Anda di halaman 1dari 29

BAB VI

PENGINTEGRALAN NUMERIK

𝐛
• 𝐈 = ∫𝐚 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 = integral suatu fungsi f(x) terhadap variabel x
yang dihitung antara batas x=a sampai x=b
= Luasan yang dibatasi oleh fungsi f(x) dan sumbu x, serta
antara batas x=a sampai dengan x=b.
• Integrasi analitis suatu fungsi telah banyak dipelajari pada
Kalkulus.
• Sekarang akan dipelajari integrasi numerik yang merupakan
metode pendekatan dari integrasi analitis.
• Integrasi numerik dilakukan bila:
a. Integral tidak dapat/sukar diselesaikan secara analitis. atau
b. Fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk
analitis, tetapi secara numerik, dalam bentuk tabel.
• Metode integrasi numerik : integral tertentu yang didasarkan
pada hitungan perkiraan.
• Hitungan dilakukan dengan membagi luasan menjadi sejumlah
pias kecil. Luas total = jumlah luas dari semua pias.
• Metode integrasi numerik dibedakan menjadi 2 kelompok :
1. Metode Newton-Cotes:
✓ Metode yang didasarkan pada penggantian fungsi yang
kompleks atau tabel data menjadi fungsi polynomial
sederhana, sehingga mudah diintegralkan.
✓ Membagi absis dalam jarak interval yang tetap.
✓ Ada banyak metode yang termasuk metode ini,
diantaranya : metode trapesium, metode Simpson 1/3 dan
Simpson 3/8.
2. Metode Gauss: metode ini digunakan untuk mengintegralkan
suatu fungsi ( tidak untuk tabel data )

6.1. Metode Trapesium dengan Banyak Pias


• Gambar berikut, kurva lengkung didekati oleh sejumlah garis
lurus, sehingga terbentuk banyak pias

• Semakin kecil pias yang digunakan, maka hasil yang didapat


semakin teliti.
𝐛−𝐚
• h = panjang/lebar tiap pias = , n = banyak pias.
𝐧
• Integral total dapt ditulis dalam bentuk :

𝐛 𝐱 𝐱 𝐱
𝐈 = ∫𝐚 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 = ∫𝐱 𝟏 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 + ∫𝐱 𝟐 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 + ⋯ . + ∫𝐱 𝐧 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱
𝟎 𝟏 𝐧−𝟏

𝐟(𝐱𝟏 )+𝐟(𝐱𝟎 ) 𝐟(𝐱𝟐 )+𝐟(𝐱𝟏) 𝐟(𝐱𝐧 )+𝐟(𝐱𝐧−𝟏)


= 𝐡. + 𝐡. + … . . + 𝐡.
𝟐 𝟐 𝟐

𝐡
= 𝟐 [𝐟(𝐱 𝟎 ) + 𝐟(𝐱 𝐧 ) + 𝟐 ∑𝐧−𝟏
𝐢=𝟏 𝐟(𝐱 𝐢 )]

• Besar kesalahan yang terjadi pada penggunaan banyak pias (Et )


𝐡𝟐
= - (𝐛 − 𝐚)𝐟 ′′ (𝐱 𝐢 )
𝟏𝟐

• Bentuk persamaan trapesium dengan memperhatikan koreksi:

𝐡 𝐡𝟐
𝐈= [𝐟(𝐱 𝟎 ) + 𝐟(𝐱 𝐧 ) + 𝟐 ∑𝐧−𝟏
𝐢=𝟏 𝐟(𝐱 𝐢 )] − (𝐛 − 𝐚)𝐟 ′′ (𝛏) , dengan
𝟐 𝟏𝟐
𝐟 ′ (𝐛)− 𝐟 ′(𝐚)
𝐟 ′′ (𝛏) didekati oleh 𝐟 ′′ (𝛏) =
𝐛−𝐚

• Sehingga didapat :

𝐡 𝐡𝟐
𝐈= [𝐟(𝐱 𝟎 ) + 𝐟(𝐱 𝐧 ) + 𝟐 ∑𝐧−𝟏
𝐢=𝟏 𝐟(𝐱 𝐢 )] − (𝐟 ′ (𝐛) − 𝐟 ′ (𝐚))
𝟐 𝟏𝟐

Yang disebut dengan Metode Trapesium dengan koreksi ujung,


karena memperhitungkan koreksi pada kedua ujung interval.

CONTOH:
𝟒
1. Hitunglah : ∫𝟎 𝐞𝐱 𝐝𝐱 dengan :
a. Metode analitik
b. Metode trapesium dengan 1 pias dan kesalahannya
c. Metode trapesium dengan 4 pias dan kesalahannya ( h =1 )
d. Metode trapesium dengan 4 pias dan dengan koreksi ujung
serta kesalahannya

JAWAB:

𝟒
a. ∫𝟎 𝐞𝐱 𝐝𝐱 = 𝐞𝟒 − 𝐞𝟎 =53,59815( hsl analitik)
𝟒 𝐞𝟒 +𝐞𝟎
b. (Metode Trapesium dgn 1 pias ).∫𝟎 𝐞𝐱 𝐝𝐱 = (𝟒 −
𝟐
𝟎) =111,1963 .

𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓−𝟏𝟏𝟏,𝟏𝟗𝟔𝟑
Kesalahan = x 100% = -107,46 %
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓

c. (Metode Trapesium dgn 4 pias ):


𝟒 𝟑
𝐡
∫ 𝐞𝐱 𝐝𝐱 = [𝐟(𝐱𝟎 ) + 𝐟(𝐱𝟒 ) + 𝟐 ∑ 𝐟(𝐱𝐢 )]
𝟐
𝟎 𝐢=𝟏

𝟏
= [𝐞𝟎 + 𝐞𝟒 + 𝟐(𝐞𝟏 + 𝐞𝟐 + 𝐞𝟑 )] =57,99195
𝟐
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓−𝟓𝟕,𝟗𝟗𝟏𝟗𝟓
Kesalahan = x 100% = -8,2 %
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓

d. Metode trapesium 4 pias dengan koreksi ujung


𝟒

∫ 𝐞𝐱 𝐝𝐱 =
𝟎
𝟑
𝐡 𝐡𝟐 ′
= [𝐟(𝐱 𝟎 ) + 𝐟(𝐱 𝟒 ) + 𝟐 ∑ 𝐟(𝐱 𝐢 )] − (𝐟 (𝟒) − 𝐟 ′ (𝟎))
𝟐 𝟏𝟐
𝐢=𝟏

𝟏 𝟎 𝟏
= [𝐞 + 𝐞𝟒 + 𝟐(𝐞𝟏 + 𝐞𝟐 + 𝐞𝟑 )] − (𝐞𝟒 − 𝐞𝟎 )
𝟐 𝟏𝟐
= 53,525437
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓−𝟓𝟑,𝟓𝟐𝟓𝟒𝟑𝟕
Kesalahan = x 100% = 0,14 %
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓

Kesimpulan : Metode trapezium dengan koreksi ujung,


kesalahannya plg kecil.
2. Diberikan tabel data berikut:
𝐱 0 1 2 3 4
f(x) 2 5 9 21 34
Hitung luasan di bawah fungsi f(x) dan diantara x=0 dan x=4 dengan
menggunakan metode trapesium dan trapesium dengan koreksi
ujung.

JAWAB: Berarti h = 1.

Metode trapesium digunakan persamaan :


𝟒 𝟑
𝐡
∫ 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 = [𝐟(𝐱𝟎 ) + 𝐟(𝐱𝟒 ) + 𝟐 ∑ 𝐟(𝐱𝐢 )]
𝟐
𝟎 𝐢=𝟏

= ½ ( 2+34 + 2(5+9+21)) = ½ (106) = 53

Metode trapesium dengan koreksi ujung digunakan persamaan :

𝟒 𝟑
𝐡
∫ 𝐟(𝐱)𝐝𝐱 = [𝐟(𝐱𝟎 ) + 𝐟(𝐱𝟒 ) + 𝟐 ∑ 𝐟(𝐱𝐢 )]
𝟐
𝟎 𝐢=𝟏

𝐡𝟐
− 𝟏𝟐 (𝐟 ′ (𝟒) − 𝐟 ′ (𝟎))

Turunan pertama pada ujung-ujung dihitung dengan


diferensial beda hingga sebagai berikut :
𝐟(𝟏) − 𝐟(𝟎) 𝟓 − 𝟐
𝐟 ′ (𝟎) = = =𝟑
𝐡 𝟏
𝐟(𝟒) − 𝐟(𝟑) 𝟑𝟒 − 𝟐𝟏
𝐟 ′ (𝟒) = = = 𝟏𝟑
𝐡 𝟏

Sehingga:
𝟒 𝟑
𝐡
∫ 𝐟(𝐱)𝐝𝐱 = [𝐟(𝐱𝟎 ) + 𝐟(𝐱𝟒 ) + 𝟐 ∑ 𝐟(𝐱𝐢 )]
𝟐
𝟎 𝐢=𝟏

𝐡𝟐
− 𝟏𝟐 (𝐟 ′ (𝟒) − 𝐟 ′ (𝟎))
𝟏 𝟏 𝟏
= [𝟐 + 𝟑𝟒 + 𝟐(𝟓 + 𝟗 + 𝟐𝟏)] − (𝟏𝟑 − 𝟑) = 𝟓𝟐
𝟐 𝟏𝟐 𝟔
6.2. Metode Simpson

• Untuk mendapatkan perkiraan yang lebih


teliti adalah menggunakan polynomial order yang
lebih tinggi untuk menghubungkan titik-titik.
• Bila ada 1 titik tambahan diantara f(a) dan f(b),
maka 3 titik tersebut dihubungkan dengan
parabola (Gambar 2).
• Bila ada 2 titik tambahan diantara f(a) dan f(b),
maka 4 titik tersebut dihubungkan dengan
polynomial order 3 (Gambar 3).

• Rumus yang dihasilkan oleh integral di bawah


polynomial dikenal dengan Metode Simpson.

6.2.1. Aturan Simpson 1/3

• Pada aturan Simpson 1/3 digunakan polynomial


order 2 (parabola) yang melalui titik f(xi-1); f(xi)
dan f(xi+1) untuk mendekati fungsi.
• Rumus Simpson dapat diturunkan berdasarkan
deret Taylor.
• Pandang bentuk integrasi : I(x)= ∫𝐚𝐱 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 dan bila
𝐝𝐈(𝐱)
didiferensialkan didapat : = 𝐟(𝐱)
𝐝𝐱

• Dengan menggunakan persamaan deret Taylor:


h2 ′
I(xi+1)=I(xi +h)=I(xi) +hf(xi ) + 2 f (xi ) +
h3 ′′ h4 ′′′
f (xi ) + f (xi ) + O(h5 ), h=x
3! 4!
h2 ′
I(xi-1)=I(xi -h)=I(xi) -hf(xi ) + 2 f (xi ) −
h3 ′′ h4 ′′′
f (xi ) + f (xi ) − O(h5 ), h=x
3! 4!
• Lihat gambar di atas:
I(xi+1) =Luasan di bawah fungsi f(x) antara
interval a dan xi+1
I(xi-1) =Luasan di bawah fungsi f(x) antara
interval a dan xi-1
Shg Ai =Luasan di bawah fungsi f(x) antara
interval xi-1 dan xi+1
= I(xi+1) - I(xi-1)
h2 ′ h3 ′′
= ( I(xi) + hf(xi ) + f (xi ) + 3! f (xi ) +
2
h4 ′′′ h2 ′
f (xi ) + O(h5 )) – ( I(xi) -hf(xi ) + f (x i ) −
4! 2
h3 ′′ h4 ′′′
f ( x i ) + f ( x i ) − O( h 5 ) )
3! 4!
𝐡𝟑 ′′
= 2hf(xi) + 𝐟 (𝐱𝐢 ) + 𝐎(𝐡𝟓 )
𝟑

Nilai 𝐟 ′′ (𝐱𝐢 ) ditulis dalam bentuk diferensial


terpusat sebagai berikut :
𝐟(𝐱𝐢−𝟏 ) − 𝟐𝐟(𝐱𝐢 ) + 𝐟(𝐱𝐢+𝟏 )
𝐟 ′′ (𝐱 𝐢) = + 𝐎(𝐡𝟐
)
𝐡𝟐
Sehingga Ai :
𝐡
Ai = 2hf(xi) + 𝟑 (𝐟(𝐱𝐢−𝟏 ) − 𝟐𝐟(𝐱𝐢 ) + 𝐟(𝐱𝐢+𝟏 )) +
𝐡𝟑
𝐎(𝐡𝟐 ) + 𝐎(𝐡𝟓 ) atau
𝟑
𝐡
Ai = 𝟑
(𝐟(𝐱 𝐢−𝟏 ) + 𝟔𝐟(𝐱𝐢 )𝐟(𝐱𝐢 ) − 𝟐 + 𝐟(𝐱𝐢+𝟏 )) +

𝐎(𝐡𝟓 )
𝐡
Ai = 𝟑 (𝐟(𝐱𝐢−𝟏 ) + 𝟒𝐟(𝐱𝐢 ) + 𝐟(𝐱𝐢+𝟏 )) + 𝐎(𝐡𝟓 )

• Persamaan di atas ( pers. Di dlm kotak merah )


dikenal dengan aturan Simpson 1/3 yang
mrpkan Integral Newton-Cotes order 2.
b−a
• Pada pemakaian 2 pias, h = , sehingga
2

persamaan aturan Simpson 1/3 di atas menjadi :


𝐛−𝐚
Ai = 𝟔
(𝐟(𝐚) + 𝟒𝐟(𝐜) + 𝐟(𝐛))
c: titik tengah antara a dan b.
CONTOH:
Hitunglah :I= ∫𝟎𝟒 𝐞𝐱 𝐝𝐱 dengan aturan Simpson 1/3
dengan 2 pias.
JAWAB:
𝟒 𝐛−𝐚 𝟒−𝟎 𝟎
∫𝟎 𝐞𝐱 𝐝𝐱 =
𝟔
(𝐟(𝐚) + 𝟒𝐟(𝐜) + 𝐟(𝐛)) = 𝟔
(𝐞 +

𝟒𝐞𝟐 + 𝐞𝟒 ) = 56,7696
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓−𝟓𝟔,𝟕𝟔𝟗𝟔
Kesalahan = x 100% = -5,917 %
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓

Kesimpulan :
Pada pemakaian 2 pias, aturan Simpson 1/3
memberikan hasil yang lebih baik daripada metode
Trapesium.

6.2.2. Aturan Simpson 1/3 Dengan Banyak Pias


• Pada aturan Simpson 1/3 dengan banyak pias, 𝐡 =
𝐛−𝐚
, dengan n= banyak pias.
𝐧

𝐛
• 𝐈= ∫𝐚 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 = 𝐀 𝟏 + 𝐀 𝟑 + 𝐀 𝟓 + ⋯ + 𝐀 𝐧−𝟏
𝐡 𝐡
= (𝐟 + 𝟒𝐟𝟏 + 𝐟𝟐 ) + 𝟑 (𝐟𝟐 + 𝟒𝐟𝟑 + 𝐟𝟒 ) +….+
𝟑 𝟎
𝐡
(𝐟 + 𝟒𝐟𝐧−𝟏 + 𝐟𝐧 )
𝟑 𝐧−𝟐
𝐡
= (𝐟(𝐚) + 𝐟(𝐛) + 𝟒 ∑𝐧−𝟏
𝐢=𝟏 (𝐠𝐣𝐥) 𝐟(𝐱 𝐢 ) +
𝟑

𝟐 ∑𝐧−𝟐
𝐢=𝟐 (𝐠𝐧𝐩) 𝐟(𝐱 𝐢 ))

CONTOH:
Hitunglah :I= ∫𝟎𝟒 𝐞𝐱 𝐝𝐱 dengan aturan Simpson 1/3
dengan h=1. ( n=4) Ctt: n hrs genap.
JAWAB:

I= 𝟒 𝐡
∫𝟎 𝐞 𝐱 𝐝𝐱 = 𝟑 ((𝐟𝟎 + 𝟒𝐟𝟏 + 𝐟𝟐 ) + (𝐟𝟐 + 𝟒𝐟𝟑 + 𝐟𝟒 )) 
yg dikurung tiap 2 pias.
𝟏
= 𝟑 (𝐟𝟎 + 𝟒𝐟𝟏 + 𝟐𝐟𝟐 + 𝟒𝐟𝟑 + 𝐟𝟒 )

𝟏
= 𝟑 (𝐞𝟎 + 𝟒𝐞𝟏 + 𝟐𝐞𝟐 + 𝟒𝐞𝟑 + 𝐞𝟒 )= 53,86385
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓−𝟓𝟑,𝟖𝟔𝟑𝟖𝟓
Kesalahan = x 100% = 0,5 %
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓

6.2.3. Aturan Simpson 3/8

• Aturan Simpson 3/8 menggunakan polynomial


Lagrange order 3 yang melalui 4 titik.
𝐛 𝟑𝐡
• ∫𝐚 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 = (𝐟(𝐱 𝟎 ) + 𝟑𝐟(𝐱 𝟏 ) + 𝟑𝐟(𝐱 𝟐 ) + 𝐟(𝐱 𝟑 )) ,
𝟖
𝐛−𝐚
dengan 𝐡 = ( Berarti ada 3 interval )
𝟑

• 𝐒𝐞𝐡𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚 ∶
𝐛
𝐛−𝐚
∫ 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 = (𝐟(𝐱𝟎 ) + 𝟑𝐟(𝐱𝟏 ) + 𝟑𝐟(𝐱𝟐 ) + 𝐟(𝐱𝟑 ))
𝟖
𝐚

CONTOH:

Hitunglah :I= ∫𝟎𝟒 𝐞𝐱 𝐝𝐱 dengan aturan Simpson 3/8.


Hitung pula apabila digunakan 5 pias (h=0,8)
dengan menggunakan gabungan Simpson 1/3 dan
3/8.

JAWAB:
𝐛−𝐚 𝐛−𝐚 𝟒
Dengan aturan Simpson 3/8: ( h = = =𝟑 )
𝟑 𝟑

I=∫𝟎𝟒 𝐞𝐱 𝐝𝐱 = 𝐛−𝐚
𝟖
(𝐟(𝐱𝟎) + 𝟑𝐟(𝐱𝟏 ) + 𝟑𝐟(𝐱𝟐) + 𝐟(𝐱𝟑 ))

𝟒−𝟎 𝟎
= (𝐞 + 𝟑𝐞𝟏,𝟑𝟑𝟑 + 𝟑𝐞𝟐,𝟔𝟔𝟕 + 𝐞𝟒 )= 55,07798
𝟖
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓−𝟓𝟓,𝟎𝟕𝟕𝟗𝟖
Kesalahan = x 100% = -2,76 %
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓

Gabungan aturan Simpson 1/3 dan 3/8:

2 pias pertama dihitung dengan aturan Simpson 1/3:


𝐡 𝟎,𝟖 𝟎
𝐈𝟏 = (𝐟𝟎 + 𝟒𝐟𝟏 + 𝐟𝟐 ) = (𝐞 + 𝟒𝐞𝟎,𝟖 + 𝐞𝟏,𝟔 )
𝟑 𝟑

= 3,96138

3 pias berikutnya dihitung dengan aturan Simpson


3/8:
𝐛−𝐚
𝐈𝟐 = (𝐟(𝐱 𝟎 ) + 𝟑𝐟(𝐱 𝟏 ) + 𝟑𝐟(𝐱 𝟐 ) + 𝐟(𝐱 𝟑 ))
𝟖

𝟒−𝟏,𝟔 𝟏,𝟔
= (𝐞 + 𝟑𝐞𝟐,𝟒 + 𝟑𝐞𝟑,𝟐 + 𝐞𝟒 )=49,86459
𝟖

Jadi I = ∫𝟎𝟒 𝐞𝐱 𝐝𝐱 = 𝐈𝟏 + 𝐈𝟐 =3,96138 + 49,86459 =


53,82687
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓−𝟓𝟑,𝟖𝟐𝟔𝟖𝟕
Kesalahan = x 100% = -0,427 %
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓
SOAL :
9 −√X x√3
1. Hitunglah : ∫1 2 e dx dengan :
a. Metode trapesium dengan 1 pias . ( h = 8)
b. Metode trapesium dengan 4 pias (h=2)
c. Metode trapesium dengan 4 pias dan dengan
koreksi ujung . ( h =2)
𝟗−𝟏
d. Aturan Simpson 1/3 dengan 2 pias .( h= 𝟐 =
𝟒)
e. Aturan Simpson 1/3 dengan h=1 .( Berarti 8
pias )
f. Aturan Simpson 3/8. ( Kalo 3 pias, maka h =
8/3 ; Kalo 6 pias, maka h = 8/6 = 4/3 ) ➔
𝐛−𝐚
h= 𝐧
, n = banyak pias.

g. Aturan gabungan Simpson 1/3 dan Simpson


3/8 apabila digunakan 5 pias. ( Berarti h =
8/5)
(untuk latihan di rumah kuliah ke-9)
6.3. Metode Kuadratur

• Didalam suatu aturan Trapesium atau Simpson,


fungsi yang diintegralkan secara numerik terdiri
dari 2 bentuk : tabel data atau fungsi.
• Didalam metode Kuadratur, khususnya metode
Kuadratur Gauss, fungsi yang diintegralkan
berupa fungsi.
• Pada aturan Trapesium dan Simpson, integral
didasarkan pada nilai-nilai di ujung-ujung pias.
• Seperti pada gambar berikut ini: aturan
Trapesium didasarkan pada luasan di bawah garis
lurus yang menghubungkan nilai-nilai dari fungsi
pada ujung-ujung interval integrasi. Rumus yang
digunakan untuk menghitung luasan adalah :

𝐟(𝐚) + 𝐟(𝐛)
𝐈 = (𝐛 − 𝐚)
𝟐
a dan b : batas integral

b-a = lebar dari interval integrasi

a b

• Karena aturan Trapesium harus melalui titik-titik


ujung seperti pada gambar di atas, maka rumus
Trapesium memberikan kesalahan cukup besar.
• Didalam metode Kuadratur Gauss, dihitung
luasan di bawah garis lurus yang
menghubungkan 2 titik sembarang pada kurva,
• Dengan menetapkan posisi dari kedua titik
tersebut secara bebas, maka akan bisa ditentukan
garis lurus yang dapat menyeimbangkan antara
kesalahan positif dan kesalahan negative, seperti
gambar berikut ini :

• Dalam aturan Trapesium, rumus :


𝐟(𝐚) + 𝐟(𝐛)
𝐈 = (𝐛 − 𝐚)
𝟐
dapat ditulis dalam bentuk :
I= c1f(a) + c2f(b)

• Dari persamaan di atas, akan dicari koefisien: c1


dan c2.
• Dalam metode Kuadratur Gauss, juga akan
dicari koefisien-koefisien dari persamaan yang
berbentuk : I= c1f(x1) + c2f(x2)

• Pada persamaan di atas, x1 dan x2 tidak tetap dan


akan dicari, seperti gambar berikut ini:

• Jadi pada persamaan Kuadratur Gauss :


I= c1f(x1) + c2f(x2) , mengandung 4 bilangan
tidak diketahui : c1, c2, x1 dan x2, sehingga
diperlukan 4 persamaan untuk menyelesaikannya.
• Dengan demikian, persamaan : I= c1f(x1) + c2f(x2)
dianggap memenuhi integral dari 4 fungsi :
a. f(x) = 1
b. f(x) = x
c. f(x) = x2
d. f(x) = x3

Sehingga didapat 4 persamaan :


1
f(x)=1→ c1f(x1) + c2f(x2)= c1 + c2 = ∫−1 1 dx = 2

1
f(x)=x→ c1f(x1) + c2f(x2)= c1x1 + c2x2 = ∫−1 x dx = 0

f(x)=x2→ c1f(x1) + c2f(x2) = 𝐜𝟏 𝐱𝟏𝟐 + 𝐜𝟐 𝐱𝟐𝟐 =


1 2
∫−1 x 2 dx = 3

f(x)=x3→ c1f(x1) + c2f(x2) = 𝐜𝟏 𝐱𝟏𝟑 + 𝐜𝟐 𝐱𝟐𝟑 =


1 3
∫−1 x dx = 0

• Didapat Sistem persamaan :


1. c1 + c2 = 2.
2. c1x1 + c2x2 =0
𝟐 𝟐
3. 𝐜𝟏 𝐱 𝟏 + 𝐜𝟐 𝐱 𝟐𝟐 = 𝟑
𝟑
4. 𝐜𝟏 𝐱 𝟏 + 𝐜𝟐 𝐱 𝟐𝟑 = 𝟎
• Dari sistem persamaan di atas, diperoleh : c1 = c2
1 1
= 1, x1 = − , x2 =
√3 √3

• Dari hasil tersebut, maka menghasilkan rumus


Kuadratur Gauss ( tepatnya Gauss-Legendre )
𝟏 𝟏
sebagai berikut: 𝐈 = 𝐟 (− )+ 𝐟( )
√𝟑 √𝟑

( Rumus Kuadratur Gauss untuk 2 titik )


• Batas integral untuk mendapatkan rumus di atas
adalah x = -1 s/d x = 1, sehingga memudahkan
hitungan dan membuat rumus yang didapat bisa
digunakan secara umum.
• Dengan melakukan transformasi, batas-batas
integrasi yang lain ( selain -1 dan +1) dapat
dirubah ke dalam batas/bentuk tersebut.
• Dianggap terdapat hubungan secara linier antara
variabel baru xd dan variabel asli x sebagai
berikut: x = a0 + a1xd.
• Bila batas bawah variabel asli adalah x = a,
maka untuk variabel baru (xd ), batas tersebut
adalah xd = -1(batas bawahnya ), sehingga
didapat : a = a0 + a1(-1) dan bila batas atas
variabel asli adalah x =b, maka untuk xd =1(
batas atasnya ), didapat : b= a0 + a1(1)
• Dari a = a0 + a1(-1) dan b = a0 + a1(1), diperoleh
𝐛+𝐚 𝐛−𝐚
: 𝐚𝟎 = dan 𝐚𝟏 = , sehingga didapat :
𝟐 𝟐
(𝐛+𝐚)+ (𝐛−𝐚)𝐱 𝐝 (𝐛−𝐚)
𝐱= 𝟐
dan 𝐝𝐱 = 𝟐
𝐝𝐱 𝐝
(𝐛+𝐚)+ (𝐛−𝐚)𝐱 𝐝 (𝐛−𝐚)
• 𝐱= dan 𝐝𝐱 = 𝐝𝐱𝐝 dapat
𝟐 𝟐

disubstitusikan ke dalam persamaan yang


diintegralkan.
CONTOH:
𝟒
1. Hitunglah :I= ∫𝟎 𝐞𝐱 𝐝𝐱 dengan menggunakan
metode Gauss Kuadratur.
JAWAB:
Diketahui : a = 0, b = 4.
(𝟒 + 𝟎) + (𝟒 − 𝟎)𝐱𝐝
𝐱= = 𝟐 + 𝟐𝐱𝐝
𝟐
𝐝𝐱 = 𝟐𝐝𝐱𝐝
𝟒 𝟏

∫ 𝐞𝐱 𝐝𝐱 = ∫ 𝐞(𝟐+𝟐𝐱𝐝) 𝟐𝐝𝐱𝐝
𝟎 −𝟏

Ruas kanan dari persamaan terakhir di atas dapat


digunakan untuk menghitung luasan dengan metode
Kuadratur Gauss .
f(xd) = 𝟐𝐞(𝟐+𝟐𝐱𝐝)
𝟏
untuk xd = x1 = − = -0,577350269 →
√𝟑

f(xd)=4,6573501
𝟏
untuk xd = x2 = = 0,577350269 →
√𝟑

f(xd)=46,8920297
Luas total (I) = f(x1)+ f(x2)= 4,6573501+46,8920297
= 51,549380
𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓−51,549380
Kesalahan = 𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓
x 100% = 3,82%

• Rumus Kuadratur Gauss untuk 2 titik, dapat


dikembangkan untuk n titik sebagai berikut:
I= c1f(x1) + c2f(x2)+…+ cnf(xn)
• Nilai c dan x untuk rumus sampai dengan 6
titik, seperti tabel berikut ini:
Tabel 1. Nilai c dan x pada rumus Kuadratur Gauss.
2. Soal yang dikerjakan di atas, hitung dengan
menggunakan metode Gauss Kuadratur 3 titik.

JAWAB:

RUMUS luas total : I =c1f(x1) + c2f(x2) + c3f(x3)


Dari contoh di atas:

𝟒 𝟏

∫ 𝐞𝐱 𝐝𝐱 = ∫ 𝐞(𝟐+𝟐𝐱𝐝) 𝟐𝐝𝐱𝐝
𝟎 −𝟏

f(xd) = 𝟐𝐞(𝟐+𝟐𝐱𝐝)
Nilai c dan x untuk 3 titik bisa dilihat pada tabel :

Untuk x1=-0,774596669→ 𝟐𝐞(𝟐+𝟐𝐱 𝟏 ) = 𝟑, 𝟏𝟑𝟗𝟏𝟓𝟓𝟒𝟔

Untuk x2 = 0 → 𝟐𝐞(𝟐+𝟐𝐱𝟐) = 𝟏𝟒, 𝟕𝟕𝟖𝟏𝟏𝟐𝟐

Untuk x3= 0,774596669→ 𝟐𝐞(𝟐+𝟐𝐱 𝟑 ) = 𝟔𝟗, 𝟓𝟕𝟎𝟒𝟗𝟐𝟓

Luas total (I) = c1f(x1) + c2f(x2) + c3f(x3)

= 0,555555556(3,13915546) + 0,888888889
(14,7781122) + 0,555555556(69,5704925) =53,5303486

𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓−53,5303486
Kesalahan () = 𝟓𝟑,𝟓𝟗𝟖𝟏𝟓
x 100% = 0,33%

SOAL:
𝟖 𝐱 𝐝𝐱
Hitunglah ∫𝟒 dengan :
√𝐱 𝟐 −𝟏𝟓

a. Secara analitik
b. Metode Gauss Kuadratur 2 titik dan kesalahannya.
c. Metode Gauss Kuadratur 3 titik dan kesalahannya.
d. Metode Gauss Kuadratur 4 titik dan kesalahannya.
e. Metode Trapesium dengan 4 pias dan kesalahannya.
f. Metode trapesium dengan 4 pias dan dengan
koreksi ujung serta kesalahannya.
g. Aturan Simpson 1/3 dengan h=1. ( n=4) dan
kesalahannya.
h. Aturan Simpson 3/8 dan kesalahannya.

Anda mungkin juga menyukai