Anda di halaman 1dari 23

THE BISECTION METHOD OF BOLZANO

Definisi ( Akar-akar dari Persamaan)


Asumsikan 𝑓 𝑥 adalah fungsi kontinu. Untuk sebarang r yang memenuhi 𝑓 𝑟 = 0
disebut sebuah akar dari persamaan 𝑓 𝑥 = 0. r juga disebut a zero of the function
f(x)

Contoh
Persamaan 𝑥 2 − 9 mempunya dua buah akar real yaitu r1=3 dan r2=-3
Definisi Supremum dan Infimum (Bartle dan Sherbert, 2000).
Diberikan A ⊆ ℝ dan A ≠ ∅.
i. Jika A terbatas ke atas, maka ada bilangan u yang disebut supremum (batas atas
terkecil) dari himpunan A, ditulis sup A, jika memenuhi:
a. u batas atas dari himpunan A.
b. Jika k sebarang batas atas A, maka u ≤ k.
ii. Jika A terbatas ke bawah, maka ada bilangan v yang disebut Infimum (batas
bawah terbesar) dari A, ditulis inf A, jika memenuhi:
a. v batas bawah himpunan A.
b. Jika l sebarang batas bawah A, maka v ≥ l.
Diberikan himpunan A = [1, 2) ⋃ {3, 4}, himpunan A merupakan himpunan yang
terbatas dengan infimum 1 dan supremum 4.
Teorema Nilai Tengah (Intermediate Value Theorem)
Misal 𝑓 𝑥 fungsi kontinu pada interval 𝑎, 𝑏 . Jika 𝑓 𝑥1 < 𝛼 < 𝑓 𝑥2 untuk
beberapa bilangan 𝛼 dan beberapa 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝑎, 𝑏 dengan 𝑥1 < 𝑥2 , maka
𝛼 = 𝑓 𝜉 untuk 𝜉 ∈ 𝑎, 𝑏
Metode Bagi Dua (Bisection Method) adalah metode numerik yang digunakan untuk
mencari akar-akar fungsi kontinu (Mathews & Fink, 1999)
Diketahui interval awal 𝑎, 𝑏 , dengan 𝑓 𝑎 dan 𝑓 𝑏 berbeda tanda (𝑓 𝑥 pastinya
memotong sumbu x, misal di x=r )
Jika 𝑓 𝑎 dan 𝑓 𝑐 mempunyai tanda yang berbeda, maka
pencarian akar dipersempit dari kanan
Jika 𝑓 𝑐 dan 𝑓 𝑏 mempunyai tanda yang
berbeda, maka pencarian akar dipersempit dari kiri
LANGKAH-LANGKAH METODE BAGI DUA
Langkah-langkah metode biseksi
Langkah 1. menentukan titik tengah c=(a+b)/2
Selanjutnya ada tiga kasus yang terjadi :
1. Jika f(a) dan f(c) memiliki tanda berbeda, maka akar terletak pd [a,c]
2. Jika f(b) dan f(c) berbeda tanda, maka akar terletak pada [c,b]
3. jika f(c) = 0 maka akar dari f(x)=0 adalah c
LANGKAH-LANGKAH METODE BAGI DUA
Jika terjadi kasus I dan II, maka langkahnya sebagai berikut
Misalkan diberikan fungsi kontinu f terdefinisi pada selang 𝑎, 𝑏 , apabila diketahui
bahwa 𝑓 𝑎 . 𝑓 𝑏 < 0 (nilai fungsi berlainan tanda), berarti pada selang 𝑎, 𝑏
terdapat paling sedikit satu buah akar persamaan 𝑓 𝑥 = 0
Jadi, yang pertama harus ditentukan terlebih dahulu adalah selang 𝑎, 𝑏 ,
sedemikian sehingga 𝑓 𝑎 . 𝑓 𝑏 < 0
𝑎0 +𝑏0
Selanjutnya ambil diambil titik 𝑐0 ∈ 𝑎0 , 𝑏0 dengan 𝑐0 =
2
Tinjau nilai dari 𝑓 𝑎0 . 𝑓 𝑐0 dan 𝑓 𝑐0 𝑓 𝑏0
Misal 𝑓 𝑎0 . 𝑓 𝑐0 < 0, maka namakan 𝑎1 = 𝑎0 dan 𝑏1 = 𝑐0 , berarti terdapat akar
persamaan nonlinear 𝑓 𝑥 = 0, namakan akar tersebut 𝑥 ∗ , dengan 𝑥 ∗ ∈ 𝑎1 , 𝑏1
𝑎1 +𝑏1
Ambil 𝑐1 ∈ 𝑎1 , 𝑏1 dengan 𝑐1 = dengan demikian jarak 𝑥 ∗ ke 𝑐1 ,yaitu :
,
2

𝑏−𝑎
𝜌 𝑥 , 𝑐1 ≤ 𝜌 𝑎1 , 𝑐1 = 𝜌 𝑐1 , 𝑏1 = 2
2
Misal 𝑓 𝑐1 . 𝑓 𝑏1 < 0, ambil 𝑎2 = 𝑐1 dan 𝑏2 = 𝑏1 , berarti 𝑥 ∗ ∈ 𝑎2 , 𝑏2
𝑎2 +𝑏2
Ambil 𝑐2 ∈ 𝑎2 , 𝑏2 dengan 𝑐2 = dengan demikian jarak 𝑥 ∗ ke 𝑐2 ,yaitu :
,
2
𝑏−𝑎
𝜌 𝑥 ∗ , 𝑐2 ≤ 𝜌 𝑎2 , 𝑐2 = 𝜌 𝑐2 , 𝑏2 = 3
2
Tinjau nilai dari 𝑓 𝑎2 . 𝑓 𝑐2 dan 𝑓 𝑐2 𝑓 𝑏2
𝑎 +𝑏𝑛
Langkah-langkah tersebut dilanjutkan sehingga diperoleh barisan 𝑐𝑛 , 𝑐𝑛 = 𝑛
2
dengan 𝑎𝑛 dan 𝑏𝑛 didefinisikan sebagaimana yang telah diperoleh sebelumnya
Jarak 𝑥 ∗ ke 𝑐𝑛 yaitu

𝑏−𝑎
𝜌 𝑥 , 𝑐n ≤ 𝜌 𝑎n , 𝑐n = 𝜌 𝑐n , 𝑏𝑛 = n+1 , 𝑛 = 0,1,2,3, …
2
Dapat diperhatikan bahwa barisan 𝑐𝑛 konvergen ke 𝑥 ∗
𝑐𝑛 merupakan pendekatan ke 𝑥0 dengan galat sama dengan 𝜌 𝑥 ∗ , 𝑐n atau dengan
𝑏−𝑎
kata lain 𝑐n merupakan pendekatan 𝑥 ∗ dengan galat tidak lebih dari n+1
2
SUMMARY
Step1 : Diberikan interval awal 𝑎0 , 𝑏0 , n =0
Step 2 : Definisikan 𝑐n = (𝑎n + 𝑏n )/2 yaitu titik tengah dari 𝑎n , 𝑏n
Step 3:
A. Jika 𝑓 𝑎𝑛 . 𝑓 𝑐𝑛 = 0 maka 𝑥 ∗ = 𝑐𝑛 adalah akar
B. Jika 𝑓 𝑎𝑛 . 𝑓 𝑐𝑛 < 0 maka ambil 𝑎𝑛+1 = 𝑎𝑛 , 𝑏𝑛+1 = 𝑐𝑛 dan akar 𝑥 ∗ ∈ 𝑎n+1 , 𝑏𝑛+1
C. Jika 𝑓 𝑎𝑛 . 𝑓 𝑐𝑛 > 0 maka ambil 𝑎𝑛+1 = 𝑐𝑛 , 𝑏𝑛+1 = 𝑏𝑛 dan akar 𝑥 ∗ ∈ 𝑎𝑛+1 , 𝑏𝑛+1
Step 4: Jika akar tidak diperoleh pada langkah 3, maka perhatikan interval 𝑎𝑛+1 , 𝑏𝑛+1 ,
jika 𝑏𝑛+1 − 𝑎𝑛+1 dari bilangan positif 𝜀, maka titik tengah 𝑥 ∗ = (𝑎𝑛+1 + 𝑏𝑛+1 )/2 sebagai
pendekatan akar dari fungsi f(x)=0.
Jika tidak, kembali ke langkah 2
Perhatikan bahwa dari uraian diatas menghasilkan barisan
𝑎0 ≤ 𝑎1 ≤ ⋯ ≤ 𝑎𝑛 ≤ 𝑥 ∗ ≤ 𝑏𝑛 ≤ ⋯ ≤ 𝑏1 ≤ 𝑏0 (8)
𝑎𝑛 +𝑏𝑛
Dengan 𝑐𝑛+1 = dan jika 𝑓 𝑎𝑛+1 . 𝑓 𝑏𝑛+1 < 0, maka
2

𝑎𝑛+1 , 𝑏𝑛+1 = 𝑎𝑛, 𝑐𝑛 atau 𝑎𝑛+1 , 𝑏𝑛+1 = 𝑐𝑛, 𝑏𝑛 , for all n (9)
𝑏−𝑎
𝜌 𝑥 ∗ , 𝑐n
≤ 𝜌 𝑎n , 𝑐n = 𝜌 𝑐n , 𝑏𝑛 = n+1 , 𝑛 = 0,1,2,3, …
2
dan bahwa barisan 𝑐𝑛 konvergen ke 𝑥 ∗ , yaitu lim 𝑐𝑛 = 𝑥 ∗
𝑛→∞
TEOREMA (ERROR DARI METODE BAGI DUA)
CONTOH
Gunakan metode bagi dua untuk menentukan akar dari persamaan 𝑓 𝑥 = 𝑥sin𝑥 −
1 pada selang [0,2]

Penyelesaian
𝑎0 = 0 dan 𝑏0 = 2
𝑓 0 = −1,00000
Selanjutnya diperoleh
𝑓 2 = 0,818595
Karena f(0) dan f(2) berbeda tanda, berarti akar f(x)=0 terletak pada selang [0,2]
𝑎0 +𝑏0
Selanjutnya tentukan 𝑐0 = = 1, iterasi ini diteruskan, kemudian perhatikan tabel
2
berikut
Andaikan iterasi diteruskan sampai iterasi ke 30 maka diperoleh batas errornya
2−0
adalah 𝐸31 ≤ 32 ≈ 4,656613𝑥10−10
2

Anda mungkin juga menyukai