Anda di halaman 1dari 39

KARYA SENI DAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN SEHARI-HARI

NAMA : HERU TRI MAULANA


KELAS: 8E
ABSEN

Berbagai keragaman sosial budaya bangsa Indonesia yang lain adalah keragaman
suku bangsa, bahasa, budaya, dan religi. Keberagaman tersebut memiliki fungsi dan
peran dalam pembangunan nasional. Berikut ini beberapa peran keberagaman budaya
terhadap pembangunan nasional.
1. Fungsi dan Peran Keragaman Suku Bangsa
Setiap suku bangsa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh suku
bangsa yang tinggal di Pulau Jawa rata-rata pandai dalam bidang pertanian, suku
bangsa di daerah kepulauan pandai dalam bidang pelayaran. Keragaman suku bangsa
akan menyebabkan keragaman budaya, teknologi, bahasa, dan sebagainya. Dengan
demikian sesungguhnya keragaman suku bangsa di Indonesia merupakan potensi
pembangunan bangsa Indonesia. Perhatikan keragaman suku bangsa dan keahlian
yang mereka miliki seperti dalam tabel di bawah ini
No. Nama Suku

Jenis Pekerjaan yang Dilakukan

1. Minang

Berdagang dan berjualan nasi padang

2. Jawa

Bertani, berjualan bakso, dan menjual jamu

3. Sunda

Bertani, berjualan alat-alat rumah tangga, dan penari Jaipong

4. Madura

Bertenak sapi, bertani, berjualan sate madura

5. Batak

Bertani, berdagang, menjadi penyanyi, dan pengacara

Aceh

uku yang mendiami Provinsi Aceh yaitu Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Melayu
Tamiang, Haloban, Devayan, Sigulai, Julu, Singkil, Aneuk Jamee, Simelue,
dan Pulau.
Adapun Suku Aceh pada masa pra-modern hidup secara matrilokal dan
komunal. Mereka tinggal di pemukiman yang disebut gampong.
Persekutuan dari gampong-gampong membentuk mukim. Masa
keemasan budaya Aceh dimulai pada abad ke-16, seiring
kejayaan kerajaan Islam Aceh Darussalam, dan kemudian mencapai
puncaknya pada abad ke-17.
Orang Aceh pada umumnya dikenal sebagai pemegang teguh ajaran
agama Islam, dan juga sebagai pejuang militan dalam melawan
penaklukan kolonial Portugis dan Belanda.

Sumut

Suku yang ada di provinsi Sumatra Utara yaitu Batak Karo, Batak
Simalungun, Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak
Mandailing, dan Maya-maya.
Adapun Suku Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk
mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal
dari Tapanuli dan Sumatera Utara.
Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah Batak Toba, Batak
Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak
Mandailing.

bangka belitung

Suku yang menghuni Provinsi Bangka Belitung yaitu Melayu, Jawa, Sunda , Bugis,
Banten, Banjar, Madura, Palembang, Minang, Aceh, Flores, Maluku, Manado.
Adapun Suku Melayu, namanya berasal dari Kerajaan Malayu yang pernah ada
di kawasan Sungai Batang Hari.

jawa timur
Suku yang menghuni Provinsi Jawa Timur yaitu Jawa, Madura, Tengger, dan
Osing. Adapun Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di
Indonesia,

jumlahnya

sekitar

20.179.356

juta

jiwa

(sensus

2014).

2. Fungsi dan Peran Keragaman Bahasa.


Bangsa indonesia telah memiliki bahasa nasional dan bahasa persatuan, yaitu: bahasa
indonesia. Bahasa daerah masih tetap di junjung tinggi, karena merupakan salah satu
hasil budaya bangsa yang bernilai tinggi. Sejak lahir, manusia telah melakukan
kontak dengan lingkungan di sekeliling nya. Kontak manusia dengan manusia,
dilakukan dengan bahasa simbol dan juga lisan. Bahasa lisan, merupakan bahasa yang

paling mudah dipelajari dan juga mudah dipahami. Peranan bahasa bagi kehidupan
manusia adalah sebagai berikut.
Bahasa sebagai alat komunikasi. Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan

dan berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa menjadi alat komunikasi efektif,
melalui bahasa manusia dapat menyampaikan semua pesan yang ada di dalam akal
pikiran.
Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri. Bahasa yang terucap

merupakan bentuk ekspresi untuk mengungkapkan perasaan manusia. Manusia


mengungkapkan semua yang diingat, dipikirkan, dan diinginkan melalui bahasa.
Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial Sebagai alat kontrol sosial. Berbagai

informasi dan pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan


buku-buku panduan adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat
kontrol sosial.
Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 merupakan kunci penting bangsa
Indonesia mengatasi keragaman bahasa di Indonesia. Para pemuda menerima
perbedaan berbagai bahasa di Indonesia, tetapi mereka sepakat menjunjung tinggi
bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia.
Keragaman bahasa adalah potensi besar bagi bangsa Indonesia. Potensi tersebut
memiliki fungsi dan peran penting bagi pembangunan nasional. Beberapa fungsi dan
peran keragaman bahasa dalam pembangunan nasional adalah sebagai berikut.
a. Keragaman bahasa sebagai wujud kekayaan budaya bangsa Indonesia
Bahasa adalah salah satu wujud kebudayaan. Semakin banyak bahasa yang dimiliki
suatu bangsa, semakin banyak pula kebudayaan yang dimiliki bangsa tersebut.
Keragaman bahasa selayaknya selalu dibanggakan bangsa Indonesia. Keragaman
tersebut mencerminkan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia dalam melahirkan
budaya

berupa

bahasa.

Kekayaan bahasa di Indonesia memungkinkan terjadinya penyerapan unsur-unsur


bahasa daerah menjadi bahasa nasional. Sebagai contoh penyerapan berbagai kosa
kata dari bahasa-bahasa daerah yang kemudian menjadi Bahasa Indonesia. Beberapa
contoh kosa kata dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa daerah antara lain
sebagai berikut.
No.

Serapan dari

Kosakata

Bahasa Daerah

1. agun. ajak, arai. arang, azam, bengi, bijak, cacak, cakap, Minang
campa, canda, canggung, cindai, dagang, damar, dekap, garang,
dan lain-lain
2. Indoneisa-Jawa : ambruk-ambrug, anjlog-anjlog, bareng- Jawa
bareng, bedug-bedhug, bener-bener, greget-greget, pecut-pecut,
gugah-gugah melek-melek
3. bagong, buduk, calung, comro, cucuk, emang, gantar, goblok, Sunda
kawung, lembur, lemes, lubang, mental, pekaran, reog, situ,
tajuk, takol, timbel, dan lain-lain
4. acah, bebekel, bendsa, caturjalma, Cokorda, dewa, gebogan, Bali
jegogan, jero, kelian, lgong, meru, pangkon, wantilan, dan
lain-lain
5. bah, bujang, dolok, dondon, gumul, horas, lompayang, Batak
pangolat, paninggil, parmitu, slok, ucok, dan lain-lain
b. Keragaman bahasa mengandung nilai-nilai penting budaya bangsa
Bahasa yang dimiliki masyarakat di berbagai daerah, bukan sekadar sebagai alat
komunikasi, tetapi didalamnya juga mengandung nilai-nilai budaya tinggi.
Masyarakat Jawa memiliki Bahasa Jawa yang sistemnya bertingkat. Dalam Bahasa
Jawa

terdapat

bahasa

ngoko,

kromo

alus,

dan

kromo

inggil.

Menyebut kata ganti kamu untuk anak kecil, berbeda dengan menyebut kamu untuk

teman sebaya, dan berbeda pula menyebut kamu untuk orang yang lebih tua. Bahasa
Jawa bukan sekadar sebagai alat komunikasi, melainkan juga mencerminkan nilainilai kebudayaan yang sangat tinggi. Sikap menghormati masyarakat Jawa terhadap
orang tua sangat tinggi, sehingga mereka membedakan bahasa untuk teman sebaya
dan

orang

yang

lebih

tua.

Selain bahasa karya seni dan sastra dari berbagai daerah juga mengandung pesanpesan nilai kehidupan. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra tersebut dapat
berupa peringatan, nasehat, hiburan, dan sebagainya. Nilai-nilai yang terkandung
dalam berbagai karya seni dan sastra di berbagai daerah menjadi pendorong semangat
bangsa Indonesia untuk terus maju. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

Pantun berasal dari Riau, nilai kehidupan dalam seni pantun antara lain
nasehat, ajaran hidup, motivasi, dan lain-lain.

Kain songket Palembang mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai


acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu
antara lain: kesakralan, keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan kesabaran.

Ukiran Paqkadang pao dari Toraja Sulawesi Selatan. Ukiran ini dimaknai
bahwa untuk mengaitkan harta benda ke rumah harus dengan cara yang jujur dan
perlu kerjasama di lingkungan keluarga atau masyarakat.

Bakaba sastra lisan Minangkabau, mengandung nilai pendidikan, tradisi,


budaya, sosial.

Motif batik kawung dari Yogyakarta Motif kawung diilhami filosofi dari
pohon aren dari atas (ujung daun) sampai pada akarnya sangat berguna bagi
kehidupan manusia. Hal tersebut mengisyaratkan agar manusia dapat berguna bagi
siapa saja dalam kehidupannya, baik itu dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Tari Kecak dari Bali, Tari Kecak sebagai salah satu tarian ritual memanggil
dewi untuk mengusir penyakit dan juga sebagai sarana pelindung dari kekuatan

jahat. Dewi yang biasanya dipanggil dalam ritual ini adalah Dewi Suprabha atau
Tilotama.

c. Bahasa sebagai media kontrol sosial


Bahasa daerah memiliki fungsi dan peran penting dalam melakukan kontrol sosial.
Bahasa memiliki peran penting dalam bidang pendidikan untuk melakukan transfer
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tidak semua pesan dapat diterjemahkan dalam
bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia. Sebagai contoh berbagai upacara adat di
berbagai daerah, tidak semua bahasa daerah untuk upacara adat dapat diganti dengan
bahasa Indonesia.
Bahasa daerah tetap berperan penting dalam pembangunan nasional. Bahasa daerah
tidak lebih rendah daripada bahasa nasional. Keduanya memiliki persamaan derajat,
sehingga harus tetap terus dijaga keberadaannya.
3. Fungsi dan Peran Keragaman Budaya
Kekayaaan kesenian berupa tarian daerah, menjadi salah satu daya pikat wisatawan,
baik itu domestik maupun mancanegara. Contoh tersebut merupakan salah satu
contoh fungsi dan peran tarian daerah dalam pembangunan nasional. Keragaman
budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian
daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain. Fungsi
dan peran keragaman budaya bagi pembangunan nasionala adalah sebagai berikut.

a. Sebagai daya tarik bangsa asing


Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa
Indonesia. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, membantu kegiatan
perekonomian masyarakat Indonesia. Berbagai barang dan jasa diperjualkan di kota
pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi cindera mata,
seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur di negara kita.
b. Mengembangkan kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional, adalah puncak dari kebudayaan kebudayaan daerah.
Kebudayaan daerah, akan memperkaya kebudayaan nasional. Budaya nasional
Indonesia adalah budaya yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu
hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa
Indonesia dan menciptakan jati diri dan identitas bangsa Indonesia yang kuat. Pakaian
batik merupakan salah satu contoh budaya nasional. Batik adalah hasil dari budaya
lokal. Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang
berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan
demikian budaya lokal menjadi budaya nasional.
c.

Tertanamnya

sikap

toleransi

Keragaman budaya semakin menambah kesadaran masyarakat bahwa pada


hakekatnya manusia memiliki perbedaan. Karena itu perbedaan kebudayaan adalah
hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan, karena itu
muncul sikap kebersamaan untuk saling memberi kesempatan kebudayaan lain untuk
berkembang. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik
seluruh
d.

rakyat
Saling

melengkapi

Indonesia.
hasil

budaya

Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia tidak pernah sempurna.

Keanekaragaman budaya di Indonesia, justru memberikan kesempatan untuk saling


mengisi antar kebudayaan. Masyarakat Indonesia di berbagai daerah memiliki
berbagai corak seni bangunan, lukis, kain, dan sebagainya. Kekayaan corak seni
tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan inovasi budaya baru yang sangat
berharga.
e.

Mendorong

inovasi

kebudayaan

Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik.


Sebagai contoh kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek
moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam yang kadang berbeda.
Perbedaan ini tentu didasari oleh berbagai penyebab. Dengan terjadinya komunikasi
kebudayaan cara bertani, maka akan memperbaiki kebudayaan yang telah
berkembang.
4.

Fungsi

dan

Peran

Keragaman

Agama

Agama merupakan pedoman hidup manusia dalam mencapai cita-cita hidup di dunia
dan di akhirat. Setiap agama yang dipeluk manusia pasti mengajarkan cara hidup di
dunia dan cara hidup untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Fungsi dan peran
keragaman

agama

antara

dalam

pembangunan

nasional

lain

adalah:

a.

Pendidikan

Fungsi dan peran agama sebagai pendidikan berkaitan dengan pengajaran


pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dimiliki manusia. Agama juga
mengajarkan nilai-nilai atau sikap yang seharusnya dilakukan umat manusia dalam
berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Sebagai alat pendidikan, agama
dapat mewujudkan perannya sebagai motivator dan inspirasi masyarakat untuk
berkreasi. Keragaman agama tersebut tidak membuat perpecahan masyarakat, tetapi
justru

menjadi

spirit

masyarakat

Indonesia

untuk

maju

bersama.

b.

Kontrol

masyarakat

dalam

berperilaku

Agama melarang umat manusia mencuri, berbohong, membunuh manusia lain,


membuat kerusakan, dan sebagainya. Setiap agama juga mengajarkan bagaimana
manusia menghormati pemeluk agama lain, mengajak manusia lain berbuat baik,
amanah pada tugas dan tanggungjawab, bersikap adil, saling tolong menolong, dan
sebagainya. Sangat jelas bahwa keragaman agama di Indonesia menjadi pendukung
pembangunan nasional.

Berikut gambar dan nama rumah adat namanya, butuh waktu


cukup lama untuk membuat postingan ini. Saya harus mencari
gambar dan menguaplodnya kemudian memberi nama satu
persatu.
1. Rumoh Aceh, Rumah Krong Pade atau Berandang
- Nanggroe Aceh Darussalam

2. Rumah Bolon - Sumatra Utara

3. Rumah Gadang - Sumatra Barat

4. Rumah Selaso Jatuh Kembar - Riau

5. Rumah Selaso Jatuh Kembar - Kepulauan Riau

6. Rumah Panggung - Jambi

7. Rumah Limas - Sumatra Selatan

8. Rumah Rakyat - Bengkulu

9. Nowou Sesat - Lampung

10. Rumah Limas - Bangka Belitung

11. Rumah Kebaya - DKI Jakarta

12. Rumah Kasepuhan Cirebon - Jawa Barat

13. Rumah Badui - Banten

14. Rumah Joglo - Jawa Tengah

15. Bangsal Kencono dan Rumah Joglo - Daerah Istimewa


Yogyakarta (DIY)

16. Rumah Joglo Situbondo - Jawa Timur

17. Rumah Gapura Candi Bentar - Bali

18. Dalam Loka Samawa - Nusa Tenggara Barat

19. Mbaru Niang - Nusa Tenggara Timur

20. Rumah Panjang - Kalimantan Barat

21. Rumah Betang - Kalimantan Tengah

22. Rumah Bubungan Tinggi - Kalimantan Selatan

23. Rumah Lamin - Kalimantan Timur

24. Rumah Baloy - Kalimantan Utara

25. Rumah Pewaris - Sulawesi Utara

26. Rumah Dulohupa - Gorontalo

27. Rumah Tambi - Sulawesi Tengah

28. Rumah Tongkonan - Sulawesi Selatan

29. Rumah Adat Suku Mandar - Sulawesi Barat

30. Istana Sultan Buton - Sulawesi Tenggara

31. Rumah Baileo - Maluku

32. Rumah Baileo - Maluku Utara

33. Rumah Honai - Papua

34. Rumah Honai - Papua Barat

Semoga setelah kita melihat dan membacanya semakin bertambah


kecintaan kita kepada bangsa Indonesia, karena negara kita
memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Terbukti dengan
bermacam-macam rumah juga memiliki nama-nama yang aneh dan
memiliki sejarah masing-masing. Jika Anda tertarik untuk melihat
secar langsung rumah-rumah ini, Anda dapat mengunjungi Taman
Mini Indonesia Indah (TMII). Disana akan melihat semua rumah ini
dan tentu saja dengan berbagai kebudayaan Indonesia lainnya.
Tag : IPS
PREVIOUS

Percakapan Sekretaris Di Telepon Bahasa Indonesia dan Inggris


NEXT

Cara Cepat Copy Gambar dari Browser Ke Word

Related Post:

Macam-Macam Bencana Alam dan Gambarnya Lengkap

1. TARI BALI

Kesenian tari bali ini memang sangat di kagumi oleh banyak wisatawan asing
seperti wisatawan dari AS, Thailand, Australia, Jerman, Jepang dan juga Cina,
karena mereka suka dengan tarian anak bangsa indonesia yang semakin tersohor
karena karya kesenian tari mereka ini. Banyak sekali turis yang mau berkunjung
untuk bisa belajar tari bali karena mereka suka sekali dengan cerita dan juga
pertunjukan seni bali itu sendiri, bali sangat banyak di temui sanggar tari apa itu
tari seperti tari leak atau tari legong yang sudah sangat terkenal sekali.

2. TARI SAMAN

Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk
dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak
pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman
dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakangerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak,
mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika
tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari
Indonesia, tapi juga dari
3. TARI REOG PONOROGO

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa timur bagian
barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai
kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok
warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan.
Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental
dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Reog juga
sangat menghibur turis-turis yang datang ke Indonesia dan Reogpun menjadi
salah satu tarian Indonesia yang mendunia.

4. TARI PENDET

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di
Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini
melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini
diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas
sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap
upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet
menjadi tarian ucapan selamat datang, meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius. tari Pendet hingga saat ini menjadi tontonan wajib wisatawan
yang berkunjung ke Pulau
5. TARI KECAK

Kecak (pelafalan: /ke.tak/, secara kasar KEH-chahk, pengejaan alternatif:


Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada
tahun1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan
oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar
dan dengan irama tertentu menyerukan cak dan mengangkat kedua lengan,
menggambarkan kisah Ramayana saat barisanKera membantuRama melawan
Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi

tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar melakukan
komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan
harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti
papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para
penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta,
Rahwana, Hanoman, dan Sigriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan
alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang
memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman
Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagianbagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling
dunia bersama rombongan penari Bali-nya. Hingga saat ini tari Kecak menjadi
tarian yang di kenal dunia lawat ciri khasnya yang tidak ada di negara manapun.
6. TARI KLASIK KRATON SURAKARTA

Disebut sebagai tari klasik Surakarta karena bersumber pada tradisi budaya di
lingkungan kraton. Semua gerakan baik itu tangan, kaki, badan maupun kepala
memiliki aturan sendiri-sendiri. Gerakan tertentu bahkan memiliki filosofi yang
sarat pesan, tidak sekedar melambangkan sebuah aktivitas. Belum lagi pakaian
yang harus dikenakan dan musik yang mengiringi. Unsur-unsur itulah yang
membuatnya berbeda dengan tari-tarian rakyat yang bersumber pada ekspresi
masyakarat tempat dimana tarian itu berkembang. Menikmati tari klasik jawa di
tempatnya dilahirkan, ibarat menjadi bangsawan di masa kerajaan.
7. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi

Ken Arok yang memerintahkan Singasari depalan abad lampau bergelar Sri
Radjasa Bhantara sang Amurwabhumi itu bertandang di kraton Kasultanan
Yogyakarta. Saat itu gending mendayu-dayu di pendapa ndalem Wironegaran di
suatu malam yang anggun. Dan sang Amurwabhumi larut di sana, selama tiga
puluh menit yang mempesona.
Begitulah kraton Yogyakarta membuka diri. Betapa sang Amurwabhumi hanya
karya tari bedhaya, tapi kraton Kasultanan Ngayogyakarta yang terawat baik
hingga di jaman kontemporer sekarang ini, tak menutup diri pada sejarah
bangsanya, betapapun pahitnya dia. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi itu
diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X setahun setelah dinobatkan
menjadi raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Karya seni tari yang dicukil dari serat Pararaton itu mengkisahkan pergulatan
asmara serta kepemimpinan yang dipersembahkan Sultan HB X untuk
mengenang ayahanda, Sri Sultan HB IX. Pergelaran tari itu memperlihatkan
gerak dan penataan koreografis tanpa cacat dalam menggambarkan kisah Ken
Arok dan sang Pradnya Paramitha Ken Dedes di sebuah masa yang berbunga dan
padat politik kerajaan itu.
Menari memang tak hanya sekedar menghafal gerak. Menari adalah efek ekspresi

jiwa, sehingga dengan begitu seluruh tubuh jumbuh, menyatu dalam sebuah
kesatuan gerak. Gerakan tubuh bukan sekedar interprestasi dari fisik sematamata, tapi juga batin. Roso. Perasaan.
Memang ada sebuah motif di sana. Pemerintahan Sang Amurwabhumi agaknya
mengusahakan harmoni antara kepercayaan Hindu dan Budha. Di kraton
Yogyakarta ada ketentraman budaya yang selalu diupayakan agar ia terawat
baik, bagi kehidupan juga bagi bangsanya.

8. Tari Jaipong

Tari jaipong atau yang sering disebut dengan "Jaipongan" adalah sebuah tarian tradisonal yang
menampilkan suatu jenis tarian dan musik yang merujuk dari kekayaan seni di indonesia, khususnya
Jawa Barat. tari jaipong ditemukan oleh Gugum Gumbira, seorang seniman asal kota kembang
Bandung sekitar tahun 1960-an.
Jaipongan adalah tarian yang digunakan oleh masayarakat untuk bergaul, tari ini juga disebut
sebagai tari Pergaulan masyarakat sunda. tari ini semakin berkembang dan terus dikembangkan,
hingga akhirnya tarian ini dapat diterima oleh masyarakat dan populer di mata masyarakat sejak tahun
1970-an.
Seni pertunjukan tarian ini merupakan sebuah tarian yang sangat populer dengan sebutan
Perkembangan Ketuk Tilu, karena memang sebenarnya tarian ini merupakan tarian yang di rajut
dari Ketuk Tilu yang di kembangkan hingga akhirnya diberi nama Tari Jaipong (Jaipongan). Adapun ciri
khas yang sangat kental dapat dilihat dari tarian ini yaitu tarian yang sederhana alami dan apa adanya,
dilakukan dengan spontanitas, serta tarian ini menampilkan keceriaan, erotis, humoris dan tentunya
semangat yang luar biasa, hal ini dapat kita lihat secara langsung dari pertunjukannya.
Meski tarian ini tergolong dalam golongan tarian yang masih berusia muda tarian ini sudah dapat
menjadi tarian resmi asal Jawa Barat yang sudah sering di gunakan pada saat upacara-upacara
penyambutan tamu dari negara asing.
9. Tari Serimpi

Tari Serimpi adalah jenis tarian tradisional Daerah Jawa Tengah. Tarian ini diperagakan oleh empat
orang penari yang semuanya adalah wanita. Jumlah ini sesuai dengan arti kata serimpi yang berarti 4.
Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi empat penari sebagai simbol dari empat penjuru mata
angin yakni Toya (air), Grama (api), Angin(udara) dan Bumi (tanah). Sedangkan nama peranannya
adalah Batak, Gulu, Dhada dan Buncit yang melambangkan tiang Pendopo.

Nama serimpi sendiri oleh Dr. Priyono dikaitkan dengan akar kata impi atau mimpi. Gerakan lemah
gemulai tarian serimpi yang berdurasi hingga 1 jam itu dianggap mampu membawa para penonton
ke alam lain (alam mimpi). Konon, munculnya tari Serimpi berawal dari masa kejayaan Kerajaan
Mataram, saat Sultan Agung memerintah antara 1613-1646. Dan tarian ini dianggap sakral karena
hanya dipentaskan dalam lingkungan keraton sebagai ritual kenegaraan hingga peringatan Naik Takhta
Sultan.

10. Tari Barong Bali

Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian
ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud
kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat,
sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua
taring runcing di mulutnya.

Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket,
Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong
tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang
memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di
badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga
dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru
saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki
depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor
Barong.
Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan
oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu
cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya,
seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut
Rangda. - See more at: http://ndre99.blogspot.co.id/2013/05/10-tarian-

tradisional-indonesia-yang.html#sthash.i17dGy6Z.dpuf

Anda mungkin juga menyukai