MAKALAH
OLEH :
KELOMPOK 4
1. Dina Apilia
2. Ayu Triana
3. Rai Hanny
Puji syukur kami panjatkan Kepada allah SWT atas anugrah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai Ideologi.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan
para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia
biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik
serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami
untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
Daftar isi.......................................................................................................................................3
BAB 1 Pendahuluan................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................4
1.2.1 Pancasila sebagai dasar Negara.........................................................................4
1.2.2 Pancasila sebagai ideology Negara....................................................................4
1.2.3 Karakteristik ideology pancasila.......................................................................4
1.2.4 Nilai-nilai pancasilia sebagai ideology dan dasar Negara................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................................................4
1.3.1 Mengetahui Pancasila sebagai dasar negara........................................................4
1.3.2 Mengetahui Pancasila sebagai ideologi negara....................................................4
1.3.3 Mengetahui karakteristik ideologi Pancasila........................................................4
1.3.4 Mengetahui nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi Negaradan dasar negara.........4
BAB 2 Pembahasan.................................................................................................................5
2.1 Perlunya Ideologi bagi suatu Negara............................................................................5
2.1.1 Pengertian Ideologi...............................................................................................5
2.2 Pengertian Dasar NegaraDasar Negara........................................................................6
2.3 Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi............................................................................8
2.4 Karakteristik Ideologi pancasila....................................................................................9
BAB 3 Kesimpilan..................................................................................................................11
BAB 1 Pendahuluan
1.3 Tujuan
system ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. Pelaksanaan Ideologi yang pragmatis
tidak diawasi oleh aparat partai atau aparat pemerintah melainkandengan pengaturan
pelembagaan (internalization), contohnya individualisme atauliberalisme. Ideologi secara
struktural diartikan sebagai sistem pembenaran,seperti gagasan dan formula politik atas setiap
kebijakan dan tindakan yangdiambil oleh penguasa. Dengan demikian secara umum dapat
ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-
keyakinanyang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang
kehidupanmanusia. Notonegoro sebagaimana dikutip oleh Kaelan mengemukakan,
bahwaIdeologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagisuatu
sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan padahakikatnya
merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:1) Mempunyai derajat yang
tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dankenegaraan;2) Mewujudkan suatu asas
kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,
dikembangkan, diamalkan, dilestarikankepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengankesediaan berkorban.Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang
atau masyarakatyang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-
citanya.Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan.
Ideologimerupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk
mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akansemakin tinggi
pula komitmennya untuk melaksanakannya. Komitmen itutercermin dalam sikap seseorang
yang meyakini ideologinya sebagai ketentuanyang mengikat, yang harus ditaati dalam
kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun masyarakat. Ideologi berintikan
seperangkat nilai yang bersifatmenyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh
seseorang atau suatumasyarakat sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui
rangkaiannilai itu mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara moralatau
normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara,
mempertahankan, membangun kehidupan duniawi bersama dengan
hukum di Indonesia, dalam arti Pancasila menjadi acuan dalam etika penegakanhukum yang
berkeadilan yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahwatertib sosial, ketenangan
dan keteraturan hidup bersama hanya dapat diwujudkandengan ketaatan terhadap hokum
dan seluruh peraturan yang berpihak kepadakeadilan. Dengan demikian perlu diwujudkan
suatu penegakan hukum secara adil, perlakuan yang sama dan tidak diskriminatif terhadap
setiap warga negara dihadapan hukum, dan menghindarkan penggunaan hukum dengan cara
yang salahsebagai alat kekuasaan dan bentuk bentuk manipulasi hukum lainnya.Di bidang
Sosial Budaya, Pancasila merupakan sumber normatif dalam pengembangan aspek social
budaya yang mendasarkan pada nilai-nilaikemanusiaan, nilai Ketuhanan dan nilai
keberadaban. Pembangunan di bidangsosial budaya senantiasa mendasarkan pada nilai yang
bersumber pada harkat danmartabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Pembangunan
bidang sosial budaya menghindarkan segala tindakan yang tidak beradab, dan tidak
manusiawi,sehingga dalam proses pembangunan haruslah selalu mengangkat nilai-nilai
yangdimiliki bangsa Indonesia sendiri sebagai nilai dasar yaitu nilai-nilai Pancasila.Untuk itulah
perlu diperhatikan pula etika kehidupan berbangsa yang bertolak darirasa kemanusiaan yang
mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur,saling peduli, saling memahami, saling
menghargai, saling mencintai, dan salingmenolongdi antara sesama manusia.Dalam
pembangunan sosial budaya perlu ditumbuhkembangkan kembali budaya malu, yaitu malu
berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan denganmoral agama dan nilai-nilai luhur
budaya bangsa. Disamping itu perluditumbuhkembangkan budaya keteladanan yang
diwujudkan dalam perilaku para pemimpin baik formal maupun informal pada setiap lapisan
masyarakat. Hal iniakan memberikan kesadaran bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
berbudaya tinggi, sehingga dapat menggugah hati setiap manusia Indonesia untuk mampu
melakukan adaptasi, interaksi dengan bangsa lain, dan mampu melakukantindakan proaktif
sejalan dengan tuntutan globalisasi dengan penghayatan dan pengamalan agama yang benar
serta melakukan kreativitas budaya yang lebih baik.
Di bidang Ekonomi, Pancasila juga menjadi landasan nilai dalam pelaksanaan pembangunan
ekonomi. Pembangunan ekonomi yang berdasarkanatas nilai-nilai Pancasila selalu
mendasarkan pada nilai kemanusiaan, artinya pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan
umat manusia. Oleh karenanya pembangunan ekonomi tidak hanya mengejar pertumbuhan
ekonomi sematamelainkan demi kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa,
denganmenghindarkan diri dari pengembangan ekonomi yang hanya berdasarkan pada
persaingan bebas, monopoli yang dapat menimbulkan penderitaan rakyat sertamenimbulkan
penindasan atas manusia satu dengan lainnya. Disamping itu etikakehidupan berbangsa yang
mengacu pada nilai-nilai Pancasila juga harusmewarnai pembangunan di bidang ekonomi, agar
prinsip dan perilaku ekonomidari pelaku ekonomi maupun pengambil kebijakan ekonomi
dapat melahirkankondisi dan realitas ekonomi yang bercirikan persaingan yang jujur,
berkeadilan,mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi, daya tahan ekonomi
dankemampuan saing, serta terciptanya suasana yang kondusif untuk pemberdayaanekonomi
yang berpihak kepada rakyat kecil melalui kebijakan secara berkesinambungan, sehingga dapat
dicegah terjadinya praktek-praktek monopoli,oligopoli, kebijakan ekonomi yang mengarah
kepada perbuatan korupsi, kolusi,dan nepotisme, diskriminasi yang berdampak negatif
terhadap efisiensi, persaingan sehat, dan keadilan serta menghindarkan perilaku yang
menghalalkansegala cara dalam memperoleh keuntungan