Anda di halaman 1dari 3

Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya Daerah

Budaya daerah di Indonesia khususnya Jawa Barat merupakan budaya yang unik yang

meliputi benda, bahasa, sosial kemasyarakatan maupun hasil buah pemikiran manusia dimasa

hidupnya yang di kembangkan secara generasi ke generasi dan merupakan jati diri pada suatu

daerah tersebut. Keunikan budaya daerah yang ada di Jawa Barat terletak pada keberagaman

budaya dalam setiap daerah yang merupakan budaya asli dan tidak dimiliki oleh negara

manapun. Keberagaman budaya daerah di Jawa Barat menjadi corak warna dalam suatu

negara yang dikembangkan secara turun-temurun sebagai cara untuk melangsungkan hidup

melalui proses bertahun-tahun lamanya.

Keberagaman budaya di Jawa Barat lahir dari suku bangsa yang berbeda-beda.

Sehingga keberagaman budaya dalam setiap daerah ini menjadi kekayaan dalam suatu nilai

berbangsa. Selain memiliki peran penting dalam ciri khas suatu negara berkedaulatan budaya

daerah dalam suatu entitas bangsa merupakan keunggulan dan potensi yang harus dikelola

dengan baik oleh setiap suku bangsa yang berada di dalamnya, masyarakat sekitar, begitu

pula mencakup pemerintahan Jawa Barat untuk tetap melestarikan kebudayaan-kebudayaan

daerah yang ada di Jawa Barat.

Ragam budaya daerah di Jawa Barat meliputi bahasa, adat istiadat, pakaian, nilai atau

norma, seni dan kerajinan. Semua ragam budaya daerah dalam masyrakat Jawa Barat tersebut

saling berkaitan satu sama lain karena setiap komponen tidak dapat berdiri sendiri. Unsur

budaya yang merupakan komponen binaan yang telah dikembangkan dalam kehidupan

masyarakat. Seperti bahasa sunda merupakan budaya daerah Jawa Barat dalam segi bahasa,

hubungan bahasa sunda dan kebudayaan daerah merupakan bagian yang saling berkaitan,

karena bahasa akan mengikuti aturan bertempat tinggal baik dari segi ucapan maupun

ekspresi dan akan mencerminkan penuturnya yang berkaitan dengan norma/nilai yang
dihasilkan dari bahasa sebagai budaya daerah. Nilai/norma pada budaya daerah berbahasa

sunda terkandung dalam bahasanya sendiri, seperti adanya undak usuk basa yang

mengklasifikasikan secara umum dalam dua jenis yaitu bahasa halus dan bahasa kasar.

Bahasa halus digunakan sebagai menunjukan rasa hormat kepada lawan bicara, sedangkan

bahasa kasar tidak dimaknai kekasaran yang otomatis menghilangkan rasa penghormatan,

tetapi bahasa kasar ini digunakan di dalam pergaulan kawan-kawan akrab.

Peran generasi muda dalam melestarikan budaya daerah sangatlah penting, mengingat

budaya daerah merupakan budaya yang telah diwariskan secara turun temurun. Norma/nilai

yang luhur dalam bersikap sopan santun yang menjadi jati diri suku bangsa Sunda. Bilamana

hilang salah satu unsur dalam budaya daerah, yang lain pun akan hilang. Bahasa sunda

hilang, norma/nilai yang ada pada jati diri suku bangsa sunda pun hilang sebagaimana adat

istiadat, sopan santun, keramah tamahan pun akan hilang.

Peran generasi muda untuk melestarikan warisan-warisan budaya daerah agar tidak

termakan zaman dan tidak tergantikan oleh budaya-budaya asing diperlukan beberapa cara

untuk melestarikannya yaitu dengan membuat pameran budaya, membuat sanggar budaya

dan yang terpenting adalah merubah ‘mindset’ pada generasi muda dengan memberikan

pemahaman-pemahaman dan pendidikan-pendidikan mendalam tentang pentingnya

kebudayaan daerah bahwasanya budaya daerah tidak ‘sekolot’ apa yang dipikirkan. Generasi

muda seharusnya memegang teguh falsafah ‘silih asih, silih asah, silih asuh. yang secara

harfiah berarti saling mengasihi, saling memberi pengetahuan dan saling mengasuh diantara

masyarakat.

Mulai masuknya budaya asing dengan tidak adanya pencegahan membuat budaya

daerah yang ada di Jawa Barat mulai terkikis. Tidak hanya itu, lunturnya kebudayaan daerah

disebabkan oleh arus globasisasi yang sangat cepat dimulai dari teknologi hingga bahasa-
bahasa asing yang dianggap lebih modern dan lebih baik daripada bahasa sunda. Begitu pula

anggapan budaya daerah adalah ‘ketuaan’, ‘old-fashion’. Dalam melestarikan budaya daerah

sama halnya dengan melestarikan keutuhan negeri, karena kebudayaan daerah memiliki

banyak keunggulan seperti falsafah-falsafah yang mampu membina persatuan dan kesatuan

ditengah-tengah kemajuan bangsa dibandingkan dengan budaya-budaya asing.

Salah satu dosen Universitas Padjadjaran, Bapak Inu Isnaeni Sidiq, dalam mata

kuliahnya kepariwisataan pernah membahas tentang perbedaan kebudaayan daerah Jawa

Barat dengan kebudayaan daerah yang ada di Jepang. Apa yang membedakan diantara

keduanya sehingga kebudayaan daerah Jepang lebih menonjol daripada yang ada di Jawa

Barat, Indonesia? Permasalahannya hanya satu, yaitu kebersihan. Apa benar dengan

kebersihan budaya daerah atau budaya lokal dapat terangkat? Jawabannya adalah iya. Ketika

kebersihan dijadikan budaya yang melekat dalam masyarakat, wisatawan akan merasa

nyaman untuk berwisata ke tempat yang dikunjunginya dan apabila berkesinambungan

dengan peran generasi muda untuk mempertahankan pelestarian budaya daerah, bukan tidak

mungkin kebudayaan daerah yang ada di Jawa Barat akan terangkat dan sikap nasionalisme

generasi muda pun akan bertambah.

Hal ini semoga menjadi perhatian bagi generasi muda dalam melestarikan budaya

daerah Jawa Barat yang begitu unik dan kaya akan ragam budayanya yang tidak dimiliki oleh

negara manapun.

Anda mungkin juga menyukai