Oleh:
Kelompok 2
Anisa Zaqia Solehah NPM. 2222010488
Anisah Fithriyyah NPM. 2222010637
Bambang Pamungkas NPM. 2222010140
Dewi Lestari NPM. 2222010489
Divky Adrian NPM. 2222010827
Jenal Muttaqin NPM. 2222010776
KELAS 1E
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BAGASASI, BANDUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Yan Raspat, M.Si sebagai
dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Publik yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
BAB1......................................................................................................................4
1.1 Pendahuluan....................................................................................................4
1.2 Landasan Teori...............................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................6
BABII.....................................................................................................................7
PEMBAHASAN....................................................................................................7
2.1 Perpindahan Negara Republik Indonesia \serikat menjadi NKRI............7
2.2 Proses Kembalinya Ke NKRI........................................................................8
BABIII....................................................................................................................9
PENUTUPAN........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
3
BAB I
1.1 PENDAHULUAN
Para ahli yang memfokuskan pemikirannya terhadap negara sudah muncul beberapa
abad sebelum Masehi antara lain dari Yunani seperti Socrates, Plato dan Aristoteles yang
mengajarkan teori tentang negara. Pengertian negara pada waktu itu berbeda dengan
pengertian negara yang berkembangbsaat ini, pengertian negara saat itu hanya meliputi
lingkungan kecil atau negara kota yang disebut Polis.
Istilah negara diterjemahkan dari bahasa Belanda dan Jerman yaitu Staat; bahasa Inggris
yaitu State; dan bahasa Perancis yaitu Etat. Kata-kata tersebut diambil dari kata bahasa Latin
Status atau Statum. Sebelum abad ke-15, untuk menyebut istilah negara dipergunakan kata
civitas atau res publica, terutama oleh orang Romawi. Pada abad ke-15 digunakan kata Lo
State dari bahasa Italia. Menurut para ahli, Machiavelli adalah orang pertema yang
memperkenalkan istilah Lo Stato itu dalam kepustakaan ilmu politik. Namun demikian
menurut Kranenburg, istilah Lo Stato itu, hanya tepat untuk menyebut negara teritorial saja
yang muncul pada abad ke-17.
Sementara itu dalam ilmu politik, istilah “negara” adalah agency (alat) dari masyarakat
yang mempunyai kekuasaan yang mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat
dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat.
4
CIRI-CIRI TEORI KLASIK :
1. Teori Politik kemudian terdiri dari tidak hanya studi tentang budaya politik yang ada
tetapi ekonomi dan masyarakat juga merupakan bagian penting yang sama. kami
tidak memiliki subjek ilmu politik untuk secara khusus mempelajari urusan dan
sistem politik.
2. Umumnya berkisar pada studi komparatif semua sistem (Plato mempelajari 158
konstitusi pada masanya
3. Teori ini juga akan mencakup kode moral, etika dan resep. jika sama sekali sistem itu
salah di suatu tempat , bagaimana mengatasinya
4. Karena agama memiliki peran yang mendominasi dalam urusan negara, kita tidak
dapat mengabaikannya. Itu juga sangat penting dalam studi teori politik saat itu.
5
CIRI-CIRI KONTEMPORER
1. Masyarakatnya sangat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meringankan
kehidupan sehari-hari.
2. Adanya perubahan pada alat transportasi yang lebih canggih.
3. Adanya peningkatan sikap individualisme dan disiplin diri yang tinggi.
4. Adanya diferensiasi dalam hal tenaga kerja.
5. Banyak terjadi perubahan pada unsur-unsur dan norma masyarakat.
6. Adanya transformasi demokratis dalam sistem politik, telah membuka peluang
tindakan kolektif rakyat.
7. Adanya sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social
planning) yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
8. Masyarakat bersikap heterogen.
9. Mobilitas masyarakat tinggi.
10. Masyarakat tidak terikat dengan adat.
11. Tindakan manusia lebih bersifat rasional.
6
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum Indonesia berbentuk
sebagai negara kesatuan republik seperti sekarang ini, Indonesia telah mencoba
berbagai bentuk negara akibat dari usaha-usaha Belanda untuk menjadikan
Indonesia mudah dipecah-pecah antar wilayah. Hasil dari KMB membuat
Indonesia menjadi negara federal, namun para founding fathers Indonesia sudah
menyadari adanya usaha penjajah dalam melakukan devide et impera, yakni
politik adu domba. Maka dari itu, Indonesia ditetapkan berbentuk republik.
Pengetahuan ketatanegaraan dalam pembentukan negara Indonesia dilatar
belakangi oleh kondisi sosial politik pada masa itu. Dalam rangka politik balas
budi, para cendikiawan yang telah belajar di Belanda menanamkan idenya dalam
membentuk Indonesia sebagai negara kesatuan republik. Negara republik dipilih
bukan karena tidak ada alasan, alasannya adalah Indonesia mempunyai banyak
wilayah dimana setiap wilayah mempunyai suku maupun bahasa yang berbeda.
Selain itu lima alasan yang dikemukakan Muh. Yamin dalam menentukan
Indonesia sebagai negara republik semakin menguatkan alasan dibalik penetapan
tersebut
9
DAFTAR PUSTAKA
https://kesbangpol.kulonprogokab.go.id/detil/576/negara-kesatuan-republik-indonesia-vs-
republik-indonesia-serikat
https://www.gramedia.com/literasi/teori-terbentuknya-negara-dan-bentuk-bentuk-negara/
https://m.liputan6.com/hot/read/5131140/kontemporer-adalah-sifat-mengikuti-
perkembangan-zaman-ini-ciri-dan-contohnya
https://kesbangpol.kulonprogokab.go.id/detil/576/negara-kesatuan-republik-
indonesia-vs-republik-indonesia-serikat
https://kesbangpol.kulonprogokab.go.id/detil/576/negara-kesatuan-republik-
indonesia-vs-republik-indonesia-serikat
10