Anda di halaman 1dari 8

METODE NUMERIK

METODE POSISI PALSU (REGULA FALSI)

DOSEN PENGAMPU :

I Gusti Nyoman Yudi Hartawan, S.Si., M.Sc.

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. I Wayan Ari Yoga Pastika 2113011089 6A


2. Ni Wayan Emalia Triana 2213011010 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2024
Metode Posisi Palsu

Metode posisi palsu atau disebut juga metode regula falsi adalah metode yang digunakan
untuk mecari akar-akar persamaan nonlinear melalui proses iterasi. Metode posisi palsu
merupakan metode pencarian akar persamaan dengan memanfaatkan kemiringan dan selisih tinggi
dari dua titik batas range. Yang dimana solusi akar (atau akar-akar) dengan menggunakan metode
posisi palsu merupakan modifikasi dari metode bagi dua.
Metode posisi palsu memiliki konvergensi yang lebih cepat dibandingkan metode bagi dua
karena mengikutsertakan 𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏) dalam perhitungannya. Seperti metode bagi dua, metode
posisi palsu dimulai dengan dua titik awal yaitu 𝑎0 dan 𝑏0 sedemikian sehingga 𝑓(𝑎0 ) dan 𝑓(𝑏0 )
berlawanan tanda. Ini berarti fungsi f memiliki akar dalam selang [𝑎0 , 𝑏0 ]. Metode ini kemudian
berlanjut dengan menghasilkan berturut-turut selang [𝑎𝑘 , 𝑐𝑘 ] atau [𝑐𝑘 , 𝑏𝑘 ] yang semuanya berisi
akar f.
Pada iterasi ke-k

𝑓(𝑏𝑘 ). 𝑎𝑘 − 𝑓(𝑎𝑘 ). 𝑏𝑘
𝑐𝑘 =
𝑓(𝑏𝑘 ) − 𝑓(𝑎𝑘 )

Sedangkan dalam metode bagi dua

Pada interaksi ke-k

𝑎𝑘 + 𝑏𝑘
𝑐𝑘 =
2

𝑐𝑘 adalah akar dari garis yang melalui titik (𝑎𝑘 , 𝑓(𝑎𝑘 )) dan (𝑏𝑘 , 𝑓(𝑏𝑘 )). Jika 𝑓(𝑎𝑘 ) dan 𝑓(𝑐𝑘 )
memiliki tanda yang sama, maka ditetapkan 𝑎𝑘+1 = 𝑐𝑘 dan 𝑏𝑘+1 = 𝑏𝑘 . Jika 𝑓(𝑏𝑘 ) dan 𝑓(𝑐𝑘 )
memiliki tanda yang sama, maka ditetapkan 𝑎𝑘+1 = 𝑎𝑘 dan 𝑏𝑘+1 = 𝑐𝑘 . Proses ini dilakukan terus
menerus hingga akar dihampiri dengan cukup baik.

Kecepatan konvergensi dapat ditingkatkan bila nilai 𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏) juga turut
diperhitungkan. Logikanya, bila 𝑓(𝑎) lebih dekat ke nol daripada 𝑓(𝑏) tentu akar lebih dekat ke
𝑥 = 𝑎 daripada ke 𝑥 = 𝑏. Metode yang memanfaatkan nilai 𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏) ini adalah metode
posisi palsu (false position method) atau metode regula-falsi (bahasa latin).
f(b)

f(a)

Dengan metode posisi palsu, dibuat garis lurus yang menghubungkan titik (a,f(a)) dan
(b,f(b)). Perpotongan garis tersebut dengan sumbu-x merupakan taksiran akar yang diperbaiki.
Garis lurus tadi seolah-olah berlaku menggantikan kurva f(x) dan memberikan posisi palsu dari
akar. Jika titik perpotongan tersebut adalah c, maka akar terletak antara (a,c) atau (c, b). untuk
mendapatkan nilai c kita bisa menggunakan bantuan gradien, perhatikan AB dan garis BC kedua
garis tersebut memiliki gradien yang sama, sehingga:
Gradien garis AB = Gradien garis BC
𝑦2 −𝑦1 𝑦2 −𝑦1
=
𝑥2 −𝑥1 𝑥2 −𝑥1

𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎) 𝑓(𝑏)−𝑓(𝑐)
=
𝑏−𝑎 𝑏−𝑐
𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎) 𝑓(𝑏)−0
=
𝑏−𝑎 𝑏−𝑐
𝑏−𝑎
𝑏−𝑐 = 𝑓(𝑏). 𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)
𝑏−𝑎
-c = −𝑏 + 𝑓(𝑏).
𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)
𝑏−𝑎
c = 𝑏 − 𝑓(𝑏). 𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)

𝑏(𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)) − 𝑓(𝑏)(𝑏−𝑎)
c = 𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)

𝑏 𝑓(𝑏)−𝑏 𝑓(𝑎)−𝑏𝑓(𝑏) + 𝑎 𝑓(𝑏)


c =
𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)

𝑎 𝑓(𝑏)−𝑏 𝑓(𝑎)
c = 𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)
• Langkah-langkah Algoritma Menggunakan Metode Posisi Palsu
1) Pilih interval awal [𝑎, 𝑏] yang diyakini memiliki akar pada interval tersebut dengan syarat
𝑓(𝑎). 𝑓(𝑏) < 0
𝑎 𝑓(𝑏)−𝑏 𝑓(𝑎)
2) Estimasi nilai akar dengan rumus: c = 𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)

3) Setelah menemukan nilai c kemudian hitung nilai f(c)


4) Kemudian periksa:
a) Jika 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑐) < 0, maka akarnya terletak diantara interval 𝑎 dan 𝑐 ; maka 𝑎 = 𝑎 dan
𝑏=𝑐
b) Jika 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑐) > 0, maka akarnya terletak diantara interval 𝑐 dan 𝑏 ; maka 𝑎 = 𝑐 dan
𝑏=𝑏
c) Jika 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑐) = 0, maka akarnya adalah 𝑐 ; hentikan algoritma jika ini benar.
5) Hitung kembali untuk menentukan perkiraan nilai c
6) Penentuan ralat absolut relatif dari pendekatan adalah
𝑥𝑟𝑏𝑎𝑟𝑢 − 𝑥𝑟𝑙𝑎𝑚𝑎
|∈𝑎 | = | |
𝑥𝑟𝑏𝑎𝑟𝑢
7) Perbandingan nilai ralat absolut relatif yang didapat dengan nilai ralat yang ditentukan.

• Perbaikan Metode Posisi Palsu


Terdapat kasus dimana kecepatan konvergensi Metode Posisi Palsu lebih lambat dibandingkan
Metode Biseksi (Metode Bagi Dua). Kasus ini biasanya terjadi apabila kurva dari fungsi
tersebut adalah kurva cekung pada selang [a,b], akibatnya garis potong antara garis yang
merupakan posisi palsu dengan kurva fungsi tersebut selalu terletak di atas kurva ataupun
selalu terletak di bawah kurva. Akan terdapat sebuah titik ujung selang yang nilainya tidak
pernah berubah yang disebut sebagai titik mandek. Untuk menyelesaikan kasus ini maka akan
terdapat selang baru, dimana dicari nilai c seperti dengan rumus di atas sebelumnya (misalkan
𝑐1 ) kemudian titik ujung yang menjadi titik mandek akan disubstitusikan ke dalam fungsi dan
hasil substitusi tersebut akan dibagi dengan 2 yang akan menjadi titik ujung yang baru
(misalkan 𝑐2 ). Maka selang yang dipakai selanjutnya adalah [𝑐1 , 𝑐2 ] dan seterusnya proses ini
dilakukan hingga akar dihampiri dengan baik.
Contoh Soal Metode Posisi Palsu
1. Diberikan persamaan fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 4 dengan nilai a = 1 dan b = 3 serta nilai
toleransi = 0,00001. Berapakah akar persamaan fungsi tersebut?
Penyelesaian:
Untuk interasi ke-1:
Interval [a,b] = [1,3]

𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 4
𝑓(𝑎) = 13 − 4 = −3
𝑓(𝑏) = 33 − 4 = 23
Kemudian kita lihat apakah 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑏) < 0

(-3) . 23 = - 69

Karena 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑏) < 0, maka dalam interval a = 1 dan b = 3 terdapat akar dalam interval
tersebut.

Menghitung nilai c :

𝑎 𝑓(𝑏)−𝑏 𝑓(𝑎)
c= 𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)
1.(23)−3.(−3)
𝑐= 23−(−3)
32
𝑐 = 26

𝑐 = 1,230769

Menghitung f(c) = (1,230769 )3 − 4 = −2,13564

Kemudian periksa apakah 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑐) < 0

𝑓(𝑎). 𝑓(𝑐) = −3. (−2,13564) = 6,40692 . karena 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑐) > 0, maka akarnya
terletak diantara 𝑐 dan 𝑏 ; maka 𝑎 = 𝑐 dan 𝑏 = 𝑏

Lakukan terus iterasi sampai memenuhi toleransi yang ditetapkan atau sampai iterasi
maksimum.

Untuk iterasi selanjutnya dapat dilihat dalam tabel berikut.


Iterasi a b f(a) f(b) c f(c) f(a)*f(c) f(b)*f(c) Toleransi Ralat Keterangan
1 1 3 -3 23 1.230769 -2.135639508 6.406919 -49.1197 0.00001
2 1.230769 3 -2.13564 23 1.381091 -1.365688757 2.916619 -31.4108 0.00001 0.108843 LANJUT
3 1.381091 3 -1.36569 23 1.471831 -0.81159556 1.108387 -18.6667 0.00001 0.061651 LANJUT
4 1.471831 3 -0.8116 23 1.523917 -0.460974463 0.374125 -10.6024 0.00001 0.034179 LANJUT
5 1.523917 3 -0.46097 23 1.55292 -0.2550421 0.117568 -5.86597 0.00001 0.018676 LANJUT
6 1.55292 3 -0.25504 23 1.56879 -0.139047595 0.035463 -3.19809 0.00001 0.010116 LANJUT
7 1.56879 3 -0.13905 23 1.57739 -0.075199055 0.010456 -1.72958 0.00001 0.005452 LANJUT
8 1.57739 3 -0.0752 23 1.582027 -0.040491172 0.003045 -0.9313 0.00001 0.00293 LANJUT
9 1.582027 3 -0.04049 23 1.584519 -0.02175118 0.000881 -0.50028 0.00001 0.001573 LANJUT
10 1.584519 3 -0.02175 23 1.585856 -0.011669543 0.000254 -0.2684 0.00001 0.000843 LANJUT
11 1.585856 3 -0.01167 23 1.586573 -0.006256463 7.3E-05 -0.1439 0.00001 0.000452 LANJUT
12 1.586573 3 -0.00626 23 1.586957 -0.00335309 2.1E-05 -0.07712 0.00001 0.000242 LANJUT
13 1.586957 3 -0.00335 23 1.587163 -0.001796703 6.02E-06 -0.04132 0.00001 0.00013 LANJUT
14 1.587163 3 -0.0018 23 1.587274 -0.000962636 1.73E-06 -0.02214 0.00001 6.95E-05 LANJUT
15 1.587274 3 -0.00096 23 1.587333 -0.000515731 4.96E-07 -0.01186 0.00001 3.72E-05 LANJUT
16 1.587333 3 -0.00052 23 1.587365 -0.000276294 1.42E-07 -0.00635 0.00001 2E-05 LANJUT
17 1.587365 3 -0.00028 23 1.587381 -0.000148017 4.09E-08 -0.0034 0.00001 1.07E-05 LANJUT
18 1.587381 3 -0.00015 23 1.587391 -7.92957E-05 1.17E-08 -0.00182 0.00001 5.73E-06 SELESAI

Dapat dilihat dalam tabel tersebut bahwa nilai akar yang memenuhi sesuai syarat adalah 1,587391
2. Diberikan persamaan fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 2 dengan nilai a = -1 dan b = 3 serta nilai
toleransi = 0,001. Berapakah akar persamaan fungsi tersebut?
Penyelesaian:
Untuk interasi ke-1:
Interval [a,b] = [-1,3]

𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 2
𝑓(𝑎) = (−1)2 − 6(−1) + 2 = 9
𝑓(𝑏) = 32 − 6(3) + 2 = −7
Kemudian kita lihat apakah 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑏) < 0

9 . (-7) = - 63

Karena 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑏) < 0, maka dalam interval a = -1 dan b = 3 terdapat akar dalam
interval tersebut.

Menghitung nilai c :

𝑎 𝑓(𝑏)−𝑏 𝑓(𝑎)
c= 𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)
−1(−7)−3(9)
𝑐= −7−9
−20
𝑐 = −16

𝑐 = 1,25

Menghitung f(c) = (1,25)2 − 6(1,25) + 2 = −3,9375

Kemudian periksa apakah 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑐) < 0

𝑓(𝑎). 𝑓(𝑐) = 9. (−3,9375) = −35,4375 . karena 𝑓(𝑎). 𝑓(𝑐) < 0, maka akarnya terletak
diantara interval 𝑎 dan 𝑐 ; maka 𝑎 = 𝑎 dan 𝑏 = 𝑐

Lakukan terus iterasi sampai memenuhi toleransi yang ditetapkan atau sampai iterasi
maksimum.

Untuk iterasi selanjutnya dapat dilihat dalam tabel berikut.


Iterasi a b f(a) f(b) c f(c) f(a)*f(c) f(b)*f(c) Toleransi Ralat Keterangan
1 -1 3 9 -7 1.25000 -3.9375 -35.4375 27.5625 0.001
2 -1 1.25 9 -3.9375 0.565217 -1.071833648 -9.64650284 4.22034 0.001 1.21153846 LANJUT
3 -1 0.5652 9 -1.071833648 0.398649 -0.232971147 -2.09674032 0.24971 0.001 0.41783346 LANJUT
4 -1 0.39865 9 -0.232971147 0.363357 -0.048114829 -0.43303346 0.01121 0.001 0.097126 LANJUT
5 -1 0.363357 9 -0.048114829 0.356107 -0.009831608 -0.08848448 0.00047 0.001 0.02035868 LANJUT
6 -1 0.356107 9 -0.009831608 0.354628 -0.002005 -0.01804116 1.97082E-05 0.001 0.00417282 LANJUT
7 -1 0.354628 9 -0.002005 0.354326 -0.000409 -0.00367678 8.18932E-07 0.001 0.00085133 SELESAI

Dapat dilihat dalam tabel tersebut bahwa nilai akar yang memenuhi sesuai syarat adalah 0,354326

Anda mungkin juga menyukai