Anda di halaman 1dari 4

PERGESERAN BAHASA KEI DALAM KOMUNIKASI MASYARAKAT DESA ELAAR

LET KECAMATAN KEI KECIL TIMUR SELATAN KABUPATEN MALUKU


TENGGARA

PROPOSAL

Oleh :
DIAN AYU NINGSI MADUBUN
202035087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya tidak akan bisa hidup sendiri karena manusia membutuhkan manusia
lain untuk menjalani kehidupan. Satua manusia akan selalu mengantungkan hidupnya kepada
manusia lain,karena itu terdapat kelompok-kelompok manusia yang disebut dengan istilah
‘Masyarakat’. Dalam menjalani kehidupan, suatu masyarakat akan selalu berkomunikasi.
Komunikasi adalah salah satu cara manusia berinteraksi satu sama lain. Masyarakat Indonesia
sendiri merupakan sebuah masyarakat multiBahasa. dalam hal ini berbagai Bahasa kemungkinan
besar akan saling berpengaruh. Sebagai negara majemuk, yaitu suatu kondisi dalam masyarakat
yang terdapat perbedaaan-perbedaan dalam berbagai bidang, termasuk suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan, idiologi, adat istiadat, kesopanan, situasi ekonomi, termasuk perbedaan
letak geografis mennjukan perbedaan Bahasa yaitu memicu lahirnya Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa pemersatu bangsa.
Berdasarkan laporan badan pengembangan dan pembinaan (2016), tercacat bahwa dari 7102
bahasa yang dituturkan di selauru Indonesia yang berpenduduk sekitar 221 juta jiwa. Oleh karena
itu, kebanyaakan masyarakat pengguna Bahasa Indonesia memiliki setidaknya Bahasa daerah
sebagai Bahasa pertama (B1) dan kemudian Bahasa indosenesia sebagai Bahasa kedua (B2).
Bahkan tidak jarang, masyarakat memiliki atau menggunakan dua Bahasa daerah secara
bergantian dalam interaksi sosialya. Kedua Bahasa ini, yakni Bahasa daerah dan Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi masing-masing untuk digunakan dalam setiap situasi.
Masalah-masalah kebahasaan dalam lingkup sosial mestinya tetap selalu menjadi perhatian,
tidak hanya oleh ahli Bahasa tetapi jugaoleh masyrakat penggunaan Bahasa. Salah satunya
adalah peristiwa pergeseran Bahasa. Pergeseran Bahasa merupakan fenomena kebahasaan yang
terkadang mengacu pada peristiwa punahnya sebuah Bahasa. Apabila Bahasa guyup ditinggalkan
kemudian di ganti oleh Bahasa baru maka ada kemungkinan Bahasa guyup tersebut punah
karena suadah tidak lagi digunakan. Inilah masalah penting dalam kajian pergeseran Bahasa
yaitu mengenai peristiwa ditinggalkannya Bahasa pertama, kemudian masyarakat beralih
menggunakan Bahasa kedua dalam setiap interaksi sosialnya.
Dalam kajian pergeseran Bahasa, para peneliti biasanya mengamati wujud penggunaan Bahasa
diberbagai situasi untuk melihat pergeseran itu terjadi dan tingkat pergeserasnya. Salah satu yang
berkaitan dengan pergeseran Bahasa telah diungkap oleh media yaitu bahwa saat ini masalah
yang dihadapi oleh Bahasa daerah yaitu kedudukan dan fungsi yang diberikan kepadanya. bahasa
daerah tidak lagi mendapatkan tempat sebagai lambing kebanggan dan indentitas daerah, begitu
juga fungsinya tidak lagi menjadi Bahasa komunikasi utamana dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat pendukunya, serta tidak lagi digunakan sebagai Bahasa pengantar disekolah. Dengan
kata lain kedudukan dan fungsi Bahasa daerah saat ini mulai tergeser oleh kedudukan bahasa
indonesia.
Salah satu interaksi sosial masyarakat dengan keberagaman Bahasa yang secara jelas
berdampingan adalah masyrakat di beberapa daerah provinsi salah satunya Kabupaten Maluku
Tenggara. Kabupaten maluku tenggara hanya memiliki satu Bahasa daerah yang digunakan
masyarakt sebagai Bahasa pertama (B1) yaitu Bahasa kei. Bahasa tersebut merupakan Bahasa
daerah yang digunakan dengan jumlah penutur yang cukup besar. Meski demikian, jika
masyarkat pengguna Bahasa masih belum menyadari adanya pergeseran Bahasa yang
mengangancam keberadaan Bahasa daerah serta tidak berusaha melestariakn keberadaan Bahasa
daerahnya maka tidak ada jaminan bahwa Bahasa daerah tersebut akan terus bertahan.
Berdasarkkan hasil pengamatan pada sebuah daerah yaitu desa elaar-let, kecamatan kei kecil
timur selatan, kabupaten maluku tenggara. Menumukan bahwa ada dua bentuk Bahasa yang
digunakan oleh masyrakat. Antara lain Bahasa kei dan Bahasa Indonesia. Penggunaan Bahasa
tersebut digunakan pada situasi atau konteks pengguna yang cenderung didasarkan pada usia.
Berdasarkan keterangan salah satu warga mengatakan bahwa dulu Bahasa yang digunakan oleh
masyarakat desa elaat-let adalah Bahasa kei. Ia sendiri mengenal Bahasa kei saat bersekolah ,
karena bertemu dengan anak-anak yang berbahasa kei, Ia kemudian mengenal Bahasa kei sedikit
demi sedikit. Menurut narasumber Bahasa Indonesia telah menggantikan Bahasa kei. Hal ini
telihat dari komuniksi masyarakat yang dominan mengunakan Bahasa Indonesia. Kalangan
muda, termasuk kalangan remaja dan anak-anak, rata-rata sudah tidak fasih berbahasa kei. Hal
ini terlihat dari penggunaan Bahasa anak-anak di desa elaar-let yang terlihat lebih dominan
mengunakan Bahasa Indonesia, fenomena yang sama Ketika awal awal Bahasa kei beralih ke
Bahasa Indonesia. saat ini, para orang tua memiliki anak kecil lebih memilih menggunakan
Bahasa Indonesia dibandingkan Bahasa kei kepada anak-anak meraka, peristwa tersebut tentu
saja merupakan sebuah masalah karena bahasa daerah yang seharusnya dipertahankan sebagai
lambing identitas masyrakat tergantin oleh Bahasa lain. Hal ini didukung oleh sebuah tes Ketika
diminta beberapa remaja diminta untuk mengunakan Bahasa Bahasa kei mereka mampu
mengucapkannya beberapa kalimat pendek, namun untuk pengucapan beberapa kalimat pendek,
namun untuk percakapan Panjang mereka tidak bisa melakukanya. Mereka jauh lebih fasih
berbahasa Indonesia daripada Bahasa kei. Hal ini terjadi pada anak-anak, meskipun terkadang
terdengar campur kode antara Bahasa kei dan Bahasa Indonesia, namun lebih dominan
menggunakan Bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,
Sebagai Berikut :
1. Bagaimanakah Pergeseran Bahasa Anak-Anak Desa Elaar-Let, Kecamatan Kei-Kecil
Timur Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Berdasrkan Wujud Penggunaan Bahasanya?
2. Bahagimanakah Pergeseran Bahasa Remaja Desa Elaar-Let, Kecamatan Kei-Kecil Timur
Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Berdasrkan Wujud Penggunaan Bahasanya?
3. Bagaimanakh Pergeseran Bahasa Orang Tua/Dewasa Desa Elaar-Let, Kecamatan Kei
Kecil Timur Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Berdasrkan Wujud Penggunaan Bahasanya?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini
adalah, sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan Pergeseran Bahasa Anak-Anak Desa Elaat Let, Kecamatan Kei Kecil
Timur Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Berdasarkan Wujud Penggunaan Bahasanya.
2. Mendeskripsikan Pergeseran Bahasa Remaja Desa Elaat Let, Kecamatan Kei Kecil Timur
Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Berdasarkan Wujud Penggunaan Bahasanya.
3. Mendeskripsikan Pergeseran Bahasa Orang Tua/Dewasa Desa Elaat Let, Kecamatan Kei
Kecil Timur Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Berdasarkan Wujud Penggunaan Bahasanya.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan yang berharga bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dana Pendidikan terumata berkaitan dengan disiplin ilmu
sosioinguistik tentang penggunaan bahasakei, dan Bahasa Indonesia dalam kehidupan zaman
sekarang.
2. manfaat praktis
a. penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan masyarakat
dalam pengunaan Bahasa ibu sebagai alat komunikasi yang bermanfaat bagi masyarakat itu
sendiri.
b. bagi lemabaga Pendidikan hasil dari penelitiandapat dijadikan sebagai bahan kajian,
khusunya mahasiswa jurusan Bahasa dan sastra Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai