 0 0 0 0 0 0 0 0
( −2 ) ( −1/ 6 )
1 2 2
1 B12 1 0 − 1 0 B3
0 1 1 1 
~
0 1 1 1
~

 
0 − 11 − 5 − 5 0 0 6 6
   
0 0 0 0 0
(11)
0 0 B32 0

(1)
1 0 − 1 0 B13 1 0 0 1
0 1 1 1
~
0 1 0 0
 
0 0 1 1 0 0 1 1
  B 23
( −1)  
0 0 0 0 0 0 0 0

Rank (A) = R (A|B) = 3 =banyaknya variabel


Jadi jawabnya tunggal
Matriks lengkap di atas menyatakan:
x1 + 0x 2 + 0x 3 = 1 x1 = 1
0x1 + x 2 + 0x 3 = 0 atau x2 = 0
0x1 + 0x 2 + x 3 = 1 x3 = 1  x1  1
Sehingga sebagai penyelesaiannya : x =  x 2  = 0
 x 3  1
Contoh
2. Selesaikan sistem persamaan linier dibawah ini :
x1 + x 2 + x 3 = 0 1 1 1   x1  0 
x1 + x 2 + 2x 3 = 0 atau 1 1 2  x  = 0
   2  
x1 + 2x 2 + x 3 = 0 1 2 1   x 3  0
Jawab :
( −1)
( −1) B12
1 1 1 0 B 21 1 1 1 0 B 23 1 1 1 0 ~
(A | 0) = 1 1 2 0 0 0 1 0 
~ ~  
( −1)
  0 1 0 0  ( −1)
1 2 1 0 B31 0 1 0 0 0 0 1 0 B13

1 0 0 0  x1 + 0x 2 + 0x 3 = 0
0 1 0 0  
  0x1 + x 2 + 0x 3 = 0
0 0 1 0 0x1 + 0x 2 + x 3 = 0
Sehingga solusinya : x1 = 0 , x 2 = 0 , x 3 = 0
Yaitu solusi trivial atau x =0
3. Selesaikan sistem persamaan linier di bawah ini :

 x1 
x1 + x 2 + x 3 + x 4 =0 1 1 1 1   x  0 
   2  = 0 
x1 + 3x 2 + 2x 3 + 4x 4 = 0 atau 1 3 2 4 
x3   
2x1 + x 3 − x 4 =0 2 0 1 − 1   0
Jawab : x 4 

( −1)
1 1 1 1 0  B 1 1 1 1 0 B32
(1)
21

(A | 0) = 1 3 2 4 0 0 2 1 3 0 
~ ~
( −2 )  
2 0 1 − 1 0 B31 0 − 2 − 1 − 3 0
1 1 1 1 0  B 2
(1/ 2 )
1 1 1 1 0 B12( −1)
0 2 1 3 0  ~ 0 1 1 / 2 3 / 2 0  ~
   
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 1 / 2 − 1 / 2 0 Rank (A) = (A|0) = 2< n = 4


0 1 1 / 2 3 / 2 0  jadi solusinya tidak tunggal
 
0 0 0 0 0 (banyak)

1 1 1 1
x1 + 0x 2 + x 3 − x 4 = 0 x1 = − x 3 + x 4
2 2 2 2
1 3 1 3
0x1 + x 2 + x 3 + x 4 = 0 x2 = − x3 − x4
2 2 2 2
Dimana : x3 dan x4 bebas.
untuk x 3 = a dan x 4 = b
1 1
didapat x 1 = - a + b
2 2
1 3
x2 = - a − b
2 2
Sehingga :

 x1  - 1/2a + 1/2b  - 1/2   1/2 


 x  - 1/2a - 3/2b  - 1/2  - 3/2 
x =  2 =  = a  + b 
x3   a + 0b   1   0 
       
 x 4   0a + b   0   1 
Berlaku untuk setiap bilangan riil a & b
ATURAN CRAMER
Jika AX = B adalah sistem yang terdiri dari n persamaan linier dalam n
bilangan tak diketahui sehingga det(A) 0, maka sistem tersebut
mempunyai pemecahan yang unik.

Contoh:
ATURAN CRAMER
Soal-Soal
Tentukan penyelesaian persamaan linear berikut:
1. x1+2x2+3x3=0 menggunakan metode eliminasi Gauss-Jordan
3x1-x2+x3=0

2. 3x1+2x2+x3=7 menggunakan aturan Cramer


x1-x2+3x3=3
5x1+4x2-2x3=1

3. x1+x2+2x3=9 menggunakan metode eliminasi Gauss-Jordan


2x1+4x2-3x3=1
3x1+6x2-5x3=0

Anda mungkin juga menyukai