Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahuai , banyak sekali bahasa daerah Digunakan sebagai bahasa
berkomunikasi setiap harinya di masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan tidak semua
masyarakat memahami penggunaan bahasa indonesia yang baku. Selaian itu masyarakat
merasa canggung menggunakan bahasa indonesia di luar acara formal atau resmi.Oleh karena
itu masyarakat lebih cenderung menggunakan atau berbahasa indonesia yang merupakan
bahasa resmi negara Indonesia.Bahasa sangatlah berpengaruh dalam kehidupan sehari - hari
Seiring dengan perkembangan era gelobalisasi yang makin maju, maka tingkat bahasa juga
semakin penting. Tetapi,kita lihat sekarang ini bahasa daerah dan bahasa indonesia secara
bersamaan melakukan komunikasi satu sama lain. Fenomena ini sangat banyak kita jumpai
dalam kehidupan sehari –hari di kalangan orang tua, tetapi yang lebih parahnya lagi para
remaja atau anak –anak sekolah sudah mulai mengikuti dialog-dialog tersebut. Mengingat
masalah ini bukan hanya di hadapi oleh orang tua saja, bahkan berpengaruh di kalangan siswa
siswi contohnya di kalangan masyarakat desa, anak anak yang masuk sekolah Tk sebagian
besar tidak mengerti dengan penggunaan bahasa indonesia. Antara bahasa daerah dan bahasa
indonesia akan saling mempengaruhi kalau kedua duanya sama- sama di gunakan, selama
berinteraksi.

Oleh karena itu agar perkembangan bahasa indonesia yang baik, sudah selayaknya
para dwibahasawan sadar agar selaluberpedomaan pada kaidah-kaidah yang berlaku. Sekedar
mempengaruhi interferensi, dan sudah selayaknya orang yang mempunyai pengaruh, pamor,
memberikan bantuan berupa contoh dan teladan dalam menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar. Terkontaminasinya bahasa indonesia dan bahasa daerahdapat di jumpai di
kehidupan sehari – hari meskipun penggunaan bahasa daerah tersebut tidak mengganggu
dalam konteks kegiatan komunikasi pada masyarakat namun,hal ini tidak sesuai jika bahasa
ini digunakan pada media seperti televisi, koran , bahkan acara formal sepertipada kegiatan
belajar mengajar, upacara formal lainya. Penggunaan bahasa indonesia dengan bahasa
daerahbagi sebagian orang berguna untuk menunjukan citra dirinya dalam pergaulan,dapat di
bayangkan jika 10 tahun lagi banyak orang tidak mengetahui dan

1
membedakan mana yang merupakan kosakata bahasa daerah atau bahasa indoneia.Dengan
adanya bahasa indonesia semua lapisan masayarakat mampu menggorbankan semangatuntuk
bangsa indonesia mardeka dan menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa kesatuan.Dalam
penggunaan masayarakatlebih cenderung menggunakanbahasa indonesia yang telah
terafilialisasi oleh bahasa daerah, baik secara penggucapan maupun arti bahasa tersebut.
Kebiasaan penggunaan bahasa daerah ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap
penggunaaan bahasa indonesia yang merupakan bahasa resmi negara indonesia. Karena pada
kenyataanya masyarakat belum mengetahui secara mendalam tentang bahasa indonesia yang
baku dan benar tak terkecuali di kalangan siswa siswi SMA Karitas Watuneso yang lebih
umum menggunakan bahasa daerah dalam hal berkomunikasi. Selain itu,dalam kondisi
akademi seperti presentase terkadang di temukan penggunaaan bahasa daerah yang di lakukan
secara spontan karena telah terbiasa digunakan di kehidupan sehari-hari.Hal tersebut
sangatlah berpengaruh terhadap penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Interaksi budaya mengakibatkan kosakata bahasa daerah masuk ke dalam pemakaian


bahasa indonesia penututur bahasa indonesia yang berlatar belakang bahasa ibu turut
mencoraki perkembangan kosakata bahasa indonesia. Terutama bahasa daerah yang memiliki
tradisi tulis serta memiliki penutur dalam jumlah besar dan memiliki pengaruh besar terhadap
bahasa indonesia, selain itu pengaruh urbanisasi juga turut serta terhadap penerapan bahasa
daerah bagi para perantau ke kota-kota besar membuat mereka tidak bisa meninggalkan
bahasa daerahnya secara langsung,sehingga kosakata dan bahasa daerahnya tak sengaja
terlontar.Bahasa lokal yang di ucapakan oleh perantau inilah yang lambat laun di serap
menjadi bahasa indonesia tetapi bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bagi bangs a
indonesia dan merupakan kekayaan yang harus di lestarikan.Dengan keaekaragaman ini akan
mencirikan indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaan bedanya bahasa di tiap-tiap
daerah menandakan identitas dan ciri kas masing-masing daerah.Masyarat yang merantau ke
kota-kota besar mungkin lebih senang berkomunukasi dengan menggunakan bahasa
daerah.Apalagi,orang tersebut berasal dari daerah yang sama di karenakan menambah
keakraban di antara mereka tidak jarang pula orang hanya mempelajari sedikit banyak hanya
biasan- biasan untuk berbahasa daerah yang tidak di kuasainya agar terjadi suasana yang lebih
akrab beberapa kata dari bahasa daerah juga di serap menjadi bahasa indonesia yang baku
sejak di ikrarkan sumpah pemuda dalam kongres pemudah 28 oktober 1928 bahasa indonesia
telah

2
menjadi bahasa nasional selain itu dengan di tetapkan bahasa indonesia sebagai bahasa negara
yang di tuangkan dalam pasal 36 undang – undang dasar 1945.maka dari itu, kita perlu sadari
dan peduli menggunakan bahasa indonesiadalam kehidupan sehari hari sehingga semakin
populer dalam kanca naisonal dan iternaisonal

Dari latar belakang permasalahan ini maka sangat penting untuk mengetahui dampak
penggunaan bahasa daerah serta bagaimana upaya yang dapat di lakukan guru, orang tua,
serta siswa- siswi sendiri dalam menggurangi penggunaan bahasa daerah. Maka dari itu
peneliti memilih judul tentang ‘’Pengaruh Penggunaan Bahasa daerah terhadap Proses Belajar
siswa –siswi SMA Karitas Watuneso Kecamatan Lio Timur.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah di jelaskan dapat di rumuskan masalah sebagai berikut;

1. Apa pengaruh penggunaan bahasa daerah terhadap proses belajar siswa –siswi SMA
KARITAS WATUNESO
2. Faktor apa yaang menyebabkan siswa siswi menggunakan bahasa daerah
3. Bagaimana upaya yang di lakukan guru, orang tua, dan siswa siswi dalam
menggurangi penggunaan bahasa daerah.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu ;

Untuk mengetahui dampak penggunaan bahasa daerah dan kendala apa saja yang di
alami siswa – siswi pada proses belajar.

Untuk mengetahui upaya apa saja yang dapat di lakukan guru, orang tua,dan siswa
siswi sendiri dalam menggurangi penggunaan bahasa daerah pada proses belajar

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penulisan ini di harapakan dapat memberikan manfaat yaitu memberikan


pengetahuan kepada pembaca dan siswa siswi tentang penggaruh penggunaan bahasa daerah
pada proses belajar siswa siswi, serta dapat menjadi soslusi dari permasalah yang ada di
lembaga SMA Karitas Watuneso.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang bunyi yang
di hasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga merupakan perwujudtan tingkah laku
manusia baik lisan maupun tulisan sehingga orang dapat mendengar, mengerti, serta
merasakan apa yang di maksud. Sudah sewajarnya bahasa di miliki oleh setiapa manusia di
dunia ini yang secara rutin di pergunakan manusia dalam kehidupan sehari hari untuk
menjalin hubungan antara sesama manusia. Belum bisa di katakan bahasa apabila tidak
terkandung makna didalamnya. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan memiliki
makna tersendiri setiap kelompok masyarakat baik kecil maupun besar serta konvensonal
telah sepakat bahwa setiap struktur bunyi ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu.
Dengan demikian terhimpunlah bermacam macam bunyi yang satu berbeda dari yang lain.
yang masing – masing mengandung suatu makna tertentu bersama –sama membentuk
perbendaharan kata dari suatu masyarakat.

Secara sederhana bahasa dapat di artikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang
trlintas di dalam hati. Namun lebih jauh bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk
berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,
gagasan,konsep, serta perasan. Dalam studi sosisal quilistik, bahasa di artikan sebagai sebuah
sistem lambang berupa bunyi yang bersifat arbiter, produktif, dinamis, beragam dan manusia.

Berikut pengertian bahasa menurut para ahli

1 Menurut KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Secara trimology mengartikan sebagai sistem lambang bunyi yang arbiter yang di gunakan
oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri

2 Menurut PLATO

Pengertian bahasa adalah pernyataan pada pemikiran seseorang dengan memakai


perantara renmata [ucapan] serta onomata nama benda atau sesuatu yang merupakan
cerminana ide seseorag dalam arus udara dengan melalui media yaitu mulut.

4
3 Menurut SOEJONO SOEKANTO

Bahasa ialah sebuah sarana hubungan rohani yang penting dalam kehidupan bersama
agar dapat menggunaakan bahasa indonesia yang baik dan benar kita harus mengetahui fungsi
–fungsi bahasa tertentuyakni,alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, dan sebagai alat untuk mengadakan integrasi dalam lingkungan atau situasi
tertentu.

2.2 Pengertian Bahasa Daerah

Bahasa daerah merupakan bahasa yang di tuturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara
kebangsaan baik daerah yang kecil maupun daerah yang luas.Bahasa daerah sudah ada sejak
dahulu bahasa daerah menurut Kamus besar bahas indonesia bahasa yang lazim di gunakan
dalam suatu daerah selain itu, bahasa daerah juga memiliki dampak dari penggunaanya
damapak positif dari penggunaan bahas daerah adalah sebagai kekayaan budaya,sebagai
identitas daerah dan cirikas dari suatu suku dan menimbulkan keakraban dalam
berkomunikasi.dan terdapat juga dampak negatif dari penggunaan bahas daerah yaitu
mepersulit penggunaan bahasa indonesia dalam proses pembelajara, sulit dipahami warga
negara asing yang ingin belajar bahasa indonesia karena kosakata berdasarkan data dari badan
Kemikbud RI jumlah bahasa daerah sebanyak 718 bahasa daerah sebagian masyarakat
indonesia menjadikan bahasa daerah sebagai bahasa pemersatu antara etnis mempererat
keakraban serta untuk mengetahui sejarah dan bukti peninggalan nenek moyang dalam bentuk
perangkat bertutur bahasa.Bahasa daerah memegang peran penting sebagai identitas , ciri kas
alat komunikasi dan instrumen selama berabad abad hingga ribuan tahun lewat lisan maupun
tulisan.

PBB menetapkan tanggal 21 februari sebagai hari bahasa daerah internasional ini dibuat
agar bahasa daerah tidak mengalami kepunahan. Perlindungan terhadap bahasa daerah
ddasarkani dasarkan pada amanat pasal 32 ayat 2 yang menyatakan negara menghormati dan
memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya naisonal.

2.3 Hubungan Bahasa Indonesia Dan Bahasa Daerah

Antara bahasa indonesia dan bahasa daerah mempunyai hubungan yang sangat erat. Tidak
dapat di pungkiri adanya bahasa daerah dan bahasa indonesia saling melengkapi terutama

5
dalam hal berkomunikasi antara masyarakat. Dengan adanya dua bahasa ini
menimbulkankedwibahasa di negara indonesia. Sejak di terapakanya undang undang dasar
1945, sebagai bahasa resmi suatu negara. Pemakaian bahasa indonesia semakin hari semakin
meluas dan boleh di katakan sudah mencapai seluruh wilayah negara indonesia penggunaan
bahasa indonesia semakin hari makin meluas penuturnya sangat banyak dan ada berbagai
alasan yanga dapat ditemukan yaitu, Pertama karena bahasa indonesia memiliki status sosial
yang tinggi sebagai bahasa naisonal.

Sedangakan bahasa daerah yang jumlah penuturnya relatif besar wilayah pemakaianya
relatif luas dan di dukung oleh adat istiadat dan budaya yang kuat. Hubungan anatara bahasa
indonesia dan bahasa daerah secara tersurat sudah di tuliskan dalam rumusan seminar politik
bahasa tahun 1999 di sepakati pula fungsi bahasa daerah yakni pendukung bahasa indonesia
sebagai bahasa pengantar dan untuk memperlancara pengajaran bahasa indonesia.

2.4 Penggaruh Penggunaan Bahasa Daerah Terhadap Proses Belajar Siswa – Siswi

Proses belajar di sekolah pastinya perlu menggunakan bahasa indonesia yanga baik dan
benar penggunaan bahasa indonsesia di sekolah sangatlah pentingkarena memiliki manfaat
untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampailan serata dapat berkomunikasi secara
baik dan mampu mengemukan pendapatanya yang baik dan sopan. Namun penggunaan
bahasa daerah sekarang

semakin meluas di kalangan siswa –siswi ini di karenakan, bahasa daerah adalah bahasa
ibu yang memiliki keakraban dengan mereka dan menjadi alat komunikasi sehar hari. Selaian
itu, dampak dari sering menggunakan bahasa yaitu kesenjangan komunikasi, kurangnya
pemahaman, interaksi sosial yang kaku, dan hasil belajar yang rendah. Nyatanya di sekolah
telah mengeluarkan peraturan bahwa siswa siswi tidak diperkenankan untuk menggunakan
bahasa daerah sebagai bahasa komunikasi antara satu sama lain ini dikarenakan bahasa daerah
dapat mempersulit penggunaan bahasa indonesia pada proses belajar.

2.5 Tindakan Yang Harus Dilakukan Untuk Mengurangi Penggunaan Bahasa Daerah
Pada Proses Belajar Siswa-Siswi

Dalam konteks komunikasi maupun konteks akademik di perlukan kesadaran siswa


siswi agar mampu menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Selain itu dapat

6
dilakukan dengan menghindari penggunaan bahasa daerah dan bahasa indonesia secara
bersamaan, menerapkan aturan yang jelas mengenai penggunaan bahasa indonesia dalam
kelas baik dalam berbicara maupun menulis mendorong siswa untuk bebicara dalam bahasa
resmi dan memberikan kesempatan pada mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi dan
membantu siswa – siswi memahami kosakatadan tata bahasa idonesia, dan melibatkan guru ,
orang tua dan lingkungan komunitas untuk mendorong penggunaan bahasa indonesia.

7
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskritif


karena penelitianini adalah jenis penelitian pengumpulan data. Sedangkan deskritif yang di
maksud adalah penelitian yang di gunakan untuk mendeskripsikan suatu variabeldengan suatu
kelompok lokasi yang akan di jadikan objek penelitian dan merupakan hal yang tidak bisa di
pisakan dalam karya tulis ilmiah.

1 Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti melakaukan observasi . Atau pengamatan langsung kegiatan
prosesbelajar mengajar

2..Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang bersumber dari arsip arsip atau
dokumen yang di anggap penting dan dari beberapa media seperti internet dan media massa
lainya

3 Wawancara

Penelitian melakaukan wawancara langsung terhadap objek yang di teliti yaitu pada
sebagian siswa –siswi SMA KARITAS WATUNESO.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi

1. Lokasi penelitian di lingkungan SMA KARITAS WATUNESO KECAMATAN LIO


TIMUR dengan guru dan siswa
2. Lokasi penelitian di lingkungan KELURAHAN WATUNESO KECAMATAN LIO
TIMUR dengan salah satu orang tua siswa –siswi

8
3.2.2.Waktu Penelitian.

Waktu penelitian dilaksanakan pada hari tanggal sbb :

1. Tanggal,21 november 2023 melakukan wawancara dengan para siswa-siswi

2.Tanggal 29 januari 2024 melakukan wawancara dengan guru

3.Tanggal 31 januari 2024 melakukan penelitian dengan salah satu orang tua

3.3.POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1 Populasi

Populasi dan sampel penelitian.Penelitian ini di fokuskan pada seluruh siswa siswi SMA
KARITAS WATUNESO. Sebanyak 149 siswa-siswi dan populasi masyarakat kelurahan
watuneso sebanyak 1300

2.Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang di miliki oleh populasi maka dalam
penelitian ini penulis menggambil 3 orang siswa-siswi dari masing masing kelas untuk di
jadikan sampel sehingga berjumlah 18 orang.dan 1 keluarga atau orang tua untuk di jadikan
sempel

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian data adalah alat yang digunakanoleh peneliti dalam


mengumpulkan data agar pekerjaan lebih muda, dan di gunakan lebih hemat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang di gunakan peneliti adalah kamera
untuk dokumentasi.

9
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Penggunaan Bahasa Daerah Terhadap Proses Belajar Siswa-Siswi

SMA Karitas Watuneso

Peneliti menunjukan bahwa penggunaan bahasa daerah memberi pengaruh yang cukup
besar. Hal ini sesuai dengan hasil karya ( ASTUTI RAHMAN ) 2016 yang menunjukan
bahwa penggunaan bahasa daerah mempengaruhi pola komunikasi serta hasil belajar bahasa
indonesia.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peserta didik dinilai kurang fasih
dalam berbahasa indonesia karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah dalam
kehidupan sehari- hari termasuk di sekolah. Berdasarakan hasil penelitian juga, bahwa peserta
didik masih selalu menggunakan bahasa daerah secara bersamaan dalam proses
pembelajaran.Penggunaan bahasa daerah dianggap lebih mudah dipahami saat berdiskusi
dengan teman sekelas.

Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan peneliti di temukan bahwa peserta


didik masih sering menggunaakan bahasa daerah saat berinteraksi dengan teman namun,
dalam memberi pertanyaan ataupun jawaban saat kegiatan belajar peserta didikmenggunakan
bahasa indonesia.Guru juga selalu menggunakan bahasa indonesia dalam proses belajar
mengajar dengan peserta didik namun saat berinteraksi dengan peserta didik di temukan
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar.Selain itu penggunaan bahasa daerah
menunjukan adanya penurunan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar, dan juga
mempersulit pemahaman siswa siswi dalam memahami bahasa indonesia. Dikarenakan ada
berbagai alasan dari mereka seperti, ragu dalam menyampaikan pertanyaan atau pun jawaban,
sehingaa sulit dalam mengemukaan pendapatnya untuk menjadi sebuah kalimat yang efektif.
Selain itu, kuranganya pengetahuan mengenai kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar
menjadi suatu permasalahan yang di alami siswa- siswi . Terlebih lagi pada saat guru
memberikan pelajaran menggunakan istilah atau kata- kata baru banyak siswa -siswi tidak
mampu memahami danbelum mamapu mendefenisikan istilah yang di maksusd. Yang mana
ini mungkin saja memperlambat kegiatan belajar mengajar karena guru menjelaskan secara
berulang – ulang . Diketahui banyak sekali siswa-siswi menggunakan bahasa daerahsebagai
bahasa untuk berkomunikasi setiap harinya baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat Ini di karenakan tidak semua siswa – siswi memahami penggunaan bahasa

10
Indonesia yang baku di luar lingkungan sekolah maupun di dalam lingkungan sekolah oleh
karena itu, sisiwa –siswi lebih cenderung menggunakan bahasa indonesia yang sudah
terafilialisasi bahasa daerah baik penggucapan maupun arti bahasa tersebut.Dan pengaruh lain
dari pengguaan bahasa daerah menjadikan siswa –siswi yang ingin melanjutkan
pendididkanya di luar daerah akan sulit beradaptasi dan berkomunikasi dengan orang orang di
sekitarnya serta berpengaruh pada penggurangan huruf pada penulisan kebiasaan berbahasa
daerah ini sedikit banyak berpengaruh akan berpengaruh terhadap bahasaindonesia sebagai
bahasa resmi negara indonesia

4.2. Faktor Apa Yang Menyebabkan Siswa- Siwi Menggunakan Bahasa Daerah

Dari hasil penelitan dan pengamatan faktor yang apaling kuat yang menyebabkan banyak
siswa- siswi menggunakan bahasa daerah saat berkomunikasi adalah keluarga atau oranga
tua. Ini dikarenakan banyak sekali keluarga yang menerapkan penggunaan bahasa daerah
sebagai bahasa untuk berkomunikasi dalam kehidupaan sehari-hari. Penerapan bahasa daerah
ini dinilai sebagai bentuk melestarikaan bahasa daerah agar tidak punah salah satunya yaitu
dengan menggunakan bahasa daerah itu sandiri di lingkungan keluarga karena bagaimanapun
keluarga adalah sumber dari kepribadian seseorang.

Selain itu terdapat juga faktor lingkungan masyarakat dikarenakan lingkungan adalah
pembentukdari kepribadian seseorang yang mana, dalam lingkungan anak di ajarkan suatu
pandangan atau pola pikir, tingkalaku, kebiasaan serta tradisi seperti dalam hal berbahasa
daerah atau bahasa ibu. Tanpa di sadari ini akan menimbulkan kebiasaan seseorang dalam
berinteraksi dengan menggunakaan bahasa daerah hal ini sangatlah berpengaruh pada anak
karena kebiasaan kebiasaan yang di lakukan di lingkunganya akan terbawa langsung ke
sekolah terlebih lagi pada saat proses belajar serta pada saat berinteraksi dengan sesamanya.

4.3. Bagaimana Upaya Yang Dapat Dilakukan Guru, Orang Tua, Dan siswa- Siswi
Dalam Menggurangi Penggunaan Bahasa Daerah Pada Proses Belajar

Upaya yang di lakukan guru dalam mengurangi penggunaan bahasa daerah adalah

11
dengan menerangkan kepada siswa-siswi bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa
pemersatu dan bahasa untuk berkomunikasi, pada saat kegiatan belajar mengajar selain itu,
guru juga telah berupaya memberikan perintah kepada siswa –siswi agar mengakrabkan diri
dengan bahasa indonesia yang baku dengan cara berlati, mendengar, dan mempelajari bahasa
indonesia dalam kehidupan sehari- hari agar tidak kaku atau ragu dalam menyampaikan
pendapat dengan meggunakan bahasa indonesia yang baku. Hal ini akan terlihat sopan dan
dapat di mengerti oleh pendengar.

Selain itu guru juga telah berupaya memberikan pengarahan pada siswa –siswi untuk
memahami struktur kalimat, dan tata bahasa bahasa serta membiasakan diri untuk membaca
agar dapat menambah wawasan,dan meningkatkan kosakata yang belum yang belum kita
ketahui dan dapat mengetahui informasi secara aktual. Bahkan pihak sekolah telah
mengeluarkan peraturan pada jadwal belajar siswa – siswi di sekolah untuk melakukan
kegiatan membaca sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar dan untuk selalu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa indonesia.

Orang tua juga dapat berupaya untuk mengurangi penggunaan bahasa daerah. Ini akan
memugkinkan menigkatnya penggunaan bahasa indonesia pada anak. Namun berdasarkan
hasil penelitian dan pengamatan yang di lakukan terdapat kendala yang di rasakan orangtua
dalam membina pembelajaran bahasa indonesia yaitu, status pendidikan. Selain keterbatasan
pendidikan terdapat juga lingkungan yang membentuk pola komunikasi pada pada anak
terlebih lagi siswa – siswi SMA KARITAS WATUNESO yang merupakan siswa siswi yang
berasal dari daerah yang masi menjunjung tinggi budaya penggunaan bahasa daerah. Hal ini
dapat menjadi penghambat dalam memberi

pembinaan serta arahan karena keterbatasan wawasan.Berdasarkan hasil penelitian


orangtua juga telah berupaya dalam mengurangi penggunaan bahasa daerah yaitu sesekali
menggunakan bahasa indonesia di rumah serta memberikan pesan pada anak untuk
menggunakan bahasa daerah pada waktu waktu tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian upaya yang paling sering dilakukan siswa – siswi dalam
menggurangi penggunaan bahasa daerah yaitu dengan memiliki kesadaran untuk
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa indonesia di lingkungan sekolah serta
mengurangi penggunaan bahasa daerah dan bahasa indonesia secara bersamaan seperti halnya

12
dalam melestarikan budaya daerah agar perjuangan parah pahlawan tidak sia-sia serta sering
sering membaca agar dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan penggunaan
bahasa daerah haruslah pada waktu,tempat situasi dan kondisi yang tepat agar pendengar
dapat memahami informasi apa yang di sampaikan.

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini di titik beratkan pada pokok masalah mengenai pengaruh penggunaan
bahasa daerah terhadap proses belajar siswa- siswi. Berdasarkan data yang di kemukaan
dalam karya tulis ini saya mengemukakan kesimpulan berikut

Orangtua sangatlah berperan penting dalam mendidik anak agar bisa berbahasa
indonesia yang baik dan benar. Bahasa daerah merupakan bahasa etnis yang harus di jaga
sebagai budaya yang menjadi pemersatu dalam etnis itu sendiri namun penggunaanya harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Serta tidak menggunakan bahasa daerah dan bahasa
indonesia secara bersamaan karena dapat mengurangi atau menambaha makna dari kata itu
sendiri. Penggunaan bahasaa indonesia yang baik dan benar dapat meningkatkan wawasan
siswa –siswi tentang bagaimana cara penggunaan bahasa ndonesia yang baik dan benar dan
makna yang terkandung didalamnaya

5.2 Saran

Sehubungan dengan penelitian saya maka saya dapat mengemukaan saran diantaranya;

1 Hindari penggunaan bahasa daerah dan bahasa indonesia secara bersamaan karena dapat
mengurangi makna dari kata itu sendiri dan sebaliknya gunakan bahasa indonesia yang
2 Diperlukan kesadaran dari siswa-siswi agar mau mengikuti segala aturan yang telah
dikeluarkan oleh pihak sekolah dalam hal membaca agar mampu berbahasa indonesia
yang baik agar dapat di realissikan dalam kehidupan sehari- hari
3 Orang tua harus memberikan dukungan pada anak untuk mempelajari bahasa indonesia
tanpa menghawatirkan punahya bahasa daerah.
4 Saran bagi pihak sekolah ialah dengan lebih menegaskan kepada siswa-siswi untuk
memperhatikan aturan sekolah dalam hal membaca dan di upayaakan untuk menamba
buku – buku mata pelajaran dan buku buku bacaan yang sesuai dengan selera siswa
siswi.Sehingga dapat menigkatakan minat membaca siswa- siswi.

14

Anda mungkin juga menyukai